Anda di halaman 1dari 1

Dari anamnesis pasien datang dengan keluhan keluar darah dari kemaluan setelah

melahirkan sejak ± 1 jam sebelum masuk ke rumah sakit. Sebelumnya pasien melahirkan sendiri
di rumah pukul 08.00 wib. Lahir bayi perempuan , Plasenta tidak lahir dan darah keluar dari
kemaluan, kemudian keluarga menelpon ambulance salah satu rs swasta untuk meminta
pertolongan, selanjutnya pasien dirujuk ke RSUP M Djamil dengan terpasang infus oleh petugas
ambulance dan bayi masih terhubung dengan tali pusat yang belum terpotong. Berdasarkan
anamnesis dapat diketahui plasenta belum lahir hingga 1 jam setelah persalinan. Pada literature,
retensio plasenta merupakan suatu keadaan dimana plasenta belum lahir ½ jam sesudah anak
20-26
lahir. Biasanya setelah janin lahir, beberapa menit kemudian mulailah proses pelepasan
plasenta disertai sedikit perdarahan (kira-kira 100 – 200 cc). Bila plasenta sudah lepas dan turun
ke bagian bawah rahim, maka uterus akan berkontraksi (his pengeluaran plasenta) untuk
mengeluarkan plasenta.20
Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak anemis, ditemukan adanya perdarahan
pervaginam, merembes dan berwarna merah kehitaman. Tampak tali pusat menjulur keluar
melalui introitus vagina. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kesan anemia berat (Hb =
2.6 gr/dL). Diagnosa retensio plasenta

Pada pasien ini diberikan O2 nasal kanul 4L/ menit, IVFD Ringer Laktat dengan
oksitosin 20 IU untuk merangsang kontraksi pada pasien dalam pengeluaran plasenta. Pasien
juga diberikan IVFD HES untuk mengatasi syok hipovolemik yang terjadi pada pasien tersebut.
Anemia berat yang terjadi pada pasien mengindikasikan untuk dilakukan transfuse darah
sehingga harus dilakukan crossmatch PRC 6 unit terlebih dahulu. Pemberian injeksi ceftriaxone
untuk mencegah terjadinya infeksi pada pasien tersebut. Pasien dilakukan manajemen aktif kala
III untuk pengeluaran plasenta.

Anda mungkin juga menyukai