Mitokondria merupakan organel sel yang berisi protein yang hampir dijumpai pada semua sel eukariotik dan sebagai tempat mengoksidasi makanan juga mengubah energy menjadi adenosine trifosfat (ATP). Bentuk dari mitokondria beraneka ragam, ada yang bulat, oval, silindris, dan adapula yang tidak beraturan. Secara umum, mitokondria dapat dikatakan memiliki bentuk butiran atau benang. Mitokondria memiliki sifat plastik, artinya bentuknya mudah berubah, juga memiliki ukuran dengan diameter 0,2-1,0 µm dan mencapai panjang 1-4µm. jumlah mitokondria dalam sel hati mamalia sekitar 1.500 buah atau 15-20% dari volume sel. Jumlah mitokondria yang besar terdapat pula dalam sel otot. Hal ini disebabkan oleh karena sel otot membutuhkan jumlah ATP yang besar untuk kontraksi. Mitokondria merupakan organel berupa kantung yang memiliki membrane lipid bilayer ganda diselaputi oleh dua membrane, yaitu membrane luar dan membrane dalam, sehingga mitokondria memiliki dua kompartemen, yaitu ruang antar membrane (intermembrane) dan matriks mitokondria yang diselimuti langsng oleh membrane dalam. Pada mitokondria utuh, secara kuantitatif air merupakan komponen paling dominan. Air berperan dalam reaksi enzimatik, selain sebagai medium fisis agar metabolit dapat berdifusi diantar sistem enzim. Komponen utama berat kering mitokondria adalah protein. Presentase protein berkaitan dengan jumlah membrane dalam yang ada, karena banyak protein enzimatis dan structural terdapat membrane dalam. Pada beberapa mitokondria, membrane dalam dapat mengandung 60% protein total organel. Protein mitokndria dapat dikelompokkan dalam da bentuk, yaitu protein arut dan protein tidak dapat larut. Protein larut terutama adalah enzim matriks dan beberapa protein membrane perifer (ekstirnsik). Protein tidak dapat larut biasanya adalah protein integral dan protein enzim lainnya. Komposisi lipid mitokondria sangat bervariasi bergantung pada sumbernya, tetapi pada semua keadaan fosfopolida adalah bentuk yang sangat dominan, umunya lebih dari ¾ total lipida adalah fosfolipida. Fosfatidikolin dan fosfatidiletanolamin umum terdapat dalam jumlah banyak, tetapi kardiolipin dan sedikitya kolesterol secara komposisi, membedakan membrane mitokondria dari membrane sel yang lain. Selain lipida, sejumlah molekul organic kecil yang brbeda terdapat berasosiasi dengan membrane mitokondria antara lain molekul redoks yang berpartisipasi dalam transport electron. Ubikinon (konzim o), flavin (FMN dan FAD) dan piridin nukleotida (NA) biasanya terikat membrane yaitu berasosiasi dengan membrane dalam. Kurang lebih 120 macam enzim telah diidentifikasi terasosiasi dengan mitokondria. Kira-kira 37% merupakan enzim oksidoreduktase, 10 % adalah ligase dan kurang dari 9 % adalah hydrolase. Monoaminoksidase merupakan enzim marker membrane luar. Membrane dalam lebih kompleks daripada membrane luar. Suksinat dehydrogenase adalah enzim marker membrane dalam. Enzim-enzim transport electron dan fosforilasi oksidatif terasosiasi dengan membrane dalam. Matriks mengandung sekumpulan enzim daur asam sitrat (daur krebs) dan enzim yang terlibat dalam sintesis protein, asam nukleat dan asam lemak. Semua enzim sitrat terdapat terdapat bebas dalam matriks kecuali suksinat dehidogease, yang merupakan komponen membrane dalam. Jadi agar piruvat dapat terokidasi sempurna menjadi CO2 dan H2O dengan bantuan enzim-enzim matriks, suksinat harus mengadakan kontak dengan membrane dalam sebelum dapat dioksidasi menjadi fumarat Peran Mitokondria dalam Sistem Subseluler Sel: Fungsi utama mitokondria adalah untuk metabolisme atau memecah karbohidrat dan asam lemak untuk menghasilkan energy. Sel eukariotik menggunakan energy dalam bentuk molekul kimia yang disebut adenosine trifofat (ATP). Generasi ATP terjadi dalam matriks mitokondria, meskipun langkah-langkah awal metabolism karbohidrat (glukosa) terjadi di luar organel. Menurut Geoffrey Cooper di “Sel: Sebuah Pendekatan Molekuler edisi ke 2” glukosa pertama diubah menjadi piruvat dan kemudian diangkut ke dalam matriks. ATP dihasilkan melalui tiga langkah terkait. Pertama menggunakan enzim yang terdapat dalam matriks, piruvat dan asam lemak diubah menjadi molekul yang dikenal sebagai asetil co-A. hal ini kemudian menjadi bahan awal untu reaksi kimia kedua dikenal sebagai siklus asam sitrat atau siklus krebs. Langkah ini menghasilkan banyak karbondioksida dan dua molekul tambahan NADH dan FADH2 yang kaya electron.da molekul bergerak ke membrane mitokondria bagian dalam dan mulai langkah ketiga: fosforilasi oksidatif. Dalam reaksi kimia terakhir ini, NADH dan FADH2 menyumbangkan electron mereka untuk oksigen yang mengarah ke kondisi yang cocok untuk pembentukan ATP. Fungsi sekunder mitokondria adalah untuk mensintesis protein untuk mereka gunakan sendiri. Mereka bekerja secara independen dan melaksanakan transkripsi DNA ke RNA da translasi dari RNA menjadi asam amino (bahan penyusun protein) tanpa menggunakan komponen sel. Namun disini juga, ada perbedaan dalam eukariotika. Urutan tiga nukleotida DNA UAG (Urasil-adenin-guanin) adalah instruksi untuk tranlasi untuk berhenti di inti eukariotik. A. Jalur produksi ATP Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energy sel yang menghasilkanenergi dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan berakhir di mitokondria ketika piruvat ditransport dan dioksidasi oleh O menjadi CO2 dan air. Energy yang dihasilkan sangat efisien yaitu sekitar tiga puluh molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul glukosa yang dioksidasi, sedangkan dalam proses glikolisis hanya dihasilkan dua molekul ATP. Proses pembentukan energy terdiri dari lima tahapan reaksi enzimatis yang melibatkan kompleks enzim yang terdapat pada membrane bagian dalam mitokondria. B. Reaksi oksidatif dan Transport electron Saat ion hydrogen atau electron diambil dari sebuah molkul, maka molekul dikatakan dioksidasi. Ketika ion hydrogen atau electron diberikan kepada sebuah molekul maka molekul tersebut dikatakan difosforilasi. Jadi, fosforilasi oksidatif bearti proses yang melibatkan penghilangan ion hydrogen (yang membawa electron) dari satu molekul dan penambahan molekul fosfat ke molekul lainnya. Lebih khusus, reaksi kimia yang melibatkan perpindahan electron dari satu molekul ke molekul lain yang diebut dengan reaksi oksidasi reduksi molekul pemberi electron pada tersebut disebut preduksiatu reduktor, sedangkan molekul penerima electron disebut pengoksidasi atau oksidator. Senyawa preduksi dan oksidasi berfungsi sebagai pasangan reduktor oksidator konjugat (pasangan redoks) sama seperti asam dan basa yang berfungsi sebagai pasangan asam basa. C. Sistem transport elektron mitokondria Transport electron disebut juga sebagai sistem rantai respirasi atau sistem oksidasi terminal. Transport electron berlangsung pada krista mitokondria. Pada setiap putaran siklus asam sitrat, empat pasang atom hydrogen dipindahkan dari isositrat, a-ketoglutaat, suksinat, dan malat melalui aktivitas dehydrogenase spesifik. Atom hidrogen ini pada beberapa tahap memberikan elektronnya kepada rantai transport electron dan menjadi ion H+, yang terlepaas ke dalam medium cair. Electron tersebut diangkut sepanjang rantai molekul pembawa electron, sampai electron-elektron ini mencapai oksidase sitokrom, yang menybabkanpemindahan electron ke oksigen, yakni molekul penerima electron terakhir pada organisme aerobic. D. Sintesis protein Respirasi sel pada organisme eukariotik adalah serangkaian proes perubahan glukosa menjadi energy. Proses etabolisme terjadi antara lain glikolis yang terjadi disitosol, siklus krebs dan fosforilasi oksidatif yang terjadi pada mitokondria. Selama glikolisis, molekul glukosa diubah menjadi 2 molekul senyawa piruvat. Piruvat melintasi membrabe dalam mitokondria untuk memasuki matriksnya dimana siklus krebs meecahnya menjadi karbndioksida. NADH mentransfer electron dari glikolisis dan siklus krebs kerantai transport elektron yang ada di membrane krista rantai transport electron ini mengubah energy kimiawi menjadi energi yang dapat digunakan untuk foforilasi oksidatif, yang bertanggung jawab atas sebagian besar elektron ATP yang dihasilkan oleh respirasi seluler. Sejumlah kecil ATP dibentuk langsung selama glikolisis dan siklus krebs oleh fosforilasi tingkat substrat. Pada hakikatnya ATP terbentuk dari ADP + Pi.
Tahapan Reaksi Glikolisis:
Glikolisis adalah suatu proses penguraian molekul glukosa yang memiliki 6 atom karbon, secara enzimatik didalam urutan 10 reaksi enzimatik untuk menghasilkan 2 molekul piruvat, yang memiliki 3 atom karbon. Selama reaksi-reaksi glikolisis yang berurutan, banyak energy bebas yang diberikan oleh gukosa yang disimpan dalam bentuk ATP, karena glikolisis merupakan lintas metabolic pusat yang palaing dipahami. 1. Fase pertama glikolisis mengakibatkan pemotongan rantai heksosa. a. Fosforilasi Gula Pada tahap ini molekul D-glukosa diaktifkan bagi reaksi berikutnya dengan fosforilasi pada posisi6, meghasilkan glukosa 6-fosfat dengan memanfaatkan ATP. Reaksi ini bersifat tidak dapat balik pada kondisi interseluler dikatalisis oleh heksokinase. Heksokinase adalah enzim pengatur dengan glukosa 6-fosfat berfunsi sebaai produk reaksi dan sekaligus sebagai inhibitor alosterik. b. Pengubahan glukosa 6 fosfat menjadi fruktosa 6-fosfat. Cincin enam piranosa glukosa 6-fosfat. Aldehida pda C-1 berekasi dengan gugus hideoksil pada C-5 membentuk cincin piranosa, sedangkan gugusketo pada C-2 berekasi dengan C-5 membentuk furanosa. Jadi isomerasi glukosa 6-fosfat menjadi fruktosa 6-fosfat adalah konversi aldose menjadi ketosa. c. Fosforilasi fruktosa 6-fosfat menjadi fruktosa 1,6 difosfat Reaksi fosforilasi kedua mengikuti langkah isomerasi. Senyawa ini dikenal sebagai fruktosa 1,6-bifosfat. Reaksi ini dikatalisis oleh fosfofruktokinase suatu enzim alosterik. d. Penguraian fruktosa 1,6-difosfat. Ini adalah reaksi yang menjadi sumber nama glikolisis. Enzim membelah molekul gula menjadi dua gula berkarbon tiga yang berbeda. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim aldose fruktosa difosfat yang sering kali disebut aldolase. e. Interkoversi triosa fosfat. Hanya satu diantara dua triosa fosfat yang dibentuk oleh aldolase yang dapat langsung diuraikan pada tahap reaksi glikolisis selanjutnya. Tetapi diidroksiaseton fosfat dapat dengan cepat dan dalam reaksi balik berubah menjadi gliseraldehida 3-fosfat oleh enzim ke lima pada urutan glikolitik, yaitu isomerase triosa fosfat. 2. Fase kedua glikolisis merupakan reaksi penyimpanan energy. a. Oksidasi gliseraldehida 3-fosfat menjadi 1,3-fosfogliseroil fosfat Reaksi ini adalah reaksi glikolisis penyimpanan energy kedua yang membentuk ATP. Enzim yang mengkatalisis tahap ini adalah dehidrgenase gliseraldehida fosfat yang menyebabkan rekas dapat balik. b. Pemindahan fosfat dari 3-fosforoil fosfat ke ADP Enzim kinase fosfogliserat memindahkan gugus fosfat berenergi tinggi dari gugus karboksil 1,3-fosfogliseroil fosfat ke ADP, jadi membentuk ATP dan 3-fosfogliserat.hasil reaksi yang bersifat dapat balik pada kondisi sel adalah bahwa energy yang dibebaskan pada oksidasi suatu gugus adehida menjadi gugus karboksil telah disimpan di dalam pembentukan ATP dari ADP dan fosfat yang terjadi bersamaan. c. Pengubahan 3-fosfogliserat menjadi 2-fosfogliserat Reaksi ini melibatkan pergeseran dapat balik gugus fosfat di dalam molekul substrat dikatalisis oleh enzim fosfogliserat mutase. d. Dehidrasi 2-fosfogliserat menjadi fosfoenolpiruvat. Pada reaksi ini dihasilkan senyawa fosfat berenergi tinggi. Dehidrasi 2- fosfogliserat dikatalisis oleh enolase, yang menyebabkan pemindahan dapat balik molekul air dari 2-fosfogliserat menjadi fosfoenolpiruvat. e. Pemindahan gugus fosfat dari fsfoenolpiruvat ke ADP. Reaksi terakhir glikolisis ini menghasilkan lagi ATP dengan mentransfer gugus fosfat dari PEP ke ADP. Tahap terakhir dari glikolisis adalah pemindahan gugus fosfat dari fosfoenolpiruvat ke ADP yang dikatalisis oleh piruvat kinase, membutuhkan K+ dan Mg2+ atau Mn2+.