Anda di halaman 1dari 5

2.

Secara mikroskopis teridi dari Capusla Glisson dan lobulus hati. Capsula
Glisson yang tersusun oleh jaringan ikat padat yang susunannya iregular. Kapsula
tersebut dilapisi oleh peritoneum yang tersusun oleh epitel gepeng selapis, kecuali
pada daerah terbuka. Kapsula Glisson melekat longgar pada jaringan hati, kecuali
pada porta hepatis, tempat jaringan ikat kapsula memasuki hati bersama dengan
masuknya pembuluh darah dan limf, dan keluarnya duktus biliaris. Lobulus-
lobulus terdiri dari sel hepatosit dan sinusoid. Sinusoid memiliki sel endotelial
yang terdiri dari sel endotelial, sel kupffer, dan sel fat storing. Lobulus hepar
terbagi menjadi 3, yaitu:

1. Lobulus klasik
- Berbentuk prisma dengan 6 sudut
- Dibentuk oleh sel hepar yang tersusun radier disertai sinusoid.
- Pusat lobulus dalah vena sentralis
- Sudut lobulus adalah segitiga kiernann atau portal area. Dan
pada portal area ditemukan
a. Cabang vena porta hepatica
b. Cabang arteri hepatika
c. Cabang duktus kolaidokus
d. Kapiler limfe
2. Lobulus portal
- Bentuk segitiga, Disebut sebagai lobulus Mall cs
- Pusat lobulus ini adalah trigonum kiernann
- Sudut lobulus ini adalah vena centralis
3. Asinus hepar
- Disebut sebagai lobulus Rappaport cs
- Bentuk rhomboid
- Pusat lobulus ini adalah sepanjang area porta
- Sudut lobulus ini adalah vena centralis
a. Sinusoid Hati

- Ruangannya berbentuk irregular


- Ukurannya lebih besar dibandingkan kapiler
- Mempunyai dinding seluler yaitu kapiler yang diskontinou
- Dinding sinusoid dibentuk oleh sel hepatosit dan dinding
endothelial
- Terdapat ruang Disse (perivascular space) yang merupakan
ruangan antara dinding sinusoid dengan sel parenkim hati, yang
fungsinya sebagai tempat aliran lymphe.
- Sinusoid dibentuk oleh sel kupffer/makrofag (sel retikular fagosit):
inti jelas kompak, mempunyai uluran sitoplasma.
- sel batas ( sel retikular primitif): inti pipih dilapisi oleh sitoplasma
tipis.

Lempeng hepatosit tersusun oleh sel dengan ketebalan tidak lebih dari
dua sel saat mendekati usia 7 tahun, dan ketebalan lempeng hepatosit menjadi
satu sel sesudah usia 7 tahun. Pada lobulus klasik, lempeng hepatosit tersebut
saling beranastomosis dan tersusun radier terhadap vena sentralis. Ruang di
antara lempeng hepatosit ditempati oleh sinusoid hati, dan darah di dalam
sinusoid yang lebar tersebut tidak berhubungan dengan hepatosit, karena
sinusoid dilapisi oleh sel pelapis sinusoid. Seringkali, sel pelapis sinusoid
tidak saling berhubungan satu sama lain, sehingga terdapat celah di antaranya
yang dapat mencapai 0,5 μm. Sel pelapis sinusoid juga mempunyai fenestra
(lubang) yang berkelompok dan disebut lempeng saringan. Karenanya,
partikel dengan diameter kurang dari 0,5 μm dapat meninggalkan lumen
sinusoid dengan mudah.
Makrofag residen yang disebut sel Kupffer, berhubungan dengan sel
pelapis sinusoid pada sinusoid. Seringkali, fagosom sel Kupffer mengandung
partikel dan debris sel yang diendositosis, terutama eritrosit mati yang
dihancurkan oleh sel ini. Mikrograf elektron sel Kupffer menampilkan
banyak juluran mirip-filopodia, mitokondria, beberapa RER, sebuah aparat
Golgi kecil, dan banyak lisosom dan endosom akhir. Karena sel tersebut tidak
membentuk tautan antarsel dengan sel sebelahnya, diduga bahwa sel tersebut
adalah scavenger migran.
b. Ruang Perisinusoid (Celah Disse)

Sel pelapis sinusoid terpisah dari hepatosit oleh ruang sempit yang
disebut ruang perisinusoid (celah Disse), dan plasma yang keluar dari
sinusoid bebas mengalir ke ruang ini. Mikrovili hepatosit menempati
sebagian besar celah Disse; luas permukaan mikrovili yang luas memudahkan
pertukaran bahan di antara aliran darah dan hepatosit. Hepatosit tidak
berkontak langsung dengan aliran darah, celah Disse berperan sebagai ruang
perantara di antara hepatosit dan aliran darah.

c. Hepatosit

- Berbentuk kuboid
- Tersusun radier
- Ini sel bulat dan letaknya ditengah
- Sitoplasma: mengandung eosinofil, mitokondria banyak, RE kasar
dan banyak, aparatus golgi bertumpuk-tumpuk
- Batas sel hepatosit: berbatasan dengan kanalikuli biliaris,
berbatasan dengan ruang sinusoid, berbatasan antara sel hepatosit.
- Sitem duktuli hati terdiri dari kanalikuli bilaris dan kanal hering.

Hepatosit adalah sel poligonal bersisi 5-12, diameternya sekitar 20-30 μm,
dan tersusun rapat membentuk lempeng yang saling beranastomosis, dengan
ketebalan satu sel. Hepatosit menunjukkan penampilan struktural, dan sifat
histokimia dan biokimia yang beragam tergatung lokasinya di lobulus hati.

Anda mungkin juga menyukai