SGD 2
Definisi
Ureterolithiasis adalah kalkulus atau batu di dalam ureter.
Etiologi
• Mekanisme lokal seperti inflamasi, edema, hiperperistaltik,
dan iritasi mukosa yang bertanggung jawab dalam timbulnya
nyeri kolik, dapat disebabkan oleh renal kalkuli.
• Mineralisasi pada semua sistem biologi memiliki banyak
kesamaan latar belakang, yaitu bahwa kristal dan matriks
saling berikatan.
• Pembentukan batu membutuhkan urin yang sangat pekat.
Kepekatan urin bergantung pada:
– keasaman urin,
– kekuatan ion,
– konsentrasi zat terlarut, dan
– kompleksasi.
Patofisiologi
Saturasi urin
meningkat dan
inhibitor turun
Kristal metastable
inti batu (nukleasi)
ageragat kristasal
retensi Kristal di tubuli
ginjal kaliks
pelvis peristaltic
otot-otot system
pelvikalis ureter
(ureterolithiasis)
Tanda dan Gejala
Pemeriksaan Radiologis
• Computed Tomography
Keuntungannya:
– menampilkan struktur peritoneum dan retroperitoneum
– tidak perlu kontras intravena
– batu urat dapat divisualisasikan
Kerugiannya:
– batu pada distal ureter dapat dikacaukan dengan
gambar phlebolit
– gambaran tidak dapat sedetail IVP (contohnya gambaran
pelvokalises bifida)
• Foto KUB dan
Intravenous
Pyelography
Gambaran
nefrolithiasis dan
anatomi tractus
urinarius bagian atas.
• Ultrasonography Kidney
Urinary Bladder (KUB)
Bisa sama efektifnya
seperti pada IVP.
Namun hasilnya sangat
bergantung pada
keterampilan operator.
• CT – urography
CT-Scan dengan kontras
untuk melihat ginjal,
ureter dan vesical urinaria
secara optimal.
• Foto polos abdomen (A)
dan Helical CT (B, C dan D)
pada laki-laki usia 68 tahun
dengan mual dan nyeri
kolik hebat di RLQ dan
menyebar ke ujung penis.
• Foto polos abdomen
menunjukkan area kalsifikasi
yang samar di bawah sendi
sacroiliaka kanan (A). Helical
CT menunjukkan
hidronefrosis kanan (B),
hidroureter kanan (panah
C), dan batu sebesar 6 mm
di distal ureter (D). Setelah
dilakukan ureteroscopy,
didapatkan bahwa batu 90%
adalah asam urat dan 10%
kalsium oksalat.
• Gambaran USG longitudinal dari sebuah ginjal pada pasien dengan nyeri pinggang dan
foto KUB negatif.
• Sebuah batu pada pole bawah ginjal menghasilkan karakteristik “acoustic shadowing”.
Ureterolithotomy
• ESWL (Extracorporeal
Shockwave Lithotripsy)
Terapi non-invasif yang menggunakan
gelombang kejut (shock wave) yang efektif
untuk memecahkan batu ginjal berukuran
<20 mm. ESWL bekerja melalui tekanan -
tekanan mekanik dan dinamik pada batu
seperti cavitation, shear, dan spalling.
• PNCL (Percutaneus
Nephrolithotomy)
Tindakan minimal invasif yang bertujuan
mengangkat batu ginjal dengan cara
memasukan alat endoskopi untuk mencapai
sistem pelviokalises melalui insisi pada kulit.