TINJAUAN KASUS
a. Identitas diri pasien
Nama : Tuan S
No. rm : 1.8283 XX
Status : Menikah
Pekerjaan : swasta
HD ke : 17x
Radiologi (telampir )
Pemeriksaan Laboratorium ( terlampir)
C. PEMBAHASAN KASUS
a. ANALISA KEJADIAN
Dari kasus diatas kelompok kami menganalisa penyebab HD kateter tidak
adekuat pada Tn. S sesuai teori dan latar belakang
Pasien Tn. S menderita CKD stage V ec uropathy ec Ca buli , mulai terapi
hemodialisa rutin mulai februari dengan durasi 2x/minggu, dengan waktu dialysis
4,5 jam setap hari selasa dan jumat
Pasien merupakan pasien rutin dengan akses vaskuker HD katater, sebeumnya
pasien menggunakan HD kateter (subclavia) sudah pasang sebanyak 3x akan
tetapi selalu macet atau mengalami gangguan, hal ini di sebabkan karena
??????????????. Saat ini pasien menggunakan akses HD kateter (femoral) akan
tetapi HD kateter pada pasien tersebut saat ini juga mengalami gangguan karena
berada pada area femoralis, HD kateter (femoralis) resiko mengalami gangguan
sangat tinggi hal ini di sebabkan oleh mobilisasi/ aktivitas pasien dan HD kateter
(femoral) resiko terjadinya infeksi sangat tinggi karena berada di area yang
lembab.
Jika HD kateter mengalami gangguan atau tidak lancar maka adekuasi HD tidak
tercapai sesuai yang di harapkan di karenakan salah satu syarat adekuasi HD
adalah dengan QB yang maksimal, sedangkan pada pasien tersebut QB tidak
dapat maksimal/kurang.
Kecepatan aliran darah/ Quick blood merupakan salah satu faktor untuk
menentukan klearence kadar ureum kreatinin.
Penatalaksanaan HD kateter yang tidak adekuat sesuai teori adalah dengan cara
reposisi atau repair HD kateter.
Pada kenyataan di ruang hemodialisa penatalaksanaan HD katerter yang tidak
adekuat antara lain :
1. “Wash” atau loading NaCl
Setiap kali aliran darah mengalami ketidak lancaran pada saat proses HD
maka akan di lakukan tindakan “wash” atau meloading NaCl. Ketika
tindakan ini di lakukan jumlah pengambilan cairan juga harus di tambah
sesuai dengan jumlah NaCl yang di masukan, jika pengambilan tidak
sesuai maka akan terjadi penimbunan cairan yang berlebih pada pasien.
2. Membalik lumen “inlet” dan “outlet”
Ketika aliran darah tidak lancar maka akan di lakukan tindakan membalik
lumen yang akan di gunakan, biasanya lumen warna merah di jadikan
sebagai “inlet” ketika lumen warna merah tidak kuat untuk mengalirkan
darah ke mesin maka akan di gantiakan menggunakan lumen warna biru
yang akan di jadikan sebagai “inlet”. Hal ini jika di lakukan akan terjadi
“resirkulasi” pada aliran darah pasien, sehingga proses HD pada pasien
tidak dapat maksimal.
b. SARAN
Berikut saran yang kami berikan kepada pasien :
1. Membatasi aktivitas yang berlebih selama masih menggunakan HD kateter
(femoral) contoh : kurangi aktivitas berjalan jauh, tidak boleh sering berjongkok.
2. Menjaga agar area sekitar HD kateter tetap bersih, untuk mencegah terjadinya
infeksi.