PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Nutrisi selama kehamilan adalah salah satu faktor penting dalam
menentukan pertumbuhan janin.Dampaknya adalah berat badan lahir, status
nutrisi, dari abu yang sedang hamil juga mempengaruhi angka kematian
prenatal, keadaan kesehatan neonatal, dan pertumbuhan bayi setelah
lahir.Selama kehamilan kebutuhan nutrisi harian wanita meningkat hingga
lebih dari dua kali lipat contohnya kebutahan asam folat yang meningkat
hingga 400 ug/hari.Dimana pada keadaan normal hanya 180 ug/hari.Usia
kehamilan yang terus bertambah maka bertambah pula kebutuhan gizi dan
nutrisi ibu hamil khusus nya ketika memasuki trimester II. Pada saat trimester
II, janin tumbuh dengan sangat pesat, khususnya mengenai pertumbuhan otak
dan susunan syaraf.Indikator kecukupan gizi juga terlihat pada kenaikan berat
badan cukup selama kehamilan.Kenaikan berat badan tersebut bervariasi dari
bulan kebulan sesuai dengan fase kehamilan, system hormone pada
kehamilan manusia melibatkan perubahan bayi indokrin maupun metabolic
yang terjadi antara ibu dan janin.
Pengaturan neuro endokrin didalam plasenta pada janin dan ibu sangat
penting dalam mengarahkan pertumbuhan janin dan perkembangannya.
Adaptasi ibu hamil terhadap perubahan hormonal yang terjadi selama
kehamilan secara langsung menggambarkan perkembangan plasenta dan
janin.Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering dijumpai
pada kehamilan muda.Kurang lebh 66% wanita hamil trimester pertama
mengalami mual dan 44% mengalami muntah mual biasanya terjadi pada
pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Perasaan mual
ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormone estrogen dan HCG
(Human Chorionic Gonadropin) dalam serum, pengaruh fisiologi kenaikan
hormone ini belum diketahui secara jelas. Mual sering pula dihubungkan
dengan perubahan dalam indra penciuman dan perasaan pada awal kehamilan
serta faktor psikologi. Mual dan muntah menyebabkan asupan nutrisi pada
ibu hamil kurang sehingga berat badan menurun, turgor kulit berkurang dan
timbul asetonuri. Hal ini juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin sehingga membutuhkan perawatan atau penanganan
pada ibu hamil hyperemesis gravidaraum.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari hyperemesis gravidarum?
2. Apa etiologi dari hyperemesis gravidarum?
3. Apa saja tanda & gejala hyperemesis gravidarum?
4. Bagaimana klasifikasi/stadium hyperemesis gravidarume?
5. Bagaimana patofisiologi hyperemesis gravidarum?
6. Bagaimana penatalaksanaan hyperemesis gravidarum?
7. Bagimana pathway pada hyperemesis gravidarum?
8. Bagaimana pengkajian asuhan keperawatan pada pasien dengan
hyperemesis gravidarum?
C. Tujuan
A. Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita
sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari Karena pada umumnya menjadi
buruk karena terjadi dehidrasi Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana
penderita mual dan muntah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam
atau setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-
hari.Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Hiperemesis Gravidarum
(HG) adalah suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai trimester II) yang
ditandai dengan rasa mual dan muntah berlebihan dalam waktu relative lama
bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan berat badan
berkurang.
B. Tanda dan Gejala
1.Tingkat I
a.Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :
1)Dehidrasi :turgor kulit turun
2) Nafsu makan berkurang
3)Berat badan turun
4)Mata cekung dan lidah kering
b.Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi regurgitasi
ke esophagus
c.Nadi meningkat dan tekanan darah turun
d.Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit
e.Tampak lemah dan lemas
2.Tingkat II
a.Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :
1)Turgor kulit makin turun
2)Lidah kering dan kotor
3)Mata tampak cekung dan sedikit ikteris
b.Kardiovaskuler
1)Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit
2)Nadi kecil karena volume darah turun
3)Suhu badan meningkat
4)Tekanan darah turun
c.Liver
Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan icterus
d.GinjalDehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang
menyebabkan :
1)Oliguria
2)Anuria
3)Terdapat timbunan benda keton aseton. Aseton dapat tercium dalam
hawa pernafasan
e.Kadang kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan
pecahnya mukosa lambung pada sindrom Mallory weiss.
F. Komplikasi
G. Penatalaksanaan Medis
1.Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran
udara baik. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar
penderita sampai muntah berhenti dan penderita mau makan.
2.Terapi Psikologik
5.Penghentian kehamilan
Pada sebagian kecil kasus, keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur.
Usahakan mengadakan pemeriksaan organik. Dalam keadaan demikian perlu
dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan.
H. Penatalaksanaan Keperawatan
3.Anjurkan pasien makan perlahan dan tidak makan ketika ia merasa mual
5.Batasi minum bersamaan makan, karena dapat menyebab rasa penuh dan
kemtung. Anjurkan minum bebas diantara makan dengan cairan asupan yang
dapat ditoleransi pasien (misal : sup, jus, air jahe).
7.Hindari makanan tinggi lemak dan pedas bila hal ini menyebabkan mual.
I. Penatalaksanaan Gizi
K. Asuhan Keperawatan
1. PENGKAJIAN
a.Identitas
Nama
Umur
Alamat
Status
No MR
Penanggung jawab
b. Riwayat Kesehatan
c. Pemeriksaan fisik
4) Abdomen (Perut)
·Inspeksi : biasanya simetris kiri dan kanan, tidak ada tonjolan,
tidak ada kelainan umbilikus dan adanya pergerakan didindng
abdomen
5) Thorak (dada)
6) Jantung
7) Kesadaran
5) Eliminasi
6.) Makanan/cairan;
· Hb dan Ht rendah,
7)Pernafasan
·suhu kadang naik, badan lemah, ikterus, dan dapat jatuh dalam koma
9)Seksualitas
10)Interaksi social
2.Diagnosa Keperawatan