METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN DAN METODE
PENERAPAN RK3K
PEMBANGUNAN
EMBUNG DIKAWASAN
PERDESAAN
KABUPATEN WAJO
METODE PELAKSANAAN
Pembangunan Embung Dikawasan Perdesaan Kabupaten Wajo
Berikut adalah merupakan rangkaian Urutan pelaksanan kegiatan pekerjaan sesuai dengan daftar
kuantitas pada pekerjaan yang ada :
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan adalah semua kegiatan yang perlu dilaksanakan baik sebelum,
selama berlangsungnya kontrak dan setelah berakhirnya kontrak. Item pekerjaan yang
termasuk / dimasukan dalam pekerjaan persiapan ini secara detail disajikan berikut ini :
1.1. Mobilisasi
Mobilisasi adalah semua kegiatan yang
berhubungan dengan transportasi
peralatan yang akan dipergunakan dalam
melaksanakan paket pekerjaan dan
mengembalikannya nanti bila pekerjaan
telah selesai ke tempat semula.
Cara Pelaksanaan :
Menyiapkan Peralatan dan Personil
1. Menyediakan peralatan dan
personil sesuai dengan kebutuhan seperti yang termuat dalam kontrak untuk
menyelesaikan pekerjaan.
Volume
Nama Bahan/Upah/Alat Satuan
Kebutuhan
Operator Oh 2,0000
Volume
Nama Bahan/Upah/Alat Satuan
Kebutuhan
Operator Oh 2,0000
Penetapan tata letak bangunan dilaksanakan dengan cara memasang patok-patok kayu
dengan jarak antara masing-masing (interval) 50 meter yang dipasang sepanjang as
pekerjaan.
Program Pelaksanaan RK3K :
1. Mengurangi Tingkat Kecelakaan Kerja Akibat dari Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan
Pengukuran yang biasanya berupa Terjatuh, Tertusuk Kayu, Tersengat Binatang Liar
Volume
Nama Bahan/Upah/Alat Satuan
Kebutuhan
Juru Ukur Oh 2,0000
Pembantu Juru Ukur Oh 2,0000
Theodolite / Waterpass Unit 1,0000
c. Gudang
Gudang dibuat setiap lokasi
pekerjaan dengan persetujuan Direksi
Pekerjaan sehingga bahan matrial akan efektip
untuk masing-masing lokasi pekerjaan,
gudang dibuat dengan ukuran sesuai
kebutuhan di lapangan dilengkapi system
pengaman/jaga malam sehingga bisa
mengantisipasi kehilangan dan kerusakan.
B. PEKERJAAN TANAH
1.1. Galian Tanah
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan
garis-garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai
dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh
Direksi.
Persiapan :
• Menyiapkan tenaga dan personil
dilapangan
• Menyiapakan peralatan / bahan yang dibutuhkan sesuai Kebutuhan
• Mengajukan Request / Ijin melakukan pekerjaan Galian Tanah Termasuk Perapihan Hasil
Galian
Volume
Nama Bahan/Upah/Alat Satuan
Kebutuhan
Pekerja Oh 1.422,9600
Mandor Oh 143,0800
Excavator Unit 2.0000
C. PEKERJAAN STRUKTUR
1.1. Pasangan Batu
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan setelah pekerjaan galian tanah
Persiapan :
• Menyiapkan tenaga dan personil dilapangan
• Menyiapakan peralatan / bahan yang dibutuhkan sesuai Kebutuhan
• Mengajukan Request / Ijin melakukan pekerjaan Pasangan Batu Kali
• Menyerahkan Jadwal, rencana metode yang akan digunakan dalam proses Pasangan Batu
Kali
Langkah kerja :
- Membersihkan lokasi pekerjaan pasangan dari segala kotoran yang mengganggu.
- Memasang profil pasangan sesuai dengan bentuk bangunan yang akan dikerjakan.
- Membuat adukan dengan perbandingan campuran yang disyaratkan, diaduk
menggunakan molen.
- Memasang batu mengikuti profil bangunan yang telah terpasang, jarak antar batu / nat
kurang lebih 2 cm.
- Merapikan dan membersihkan pasangan batu yang telah terpasang.
Program Pelaksanaan RK3K :
1. Mengurangi Tingkat Kecelakaan Kerja Akibat dari Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan
Pasangan Batu dengan cara Pengendalian Resiko seperti Menggunakan rambu
peringatan disekitar lokasi Pekerjaan, Melakukan training K3 untuk pekerja Meningkatkan
kedisiplinan pekerja terhadap K3
2. Menempatkan Ahli K3 dan tenaga kerja yang terampil, Melengkapi peralatan yang
memadai, Melengkapi tenaga kerja dengan safety (pakaian kerja yang lengkap dan
nyaman).
Volume
Nama Bahan/Upah/Alat Satuan
Kebutuhan
Pekerja Oh 5,2200
Tukang Oh 2,6100
Kepala Tukang Oh -
Mandor Oh 0,5220
Batu Belah / Gunung / Kali m3 3,4800
Pasir Pasang m3 1,4065
Portland Cement Kg 585,8000
Molen / Mixer Concrete Hari 0,2204
Volume
Nama Bahan/Upah/Alat Satuan
Kebutuhan
Pekerja Oh 600,0000
Tukang Oh 600,0000
Kepala Tukang Oh 60,0000
Mandor Oh 1,5600
Pasir Pasangan m3 84,0000
Paving Block t = 8 cm K. 300 M2 1.212,0000
Alat Bantu % 120,0000
Volume
Nama Bahan/Upah/Alat Satuan
Kebutuhan
Pekerja Oh 65,5679
Tukang Oh 9,3668
Kepala Tukang Oh 0,9367
Mandor Oh 6,5568
Semen Kg 18.386,7600
Pasir Beton Kg 34.592,8800
Kerikil Kg 51.889,3200
Air Liter 10.655,4000
Molen / Mixer Concrete Hari 12,3900
Bahan pemberat (misalnya kantong berisi pasir atau yang lainnya yang tak merusak
geomembrane) ditempatkan pada atas lembaran geomembrane untuk menghindari
lembarannya ter-angkat oleh angin (pada perkara yang mana ke-kuatan angin amat besar,
bahan pemberatnya direkomendasikan ditempatkan disepanjang bagian tepi panel
lembaran geomembrane utk menurunkan risiko angin ber-tiup dibawah panel).
Sistem penyambungan.
Operasi penyambungan yg diizinkan ialah memakai sistim hot shoe serta sistim extrusion
welding.
Metode extrusion yakni langkah penyambungan dgn memakai batangan HDPE serta alat
pemanas contohnya metode las (pemanasan).
Metode fusion yakni langkah penyambungan dgn alat hot shoe yg memanaskan 2 lembar
geomembrane/ overlapping yang dengan demikian menyatu.
Sambungan T jaraknya tak diperbolehkan lebih dekat dari 5 kaki dari pada ujung bagian
kaki lereng. Jika ada kerutan serta fish mouth (mulut ikan) maka diharuskan untuk
dipangkas serta di tutup dgn lembaran geomembrane (cap-stripped).
Overlap
Panel geomembrane memakai overlap minimum 4 inchi dipenyambungan sgn langkah hot
shoe serta 3 inchi dipenyambungan dgn metode extrusion.
Alat penyambung yg diizinkan ialah alat penyambung hot shoe serta alat extrusion.
Program Pelaksanaan RK3K :
- Meminimalisir Tingkat Kecelakaan Kerja Akibat dari Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan
Pemasangan Geomembran dengan cara Pengendalian Resiko seperti Menggunakan
rambu peringatan disekitar lokasi Pekerjaan, Melakukan training K3 untuk pekerja
Meningkatkan kedisiplinan pekerja terhadap K3.
- Menempatkan tenaga kerja yang terampil, Melengkapi peralatan yang memadai,
Melengkapi tenaga kerja dengan safety (pakaian kerja yang lengkap dan nyaman.
Volume
Nama Bahan/Upah/Alat Satuan
Kebutuhan
Pekerja Oh 1.472,6000
Geosynthetic Tecnicion Oh 194,6200
Kepala Tukang Oh -
Mandor Oh 194,6200
Geomembran M2 8.140,0000
Geomembran Welder Jam 614,2000
Alat Bantu Ls 7.400,0000
E. PEKERJAAN PAGAR
1.1. Pemasangan Pagar BRC BRC - HD 190, Uk. 120 x 240 cm
Persiapan :
• Menyiapkan tenaga dan personil
dilapangan
• Menyiapakan peralatan / bahan
yang dibutuhkan sesuai
Kebutuhan
• Mengajukan Request / Ijin
melakukan pekerjaan
Volume
Nama Bahan/Upah/Alat Satuan
Kebutuhan
Pekerja Oh 7,3080
Tukang Oh 0,6960
Kepala Tukang Oh 0,3480
Mandor Oh 7,3080
Pagar BRC - HD 190, Uk. 120 x 240
M 174,0000
cm
Volume
Nama Bahan/Upah/Alat Satuan
Kebutuhan
Pekerja Oh 23,49000
Tukang Oh 39,15000
Kepala Tukang Oh 3,91500
Mandor Oh 1,21800
Pipa Galvanis Ø 3" M 208,80000
Perlengkapan (Assesories) % 6090,00000
Campuran Beton K 225 M3 4,35000
Volume
Nama Bahan/Upah/Alat Satuan
Kebutuhan
Pekerja Oh 165,8160
Tukang Oh 82,9080
Kepala Tukang Oh -
Mandor Oh 16,5816
Batu Belah / Gunung / Kali m3 110,5440
Pasir Pasang m3 44,6782
Portland Cement Kg 18.608,2400
Molen / Mixer Concrete Hari 7,0011
F. PEKERJAAN AKHIR
1.1. DEMOBILISASI ALAT
demobilisasi adalah semua kegiatan
yang berhubungan dengan transportasi
peralatan yang telah dipergunakan dalam
melaksanakan paket pekerjaan guna
mengembalikannya nanti bila pekerjaan
telah selesai ke tempat semula.
Cara Pelaksanaan :
Menyiapkan Peralatan dan Personil
1. Menyediakan peralatan dan personil
yang telah selesai digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan.
2. Sebelum demobilisasi dilaksanakan, melaporkan kepada direksi untuk mendapatkan
persetujuan, dan bila dipandang perlu, direksi dapat meminta tambahan waktu untuk
menunda pengembalian peralatan maupun personil.
Volume
Nama Bahan/Upah/Alat Satuan
Kebutuhan
Operator Oh 2,0000
Pembantu Operator Oh 2,0000
Sopir Toronton Oh 1,0000
Pembantu Sopir Oh 1,0000
Excavator Unit 2,0000
Berikut adalah contoh form data pelaporan proyek yang digunakan pada setiap pekerjaan
proyek. Dalam pelaksanaan pekerjaan pada proyek. Kontraktor/ Pelaksana perlu membuat suatu
laporan mengenai evaluasi kemajuan proyek dari awalhingga akhir pelaksanaan pekerjaan.Laporan
ini berguna untuk mengetahui kemajuanpekerjaan proyek tersebut.Pembuatan laporan kemajuan
pada proyek pembangunandibuat untuk mengetahui seberapa baikkah proyek ini
berjalan.Laporan ini dibuat dalam bentuk laporan harian,mingguan dan bulanan, setelah itu
dapat diketahui proyekitu berjalan sesuai dengan jadwal rencana atau tidak.
Laporan kemajuan pekerjaan proyek (Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan
Bulanan) berisi data antara lain :
3. Laporan Bulanan
Pada setiap akhir bulan dibuat evaluasi kemajuan pekerjaan berdasarkan
laporanmingguan.Laporan bulanan ini berisikan hal-hal yang dapat menghambat atau kendala
pelaksanaan pekerjaan. Keterlambatan karenagangguan cuaca atau masalah-masalah lainnya dan
tindakan yang diambil sebagai solusi penanganan masalah tersebut.
METODE PENERAPAN
RENCANA
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA K3
Pembangunan Embung Dikawasan
Perdesaan Kabupaten Wajo
KOMITMEN &
KEBIJAKAN
PENGUKURAN DAN
PERENCANAAN
EVALUASI
PENGENDALIAN PENGORGANISASIAN
PENERAPAN
Bagan Organisasi K3
• Pakaian Kerja
Tujuan pemakaian pakaian kerja ialah
melindungi badan manusia terhadap pengaruh-
pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa
melukai badan. Mengingat karakter lokasi
proyek konstruksi yang pada umumnya
mencerminkan kondisi yang keras maka
selayaknya pakaian kerja yang digunakan juga
tidak sama dengan pakaian yang dikenakan
oleh karyawan yang bekerja di kantor.
Perusahaan pada umumnya menyediakan sebanyak tiga pasang dalam setiap
tahunnya.
Sepatu Kerja
Sepatu Kerja (Safety Shoes) merupakan perlindungan
terhadap kaki. Setiap pekerja konstruksi perlu
memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa
bebas berjalan di mana-mana tanpa terluka oleh
benda-benda tajam atau kemasukan oleh kotoran
dari bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup
keras (atau dilapisi dengan pelat besi) supaya kaki
tidak terluka kalau tertimpa benda dari atas.
Umumnya, sepatu kerja disediakan dua pasang
dalam satu tahun.
Penutup Telinga
Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-
bunyi yang dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume
suara yang cukup keras dan bising. Namun demikian, bukan
berarti seorang pekerja tidak dapat bekerja bila tidak
menggunakan alat ini. Kemungkinan akan terjadi gangguan
pada telinga tidak dirasakan saat itu, melainkan pada waktu
yang akan datang.
• Sarung Tangan
Sarung tangan sangat diperlukan untuk beberapa jenis kegiatan.
Tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan
dari benda - benda keras dan tajam selama menjalankan kegiatan.
Namun, tidak semua jenis kegiatan memerlukan sarung tangan. Salah
satu kegiatan yang memerlukan adalah mengangkat besi tulangan, kayu. Pekerjaan
yang bersifat mengulang seperti mendorong gerobak cor secara terus - menerus
dapat mengakibatkan lecet pada tangan yang bersentuhan dengan besi pada gerobak.
• Helm
Helm (helmet) sangat penting digunakan sebagai
pelindung kepala dan sudah merupakan keharusan bagi
setiap pekerja konstruksi untuk menggunakannya
dengan benar sesuai peraturan pemakaian yang
dikeluarkan dari pabrik pembuatnya. Keharusan
menggunakan helm lebih dipentingkan bagi
keselamatan si pekerja sendiri mengingat kita semua
• Masker
Pelindung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk
pekerja konstruksi mengingat kondisi lokasi proyek itu
sendiri. Berbagai material konstruksi berukuran besar
sampai sangat kecil yang merupakan sisa dari suatu
kegiatan, misalnya serbuk kayu sisa dari kegiatan
memotong, mengamplas, menyerut kayu. Tentu saja
seorang pekrja yang terus menerus menghisapnya dapat
mengalami gangguan pada pernapasan, yang akibatnya
tidak langsung dirasakan saat itu. Berbagai jenis macam
masker tersedia dipasaran pemilihnya disesuaikan dengan kebuttuhan.
• Jas Hujan
Pelindung terhadap cuaca terutama hujan bagi pekerja pada
saat bekerja adalah dengan menggunakan jas hujan. Pada tahap
konstruksi, terutama diawal pekerjaan umumnya masih berupa
lahan terbuka dan tidak terlindungi oleh pengaruh cuaca,
misalnya pada pelaksanaan pekerjaan pondasi. Pelaksanaan
kegiatan di proyek selalu bersinggungan langsung dengan
panas matahari ataupun hujan karena dilaksanakan diruang
terbuka. Tujuan utama pemakaian jas hujan tidak lain untuk
kesehatan para pekerja.
• P3K
Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang
bersifat ringan ataupun yang bersifat berat pada
pekerja konstruksi, sudah seharusnya dilakukan
pertolongan pertama di proyek. Untuk itu,
pelaksana konstruksi wajib menyediakan obat-
obatan yang digunakan untuk pertolongan
pertama. Adapun jenis dan jumlah obat- obatan
disesuaikan dengan aturan yang berlaku.
Selain peralatan tersebut di atas, ada hal lainyang perlu diperhatikan oleh semua
unsure konstruksi terutama dalam pekerjaan konstruksi, yaitu lokasi pekerjaan dan
merokok saat bekerja.
Sampah sisa hasil kegiatan ataupun bungkus makanan, plastic dan sedotan
bungkus minuman para pekerja yang berceceran di lantai bias mengakibatkan
kecelakaan dan mengganggu pekerja dalam bekerja. Demikian juga segala macam
jenis debu yang ditimbulkan oleh sisa berbagai jenis kegiatan dapat mengganggu
kesehatan parapekerja terutama yang berhubungan dengan pernafasan. Mengingat
sifat mudah terbakar pada material kayu, sekumpulan sisa kayu ini dapat memicu
Dilihat dari keterlibatan pihak-pihak dalam pelaksanaan, dimana satu sama lain
mempunyai kepentingan yang berbeda-beda bahkan bertolak belakang, sering
timbul pertanyaan siapakan
yag bertanggung jawab apabila terjadi kecelakaan kerja yang menimbulkan
kerugia bagi pekerja?
==^ Solusinya adalah untuk menetapkan siapa yang paling bertanggung jawab,
sebaiknya ditinjau dari kasus per kasus. Pada saat konstruksi, tentunya
kontraktor lebih bertanggung jawab, sedangkan pada saat operasional
bangunan, tentunya pihak pemiliklah yang lebih bertanggung jawab, lalu
apakah tanggung jawab seorang engineer/arsitek? Salah satu tanggung jawab
engineer/arsitek apakah hasil rancangannya menyediakan fasilitas untuk
menyelamatkan diri pada saat bangunan mengalami kebakaran misalnya, dan
lain sebagainya yang tentunya lebih ditekankan dalam wujud karya
rancangannya.
Elemen-elemen yang patut dipertimbangkan dalam mengembangkan dan
mengimplementasikan program K3 adalah sebagai berikut;
> Komitmen pimpinan perusahaan untuk mengembangkan program yang
mudah dilaksanakan.
> Kebijakan pimpinan tentang keselamatan dan kesehatan kerja
> Ketentuan-ketentuan lingkungan kerja yang menjamin terciptanya
kesehatan dan keselamatan dalam bekerja.
> Ketentuan pengawasan selama proyek berlangsung.
> Pendelegasian wewenang yag cukup selama proyek berlangsung.
> Ketentuan penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan.
> Pemeriksaan pencegahan terjadinya kecelakaan kerja.
> Melakukan penelusuran penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja.
> Mengukur kinerja program keselamatan dan kesehatan kerja.
KECELAKAAN KERJA
Dalam UU No. 1 Tahun 1970, yang dimaksud dengan tempat kerja adalah
tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, tempat
tenaga bekerja untuk keperluan suatu usaha dan terdapat sumber-sumber
bahaya. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan dan atau penyakit yang menimpa
tenaga kerja karena hubungan kerja di tempat kerja (index nakertrans, 2004)
Ada banyak kemungkinan penyebab terjadinya kecelakaan kerja dalam proyek
konstruksi, salah satunya adalah karakter dari proyek itu sendiri.
Proses Konstruksi merupakan padat karya, dimana jumlah pekerja yang
dilibatkan dalam pelaksanaan dapat mencapai puluhan dan akan berkembang
sesuai dengan jadwal pelaksanaannya yang diawali dengan jumlah pekerja yang
sedikit kemudian berangsur-angsur bertambah sampai pada suatu saat jumlah
pekerja mencapai pada titik tertinggi. Pada saat inilah konsentrasi pekerja
terjadi di proyek area yang terbatas sehingga besar kemungkinan terjadi
kecelakaan kerjaMetode dan solusi perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja.
Secara umum faktor penyebab kecelakaan kerja dibedakan menjadi 4 faktor ;
(1) faktor pekerja itu sendiri;
(2) faktor metoda konstruksi;
(3) peralatan;
(4) manajemen;
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pembuatan dan Pemasangan Papan Pekerja Sesuai Sesuai Standar Sesuai
Proyek Khusus spesifikasi spesifikasi mutu prosedur
Pembersihan Lokasi Pekerjaan / Jalan Pekerja Sesuai Sesuai Standar Sesuai
Kerja Khusus spesifikasi spesifikasi mutu prosedur
Pekerja Sesuai Sesuai Standar Sesuai
Survey Identifikasi Awal
Khusus spesifikasi spesifikasi mutu prosedur
Pengukuran dan Pemasangan Titik Pekerja Sesuai Sesuai Standar Sesuai
Tetap Khusus spesifikasi spesifikasi mutu prosedur
Direksi Keet, Gudang Kerja dan Pekerja Sesuai Sesuai Standar Sesuai
Bangsal Kerja Khusus spesifikasi spesifikasi mutu prosedur
Pekerja Sesuai Sesuai Standar Sesuai
Air Kerja
Khusus spesifikasi spesifikasi mutu prosedur
Pekerja Sesuai Sesuai Standar Sesuai
Mobilisasi dan Demobilisasi
Khusus spesifikasi spesifikasi mutu prosedur
Dokumentasi, Pelaporan, Shop Pekerja Sesuai Sesuai Standar Sesuai
Drawing dan As Built Drawing Khusus spesifikasi spesifikasi mutu prosedur
B. PEKERJAAN PEKERJAAN TANAH
Pekerja Sesuai Sesuai Standar Sesuai
Pekerjaan Galian Tanah
Khusus spesifikasi spesifikasi mutu prosedur
C. PEKERJAAN STRUKTUR
Pekerja Sesuai Sesuai Standar Sesuai
Pekerjaan Pasangan Batu
Khusus spesifikasi spesifikasi mutu prosedur
Pekerja Sesuai Sesuai Standar Sesuai
Pekerjaan Paving Block
Khusus spesifikasi spesifikasi mutu prosedur
Pekerja Sesuai Sesuai Standar Sesuai
Pekerjaan Kansteen Pengunci
Khusus spesifikasi spesifikasi mutu prosedur
D. PEKERJAAN GEOMEMBRAN
Pekerjaan Pemasangan Pekerja Sesuai Sesuai Standar Sesuai
Geomembran Khusus spesifikasi spesifikasi mutu prosedur
E. PEKERJAAN PAGAR
Pekerja Sesuai Sesuai Standar Sesuai
Pekerjaan Pemasangan Pagar BRC
Khusus spesifikasi spesifikasi mutu prosedur
Pekerjaan Pemasangan Tiang Pagar Pekerja Sesuai Sesuai Standar Sesuai
Pipa Galvanis dia 3” Khusus spesifikasi spesifikasi mutu prosedur
Scaffolding
1. Apakah scaffolding dpasang dan dibongkar oleh tenaga yang berpengalaman?
Mesin Pengangkat
1. Apakah peralatan telah dipasang oleh tenaga yang berpengalaman?
2. Apakah peralatan telah terpasang erat pada struktur?
3. Apakah area kerja telah telah diberikan pengaman untuk mencegah terjadinya
pekerja, material atau peralatan yang diangkut?
4. Apakah tindakan pencegahan telah diberikan untuk mencegah terjatuhnya
pekerja, material atau peralatan saat mesin bergerak naik dan turun?
5. Apakah oporator telah diberikan pelatihan sehingga cukup ahli untuk
mengoperasikan peralatan dengan cukup baik?
6. Apakah generator cukup kuat untuk bekerja sampai akhir jam kerja?
Tangga
1. Apakah tersedia ala untuk memanjat hingga mencapai elevasi tertentu?
2. Apakah peralatan untuk memanjat yang tersedia cukup baik kondisinya?
3. Apakah peralatan untuk memanjat cukup aman, baik akibat tergelincir atau
penurunan?
4. Apakah pada ujung tas peralatan untuk memanjat tersedia tempat untuk
menapakkan kaki dengan aman? Jika tidak, apakah tersedia tempat pegangan
yang cukup kuat dan aman?
5. Apakah posisi peralatan untuk memenjat cukup rata? Apakah pekerja mengalami
hambatan dalam memanjat?
6. Apakah material untuk memanjat cukup baik aatau tidak mudah rusak?
Galian
1. Material pendukung apa yang akan digunakan untuk membentuk struktur
sementara sebelum penggalian dimulai?
2. Apakah material cukup kuat menahan sisi galian?
Manual Handling
1. Apakah terdapat resiko saat memindahkan alat atau material?
2. Apakah tersedia peralatan untuk memindahkan atau mengngkat barang-barang
yang cukup berat?
3. Apakah berta material misalnya semen yang digunakan melebihi 25 Kg?
4. Mungkinkan tim pekerja menghindari handling barang-barang yang cukup
berat?
Hoist
1. Apakah hoist dilengkapi dengan pagar untuk melindungi seseorang dari
kemungkinan terjadinya kerusakan atau hoist?
2. Apakah hoist dimungkinkan untuk berhenti di setiap lantai, termasuk lantai
dasar?
3. Apakah semua pintu keluar dari hoist akan terkunci saat bergerak, kecuali pada
saat berhenti?
4. Apakah pengendali diatur sehingg hoist hanya dioperasikan pada satu kondisi
tertentu saja?
5. Apakah operator hoist telah berpengalaman dan cukup kompeten di bidangnya?
6. Apakah hoist hanya digunakan untuk material saja? Apabila terjadi hal-hal
yang membahayakan, apakah diberikan tanda-tanda untuk mencegah
seseorang menaikinya?
7. Apakah hoist diperiksa secara rutin, misalnya setiap minggu, atau setiap
periode tertentu (misalnya 6 bulan) di uji oleh orang yang berkompeten?
8. Apaka semua berkas pemeriksaan disimpan dengan baik?
Jalur Kendaraan
1. Apakah jalur pejalan kaki terpisah dengan jalur sepeda?
2. Apakah jalur searah dan tempat untuk berbalik telah disiapkan untuk
menghindari jalur dua arah?
3. Apakah tempat untuk berbalik kendaraan pengangkut di pandu oleh peetugas
yang cukup berpengalaman?
4. Apakah semua kendaraan pengngkut cukup aman untuk dimuati?
5. Apakah penumpang dilarang untuk naik apabila kendaraan dalam posisi yang
berbahaya?
Umum
1. Apakah prosedur untuk keadaan bahaya telah disiapkan, misalnya untuk
evakuasi dari lokasi proyek?
2. Apakah emua pekerja menaruh perhatian untuk itu?
3. Apakah telah terpasang alarm pemberi tanda bahaya dan telah dipastikan akan
bekerja?
4. Apakah terdapat jalur-jalur penyelamatan yang cukup?
Kebakaran
1. Apakah jumlah material yang mudah terbakar dibatasi?
Barang-barang berbahaya
1. Apakah barang-barang yang berbahaya telah mendapatkan tanda-tanda yang
cukup?
2. Apakah pekerja mengetahui resiko yang mungkin terjadi akibat barang-barang
ini?
Suara
1. Apakah terdapat fasilitas peredam suara di lokasi proyek?.
2. Apakah tersedia alat pelindung telinga?
Pakaian/Peralatan Kerja
1. Apakah tersedia pakaian kerja, helm, sepatu boots, sarung tangan, masker?
2. Apakah semua peralatan terseburt dalam kondisi yang baik?
Listrik
H. PENGENDALIAN
Setiap penerapan program-program K3 harus dilakukan pelaporan sebagai
bukti evidence sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dilakukan perbaikan
secara bertahap. Pelaporan K3 harus disusun secara rapi sebagai penunjang
administrasi K3 yang terintegrasi.
H. EVALUASI
Proses evaluasi memang sangat diperlukan sebagai bentuk pengukuran
efektivitas program/oenerapan K3 sudah sedemikian efektif atau belum. Secara praktis
biasanya dibentuk suati tim auditor untuk melakukan audit dan verifikasi mengenai
penerapan yang dijalankan mengenai sistem manajemen K3.
PENANGGULANGAN RESIKO
IDENTIFIKASI RESIKO PENGENDALIAN RESIKO
KEBUTUHAN ALAT
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
- Kecelakaan menggunakan
8 Air Kerja Tinggi Tinggi Helm Rendah 3 Pasang 3
alat kerja
- Tersengat sinar matahari Sepatu boot 3 Pasang 3
Sarung
3 Pasang 3
tangan
Obat-obatan 1 Set 1
PENANGGULANGAN RESIKO
IDENTIFIKASI RESIKO PENGENDALIAN RESIKO
KEBUTUHAN ALAT
B. PEKERJAAN TANAH
1 Pekerjaan Galian Tanah - Tertimpa Tanah Timbunan Tinggi Tinggi Helm Rendah 8 Pasang 8
- Lecet akibat Pemakaian
Sepatu boot 8 Pasang 8
Alat Kerja
Sarung
- Terjatuh ketika bekerja 8 Pasang 8
tangan
- Kecelakaan Menggunakan
Obat-obatan 2 Set 2
alat berat
PENANGGULANGAN RESIKO
IDENTIFIKASI RESIKO PENGENDALIAN RESIKO
KEBUTUHAN ALAT
C. PEKERJAAN STRUKTUR
1 Pas. Batu kali - Tertimpa Material Batu Sedang Sedang Helm Rendah 20 Pasang 20
- Luka akibat benturan
Sepatu boot 20 Pasang 20
benda keras
- Terjatuh ketika bekerja Sarung 20 Pasang 20
2 Pemasangan Paving Block - Tertimpa Material Batu Sedang Sedang Helm Rendah 20 Pasang 20
- Luka akibat benturan
Sepatu boot 20 Pasang 20
benda keras
Sarung
- Terjatuh ketika bekerja 20 Pasang 20
tangan
3 Pemasangan Cansteen Beton - Tertimpa Material beton Sedang Sedang Helm Rendah 20 Pasang 20
- Luka akibat benturan
Sepatu boot 20 Pasang 20
benda keras
Sarung
- Terjatuh ketika bekerja 20 Pasang 20
tangan
- Kecelakaan Menggunakan
Obat-obatan 2 Set 2
alat berat
PENANGGULANGAN RESIKO
IDENTIFIKASI RESIKO PENGENDALIAN RESIKO
KEBUTUHAN ALAT
D. PEKERJAAN GEOMEBRAN
- Tertimpa Material
1 Pemasangan Geomembran Sedang Sedang Helm Rendah 8 Pasang 8
material
- Luka akibat benturan
Sepatu boot 8 Pasang 8
benda keras
Sarung
- Terjatuh ketika bekerja 8 Pasang 8
tangan
- Kecelakaan Menggunakan
Obat-obatan 2 Set 2
alat sambung
E. PEKERJAAN PAGAR
- Luka akibat benturan
1 Pekerjaan Pemasangan Pagar BRC Sedang Rendah Helm Rendah 16 Pasang 16
benda keras
- Lecet akibat Pemakaian
Sepatu boot 16 Pasang 16
Alat Kerja
Sarung
- Terjepit 16 Pasang 16
tangan
Obat-obatan 2 Set 2
PENANGGULANGAN RESIKO
IDENTIFIKASI RESIKO PENGENDALIAN RESIKO
KEBUTUHAN ALAT