Anda di halaman 1dari 3

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

Initial klien : Ny. S.A


Diagnosa medis : G2P1A0 H 38 belum inpartu
No RM : 41.28.xx

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan:


Manajemen nyeri dengan teknik relaksasi napas dalam. Merupakan metode efektif
untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien yang mengalami nyeri. Rileks sempurna
yang dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh, kecemasan sehingga
mencegah menghebatnya stimulasi nyeri.
2. Diagnosa keperawatan:
Nyeri akut berhubungan dengan faktor mekanik (epiostomi medio lateralis)
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:
a. Memberikan salam teraupetik
b. Validasi kondisi pasien dan identitas
c. Menjaga perivacy pasien
d. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien
e. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
f. Mengatur posisi pasien agar rileks tanpa beban fisik
g. Menginstruksikan pasien untuk tarik nafas dalam sehingga rongga paru berisi
udara
h. Mengintruksikan pasien secara perlahan dan menghembuskan udara
membiarkanya keluar dari setiap bagian anggota tubuh, pada waktu
bersamaan minta pasien untuk memusatkan perhatian betapa nikmatnya
rasanya
i. Menginstruksikan pasien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat
(1-2 menit).
j. Menginstruksikan pasien untuk bernafas dalam, kemudian menghembuskan
secara perlahan dan merasakan saat ini udara mengalir dari tangan, kaki,
menuju keparu-paru kemudian udara dan rasakan udara mengalir keseluruh
tubuh.
k. Meminta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara
yang mengalir dan merasakan keluar dari ujung-ujung jari tangan dan kai dan
rasakan kehangatanya
l. Menginstruksikan pasien untuk mengulani teknik-teknik ini saat terjadi nyeri
atau nyeri kembali lagi
m. Meminta pasien untuk melakukan secara mandiri
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahannya:
Komunikasi terapeutik yang kurang efektif dapat menimbulkan rasa kurang
kepercayaan pasien dan memberi rasa tidak nyaman sehingga pemberian
manajemen nyeri teknik relaksasi dalam dapat kurang efektif, selain itu posisi
pasien yang tidak nyaman dapat memperburuk nyeri yang timbul. Oleh karena itu
diperlukan komunikasi yang efektif dari perawat dalam melakukan BHSP (Bina
Hubungan Saling Percaya) yang dapat mendukung manajemen nyeri teknik
relaksasi napas dalam yang efektif.
5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:
Untuk menggurangi atau menghilangkan rasa nyeri
6. Hasil yang didapat dan maknanya:
Manajemen nyeri teknik relaksasi napas dalam pada klien dengan nyeri persalinan
memiliki hasil yang minim. Nyeri persalinan merupakan masalah yang terjadi
secara fisiologi. Teknik relaksasi napas dalam hanya dapat mengurangi nyeri yang
dirasakan pasien. Oleh karena itu diperlukan tindakan mandiri keperawatan yang
lain, maupun tindakan kolaborasi pemberian antinyeri. Pada pasien ini saya
melakukan sendiri atas persetujuan kakak perawat yang berdinas. Pasien
merasakan nyeri berkurang saat melakukan teknik relaksasi napas dalam.
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah/ diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi):
Tindakan mandiri yang dapat dilakukan adalah memberikan atau menganjurkan
teknik distraksi berupa melakukan kebiasaan yang menyenangkan atau merupakan
hobi dari pasien yang dapat mengalihkan pusat perhatian pasien terhadap nyeri.
Teknik distraksi yang dapat digunakan antara lain: mendengarkan musik,
menonton televisi, membaca koran atau majalah dll. Tindakan kolaborasi yang
dapat dilakukan adalah kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti nyeri
atau obat golongan analgesic. Obat golongan analgesik merupakan obat yang
dapat mengurangi atau menghentikan nyeri dengan bekerja pada sistem saraf
pusat dalam memblok sistem prostaglandin yang menstimulus nyeri pada SSP.

Banjarmasin, Januari 2019


Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai