Anda di halaman 1dari 22

CHOLECYSTITIS

KELOMPOK IV

KETUA : DEA HARUM WULANDARI (1801120)


SEKERTARIS :RIZKI FATIMAH (1801205)
ANGGOTA : INDAH KEMALA FITRINA
(19012012)
AULIA HIKMAH SYAMSURIZAL (1801178)
INTAN INDRIANI (1801042)
KHOIRUNNISA (1801020)
MIA FRANSISKA (1801018)
Topik Pembahasan

ETIOLOGI PATOFISIOLOGI
01 CHOLECYTITIS 02 CHOLECYSTITIS
03 GEJALA
CHOLECYSTITIS

MANIFESTASI PENGOBATAN
KOMPLIKASI
04 CHOLECYSTITIS 05 CHOLECYSTITIS 06 CHOLECYSTITIS
.
DEFINISI
CHOLECYSTITIS
Cholecystitis adalah peradangan pada kantong empedu yang biasanya
terjadi karena adanya sumbatan pada saluran kistik oleh batu empedu yang
timbul dari kantong empedu (cholelithiasis).

Cholecystitis merupakan peradangan pada kantong empedu. Kantong


empedu adalah organ kecil berbentuk menyerupai buah pir yang terletak
pada sisi kanan area abdomen, di balik hati. Kantong empedu menyimpan
cairan pencernaan yang dialirkan ke usus halus, yang disebut sebagai zat
Empedu.
Gambar Cholecystitis(Letak Batu)
Kantong empedu berperan untuk menampung
cairan pencernaan yang disebut empedu.
Kantong empedu melepaskan empedu ke usus
kecil ketika tubuh membutuhkannya untuk
memecah lemak. Namun, jika jalur ke usus
kecil terhalang, empedu akan terperangkap.
Penyakit infeksi

ETIOLOGI 3 seperti HIV/AIDS yang


memicu peradangan pada
saluran empedu

Gangguan pada pembuluh


4 darah, biasanya akibat diabetes

Batu empedu
Sebagian besar kolesistitis 1 yaitu partikel keras di
disebabkan oleh penyumbatan
pada saluran empedu, dalam kantung empedu 5 Jaringan parut pada saluran
empedu
sehingga cairan empedu yang biasanya
terperangkap di dalam merupakan kumpulan
kolesterol
kantong empedu. Penyumbatan
saluran empedu dapat
2 Lumpur bilier
yaitu cairan empedu yang 6 Tumor pada saluran empedu
disebabkan oleh : telah tercampur dengan
kolesterol dan kristal
garam
Penyumbatan tersebut memicu terjadinya iritasi pada
kantong empedu, yang kemudian menyebabkan
pembengkakan dan peradangan. Pada beberapa
kasus, kantung empedu yang membengkak juga
dapat terinfeksi oleh bakteri.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan


risiko terjadinya kolesistitis, antara lain :

5. Berat badan naik atau


turun terlalu cepat

1.Berjenis kelamin 2.Kehamilan 3.Menjalani terapi 4. Berusia lanjut dan


wanita. hormon mengalami obesitas
 Patofisiologi kolesistitis sering berhubungan
dengan batu empedu atau kolelitiasis. Batu
PATOFISI akan menyebabkan obstruksi pada duktus
sistikus yang menghalangi pengosongan cairan
OLOGI empedu. Akibatnya, terjadi peningkatan tekanan
intralumen dan iritasi pada dinding empedu.
Dinding empedu akan mengalami distensi dan
edema, diikuti oleh stasis vena serta trombosis
arteri sistikus. Selain itu, batu empedu di dalam
kandung empedu juga menimbulkan trauma
mekanik yang akan menstimulasi pengeluaran
prostaglandin (PGI2 dan PGE2) dan menginisiasi
proses inflamasi. 
 Kolesistitis yang tidak disebabkan
oleh batu empedu dapat juga terjadi.
PATOFISI Hal ini disebabkan oleh hipokinetik
dari pengosongan kandung empedu,
OLOGI sehingga terjadi stasis dari cairan
empedu dan menginisiasi respon
inflamasi lokal pada dinding kandung
empedu. 
PATOFISIOLOGI
SAMBUNGAN
SAMBUNGAN
GEJALA CHOLECYSTITIS
Gejala utama kolesistitis adalah munculnya rasa sakit
parah di perut bagian kanan atas yang bertahan selama
beberapa jam. Rasa sakit ini cenderung muncul setelah
mengonsumsi makanan berlemak. Rasa nyeri perut
yang muncul bisa menjalar hingga ke punggung atau
tulang belikat kanan atau bahu kanan.
Selain itu, kolesistitis juga dapat disertai gejala-gejala
berikut:
GEJALA CHOLECYSTITIS
Mual, muntah,
kembung,
dan nafsu makan
hilang,dan demam

Tinja berwarna seperti


tanah liat atau pucat

Sakit perut yang terasa menusuk Kulit dan bagian putih mata
dan bertambah parah saat menjadi kuning dan
menarik napas panjang benjolan di perut
MANIFESTASI KLINIK
Berkaitan dengan Lokasi Batu

1. KOLELITIASIS (batu empedu terletak di


kandung empedu)
Batu yang tedapat di kandung empedu dapat
tidak memberikan gejala (asimptomatik),
memberikan gejala nyeri akut akibat
koleistitis akut, nyeri bilier, nyeri abdomen
kronik berulang ataupun dispepsia flatulen.
Gambar batu empedu
terperangkap di Hartmann’s Pouch
(gambar kiri)
2. Koledokolitiasis
Pada waktu duktus koledokus, riwayat nyeri
atau kolik di epigastrium dan perut kanan atas
disertai tanda sepsis, seperti demam dan
menggigil bila terjadi kolangitis.
Komplikasi Cholecystitis
Cholecystitis yang tidak ditangani
berpotensi memicu komlikasi serius, yaitu:
Komplikasi Akut :
 Kedaruratan abdomen
1. Jaringan kantong empedu mati  Nyeri perut kanan atas yang tajam dan konstan
dan membusuk  Munculnya rasa tidak nyaman pada daerah
.
epigastrium post prandial
 Mual, muntah dan penurunan nafsu makan
 Perikolesistitis
2. Kantong empedu pecah
 Peradangan pankreas (pankreatitis)
 Perforasi

3.Infeksi rongga perut akibat


pecahnya kantong empedu Komplikasi Kronis :
(peritonitis)
 Hidrop kandung empedu
 Empiema kandung empedu
4. Penumpukan nanah (abses) di  Fistel kolesistoenterik
dalam kantong empedu  Ileus batu empedu (gallstone ileus )
Pengobatan CHOLECYSTITIS
Langkah pengobatan :

01 Anjuran untuk berpuasa 02 Penggunaan obat-obatan,


sementara waktu dan seperti obat antinyeri untuk
menerapkan pola makan meredakan rasa sakit atau
rendah lemak agar beban obat antibiotik untuk
kerja kantong empedu mengatasi infeksi.
berkurang dan
Pemberian cairan melalui
infus untuk menghindari
dehidrasi.
Metode Kolesistektomi

Ada 2 metode kolesistektomi yang bisa dilakukan, yaitu:

 Kolesistektomi Laparoskopik, dengan menggunakan alat


bedah khusus dilengkapi dengan kamera video yang
dimasukkan melalui sayatan kecil di perut
 Kolesistektomi sayatan terbuka, dengan membuat sayatan
yang lebih besar pada perut
Pengobatan Dirumah

1. Katakan kepada dokter Anda kalau Anda memiliki sakit


yang Anda pikir disebabkan batu empedu
2. Hubungi dokter Anda segera jika Anda demam dengan
sakit perut
3. Pertahankan berat tubuh normal
4. Hindari makanan tinggi lemak
5. Jangan makan cepat-cepat atau diet ketat
Penatalaksanaan Kolesistitis
Kolesistitis akut dapat diberikan terapi awal berupa
antibiotik, analgesik, koreksi kelainan elektrolit, dan
pasien diminta berpuasa.
Pencegahan Kolesistitis
Kolesistitis sulit dicegah, terutama kolesistitis akut. Namun, risiko
terjadinya kolesistitis bisa dikurangi dengan beberapa cara di bawah ini:

1. Mengonsumsi makanan yang rendah lemak, misalnya buah-buahan atau


sayuran,
2. Menjaga berat badan ideal dengan disiplin berolahraga dan menerapkan pola
makan yang sehat dan menurunkan berat badan secara bertahap.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai