Anda di halaman 1dari 12

Inggrid Munggarani: Pembelajaran Rebana 1

PEMBELAJARAN KESENIAN REBANA


PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SDN CANGKUANG V
KECAMATAN LELES KABUPATEN GARUT

Penulis : Inggrid Munggarani


Pembimbing : Dr. H. Nanang Supriatna , S.Sen., M.Pd

ABSTRAK
This study, focusing on the tambourine course as one of the extracurricular
program at SDN Cangkuang V, aims to investigate the teaching method, content
and evaluation of the teacher to see if the tambourine course can successfully be
applied to the students. This study develops a descriptive-qualitative approach
which focuses on the observation technique, interview and documentation.
Furthermore, all the data is processed by the technique of reduction, display and
data verification. The study finds out that the tambourine course at SDN
Cangkuang V includes several components that seriously become the key factors
in the successful tambourine course such as the method of description, method of
demonstration, method of imitation and method of drill. The teaching material
that is given at class are the history of the tambourine itself, the pattern and
structure of the tambourine and its function when assembled to the other
instruments. In the evaluation step, there are two types of tests called formative
and summative test, applied only at the end of the course. Generally speaking the
tambourine course at SDN Cangkuang V is considered succeed and well-applied
regarding to the teaching goals (to invoke students’ creativity in music and to
conserve and to develops local arts in Cangkuang village) are already reached.
Keywords: Course, tambourine, extracurricular.

PENDAHULUAN perangkat operasional


Ekstrakurikuler merupakan (supplement dan
kegiatan di luar jam pelajaran biasa complements) kurikulum,
yang bertujuan untuk memperluas yaitu perlu disusun dan
pengetahuan, menyalurkan bakat dan dituangkan dalam rencana
minat siswa. Dalam kegiatan kerja tahunan/kalender
ekstrakurikuler ini, siswa diberi pendidikan satuan
kebebasan untuk memilih pendidikan.
ekstrakurikuler yang mereka minati
dan sesuai dengan kemampuan yang Pengertian ektrakurikuler di
dimiliki. Dalam pendahuluan atas menjelaskan bahwa
Peraturan Menteri Pendidikan Dan ektrakurikuler adalah program
Kebudayaan Republik Indonesia kurikuler yang alokasi waktunya
Nomor 81 a tahun 2013 dijelaskan tidak ditetapkan dalam kurikulum,
bahwa: artinya bahwa waktu pelaksanaan
kegiatan ekstrakulikuler kegiatan, pengajar dan siswa bebas
adalah program kurikuler menentukan waktu yang akan
yang alokasi waktunya tidak mereka gunakan sesuai dengan
ditetapkan dalam kurilkulum. kesepakatan bersama, sehingga
Jelasnya bahwa kegiatan waktu yang tersedia pun lebih
ekstakulikuler merupakan banyak.
Inggrid Munggarani: Pembelajaran Rebana 2

Kegiatan ektrakurikuler berbeda. Jenis ekstrakurikuler ini


merupakan sebuah upaya untuk ditentukan oleh pihak sekolah
melengkapi kegiatan kurikuler yang dengan berdasarkan kebutuhan siswa
berada diluar jam pelajaran yang serta sarana dan prasarana yang
dilakukan dalam lingkungan sekolah mendukung kegiatan tersebut.
maupun di luar lingkungan sekolah. Pada penelitian kali ini,
Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan kegiatan ekstrakurikuler yang
dengan tujuan untuk memperluas peneliti ambil adalah termasuk dalam
pengetahuan siswa, mengenai jenis kegiatan Kesenian yaitu
hubungan antar mata pelajaran, Rebana. Kesenian rebana
menyalurkan minat dan bakat, serta merupakan kesenian yang berasal
melengkapi pembinaan manusia dari Timur Tengah yang kemudian
seutuhnya dalam hal pembentukan diadopsi oleh masyarakat pribumi
kepribadian para siswa. Pada kita. Alat musik yang digunakan
kegiatan ekstrakurikuler tentunya dalam kesenian ini adalah alat musik
tidak hanya terdapat satu jenis pukul, sedangkan lagu-lagu yang
kegiatan ektrakurikuler saja, tetapi dilantunkan dalam kesenian rebana
biasanya pihak sekolah menyediakan adalah lagu yang mengandung syair-
beberapa jenis kegiatan syair yang bernapaskan ajaran agama
ektrakurikuler agar siswa lebih islam. Kesenian ini khususnya di
leluasa memilih kegiatan yang Garut sangat jarang digunakan oleh
diminatinya. Beberapa macam lembaga pendidikan formal dalam
kegiatan menurut suryosubroto kegiatan ekstrakurikuler.
(2009, hlm. 387) : Kebanyakan, hanya lembaga
Beberapa macam kegiatan pendidikan non formal yang
ekstrakurikuler yakni menjadikan kesenian rebana ini
Organisasi murid seluruh sebagai kegiatan rutinnya. Adapun
sekolah, Organisasi kelas dan sekolah yang menggunakanya
organisasi tingkat-tingkat hanyalah sekolah yang berasal dari
kelas, Kesenian: Tari-tarian, suatu yayasan tertentu saja seperti
band, karawitan, vokal grup, beberapa MTS yang berada di kota
Klub-klub hoby: Fotografi, Garut.
jurnalistik, pidato dan drama, Di kecamatan Leles tepatnya
Klub-klub yang berpusat di Desa Cangkuang Kabupaten
pada mata pelajaran (klub Garut, terdapat suatu sekolah dasar
IPA, Klub IPS dan yang menjadikan kesenian rebana
seterusnya, Publikasi sekolah sebagai salah satu kegiatan
(koran sekolah, buku tahunan ekstrakurikuler di sekolahnya yaitu
dan sebagainya), Organisasi SDN Cangkuang V, sekolah ini
yang disponsori secara kerja sudah lama menerapkan
sama (pramuka dan pembelajaran kesenian rebana
seterusnya). dengan cara mengenalkan kepada
peserta didiknya sampai tahap
Seperti yang dipaparkan di mengajarkan bagaimana memainkan
atas bahwa kegiatan ekstrakurikuler rebana tersebut sesuai dengan tata
tidak hanya satu macam saja cara memainkan rebana yang baik
melainkan ada beberapa jenis dan benar. Kesenian rebana di
kegiatan dengan bidang yang sekolah ini sudah menjadi kegiatan
Inggrid Munggarani: Pembelajaran Rebana 3

rutin setiap minggunya. Sebenarnya METODE PENELITIAN


tidak hanya sekolah ini saja yang A. Partisipan dan Tempat
mengajarkan kesenian rebana kepada Penelitian
siswanya, tatapi peneliti lebih Dalam penelitian ini peneliti
memilih sekolah ini untuk dijadikan melibatkan beberapa informan yang
penelitian karena dalam segi jenjang, akan membantu peneliti selama
hanya sekolah dasar inilah yang proses penelitian. Informan juga
mengajarkan kesenian rebana dalam membantu peneliti untuk melengkapi
kegiatan ektrakurikulernya. Selain itu data dan informasi yang diperlukan
dari segi prestasi, SDN Cangkuang V peneliti untuk menguji validasi hasil
memiliki prestasi yang cukup baik. penelitian. Beberapa informan
Beberapa prestasi yang telah tersebut yaitu Kepala Sekolah SDN
diraihnya seperti berikut, tahun 2012 Cangkuang V, Irawati (pengajar)
juara 1 tingkat kecamatan dan tingkat ekstrakurikuler kesenian rebana,
kabupaten pada perlombaan Seleksi orang tua siswa dan semua siswa
Prestasi dan Kreativitas Siswa yang mengikuti kegiatan
(SPKS), tahun 2013 juara 1 Pentas ekstrakurikuler.
PAI tingkat kecamatan dan Penelitian ini dilakukan di SDN
kabupaten, tahun 2014 juara 1 Cangkuang V yang letaknya di
Festival Rebana tingkat kabupaten, Kampung Cisati Desa Cangkuang
tahun 2015 juara 1 Pentas PAI Kecamatan Leles Kabupaten Garut.
tingkat Kabupaten, tahun 2016 juara Alasan SDN Cangkuang V dijadika
4 pada Festival dan Lomba Seni sebagai objek penelitian, karena
Siswa Nasional (FLS2N). sejauh ini hanya SDN Cangkuang V
Berdasarkan paparan di atas, inilah yang menjadikan kesenian
dapat disampaikan bahwa pihak rebana sebagai kegiatan
sekolah memilih kesenian rebana ekstrakurikuler di sekolahnya dengan
sebagai kegiatan ekstrakurukuler, beberapa prestasi yang cukup baik
dikarenakan pihak sekolah ingin yang telah diraihnya. Sekolah ini
membentuk kepribadian yang baik menjadikan kesenian rebana sebagai
pada siswanya sesuai dengan ajaran kegiatan ekstrakurikuler di
Islam . Kesenian ini tidak hanya sekolahnya dengan tujuan untuk
mengandung unsur seni yang tinggi, mengembangkan kreatifitas siswanya
melainkan di dalamnya terdapat dan menggali teknik pada kesenian
nilai-nilai keagamaan. Hal ini dapat tersebut rebana. Selain itu, pihak
dilihat dari syair-syair lagunya yang sekolah sekolah menginginkan
menggunakan bahasa arab dengan dengan diadakannya kegiatan
potongan-potongan ayat suci Al- ektrakurikuler ini, dapat merubah
Qur’an serta shalawat yang memiliki akhlak siswa sesuai dengan ajaran
makna puji-pujian serta rasa syukur islam. Dengan demikian peneliti
kepada Allah SWT. tertarik untuk mengangkat
Alasan-alasan di atas yang pembelajaran kesenian rebana di
membuat penulis merasa tertarik SDN Cangkuan V dalam
untuk meneliti lebih lanjut mengenai penelitiannya.
pembelajaran kesenian rebana yang B. Pengumpulan Data
dilakukan di SDN Cangkuang V . 1. Observasi
Inggrid Munggarani: Pembelajaran Rebana 4

Observasi ini dilakukan di Desa ingin memperoleh data secara


Cangkuang Kecamatan Leles mendalam terhadap subjek yang
Kabupaten Garut tepatnya di SDN diteliti. Selain itu, informan lebih
Cangkuang V. Proses observasi mempunyai kebebasan dalam
dilakukan selama 5 kali. Observasi memberikan jawaban atau ulasan.
awal dilakukan pada tanggal 15 Adapun narasumber yang
januari 2016 dengan menggunakan diwawancara adalah Kepala Sekolah
observasi tidak terstruktur, ini SDN Cangkuang V, Irawati
dilakukan karena fokus penelitian (pengajar) ekstrakurikuler kesenian
belum jelas. Fokus observasi akan rebana, orang tua siswa dan semua
berkembang selama kegiatan siswa yang mengikuti kegiatan
observasi berlangsung. Observasi ekstrakurikuler.
awal dilakukan untuk mengetahui 3. Dokumentasi
situasi dan kondisi ekstrakurikuler
kesenian rebana di SDN Cangkuang Dokumen adalah catatan
V. Setelah fokus penelitian sudah peristiwa yang sudah lampau terjadi.
jelas, maka peneliti melakukan Ada dua jenis dokumen yaitu
observasi terstruktur dengan dokumen yang berbentuk tulisan dan
menggunakan pedoman observasi dokumen yang berbentuk gambar.
pada tanggal 7 Februari 2016, 4 Dokumen yang berbentuk tulisan
Maret 2016, 18 Maret 2016, 22 misalnya catatan harian, sejarah
April 2016. Proses observasi kehidupan, cerita, biografi, peraturan
berlangsung tidak begitu baik, kebijakan dll. Sedangkan dokumen
dikarenakan bentroknya dengan yang berbentuk gamabar , misalnya
kegiatan sekolah dan kegiatan foto, video, sketsa dll. Studi
peneliti sehingga sulit untuk dokumentasi merupakan pelengkap
menentukan waktu yang tepat dari dari penggunaan teknik
kedua belah pihak untuk melakukan pengeumpulan data dengan
observasi. Berikut pedoman wawancara dan observasi. Hasil
observasi yang peneliti gunakan penelitian dari observasi atau
selama melakukan observasi pada wawancara akan lebih kredibel atau
setiap pertemuan pembelajaran. dapat dipercaya apabila didukung
dengan adanya dokumentasi yang
2. Wawancara didapatkan. Adapun beberapa hal
Dalam penelitian ini, peneliti yang dilakukan peneliti selama
menggunakan wawancara tak melakukan dokumentasi yaitu:
berstruktur/terbuka. Jenis wawancara
ini adalah wawancara yang bebas a. Pengambilan gambar pada
dimana peneliti tidak menggunakan saat latihan rutin
pedoman wawancara yang telah ekstrakurikuler kesenian
tersusun secara sistematis dan rebana serta beberapa
lengkap untuk mengumpulkan penampilan ketika tampil
datanya. Pedoman wawancara yang dibeberapa acara diluar
digunakan hanya berupa garis-garis sekolah
besar permasalahan yang akan b. Merekam audio maupun
ditanyakan. Peneliti menggunakan visual pada saat proses
jenis wawancara ini karena sering latihan
digunakan dalam penelitian yang c. Mengumpulkan
dokumentasi-dokumentasi
Inggrid Munggarani: Pembelajaran Rebana 5

terdahulu dari siswa dan membuat rangkuman terhadap aspek-


pelatih ekstrakurikuler aspek permasalahan yang diteliti agar
kesenian rebana memudahkan proses analisisis data
d. Mencatat hasil observasi, lebih lanjut. Hal ini sesuai dengan
wawancara dan berbagai yang diungkapkan oleh Sugiyono
informasi yang didapat (2013, hlm. 336) bahwa mereduksi
mengenai pokok artinya “merangkum, memilih hal-
permasalahan yang diteliti hal yang pokok, memfokuskan pada
4. Studi Literatur hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya.” Dengan demikian data
Studi literatur adalah yang telah direduksi akan
pengumpulan data yang dilakukan memberikan gambaran yang lebih
dengan mengkaji bahas pustaka, jelas, dan mempermudah peneliti
buku-buku atau tulisan ilmiah yang untuk melakukan pengumpulan data
relevan dengan masalah yang ada selanjutnya, dan mencarinya apabila
dalam penelitian. Sumber pendukung diperlukan. Adapun aspek-aspek
yang digunakan untuk penelitian yang direduksi dalam penelitian ini
pembelajaran kesenian rebana di yaitu hal-hal yang berhubungan
SDN Cangkuang V yaitu Metode dengan pembelajaran kesenian
Penelitian Kombinasi yang ditulis rebana di SD Cangkuang V
oleh Sugiyono pada tahun 2013. Kecamatan Leles Kabupaten Garut.
Selain itu dalam mengisi kajian teori
peneliti menggunakan buku Esensi 2. Penyajian Data
Praktis Belajar dan Pembelajaran
yang ditulis oleh Prof. Dr. Zamroni langkah selanjutnya setelah
M.A, serta Belajar dan Pembelajaran melakukan reduksi terhadap seluruh
Dr. M. Sobry Sutikno yang data, adalah menyajikan data-data
didalamnya memuat teori tentang proses pembelajaran rebana
pembelajaran secara umum yang secara singkat dan jelas, dengan
berkaitan dengan permasalahan mengacu pada judul dan rumusan
penelitian. Adapun buku yang masalah tentang pembelajaran
menjelaskan tentang rebana yaitu kesenian rebana di SD Cangkuang V
buku yang ditulis oleh Mus. K. Kecamatan Leles Kabupaten Garut.
Wirya yang berjudul Bermain Dalam penelitian kualitatif penyajian
Rebana, sebagai pelengkap Waditra data bisa dilakukan dalam bentuk
yang ditulis oleh Drs Ubun Kubarsah uraian singkat, bagan, hubungan
R. antar kategori, dan sejenisnya. Hal
ini dimaksudkan untuk memudahkan
C. Analisis data peneliti dalam memahami apa yang
1. Reduksi data terjadi, merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang
Kegiatan reduksi data telah dipahami tersebut sehingga
merupakan langkah awal dalam memberikan gambaran data untuk
menganalisis data suatu penelitian. kemudian dibuatkan kesimpulan dari
Kegiatan ini bertujuan untuk data yang telah didapat oleh peneliti.
memudahkan peneliti dalam
memahami data yang dikumpulkan
dari proses penelitian di lapangan.
Kegiatan ini dilakukan dengan
Inggrid Munggarani: Pembelajaran Rebana 6

3. Pengambilan Kesimpulan dan Pengajar memberikan materi


Verifikasi Data ajar dalam 4 kali pertemuan. Materi
yang disampaikan pengajar pada
Kegiatan pengambilan pertemuan pertama tentang sejarah
kesimpulan adalah kegiatan akhir rebana beserta teknik memainkan
dalam pengolahan data. Pengambilan instrumen rebana. Pertemuan ke dua
data juga merupakan hal yang sangat mempelajari tentang beberapa pola
penting, guna untuk memberikan tabuh rebana. Selanjutnya pertemuan
gambaran dari data hasil penelitian. ke tiga mempelajari lagu
Kesimpulan dalam penelitian “persaudaraan” serta pengaplikasian
merupakan intisari dari hasil pola tabuh yang telah diajarkan pad
penelitian. Jadi, setelah apertemuan sebelumnya pada lagu
mengumpulkan data-data hasil “persaudarran”. Pertemuan terakhir
penelitian, kemudian peneliti mempelajari koreografi.
menyimpulkan hasil penelitian 2. Metode Pembelajajran Rebana
tersebut sehingga tidak terlalu Dalam kegiatan belajar
meluas sehingga inti dari mengajar metode diperlukan oleh
permasalahan tergambar secara seorang guru dalam menyampaikan
singkat dan jelas. Verifikasi suatu materi. Begitupun dengan
merupakan upaya untuk mempelajari pembelajaran musik dengan karakter
kembali data-data yang sudah pembelajaran yang sebagian besar
dikumpulkan dengan meminta adalah praktek, guru harus mampu
pertimbangan dari berbagai pihak menerapkan metode yang cocok
yang relevan dengan penelitian ini dengan situasi dan kondisi siswa di
agar data hasil penelitian yang dalam kelas, sehingga proses
didapat memiliki bersifat valid. pembelajaran berlangsung efektif
dan tidak monoton. Berikut adalah
PEMBAHASAN metode yang digunakan dalam
1. Materi Pembelajaran Rebana pembelajaran kesenian rebana di
Pembelajaran kesenian rebana SDN Cangkuang V.
pada kegiatan ekstrakurikuler di 1) Ceramah
SDN Cangkuang V ini dilaksanakan Pada tahapan pertama
dengan menggunakan beberapa pembelajaran kesenian rebana,
tahapan dalam penyampaian metode yang digunakan oleh
materinya, tahapan-tahapan dalam pengajar adalah metode ceramah.
penyampaian materi tersebut Ceramah artinya menyampaikan
dimaksudkan selain disesuaikan informasi secara lisan. Dalam
dengan rancangan dan tingkat metode ini pengajar berperan sebagai
kesulitan materi, tetapi juga untuk narasumber dan peran siswa
memudahkan siswa dalam hanyalah menyimak saja. Dalam
memahami materi yang disampaikan pembelajaran apapun metode
pengajar secara terperinci. Berikut ceramah selalu digunakan, karena
adalah materi-materi yang setiap materi ajar tidak pernah tanpa
disampaikan pengajar pada setiap mengandung bahan ajar yang bertipe
pertemuan yang dilakukan dalam informasi. Begitu halnya pada
pembelajaran kesenian rebana pada pembelajaran seni yang pada
kegiatan ekstrakurikuler di SDN dasarnya sebagian besar bentuk
Cangkuang V. pembelajaran bersifat praktek, tetapi
Inggrid Munggarani: Pembelajaran Rebana 7

perlu juga menggunakan metode ini materi pelajaran yang telah


karena dalam pembelajaran seni disampikan secara detail dengan
terdapat materi ajar yang bertipe berdasarkan arahan dan bimbingan
informasi meskipun kedudukanya pengajar itu sendiri. Materi yang
hanya sebagai penunjang saja. diimitasi tentunya mengenai pola
2) Demonstrasi tabuh rebana dalam lagu
Metode demonstrasi digunakan Persaudaraan, cara menyanyikan
pengajar dalam pembelajaran lagu Persaudaraan dengan lirik dan
kesenian rebana karena metode ini nada yang benar serta penerapan
dianggap sebagai metode yang paling koreografi di dalam lagu
tepat digunkaan dari pada metode Persaudaraan.
yang lainnya. Penggunaan metode 4) Metode Drill
demonstrasi sangat membantu Metode terakhir yang digunakan
pengajar dalam menyampaikan dalam pembelajaran kesenian rebana
materi praktek, karena dalam proses yaitu metode Drill atau latihan.
pembelajarannya pengajar Sesuai dengan namanya, metode
memperagakan secara langsung latihan artinya metode yang berpusat
mengenai kegiatan-kegiatan yang pada latihan yang dilakukan oleh
berhubungan dengan kesenian siswa. Metode ini digunakan untuk
rebana. Kali ini materi yang melatih siswa agar dapat memahami,
didemonstrasikan oleh pengajar menghafal dan mengerti pada materi
yaitu: yang telah disampaikan khususnya
1. Cara memegang rebana yang berhubungan dengan teknik dan
yang benar keterampilan dalam pembelajaran
2. Macam-macam pola tabuh kesenian rebana.
rebana
3. Menerapkan pola tabuh yang PEMBAHASAN
telah dipelajari pada lagu 1. Materi pembelajaran
Persaudaraan Pada pembelajaran kesenian
4. Koreografi dalam lagu reban di SDN Cangkuang V
Persaudaraan Kabupaten Garut, terdapat materi
3) Imitasi pembelajaran yang telah
Tindakan siswa selama dipersiapkan oleh pengajar.
berlangsungnya proses pembelajaran Berdasarkan pengamatan yang
kesenian rebana adalah dilakukan oleh peneliti, materi
mendengarkan ceramah yang pembelajaran yang dijadikan bahan
disampaikan oleh pengajar, ajar oleh pengajar menitik beratkan
mengamati setiap demonstrasi yang kepada hal-hal teknis dalam
dilakukan oleh pengajar serta memainkan instrumen rebana,
mengimitasi semua pelajaran sedangkan dalam pemahaman teori
paraktek yang telah dijelaskan dan tentang instrumen rebana tidak
didemonstrasikan oleh pengajar. dibahas secara mendetail, artinya
Berdasarkan apa yang dijelaskan pengajar hanya menyampaikan
diatas dapat kita ketahui bahwa pada secara garis besarnya saja.
hal ini metode yang digunakan dalam Secara keseluruhan, materi yang
proses pembelajaran kesenian rebana disampaikan pengajar dalam
selanjutnya adalah metode imitasi, pembelajaran kesenian rebana di
dimana siswa menirukan satu persatu SDN Cangkuang V sudah memenuhi
Inggrid Munggarani: Pembelajaran Rebana 8

konsep yang harus dimiliki oleh ia hanya mengandalkan ilmu yang ia


suatu materi pembelajaran. Sama dapat dari ayahnya beserta
halnya seperti teori yang pengalaman-pengalaman yang ia
diungkapkan oleh Sutikno pada bab dapat pula. Meskipun begitu, bukan
dua, pengajar menyusun materi yang suatu masalah menurut peneliti
akan disampaikan pada setiap karena kenyataan tersebut cukup
pertemuan dimulai dengan materi relevan dengan teori yang
yang memiliki tingkat kesulitan disampaikan oleh Hamalik bahwa
paling rendah sampai dengan yang sumber-sumber yang dijadikan bahan
paling tinggi. Selain itu, pengajar belajar tidak hanya didapat dari buku
juga menyesuaikan materi pelajaran pelajaran saja melainkan dari pribadi
berdasarkan tujuan yang akan pengajar sendiri yang pada dasarnya
dicapainya. Meskipun begitu, dalam merupakan sumber tak tertulis dan
penyampaian materi mengenai pola sangat penting serta sangat kaya dan
rebana dan penerapan pola pada lagu luas yang perlu dimanfaatkan secara
persaudaraan, proses pembelajaranya maksimal. Namun, alangkah lebih
berlangsung sedikit terhambat. baik apabila selain mengandalkan
Keterhambatan tersebut disebabkan kemampuan pribadi yang dimiliki
karena pengajar tidak juga didampingi dengan buku
menyampaikan pola tabuh rebana sumber yang dijadikan suatu acuan
dengan disertai notasinya. Alasanya oleh pengajar dalam memberikan
karena pada dasarnya semua siswa materi, sehingga materi yang
yang mengikuti ekstrakurikuler disampaikan tidak melenceng dari
kesenian rebana tidak bisa membaca pokok pembahasan.
notasi. Seharusnya, sebelum 2. Metode pembelajaran
memasuki materi tentang pola tabuh Pemilihan metode pembelajaran
rebana, pengajar terebih dahulu yang dilakukan pengajar untuk
memberikan pemahaman kepada diterapkan pada pembelajaran
siswa bagaimana cara membaca kesenian rebana pada kegiatan
notasi. Dengan demikian, pada ekstrakurikuler di SND Cangkuang
penyampaian materi selanjutnya V adalah pemilihan yang sangat
siswa tidak mengalami kesulitan tepat, karena pengajar
dalam memahami materi tersebut. menyeseuaikan dengan karakteristik
Selain itu, siswa juga dapat materi bahan ajar yang akan
mengembangkan pola tabuh rebana disampaikan kepada siswa.
berdasarkan kreativitasnya, tidak Metode pertama yang digunakan
hanya terpaku dalam pola yang pada pembelajaran kesenian rebana
diberikan oleh pengajar saja. di SDN Cangkuang V yaitu metode
Dalam pembelajaran terdapat ceramah. Sesuai yang diungkapkan
sumber belajar yang menjadi materi oleh sutikno bahwa metode ceramah
atau bahan yang berhubungan adalah metode yang dilakukan
dengan pembelajaran yang dipelajari. dengan penyajian materi melalui
Berbeda dengan yang dilakukan oleh penjelasan lisan oleh pengajar
Irawati (pengajar) dalam materi ajar kepada siswa-siswanya. Hal ini
yang ia sampaikan pada sesuai dengan penjelasan tersebut,
pembelajaran kesenian rebana di bahwa pada pembelajaran rebana di
SDN Cangkuang V ini tidak SDN Cangkuang 5 Irawati (pengajar)
memiliki buku sumber sama sekali, menyampaikan materi mengenai
Inggrid Munggarani: Pembelajaran Rebana 9

sejarah dan instrumen rebana dengan mencontohkan kepada siswa cara


menggunakan metode ceramah. Ini menabuh pola pada reban bass,
dikarenakan materi yang kotekan, dan keprak. Selanjutnya
disampaikan pada tahapan pertama Irawati (pengajar) juga memberikan
merupakan materi yang bersifat teori, contoh cara menyanyikan lagu
artinya dalam penyampaian persudaraan dengan menggunkaan
materinya memerlukan penjelasan lirik dan melody yang tepat. Pada
secara lisan. Metode ceramah ini pertemuan terakhir Irawati (pengajar)
hanya cocok untuk mendapatkan memberikan contoh koreografi untuk
kemampuan kognitif saja, tentunya diterapkan pada lagu persaudaraan.
berbanding terbalik dengan Hal ini sesuai dengan yang
pembelajaran musik, kemampuan diungkapkan oleh Sutikno mengenai
yang diperoleh tidak hanya tujuan pokok penggunaan metode
kemampuan kognitif saja melainkan dalam proses pembelajaran yaitu
dengan kemampuan psikomotorik. unutk memperjelas pengertian
Oleh karena itu, untuk mengatasi konsep dan memperlihatkan cara
kelemahan yang dimiliki oleh melakukan sesuatu arau proses
metode ceramah, Irawati (pengajar) terjadinya sesuatu.
kemudian menggunakan metode Jika kita perhatikan, pada
lainnya untuk menunjang materi ajar metode ceramah dan demonstrasi ini
yang bersifat praktek pada komunikasi terkesan berjalan satu
pembelajaran rebana di SDN arah, karena dalam proses
Cangkuang V. pembelajaran yang menjadi sumber
Metode yang digunakan pembicara hanyalah pengajar,
selanjutnya adalah metode sedangkan siswa hanya bertugas
demonstrasi, imitasi dan latihan untuk memperhatikan saja. Oleh
(drill). Ketiga metode ini digunakan karen itu untuk membentuk suasana
untuk mempermudah siswa dalam kelas yang aktif maka digunakanlah
memahami materi-materi praktek metode imitasi dan drill. Penggunaan
yang akan disampaian pengajar pada kedua metode ini juga didasarkan
tahapan selanjutnya. Metode pada karakteristik pembelajaran
demonstrasi digunakan pengajar musik yang notabene bersifat
untuk mendemonstrasikan materi praktek.
mengenai cara memainkan beberapa 3. Evaluasi Pembelajaran
pola tabuhan pada masing-masing Evaluasi pembelajaran rebana di
instrumen rebana, cara menyanyikan SDN Cangkuang V dilaksanakan
lagu persaudaraan serta koreografi degan menggunakan dua tahapan,
yang yang diterapkan pada lagu yakni evaluasi selama proses
persaudaraan. Dengan menggunakan pembelajaran serta evaluasi pada
metode demonstrasi, pengajar dapat akhir pembelajaran. Jadi,
memberi contoh secara langsung di pelaksanaan evaluasi yang dilakukan
depan siswa mengenai materi yang pada ekstrakurikuler kesenian rebana
disampaikan sehingga siswa dapat ini relevan dengan teori yang
mengerti dengan jelas tentang konsep diungkapkan oleh Jefferson dalam
materi yang disampaikan pengajar. Soehardjo bahwa evaluasi sebaiknya
Seperti yang dilakukan Irawati dilaksanakan selain untuk menilai
(pengajar) dalam pertemuan ke 2 hasil akhir pembelajaran juga menilai
sampai pertemuan ke 4, ia proses kerja siswa yang diperoleh
Inggrid Munggarani: Pembelajaran Rebana 10

dari evaluasi yang dilakukan selama menyimpulkan hasil dari temuan dan
proses pembelajaran. pembahasan sebagai berikut:
Bentuk tes yang dilakukan pengajar 1. Materi pembelajaran
untuk mengevaluasi hasil Materi yang disampaikan dalam
pembelajaran ekstrakurikuler pembelajaran kesenian rebana pada
kesenian rebana di SDN Cangkuang kegiatan ekstrakurikuler di SD
V berfokus pada tes praktek saja, Cangkuang V secara garis besar
tidak dilengkapi dengan tes tulis. Hal memuat tentang:
ini karenakan pengajar lebih menitik a. Teknik memainkan instrumen
beratkan hasil evaluasi yang rebana
diperoleh beruapa keterampilan dari b. Pola tabuh rebana
masing-masing siswa. Setiap c. Penerapan pola tabuh pada
pertemuan pembelajaran rebana, lagu “Persaudaraan”
pengajar melakukan evaluasi Materi di atas pengajar susun
terhadap siswa dengan cara melihat berdasarkan tingkat kesulitanya. Hal
kemampuan siswa sesuai dengan ini dimaksudkan untuk memudahkan
materi yang sebelumnya telah siswa dalam memahami materi yang
disampaikan oleh pengajar. Evaluasi disampaikan pengajar secara
ini dilakukan oleh pengajar untuk terperinci. Selama proses
mengetahui seberapa besar siswa pembelajaran guru menyampaikan
dapat memahami materi yang materi kepada siswa dengan baik.
disampaikan oleh pengajar. Selain itu Tetapi, dalam pembelajaran apapun
apabila ditemukan kesalahan pada pasti terdapat kesulitan yang dialami
siswa, penggajar bisa mengoreksi oleh pengajar, sama halnya pada
dan menerangkan kembali materi pembelajaran kesenian rebana di SD
yang telah disampaikan sehingga Cangkuang V. Kesulitan yang
semua siswa dapat memahami materi dialami yaitu pada saat pengajar
dengan jelas. Tes praktek yang memberikan materi mengenai pola
dilakukan di akhir pembelajaran tabuh rebana, pengajar memberikan
yaitu siswa yang mengikuti contoh secara berulang-ulang kepada
ekstrakurikuler mempertunjukan siswa agar siswa mampu memainkan
kesenian rebana dihadapan siswa pola tabuh tersebut. Peneliti
lainnya. Hal ini ditujukan selain beranggapan, kesuliatan yang alami
untuk mendapatkan nilai dari disebabkan karena dalam
masing-masing siswa juga sebagai pembelajaran rebana ini tidak
sarana untuk melatih mental siswa didampingi dengan pemahaman
dalam menunjukan bakat yang tentang notasi, sehingga
dimilikinya dihadapan orang banyak. pembelajaran sedikit terhambat.
2. Metode pembelajaran
KESIMPULAN, Pemilihan metode yang
REKOMENDASI, IMPLIKASI dilakukan pengajar untuk diterapkan
Simpulan pada pembelajaran kesenian rebana
Berdasarkan hasil penelitian dan di SD Cangkuang V menurut peneliti
pembahasan yang disampaikan sudah tepat, karena pengajar
mengenai pembelajaran kesenian menyesuaikanya dengan materi
rebana pada kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran. Pelaksanaanya pun
di SDN C angkuang V, peneliti berlangsung dengan baik. Metode-
metode yang digunakan tersebut
Inggrid Munggarani: Pembelajaran Rebana 11

diantarannya adalah metode A. Implikasi dan Rekomendasi


ceramah, demonstrasi, imitasi dan Implikasi dari kesenian rebana
metode latihan (drill). Keempat yang dijadikan sebagai kegiatan
metode ini membantu mempermudah ekstrakurikuler di SD Cangkuang V
pengajar dalam menyampaikan ini bermakna sebagai salah satu
materinya, dengan harapan siswa langkah untuk melestarikan
juga dapat memahami materi dengan mengembangkan serta menjaga
cepat. kesenian rebana yang ada di Desa
3. Evaluasi pembelajaran Cangkuang. Bagi siswa sendiri
Kegiatan evaluasi yang dampak positif yang didapat dari
diterapkan oleh pengajar pada pembelajaran kesenian rebana
pembelajaran kesenian rebana di SD berguna untuk mengembangkan
Cangkuang V berbentuk tes, yaitu tes kreativitas siswa khusunya dibidang
formatif dan sumatif. Tes formatif ini seni. Selain itu, melalui pembelajaran
dilakukan selama proses ini dapat membentuk kepribadian
pembelajaran berlangsung. siswa sesuai dengan syari’at islam,
Tujuannya agar mengetahui tingkat karena dalam pembelajarannya tidak
ketercapaian materi yang telah hanya mempelajari instrumennya
disampaikan oleh pengajar pada saja melainkan dengan syair-syair
setiap pertemuan, sehingga apabila yang terdapat dalam lagu yang
terjadi penyimpangan materi pada diajarkannya. Sedangkan bagi
pertemuan pertama, maka dapat pengajar, melalui pembelajaran ini
diperbaiki dengan secepat mungkin dapat melatih kesabaran serta
pada pertemuan selanjutnya. Tes menambah pengetahuan cara
jenis ini dilakukan untuk membina ekstrakurikuler dengan
memperoleh nilai dari setiap memanfaatkan semua kompetensi
individu. Seperti yang telah yang dimilikinya.
dipaparkan pada pembahasan bahwa Berdasarkan kesimpulan dan
penilaian individu memuat tiga implikasi yang telah peneliti
aspek, yakni aspek Kognitif, Afektif sampaikan di atas, maka peneliti
dan Psikomotorik. memberikan rekomendasi kepada
Tes sumatif dilaksanakan oleh beberapa pihak sebagai berikut:
pengajar pada akhir pembelajaran, 1. Sekolah
dimana tes ini hanya dilakukan satu Pembelajaran kesenian rebana
kali saja. Evaluasi jenis ini dapat yang dilakukan di SD Cangkuang V
dilakukan apabila pengajar telah sebenarnya telah berlangsung dengan
selesai menyampaikan semua pokok baik. Tetapi pembelajaran kesenian
bahasan kepada siswa. Dengan rebana lebih ini harus lebih
adanya tes sumatif, pengajar dapat ditingkatkan, dengan cara pihak
mengetahui tingkat kemajuan anak sekolah menyediakan media serta
didiknya melalui pembelajaran yang sarana dan prasarana untuk
dilakukannya. Kegiatan yang menunjang kegiatan belajar
dilakukan pengajar untuk mengajar.
mengevaluasi siswa secara 2. Pengajar
berkelompok dengan menggunakan Pada dasarnya pengajar telah
evaluasi sumatif yaitu tes praktek menyampaikan materi kepada siswa
mempertunjukan permainan rebana dengan baik. Untuk menambah
pada lagu “Persudaraan”. kualitas pengajar dalam
Inggrid Munggarani: Pembelajaran Rebana 12

penyampaian materi sebaiknya Gintings, A (2008) Esensi Praktis


pengajar menambah pengetahuannya Belajar dan Pembelajaran. Bandung:
mengenai notasi, sehingga dapat HUMANIORA
mengurangi kesulitannya dalam
menyampaikan materi kepada siswa. Ubun Kubarsah, R. (1994) Waditra.
Selain itu, pengajar juga sebaiknya Bandung: CV. Sampurna
menyusun rencana pembelajaran
dengan matang agar tujuan dari Sudjana, N (2010). Dasar-dasar
pembelajaran tersebut dapat tercapai Proses Belajar Mengajar. Bandung:
dengan baik. Sinar Baru
3. Siswa Algesindo
Selama proses pembelajaran
berlangsung, siswa diharapkan lebih Hamalik, Oemar. (1995). Kurikulum
berkonsentrasi pada saat pengajar dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi
menyampaikan bahan ajarnya, Aksara
sehingga informasi mudah diserap Karya
oleh siswa serta pemahaman pada
setiap siswa lebih merata. Selain itu, Wirya K. (1984). Bermain Rebana.
siswa juga diharapkan memiliki Jakarta: CV YASAGUNA
keinginan yang berlebih di dalam
berlatih guna meningkatkan Nurrohimah, S.N. (2015)
kompetensi yang dimiliki oleh setiap Pembelajaran kesenian
siswa demi tercapainya sebuah tutunggulan pada
tujuan dari proses pembelajaran. ekstrakurikuler kesenian di
SMA I’Tihadul Ummat
DAFTAR PUSTAKA kecamatan tanjungjaya
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian kabupaten
KOMBINASI (Mixed Methods). tasikmalaya.(skripsi).
Bandung: Bandung: Universitas
ALFABETA, cv. Pendidikan Indonesia

Sukmadinata, N S. (2009). Metode Soehardjo, A.J. (2011). Pendidikan


Penelitian Pendidikan. Seni. Malang: Bayumedia Publishing
Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA Soehardjo, A.J. (2012) Pendidikan
Seni. Malang: Bayumedia Publishing
Sugiyono (2011) Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kualitatif Kebudayaan Republik Indonesia
dan R&D. Bandung: (2013)
ALFABETA, cv.

Suryosubroto, B (2009) Proses


belajar mengajar di sekolah.
Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai