PENJELASAN
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 2
JADWAL PELAKSANAAN
2. Rencana Kerja tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas
Lapangan, paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah SPK diterima
Kontraktor. Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas, akan
disyahkan oleh Pemberi Tugas.
Pasal 3
Pekerjaan Pengurugan dan Pematangan Lahan - 2
LAPORAN HARIAN
1. Pelaksana Lapangan setiap hari akan membuat laporan harian mengenai segala hal
yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan / pekerjaan, baik teknis maupun
administratif.
2. Dalam pembuatan laporan tersebut pihak pemborong harus memberikan data-data
yang diperlukan menurut data dan keadaan sebenarnya.
3. Laporan tersebut harus diserahkan kepada Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan
sebagai bahan monitoring.
Pasal 4
KUASA KONTRAKTOR DILAPANGAN
1. Dilapangan pekerjaan Kontraktor wajib menunjuk seorang kuasa Kontraktor atau biasa
disebut Pelaksana yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan dilapangan dan
mendapat kuasa penuh dari Kontraktor.
2. Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas tanggung jawab
sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
3. Kontraktor wajib memberi tahu kepada Tim Pengelola Teknis dan Konsultan Pengawas,
nama dan jabatan Pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.
4. Bila dikemudian hari menurut Tim Pengelola Teknis dan Konsultan Pengawas,
Pelaksana kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan
diberitahu kepada Kontraktor secara tertulis untuk mengganti Pelaksana.
5. Dalam waktu 7(tujuh) hari kalender setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan, Kontraktor
harus sudah menunjuk Pelaksana baru atau Kontraktor sendiri (Penanggung jawab/
Direktur Perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan.
Pasal 5
TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) KONTRAKTOR
1. Untuk menjaga kemungkinan kerja diluar jam kerja apabila terjadi hal-hal yang mendesak,
Kontraktor dan Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis alamat dan nomor
telepon di lokasi kepada Tim pengelola Teknis setempat dan Konsultan Pengawas.
2. Kontraktor wajib memasukan identifikasi dan alamat Bengkel kerja (Workshop) dan
peralatan yang dimiliki dimana pekerjaan pemborongan akan dilaksanakan.
3. Alamat Kontraktor dan pelaksana diharapkan tidak berubah selama pekerjaan. Bila terjadi
perubahan alamat Kontraktor, Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis.
Pasal 6
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA
11.1 Hal mana pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana sebagaimana adanya
pada waktu rapat penjelasan, untuk itu para calon Pemborong wajib meneliti situasi
medan terutama kondisi tanah bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal lain
yang berpengaruh terhadap harga penawaran.
11.2 Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
klaim dikemudian hari.
11.3 Dalam rapat penjelasan akan ditunjukan dimana konstruksi akan dilaksanakan.
Pasal 8
PEKERJAAN PERSIAPAN TAPAK
Pasal 9
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KONSTRUKSI
Pasal 10
PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
Pasal 11
PEKERJAAN PENGUKURAN
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan pengukuran batas/garis dan elevasi persiapan
lahan dan pekerjaan pengukuran lainnya yang ditentukan dalam Gambar Kerja dan
atau yang ditentukan Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknis dan termasuk
penyediaan tim ukur yang berpengalaman dan peralatan pengukuran lengkap dan
akurat yang memenuhi ketentuan.
Penandaan harus jelas terbaca dan kuat/awet. Patok di tanah harus dilindungi
dengan pipa beton dan struktur lain dan harus bebas dari air dan tanah.
Kerangka horisontal harus dari pasak kayu, berukuran 5 cm x 5 cm panjang
30 cm, ditanam dengan kuat ke dalam tanah, menonjol 2 cm di atas
permukaan tanah dengan paku di tengahnya sebagai tanda.
menyebutkan nama proyek, lokasi, tanggal, nama. Buku yang dijilid harus
digunakan untuk catatan.
Catatan lapangan yang terpisah harus dibuat untuk setiap katagori berikut :
• Pemeriksaan melintang.
• Ketinggian patok.
• Lokasi pengukuran.
• Konstruksi pengukuran.
• Potongan melintang.
Koordinat seluruh patok, titik pemeriksaan, dan lainnya harus dihitung
sebelum pengukuran.
Sketsa harus disiapkan untuk setiap patok pemeriksaan dan titik acuan yang
menunjukkan jarak dan azimut ke setiap titik acuan. Profil dan bidikan elevasi
topografi harus dilakukan dalam buku lapangan.
Semua catatan dan perhitungan harus dibuat permanen, dan dijaga di tempat
yang aman. Penyimpanan data lapangan yang tidak berlaku lagi dilakukan
oleh Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknis.
PASAL 12
PEKERJAAN PEMBERSIHAN LAHAN
12.2. PERALATAN.
Alat-alat yang dipergunakan disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan.
PASAL 13
PEKERJAAN GALIAN (CUTTING)
13.2. PERALATAN.
Alat-alat yang dapat dipergunakan dengan memperhatikan kebutuhan antara lain :
1. Bulldozer
2. Excavator
3. Shovel Loader
4. Mobil pick-up / Truck
5. Minor Tools
PASAL 14
PEKERJAAN TIMBUNAN (FILL)
14.2 PERALATAN
Alat-alat yang dapat dipergunakan dengan memperhatikan kebutuhan antara lain :
1. Bulldozer
2. Excavator
3. Roller 3 Wheel 6-8 T
4. Water tank truck
5. Minor Tools
14.3.1. Umum.
Secara umum lingkup pekerjaan timbunan meliputi :
Pekerjaan Pengurugan dan Pematangan Lahan - 8
14.3.4. Pemeriksaan.
Semua bahan dan setiap bagian atau detail pekerjaan harus diperiksa dan
disetujui Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknis.
Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknis harus diberi kemudahan untuk
memeriksa setiap pekerjaan dan Pemborong wajib menyediakan informasi dan
detail yang dibutuhkan untuk melengkapi pemeriksaan.
Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknis dapat menginstruksikan
Pemborong untuk membongkar atau membuka suatu bagian pekerjaan yang
dinilai tidak memenuhi ketentuan. Pemborong harus melakukan perbaikan
sesuai dengan persyaratan dalam Spesifikasi Teknis.
Pemborong tidak diijinkan melanjutkan pekerjaan bila garis dan elevasi belum
ditetapkan.
Setiap pekerjaan yang bertentangan dengan Gambar Kerja, Spesifikasi Teknis
atau tanpa persetujuan / petunjuk Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknis,
akan ditolak dan harus diganti, dengan biaya sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Pemborong.
14.4. BAHAN-BAHAN.
Semua bahan untuk timbunan dan atau urugan harus terdiri dari bahan-bahan yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknis dan harus bebas dari akar-
akar, lumpur dan bahan-bahan lain yang merusak.
Bila timbunan yang telah ada pada daerah lereng akan dilebarkan atau
disertakan ke dalam timbunan yang baru, lereng-lereng timbunan yang ada
harus dikupas sampai kedalaman 10 cm, atau bila tidak memungkinkan,
tangga-tangga pada sisi-sisi horisontal dan vertikal harus dibuat terasiring pada
lereng yang ada sampai kedalaman tidak lebih dari 20 cm dan timbunan
dibentuk lapis demi lapis seperti ditentukan/disyaratkan sampai mencapai
elevasi landasan pondasi lama sebelum ketinggiannya bertambah.
Permukaan tanah yang akan ditutup/ditimbun dengan bahan tidak kurang dari
30 cm, permukaan tanah lama harus dipadatkan untuk lapisan timbunan baru.
Kedalaman total keseluruhan tidak boleh melebihi kedalaman lapisan yang
diijinkan, dan dipadatkan sampai minimal 95% dari kepadatan kering maksimal
dan dilakukan pengetesan kepadatan tanah dengan test Sencond.
14.5.4. Pemadatan.
Pemadatan harus dikerjakan sampai mencapai kepadatan optimum (OMC)
atau sesuai ketentuan.
Pekerjaan Pengurugan dan Pematangan Lahan - 10
PASAL 15
PERSIAPAN TANAH DASAR
15.2. STANDAR/RUJUKAN.
14.2.1.Spesifikasi Teknis dan Gambar kerja sebagai dasar rujukan pelaksanaan
pekerjaan.
Bila keadaan tanah tidak memungkinkan untuk mencapai nilai minimal Yest
Sencond, tanah yang tidak sesuai tersebut harus dikeluarkan dari lokasi dan
diganti dengan yang sesuai, atau dengan cara stabilisasi tanah seperti yang
disyaratkan.
Pasal 16
PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Hal-hal yang timbul pada pelaksanaan yang memerlukan penyelesaian di lapangan akan
akan dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas dan Kontraktor, bila diperlukan
akan dibicarakan bersama Konsultan Perencana.
2. Sebelum penyerahan pertama, kontraktor wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang
belum sempurna, dan harus diperbaiki, halaman harus ditata rapih dan semua barang
yang tidak berguna harus disingkirkan dari proyek.
Pekerjaan Pengurugan dan Pematangan Lahan - 12
Pasal 17
PENUTUP
Segala sesuatu yang belum tercantum di dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
ini, akan ditentukan kemudian pada Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) dan akan
dimuat dalam Berita Acara Rapat Penjelasan
KONSULTAN PERENCANA
Ttd