A. PENGERTIAN AIR
Pengertian air adalah zat cair yang ada dipermukaan bumi, air merupakan zat cair yang paling
banyak jumlahnya di bumi, hampir 2/3 dari seluruh permukaan bumi ditutupi oleh air.
B. SIFAT-SIFAT AIR
1. AIR MENEMPATI RUANG
Air mempunyai sifat menempati ruang,contohnya air yang dituangkan pada gelas maka air itu
akan menempati ruang dalam gelas, begitu juga air yang dituangkan kedalam botol maka air akan
menempati ruangan dari botol.
Percobaan:
langkah-langkah
a)ambillah gelas ataau botol kosong
b)isilah gelas dengan air hingga penuh
C) apa yang terjadi dengan air?
Amatilah!
Maka Air yang dituangkan akan menempati seluruh ruang pada botol atau gelas tersebut.
Kesimpulannya permukaan air yang tenang maka akan selalu datar. Sifat permukaan air yang
selalu datar digunakan oleh tukang bangunan sebagai dasar pengukuran pemasangan ubin atau
tembok batu bata supaya tidak miring.
Kesimpulan Air yang dituangkan pada permukaan papan akan bergerak ke bawah menuju tanah,
karena air memiliki sifat mengalir daritempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
5. AIR MELARUTKAN BEBERAPA ZAT
Air mempunyai sifat dapat melarutkan beberapa zat. contohnya gula yang dimasukan ke dalam
air lalu diaduk-aduk maka butiran gula akan hilang, hilangnya butiran gula tersebut karena larut
dalam air.
Percobaan:
Langkah-langkah
a)ambillah sebuah gelas kosong
b)isilah gelas dengan air
c)masukan satu sendok gula pasir.
d)aduklah air tersebut!
Amati yang terjadi!
Kesimpulan gula yang ada didalam air akan hilang karena air memiliki sifat dapat melarutkan
beberapa zat.
Kesimpulan air yang ada dalam kantong akan keluar setelah ditusuk dengan jarum, karena sir
memiliki sifat memekan kesegala arah.
Semua makhluk hidup membutuhkan makhluk hidup lain makhluk hidup juga
membutuhkan lingkungan sebagai tempat tinggal. Manusia membutuhkan tumbuhan dan hewan
lain sebagai sumber makanan. Manusi membutuhkan tempat tinggal, maka digunakanlah pasir,
batu, papan, dan besi untuk membangun rumah. Nah, berarti manusia memiliki ketergantungan
pada makhluk hidup lain dan lingkungannya.
3. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan yang menguntungkan satu pihak, sedangkan
pihak lain dirugikan. Contohnya adalah kutu yang hidup di tubuh hewan atau bunga raflesia yang
hidup di tubuh inangnya.
Hubungan antara kutu dan hewan selalu merugikan hewan yang dihinggapi kutu. Hampir
semua hewan yang berambut dapat dihinggapi kutu, misalnya, kucing, anjing, dan kerbau. Hewan
berbulu juga mudah dihinggapi kutu, misalnya ayam dan berbagai jenis burung. Kutu-kutu itu
menghisap darah dari tubuh hewan yang dihinggapinya. Kutu beruntung karena memperoleh
makanan, sedangkan hewan yang dihinggapinya merugi.
2. Penebangan dan Kebakaran Hutan
Bagi manusia, hutan mempunyai peran yang sangat penting. Dari hutan, manusia
mendapat kayu untuk membuat rumahdan berbagai furnitur. Hutan juga menyimpan persediaan
air tanah yang amat besar. Pepohonan di hutan melindungi permukaan bumi dari banjir dan tanah
longsor. Mengapa? Akar-akar pepohonan dapat menahan air di dalam tanah. Pepohonan dapat
melindungi tanah dari terjangan air tanah.
Akan tetapi, keserakahan manusia dapat mengubah segalanya. Karena ingin membuka
lahan bagi industri atau perusahaannya, segelintir orang melakukan penebangan pohon dan
membabat semak belukar. Untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaannya, mereka
melakukan pembakaran. Namun demikian, sering kali pembakaran itu menjadi tidak terkendali.
Akibatnya, terjadilah kebakaran hutan.
Kebakaran hutan merusak keseimbangan lingkungan. Berbagai hewan dan tumbuhan
mati terbakar. Asap pun mengepul ke segala penjuru mengakibatkan pencemaran udara. Asap
mengakibatkan kegiatan manusia terganggu. Asap menimbulkan penyakit saluran pernapasan
membuat manusia menderita.
Setelah kebakaran selesai, hutan menjadi gundul. Hutan yang gundul mengakibat tanah
longsor dan banjir.
Wah, ternyata penebangan dan kebakaran hutan mengakibatkan kerusakan lingkungan
yang sangat parah. Oleh karena itu, berbagai cara harus dilakukan untuk mencegah kebakaran
hutan. Terkadang, kebakaran hutan terjadi karena hal-hal yang tidak disengaja, misalnya karena
musim kemarau yang berkepanjangan. Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan, departemen
kehutanan mengaktifkan polisi hutan untuk melakukan penanganan keadaan darurat. Polisi hutan
juga berusaha mencegah terjadinya penebangan dan perburuan liar, serta pencurian kayu.
Pencemaran, penebangan, dan kebakaran hutan merusak kelestarian lingkungan