Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA BOGOR

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PULO ARMYN
Jl. Raya Tajur No. 40 Kota Bogor - 16141

Telp. 0251. 8370587 Email : puloarmyn@gmail.com

LEMBAR PENGESAHAN

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PROGRAM PTM

NOMOR DOKUMEN : B/ /KAK-PTM/PKMPA/IV/2017


TANGGAL TERBIT : 1 APRIL 2017
NOMOR REVISI : 00

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Penanggung Jawab Program Wakil Manajemen Muttu Kepala Puskesmas
Upaya PTM

YUYU YULIANA LIANNA CHANDRA DJOHAN MUSALI


DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

B. LATAR BELAKANG .......................................................................... 2


C. TUJUAN
a. TUJUAN UMUM ........................................................................ 2
b. TUJUAN KHUSUS ..................................................................... 2
D. TATA NILAI ..................................................................................... 2
E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN ................................. 2
F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN ................................................ 3
G. SASARAN ........................................................................................ 3
H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN................................................ 4
I. MONITORING EVALUASI ................................................................ 4
J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN ................. 4

i
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PROGRAM PTM
A. PENDAHULUAN
Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian
utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di
seluruh dunia, di mana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di negara
yang sedang berkembang (WHO, 2010). Peningkatan kematian akibat
PTM di masa mendatang diproyeksikan akan terus terjadi sebesar 15%
( 44 juta kematian) dengan rentang waktu antara tahun 2010 dan 2020.
Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan
yang cenderung tidak sehat terutama pada negara-negara berkembang.
Pada awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak
menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah
terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan
menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya. Riset Kesehatan
Dasar pada tahun 2013 menunjukan bahwa 69,6% dari kasus diabetes
melitus dan 63,2% dari kasus hipertensi masih belum terdiagnosis.
Keadaan ini mengakibatkan penanganan menjadi sulit, terjadi
komplikasi bahkan berakibat kematian lebih dini. Dalam kurun waktu
tahun 1995 -2007, kematian akibat PTM mengalami peningkatan dari
41,7% menjadi 59,5%. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan
prevalensi penyakit Stroke 12,1 per 1000, Penyakit Jantung Koroner
1,5%, Gagal Jantung 0,3%, Diabetes Melitus 6,9%, Gagal Ginjal 0,2%,
Kanker 1,4 per 1000, Penyakit Paru Kronik Obstruktif 3,7% dan Cidera
8,2%.
PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya, yaitu
merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi
minuman beralkohol. Mencegah dan mengendalikan faktor risiko relatif
lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan PTM.
Pengendalian faktor risiko PTM merupakan upaya untuk mencegah agar
tidak terjadi faktor risiko bagi yang belum memiliki faktor risiko,
mengembalikan kondisi faktor risiko PTM menjadi normal kembali dan
atau mencegah terjadinya PTM bagi yang mempunyai faktor risiko,
selanjutnya bagi yang sudah menyandang PTM, pengendalian bertujuan
untuk mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta
meningkatkan kualitas hidup,.Salah satu strategi pengendalian PTM
yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan peran
serta masyarakat. Masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk
ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor risiko PTM dengan dibekali

1
pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini,
monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya.

B. LATAR BELAKANG
Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian akibat PTM menjadi
ancaman serius kesehatan masyarakat karena menambah beban
ekonomi dan sosial keluarga dan masyarakat. Dari 100 penderita PTM
sebanyak 70 orang tidak menyadari dirinya mengidap PTM sehingga
terlambat dalam mendapatkan penanganan yang mengakibatkan
terjadinya komplikasi kecacatan bahkan kematian. Padahal kejadian ini
dapat dicegah melalui pengendalian faktor resiko PTM.

C. TUJUAN
a. Tujuan Umum.
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM
berbasis peran serta masyarakat secara terpadu, rutin dan periodik.
b. Tujuan Khusus
1. Terlaksananya deteksi dini faktor risiko PTM
2. Terlaksananya monitoring faktor risiko PTM
3. Terlaksananya tindak lanjut penanganan risiko PTM
D. TATA NILAI
Dalam upaya penyelenggaraan PTM menganut tata nilai sebagai
berikut :
1. Bekerja secara profesional dengan tidak membeda-bedakan strata
masyarakat (bekerja sesuai dengan kebutuhan masyarakat).
2. Inovatif dalam merencanakan peningkatan cakupan dengan berbagai
kegiatan.
3. Selalu bekerjasama secara kekeluargaan, dan kompak bersama tim
untuk memecahkan permasalahan PTM.
4. Selalu mengedepankan motivasi dan semangat dengan sasaran untuk
peningkatan program-program PTM (aspiratif).
5. Berusaha ramah (menerapkan senyum, sapa, salam,sopan, dan santun)
dalam setiap kegiatan PTM.
E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN :
NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiatan promotif PTM Kegiatan penyuluhan seperti :
 Penyuluhan dan konsultasi PTM
3. Kegiatan preventif PTM Kegiatan berupa :
 Deteksi pasif FR PTM di
Puskesmas
 Deteksi Aktif FR PTM di
Masyarakat melalui Posbindu,
Sekolah dan kelompok Khusus

4. Monitoring dan evaluasi PTM Kegiatannya berupa Rakor antara lain


2
adalah :
 Lintas program tingkat puskesmas
lokmin bulanan , tingkat dinas
kesehatan rapat evaluasi PTM
 Lintas sektoral rakor PTM melalui
lokmin kader.
5. Pencatatan dan pelaporan Kegiatan yaitu :
 Pembuatan laporan Perkesmas
 Laporan bulanan oleh petugas PTM

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Dalam melaksanakan upaya pelayanan Perkesmas di Puskesmas
Pulo Armyn dilaksanakan dengan tim Perkesmas dan kerjasama lintas
Program :
1. Lintas sektoral
a. Kepala Kelurahan beserta Staf
b. Ketua RW dan RT
c. Kader
d. Kepala sekolah dan guru diwilayah kerja puskemas
e. Kepala Instansi
2. Lintas Program
a. Petugas Promkes
b. Petugas Gizi
c. Petugas UKS
d. Pembina wilayah kerja Posyandu dan Posbindu

G. SASARAN
Sasaran program perkesmas adalah masyarakat baik laki-laki atau
perempuan yang usia ≥ 15 tahun yang memiliki atau tidak memiliki faktor
risiko.
Semua sasaran tersebut diharapkan dapat mencapai cakupan
yang telah ditentukan.
H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
NO KEGIATAN TAHUN 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Deteksi FR-PTM
1 V V
dimasyarakat
Deteksi FR-PTM disekolah V V
2
SMA/SMK
3 Rapat di dinas kesehatan V V V V V V V V V V V V

4 Penyuluhan luar gedung V V V V V V V V V V V V

5 Konseling PTM V V V V V V V V V V V V

6 Penyuluhan dalam gedung V V V V V V V V V V V V

7 Pencatatan dan pelaporan V V V V V V V V V V V V

8 Lokbul Puskesmas V V V V V V V V V V V V
3
I. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Tingkat Puskesmas bersama kepala Puskesmas setiap bulan pada saat
Lokmin.
2. Pelaporan kegiatan penyelenggaraan upaya pelayanan PTM setiap
bulan.
3. Monev yang dilaksanakan Dinas Kesehatan setiap dua kali dalam
setahun.
J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Pencatatan
a. Pencatatan kasus kanker
b. Pencatatan kasus PTM
c. Pencatatan FR PTM Posyandu/Posbindu
d. Laporan bulanan PTM
2. Pelaporan
Dengan mengirimkan Laporan PTM ke Dinas Kesehatan melalui sie.PTM
3. Evaluasi Kegiatan
a. Membuat identifikasi masalah kegiatan penyelenggaraan upaya
pelayanan PTM dan dibahas tingkat dinas kesehatan maupun
dilokmin tingkat Puskesmas.
b. Membuat laporan bulanan PTM bersama kepala puskesmas sebagai
evaluasi kegiatan penyelenggaraan upaya pelayanan PTM.

Anda mungkin juga menyukai