Anda di halaman 1dari 4

Rangkuman Enterohepatik

Histologi
 Hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia dengan berat 1,5-2,5% dari BB.
 Hepar dapat menampung 10% darah dari seluruh total darah di dalam tubuh ± 450 ml.
 Hepar mendapatkan perdarahan dari a. hepatica propria yang kaya O₂ (20%) & v. porta
yang kaya nutrisi (80%).
2
 3
dari sel yang menyusun hepar adalah sel hepatosit dan sisanya adalah sel Kupffer
(termasuk dalam RES), sel ito (penyimpan lemak), sel endotel pembuluh darah, & sel
penyusun kanalikuli biliary.
 Hepar memiliki banyak fungsi : penghasil garam empedu, tempat metabolisme protein,
karbohidrat, dan lemak, dan pembersih darah dari berbagai macam bakteri, tempat
penyimpanan cadangan vitamin, besi, dan memproduksi substansi pembekuan darah,
mengekskresikan obat dan hormone yang ada dalam tubuh.
 Kinerja hepar sangat efisien, organel sel hepatosit tersusun sangat detail dan memiliki ±
2000 mitokondria dalam 1 sel hepatosit untuk menyokong metabolisme yang terjadi
dalam hepar.
 Salah satu fungsi penting hepar adalah sebagai penawar racun, seperti asetaminophen
dan aklkohol, dimana alcohol dalam waktu 6-10s diubah menjadi air dan CO₂ agar tidak
membahayakan tubuh manusia.
 Hepar dibungkus oleh Capsule of Glisson yang mengandung jaringan ikat kolagen dan
elastin, yang dilapisi oleh peritoneum yang terdiri dari epitel selapis gepeng.
 Invaginasi jaringan ikat ke dalam hepar membentuk septa interlobular yang membagi
hepar menjadi lobulus-lobulus.
 Sebagian besar parenkim hepar terdiri atas hepatosit.
 Lobulus merupakan unit fungsional hepar, memiliki 3 konsep yaitu :
 Lobulus klasik : berbentuk bangunan heksagonal yang terdiri dari lempengan hepatosit
yang dibatasi oleh sinusoid, memiliki 3-6 area porta dibagian perifer dan vena sentral
dibagian pusatnya. Area porta terdiri dari venula (cabang v.porta), arteriol (cabang
a.hepatica propria) dan ductus choledocus yang dinamakan Trias Porta. Darah dari
sinusoid akan masuk kedalam v.sentralis.
 Lobulus portal : daerah imaginer berbentuk segitiga dengan pusat daerah portal dan
batas perifer garis imaginer yang menghubungkan 3 v. sentralis.
 Lobulus Asinus hepar : membagi lobulus menjadi 3 zona : zona I adalah zona kaya O₂,
tempat sintesis glikogen dan protein plasma ; Zona II adalah zona pertengahan ; Zona
III adalah zona miskin O₂ jauh dari area porta.
 Hepatosit merupakan sel fungsional tekecil dalam hepar berbentuk polyhedral dengan 6
perukan/lebih, memiliki batas yang jelas dengan inti bulat ditengah. Tersusun berderet-
deret (Lempeng hepatosit/Lamina hepatosit/Plate hepatosit).
 Antara lempeng hepatosit terdapat sinusoid yang merupakan celah yang dilapisi endotel
(epitel squamous simpleks yang discontinue) berisi darah dari a. hepatica dan v. porta
dan terisi berbagai sel, contohnya sel makrofag (sel Kupffer).
 Celah antara lempeng hapatosit dengan sinusoid disebut celah Disse (Space of Disse)
yang akan bermuara pada celah Mall (Space of Mall) dan menembus lempeng pembatas
(limiting plate)  pembuluh limfe.
 Hepatosit menghasilkan cairan empedu yang disekresikan di kanalikuli biliaris, yang
terletak diantara hepatosit yang berdekatan menuju bagian terminal area porta yang
berbatasan dengan lempeng pembatas (canal of herring/kolangiol) dialirkan menuju
ductus biliaris.
 Sel-sel hepatosit terdiri dari 2 bagian :
 Bagian basolateral merupakan bagian yang menghadap celah Disse, mengandung banyak
mikrovili dan berperan dalam absorbsi substansi darah, dan sekresi protein plasma
(albumin, fibrinogen, prothrombin dan factor koagulasi V, VII, IX), kelebihan cairan
padah space of disse akan dikumpulkan di space of mall.
 Bagian apical merupakan bagian yang membatasi kanalikuli biliaris mempunyai mikrovili,
dan sebagai tempat produk eksokrin hepatosit di alirkan berupa cairan empedu.
 Kebocoran empedu dicegah dengan tigh junction dan fascia okluden diantara hepatosit.
 Hepatosit memiliki organel : REK, REH, Mitokondria, Apparatus Golgi, Lisosom,
Peroxisom, Nukleus, Droplet lipid.
 Sinusoid merupakan kapiler discontinue yang dilapisi oleh endotel (epitel skuamous
simpleks), didapatkan sel Kupffer yang terletak di sisi luminal sel endotel.
 Sel Kupffer merupakan makrofag residen dan mempunyai reseptor permukaan untuk
immunoglobulin (Ig) dan komplemen serta mensekresikan sitokin, interleukin-1 dan TNF.
 Plasma yang keluar dari sinusoid bebas masuk mengalir ke ruang perisinusoid (celah
Disse).
 Pada celah Disse ditemukan sel stelata ( sel Ito) dan sel Pit (merupakan NK).
 Sel ito berperan untuk menyimpan lemak, menyimpan vit. A, membentuk dan melepaskan
kolagen tipe III ke dalam celah Disse serta mensekresikan factor pertumbuhan untuk
pembentukan hepatosit baru.
 Pada sirosis hepatis, sel Ito teraktifkan, melepaskan cadangan ester retinil dan berubah
menjadi sel mirip fibroblast yang sangat berperan dalam pembentukan serat kolagen.
 Hepar merupakan organ dengan pembaharuan sel yang relative cepat, meskipun dilakukan
hepatectomy hingga 70% dari total, hepar dapat beregenerasi kembali seperti semula.
 Empedu dihasilkan oleh hepatosit yang mengalir melalui kanalis biliaris, ductulus biliaris,
dan ductus biliaris. Struktur ini membentuk ductus hepatikus sinistra et dextra 
ductus hepatikus komunis bergabung dengan ductus cysticus  menjadi ductus
choledocus/common bile duct/ductus biliaris  ductus pancreaticus mayor (wirsungi) 
ampula vater  spincter oddi.
 Garam empedu mengemulsi lemak dan memperlancar pencernaan lemak di lumen
duodenum. Bila tidak adanya garam empedu  tinja bercampur lemak ( steatorrhea ).
 Kandung empedu (Gallbladder) adalah organ berongga berbentuk seperti buah alpukat
yang melekat pada permukaan bawah hati, dapat menampung 30-50ml empedu dan
berhungan dengan ductus hepatikus komunis melalui ductus cysticus.
 Dinding Gallbladder terdiri atas tunika mukosa dengan epitel silindris selapis dan lamina
propria, tunika muskularis, selapis jaringan ikat perimuskuler, dan tunika serosa.
 Epitel kolumner simpleks tersusun atas 2 tipe sel yaitu clear sel dan brush sel.
 Sel epitel mengandung banyak mitokondria, permukaan apical banyak mengandung
microvilli (brush sel). Didekat ductus cysticus epitelnya belekuk-leku ke dalam lamina
propria membentuk kelenjar tubuloasiner yang berfungsi menghasilkan sebagian besar
mucus dalam empedu.
 Fungsi utama kandung empedu adalah menyimpan empedu dan memekatkannya dengan
menyerap kandungan air dan melepaskannya bila perlu kedalam saluran cerna. Proses ini
bergantung pada mekanisme transport aktif natrium dalam epitel.
 Kontraksi otot polos kandung empedu diinduksi oleh hormone kolesistokinin (CCK) yang
dihasilkan oleh sel enteroendokrin yang terletak pada epitel duodenum. Pelepasan CCK
dirangsang oleh adanya lemak makanan dalam duodenum.
 Pankreas terdiri dari 2 bagian yaitu bagian eksokrin dan endokrin, dibungkus kapsul
jaringan ikat tipis dan membentuk septa, yang membagi pancreas menjadi beberapa
lobulus.
 Bagian eksokrin pancreas merupakan kelenjar tubuloasiner kompleks yang menghasilkan
enzim-enzim pancreas ( lipase, amylase, protease dll) dan larutan kaya bikarbonat.
 Bagian endokrin pancreas disebut sebagai pulau-pulau Langerhans yang menghasilkan
hormone (insulin & glucagon).
 Sekumpulan sel-sel asinar (40-50 sel) membentuk asinus dan lumennya dikelilingi 3 atau
4 lapis sel sentroasinar. Sel sentroasinar merupakan awal system ductus pancreas.
 Sekitar 85-90% pancreas adalah kelenjar eksokrin yang terpulas lebih gelap, 10-15%
substansi pancreas sisanya adalah kelenjar endokrin yang terpulas lebih pucat.

Anda mungkin juga menyukai