Anda di halaman 1dari 54

MANAJEMEN DAN

ADMINISTRASI K3

PERSYARATAN
SMK3 (Permenaker 05
/1966) & OHSAS
18001
1
PRIJONO Wd,
P
A
10 % Reading S
S Verbal
20 % Hearing Words I
V receiving
30 % Looking at Picture E

Watching Video
Visual
receiving
50 % Looking at an Exhibition
Watching a Demonstration
Seeing it done in Location
Parici-
Participating in a Discussion pating
Giving a Talk A
70 % Doing a Dramatic Presentation C
Simulating the Real Experience T
I
DOING THE REAL THING V Doing
E
90 %
TINGKAT TINGKAT 2
MEMORISASI
MODEL PEMBELAJARAN
KETERLIBATAN
SISTEM
MANAJEMEN
PERUSAHAAN

SISTEM
MANAJEMEN
PENGENDALIAN
OPERASIONAL

SISTEM
MANAJEMEN K3
KONSTRUKSI
3
STANDAR SMK3

Standar SMK3 versi ILO Standar SMK3 versi OHSAS 18001:2007


5 (lima) Standar SMK3 versi Permenaker No
5/MEN/1996:
a) Penetapan komitmen & Kebijakan K3 yang jelas;
Standar
b) Perencanaan, tujuan dan sasaran penerapan K3;
c) Penerapan Rencana K3 yang efektif; SMK3 Konstruksi
d) Pemeriksaan, pengukuran & tindakan perbaikan; Versi Negara Jepang
e) Peninjauan mgt & Peningkatan 4
berkesinambungan.
Elemen Kunci SMK3/OHSAS 18001:1999/ISO 14001
Dimungkinkan untuk diintegrasikan menjadi
SHE Management System

ACT PLAN
Management Commitment
Review Continual & Policy
Improvement
CHECK DO

Checking and Planning


Corrective Action
• Monitoring and Measurement Implementation
• Hazard, Risk Identification
• Nonconformance and Corrective
• Structure and Responsibility • Legal requirement
and Preventive Action
• Objective and Target
• Records • Training, Awareness and Responsibility
• S&H Management
• Internal Audit • Communication
Program
• Documentation
• Document Control
• Operational Control
• Emergency Preparedness/
Responses

5
SMK3 Konstruksi
bidang PU
Peningkatan
berkesinambungan

Kebijakan
Kebijakandan
dan
Peninjauan Komitmen
Peninjauansecara
secara Komitmen
teratur
teratur&&Pening
Pening
katan
katanPenerapan
Penerapan
SMK3
SMK3

Pengukuran,
Pengukuran, Perencanaan
Perencanaan
Pemantauan
Pemantauandan
dan K3
K3
Pengevaluasian
Pengevaluasian
Kinerja Penerapan
KinerjaK3
K3 Penerapan
Rencana
RencanaK3K3
Scr
ScrEfektif
Efektif
6
Komitmen untuk berusaha meningkatkan kinerja secara berkesinambungan :

CONTINUAL IMPROVEMENT CYCLE

KEBIJAKAN

PENINGKATAN
BERKESINAMBUNGAN A P

C D
Pencapaian
P = Plan
Standard
D = Do
yang ditentukan
C = Check
A = Action

Siklus PDCA
SMK3
Pasal 27 (2)
UUD1945

Undang-undang
Ketenagkerjaan

Pasal 86 Pasal 87

• UU No.1/1970 PP Penerapan
• Per. Menaker No. 05/Men/1996 SMK3

Sangsi pelanggaran
8
AZAS SMK3

• Peningkatan K3 Secara Terus Menerus Dengan Pola Mandiri


• Bagian Dari Sistem Pengawasan K3
• Bersifat Wajib
• Sejalan Dengan Kaidah Internasional
• Diaudit Oleh Badan Independen
• Mengakomodasikan Kebutuhan Perusahaan (Taylor Made)

9
Tujuan dan Sasaran
Penerapan SMK3 - L

Membentuk budaya perusahaan yang melibatkan


Pimpinan perusahaan, pengurus, seluruh pekerja /
karyawan dan orang lain yang berada di
perusahaan serta menciptakan kondisi lingkungan
kerja sebagai satu kesatuan yg tidak terpisahkan
dalam rangka mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
terciptanya perusahaan yang aman, efisien dan
produktif
10
SMK3 Konstruksi Bid PU

5 (lima) Prinsip Dasar

1.Kebijakan K3
2.Perencanaan

3.Penerapan dan Operasi

4.Pemeriksaan

5.Tinjauan Manajemen

11
Elemen SMK3

1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen


2. Pendokumentasian Strategi
3. Peninjauan Ulang Perancangan (Desain) dan Kontrak
4. Pengendalian Dokumen dan Data K3
5. Pembelian
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
7. Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan
8. Komunikasi dan Pelaporan
9. Pengelolaan Material
10. Standar Pemantauan
11. Audit internal SMK3
12. Tinjauan Manajemen
12
SUSUNAN URUTAN PEDOMAN
PENERAPAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PU

1. Persyaratan Umum
2. Kebijakan dan Komitmen
3. Perencanaan K3
4. Penerapan Rencana K3
5. Pengukuran, Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3
6. Peninjauan dan Peningkatan terus menerus

5 Prinsip Dasar SMK3 13


NOTASI PENYAJIAN :
4.1 Persyaratan Umum
4.2 Kebijakan K3
4.3 Perencanaan
4.3.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko (HIRARC)
4.3.2 Pemenuhan Perundang-undangan
4.3.3 Tujuan dan Sasaran K3
4.3.4 Program Manajemen K3
4.4 Penerapan Rencana K3 / Implementasi dan Operasi
4.4.1 Struktur dan Tanggung Jawab
4.4.2 Pelatihan, Kesadaran dan Kompetensi
4.4.3 Kontribusi dan Komunikasi
1. Penyuluhan K3 – L (induction)
2. Pertemuan pagi K3 – L (safety morning talk)
3. Pertemuan Kelompok Pekerja K3 – L (tool box meeting)
4. Promosi K3 – L
4.4.4 Dokumentasi
4.4.5 Pengendalian dokumen dan data
4.4.6 Pengendalian Operasi
4.4.7 Kesiagaan dan Tanggap Darurat
14
NOTASI PENYAJIAN :
4.5. Pengecheckan dan Tindakan Perbaikan
4.5.1 Pengukuran, Pemantauan dan Penilaian Kinerja K3 – L
4.5.2 Kecelakaan, Insiden, Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan
dan Pencegahan
4.5.3 Rekaman dan Pengendalian Rekaman
4.5.4 Audit
4.6 Tinjauan Ulang Manajemen

15
4.1 Persyaratan Umum
 Organisasi harus menetapkan dan
memelihara sistem manajemen K3 sesuai
dengan yang dipersyaratkan dalam klausul 4
spesifikasi ini.

16
4.2 Kebijakan dan Komitmen K3

Management Review

Feedback from
Audit Policy measuring
performance

Planning 17
18
4.2 Kebijakan K3
 Sesuai dengan skala dan sifat dari risiko K3 organisasi;
 Komitmen untuk perbaikan berkelanjutan;
 Komitmen untuk mematuhi peraturan K3 yang berlaku dan
persyaratan lainnya;
 Terdokumentasi, diimplementasikan, dan dipelihara;
 Dikomunikasikan kepada seluruh tenaga kerja secara intensif
agar seluruh tenaga kerja sadar akan kewajiban setiap individu
terhadap aspek K3;
 Tersedia untuk semua pihak yang berkepentingan;
 Ditinjau secara berkala untuk menjamin relevansi dan
kesesuaian terhadap organisasi.

19
4.3 Perencanaan

Policy

Feedback
Audit from
Planning
measuring
performance

Implementation
and Operation

20
4.3.1 Perencanaan Identifikasi
Bahaya, Penilaian Resiko dan
Pengendalian Resiko
(HIRARC)
 Organisasi harus menetapkan dan
memelihara prosedur HIRARC
 HIRARC sebagai dasar sasaran K3
 Informasi HIRARC harus selalu
terdokumentasi dan terkini
 Metodologi penyusunan HIRARC
harus dipastikan

21
4.3.2 Persyaratan hukum dan lainnya

 Organisasi harus menetapkan prosedur untuk


mengidentifikasi dan mengakses persyaratan
hukum, undang-2, peraturan standar dan
lainnya yang berlaku; yang terkini; dan
dikomunikasikan ke seluruh tenaga kerja dan
pihak yg berkepentingan.

22
4.3.3 Tujuan/sasaran K3

 Organisasi harus menetapkan dan memelihara


Tujuan/sasaran K3 yang terdokumentasi di setiap
fungsi yang relevan dalam organisasi; ditinjauan
ulang; konsisten dengan Kebijakan K3; komit
untuk peningkatan berkelanjutan.

23
4.3.4 Program Manajemen K3

 Organisasi harus menetapkan dan memelihara


program manajemen pengendalian operasional
untuk mencapai tujuan/sasaran K3; di tinjau ulang
secara berkala dan terencana; dilakukan penyesuaian
apabila terdapat perubahan aktivitas, produk,
pelayanan, atau kondisi operasi dalam organisasi.

24
4.4 Implementasi & Operasi
Planning

Implementation Feedback
Audit and Operation from
measuring
performance

Checking and
Corrective Action

25
4.4.1 Struktur & Tanggungjawab

 Tanggungjawab tertinggi untuk K3 dipegang oleh pimpinan


puncak walaupun K3 merupakan tanggung jawab setiap orang
 Organisasi harus menunjuk salah seorang anggota pimpinan
puncak (Penanggungjawab K3) dengan tugas tambahan
menjamin sistem manajemen K3
 Harus ditetapkan peranan tanggungjawab dan kewenangan
dari personil yang sehari-hari mengatur/mengendalikan,
menerapkan, dan melakukan verifikasi atas segala aktifitas di
lapangan
 Manajemen harus menyediakan sumber daya yang mendasar
untuk implementasi, pengendalian, dan pengembangan dari
SMK3.

26
4.4.2 Pelatihan, kesadaran & kompetensi

 Personil harus KOMPETEN dalam melaksanakan prinsip K3 di


semua tempat kerjanya.
 Harus ditetapkan dan dipelihara prosedur untuk menjamin bahwa
tenaga kerja SADAR akan aspek K3 dalam melaksanakan
pekerjaan
 Prosedur PELATIHAN harus memperhitungkan perbedaan
tingkatan dari :
1. Tanggungjawab,
2. Kemampuan,
3. Latar belakang pendidikan, serta
4. Risiko yang dihadapi

27
4.4.3 Konsultasi dan Komunikasi
 Organisasi harus memiliki prosedur untuk
menjamin bahwa informasi K3
dikomunikasikan (induksi, safety news, buku
saku) ke dan dari tenaga kerja dan pihak yang
berkepentingan lainnya
 Pengaturan keterlibatan dan komunikasi
tenaga kerja (safety morning talk, tool box
meeting) harus didokumentasikan dan
diinformasikan kepada pihak yang
berkepentingan
 Keterlibatan semua pihak (Safety patrol)
28
SOSIALISASI & PROMOSI
(Tahapan Aktifitas pendukung)
2.1 Penyuluhan K3L (Safety Induction)
2.2 Pertemuan Pagi K3L (Safety Morning Talk)
2.3 Pertemuan Kelompok Pekerja K3L (Tool Box Meeting)
2.4 Promosi K3L

29
1 Penyuluhan K3 L (Safety Induction)

Tujuan
1. Mengadakan penjelasan informasi K3 L harian
keseluruh tingkatan pekerja, melalui
penyuluhan dapat juga disebut “safety induction”
untuk identifikasi potensi sumber bahaya yang
ada pada setiap pekerjaan.
2. Meningkatkan pemeliharaan Kondisi K3 L yang
aman, sikap dan perilaku kerja bermutu dan
effisien.
30
1. Sosialisasi (penyuluhan)
K3 - L

Kegiatan Safety Talk untuk Tukang Besi dan Cara Pemakaian Fire Extinguisher

Kegiatan Safety Talk untuk Tukang Kayu di Los Kerja Kayu Proyek
31
Dokumen Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi di PT Pembangunan Perumahan
(Persero), Tgl 21 s/d 25 Juni 2004
2. Pertemuan Pagi K3 L
(Safety Morning Talk)

Tujuan
Mengadakan penjelasan dan informasi atas
hasil identifikasi sumber bahaya K3 - L yang
berada pada lingkungan pekerjaan sebelum
pekerjaan dimulai. Melalui pertemuan pagi
ini juga bertujuan untuk meningkatkan
pemeliharaan kondisi K3 - L yang aman,
sikap dan perilaku kerja bermutu dan
effisien, meniadakan unsafe action dan
unsafe condition
32
3. Pertemuan Kelompok Pekerja K3 L
(Tool Box Meeting)
Tujuan :
1. Mengadakan diskusi K3 L harian / mingguan
(tergantung kondisi dilapangan) sehabis jam
kerja. Melalui Pertemuan Kelompok Kecil
Pekerja semua potensi sumber bahaya yang
telah teridentifikasi didiskusikan bersana
bagaimana cara pengendaliannya.
2. Meningkatkan kepedulian terhadap
pemeliharaan Kondisi K3 L yang aman, sikap
dan perilaku kerja bermutu dan effisien,
meniadakan unsafe action dan unsafe
condition 33
4. Promosi K3L

• Komite K3 L ( P2K3 ) secara teratur mengadakan


promosi K3 L ke seluruh pekerja seperti :
1 Melakukan penilaian dan pemberian penghargaan
terbaik K3 L secara periodik, dapat diberikan
secara individu atau tim.
3 Melaksanakan kompetisi penerapan K3 L antar
lokasi kerja atau antar mandor atau antar
supervisor.
4 Poster – poster K3 L, tagout - lockout
5 Berita – berita selebaran K3 L, buku saku
6 Saran – saran K3 L
7 Punishment dan lain-lain,
34
Contoh Promosi

Free Accident
3,000,000 MH

Dokumen Pelatihan Ahli Muda K3 Konstruksi di PT Pembangunan Perumahan (Persero),


Tgl 21 s/d 25 Juni 2004 35
4.4.4 Dokumentasi
 Organisasi harus menetapkan jenis
rekord apa saja yang harus di
dokumentasikan dalam media yang
layak seperti dalam bentuk kertas atau
elektronik
4.4.5 Pengendalian dokumen dan data
 Organisasi harus menetapkan dan
memelihara prosedur untuk
mengendalikan semua dokumen (baik
prosedur maupun rekord), standar,
peraturan, perundangan dan data yang di
perlukan untuk kesempurnaan penerapan
SMK3 - L 36
4.4.6 Pengendalian operasi
 Organisasi harus menetapkan tolok ukur
cara penilaian penerapan SMK3 – L di
lapangan disosialisasikan dan masing-2
unit kerja dapat melakukan penilaian
sendiri (self assesment).
 Organisasi harus merencanakan sarana
kerja, termasuk menentukan metode
kerja, pemilihan alat, pemeliharaan alat,
desain konstruksi pendukung yang
memperhatikan K3 L dalam rangka untuk
memastikan bahwa dalam pelaksanaan di
lapangan nanti resiko K3 dapat 37
INSPEKSI PENGENDALIAN &
MONITORING PENERAPAN K3

Kegiatan
Inspeksi yang 38
39
Pengendalian & Monitoring K3 L

Tujuan :
Pengendalian dilakukan untuk memastikan
penerapan K3 dilaksanakan secara konsisten
sesuai standar dan rencana yang telah
ditetapkan.

Semuanya itu harus terintegrasi dalam suatu


sistem pencegahan resiko kecelakaan dan /
atau penyakit akibat kerja yang akan terjadi,
sebagai dampak dari kegiatan konstruksi

40
4.4.6 Pengendalian operasi
SAFETY POSTER

41
4.4.6 Pengendalian operasi
SAFETY SIGN

42
Penggunaan Safety Belt

43
44
4.4.7 Kesiapan dan Tanggap
Darurat
 Perusahaan harus menetapkan Organisasi Tanggap Darurat
yang bertugas untuk memimpin dan menangani keadaan
darurat yang mungkin terjadi dilapangan sesuai UU no. 1
tahun 1970, dan kalau perlu meminta bantuan ke Dinas
Pemadam Kebakaran / Kepolisian / Rumah Sakit setempat,
sesuai dengan kepentingannya.
 Memimpin evakuasi tenaga kerja / karyawan ke titik kumpul
yang sudah ditetapkan
 Melaporkan kegiatan tersebut kepihak-pihak terkait dan
membuat laporan kronologis terjadinya keadaan darurat
secara tertulis, setelah tanggap darurat selesai.
 Melakukan simulasi tanggap darurat 45
4.4.7 Kesiapan dan Tanggap Darurat

46
4.5 Pengecekan dan Tindakan Perbaikan

Implementation and
Operation

Feedback
Checking and from
Audit Corrective
Action
measuring
performance

Management
Review

47
4.5.1 Pengukuran dan Pemantauan
Kinerja K3
 Organisasi harus menetapkan dan
memelihara prosedur untuk
memantau dan mengukur kinerja K3
secara berkesinambungan
(management review, tolok ukur
penilaian penerapan K3 - L) ;
 Organisasi harus menetapkan dan
memelihara prosedur kalibrasi apabila
menggunakan alat ukur kinerja K3,
serta rekaman kalibrasi dan
perawatan alat ukur K3 tersebut
harus terpelihara dan terkendali.

48
4.5.2 Kecelakaan, Insiden, Ketidaksesuaian,

Tindakan Perbaikan dan Pencegahan


 Organisasi harus menetapkan dan
memelihara prosedur mengenai
tanggung jawab dan wewenang untuk
melakukan investigasi kecelakaan ;
prosedur audit termasuk preventive dan
corrective action.
 Tindakan perbaikan dan pencegahan
akan ditinjau ulang pelaksanaannya
dalam proses penilaian risiko,
 Organisasi harus merekam semua
perubahan dari hasil tindakan perbaikan
dan pencegahan yang telah dilakukan.
49
4.5.3 Rekaman dan Pengendalian rekaman
 Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur
untuk melakukan penomoran dokumen, identifikasi kekinian,
pemeliharaan dan pemusnahan dari prosedur, instruksi kerja
maupun rekaman hasil penerapan K3, seperti hasil inspeksi,
safety patrol, hasil audit maupun tinjauan ulang;

50
4.5.4 Audit

 Organisasi harus menetapkan dan memelihara


program dan prosedur audit yang dilakukan secara
berkala
 Program audit harus berdasarkan HIRARC dan hasil
dari audit sebelumnya;
 Prosedur audit harus mencakup ruang lingkup,
frekuensi, metodologi, dan kompetensi dalam
melakukan tanggung jawab audit dan pelaporan hasil
audit;
 Audit harus dilakukan secara independen atau secara
bersama seperti pada safety patrol

51
4.6 Tinjauan Ulang Manajemen

Checking and
Corrective Action

Internal Management External


Factor Review Factor

Policy

52
4.6 Tinjauan Manajemen
 Pimpinan puncak harus menetapkan
mekanisme tinjauan sistem manajemen K3
secara berkala, untuk menjamin: kesesuaian,
kecukupan, dan keefektifan;
 Informasi dalam tinjauan manajemen
digunakan untuk evaluasi;
 Pembahasan mengenai kebijakan K3,
pencapaian tujuan/sasaran K3, serta
peningkatan berkelanjutan
53
TERIMA KASIH 54

Anda mungkin juga menyukai