Anda di halaman 1dari 10

Sistem Kelistrikan Sepeda Motor

Sistem kelistrikan pada sepeda motor merupakan bagian penting karena sistem ini menyediakan
arus listrik untuk keperluan pembakaran dan untuk menggerakkan pendukung sepeda motor.
Ditinjau dari penggunaan arus listriknya, sistem kelistrikan sepeda motor dapat digolongkan
menjadi:

1. sistem pembangkit listrik


2. sistem pengisian
3. sistem pengukuran
4. sistem pengapian
5. sistem penerangan dan sistem tanda
6. sistem starter

Sistem Pembangkit Listrik

Sistem pembangkit listrik membangkitkan arus listrik untuk memenuhi kebutuhan pada sepeda
motor tersebut. Ada dua macam pembangkit listrik yang digunakan pada sepeda motor, yaitu
pembangkit listrik arus searah dan pembangkit listrik arus bolak - balik.
Pada gambar nampak pada saat medan magnet tidak memotong kawat maka pada saat itu
tidak terjadi pembangkitan tegangan (pada grafik berada pada posisi 0 o).Ketika posisi medan
magnet memotong penuh pada kumparan ( pada grafik berada pada posisi 90 o) terjadi
pembangkitan maksimum positif pada salah satu ujung kawat. Pada posisi 180 (tidak terjadi
pemotongan kumparan oleh medan magnet dan tidak terjadi pembangkitan tegangan.
Padaposisi 270 o terjadi tegangan maksimum negative pada ujung yang lain dari kawat tersebut.
Demikian terjadi berulang ulang ketika magnet diputar terus menerus, dan saat itu juga terjadi
perubahan arah medan maget pada kawat, nilah yang disebut pembangkit arus bolak balik (AC)
1 Phasa

Pembangkit dengan medan magnet listrik yang kuat dan menambah jumlah pool medan
magnet menghasilkan tegangan lebih tinggi dan frekuensi (gelombang) lebih rapat.

Sistem Pengisian

Yang dimaksud dengan sistem pengisian adalah pengisian pada baterai dengan arus listrik dari
pembangkit ( generator). Arus yang diisikan ke baterai tersebut harus berupa arus searah ( DC).
Oleh karena itu jika arus dari pembangkit masih berupa arus bolak - balik ( AC ) maka arus
tersebut harus disearahkan terlebih dahulu.
Fungsi sistem pengisian pada sepedamotor adalah untuk menjamin baterai agar selalu penuh
meskipun arus listrik digunakan ketika sepedamotor dikendarai dan baterai dapat digunakan
kembali untuk menstart mesin ketika diperlukan. Untuk mengisi baterai sepedamotor
dibutuhkan penyearah karena yang dibangkitkan oleh generator adalah arus bolak balik.
Peyearahan dilakukan dengan peyearahan setengah gelombang lihat halaman 13.Pada sepeda
motor yang menggunakan 2 sumber daya listrik yaitu AC untuk penerangan dan DC untuk
keperluan lainnya maka generatornya dikonstruksi dengan 2 kumparan, yaitu kumparan sistem
penerangan dan kumparan sistem pengisian (lihat gambar 1 )
Sistem pengisian pada dasarnya terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :
1. Alternator, berfungsi menghasilkan arus AC dengan menggunakan putaran mesin
2. Regulator rectifier. Yang berfungsi mengubah/mengatur tegangan yang keluar dari
generator sehingga tegangan tetap pada tegangan yang diprayaratkan.sedangkan
rectifier berfungsi merubah arus AC menjadi DC.
3. Baterai,berfungsi menyimpan arus DC yang sudah diregulasi.
Alternator dan prinsip kerjanya.
Pembangkitan daya listrik pada sepedamotor adalah pembangkit listrik AC 1 fasa dan 3 fasa
atau disebut alternator. Komponen-komponen dari alternator terdiri dari Roda gaya magnet
dengan 2 pasang pool medan magnet atau 6 pasang pool medan magnet . Roda gaya tersebut
biasanya dirakit pada ujung poros engkol sehingga putaran roda gaya sama dengan putaran
mesin, bagian ini disebut sebagai Rotor (bagian yang berputar).Pada sisi yang lain dari
alternator adalah kumparan pembangkit yang terikat mati pada rumah alternator.Pada bagian
tersebut terdapat inti besi lunak berjumlah 2batang atau 12 bagian yang dililit kumparan ,ada
yang ujung kumparannya berjumlah 2 ada juga 3, masing ujung disebut massa ( - ) Lampu dan
kumparan pengisian.

Gambar 1. Alternator Dengan Magnet Permanen

Berbeda dengan kebutuhan arus pada sepeda motor besar yang memerlukan daya untuk
system kelistrikan besar dan menggunakan baterai yang besar juga. Guna memenuhi
kebutuhan arus tersebut diaplikasikan generator bentuk lain yang merupakan bagian diluar
mesin (gambar2). Hal ini dimungkinkan karena generator ini menggunakan magnet listrik
(remanen) yang dapat diatur kekuatan magnetnya sehingga dapat membangkitkan arus yang
cukup untuk keperluan system kelistrikan.
Gambar 3. Alternator Sepeda Motor Besar

Sistem Pengukuran

Sistem pengukuran yang digerakkan secara elektrik adalah pengukur jumlah bensi pada tangki
dan pengukur tekanan oli. Panel instrumen pengukur tersebut biasanya dipasangkan di dekat
lampu kepal pada tangkai pengemudi. Namun tidak semua sepeda motor mempunyai kedua
instrumen pengukur tersebut.
Pemeriksaan kebocoran arus.

Periksalah baterai dari pengosongan diri yang berlebihan dengan cara memeriksa kebocoran
arus ketika semua beban pemakai tidak dinyalakan. Caranya seperti ditunjukkan dalam
gambar.. lepas kabel minus dari baterai kemudian rangkaikan Amper meter kabel berwarna
merah hubungkan dengan minus baterai dan warna hitam dengan ujung kabel yang terlepas.
Selama mengukur jangan menghidupkan kunci kontak kemudian bacalah hasil pengukuran.
Hasil pengukuran yang baik adalah tidak ada arus mengalir dengan penunjukan amper meter 0
amper. Bila ada/terbaca ada arus mengalir maka pada rangkaian ada kebocoran arus.Periksa
bagian bagian dari rangkaian dengan cara melepas satu persatu soketnya. apabila soket
sedang terlepas arus tetap terbaca berarti kebocoran bukan pada jalur soket yang dilepas.Dan
sebaliknya apabila soket sedang dilepas dan arus tidak mengalir lagi berarti pada rangkaian
tersebut ada komponen atau kabel yang hubung singkat.
Catatan :
Jangan menggunakan amper meter yang ukurannya lebih kecil dari arus yang
semestinya,karena dapat merusakkan alat ukur.
Sebelum memulai pekerjaan ini lakukan pengecekan pada baterai (baterai harus dalam kondisi
penuh ) dengan cara mengukur berat jenis elektrolit baterai dapat diketahui kondisi baterai yaitu
berat jenis elektrolit 1,28 kg/l pada 200 C tetapi bila baterai yang terpasang adalah baterai MF
(Maintenance Free) maka pengecekan ini tidak dapat dilakukan.Ukurlah besar arus pengisian
dengan cata melihat gambar diatas,yaitu dengan cara melepas sekring utama,pasanglah kabel
hitam ampermeter pada sisi baterai dan sisi merah pada sisi pemakai (kabel bodi) Lakukan
Start dengan Kick Starter jangan menggunakan elektrik starter karena akan merusakkan
ampermeter.Setelah mesin hidup naikkan putaran mesin sesuai spesifikasi merk dan type
sepeda motor kemudian baca hasil pengkuran dan bandingkan dengan spesifikasi arus yang
dihasilkan dengan buku manual sepedamotor yang bersangkutan.Lakukan juga seperti hal yang
sama tetapi nyalakan lampu kepala. Pada saat yang bersamaan catat juga tegangan dengan
voltmeter yaitu volt meter dihubungkan pada terminal plus dan minus baterai.
Setelah melakukan pemeriksaan seperti diatas ,hasilnya dapat disimpulkan dibandingkan hal
hal yang umum terjadi pada system pengisian sepeda motor : \
1. Tegangan melebihi tegangan jepit baterai (12Volt) dan arus yang mengalir kecil,hal ini
menunjukkan system pegisian normal.
2. Terjadi tegangan dan arus pengisian yang besar,ini menunjukkan pengisian tidak
normal.
Ada kondisi lain yang terjadi pada saat melakukan pengukuran ini seperti dibawah ini berikut
kemungkinan penyebabnya.
1. Tegangan semakin tinggi dan arus semakin besar bila putarannya
dinaikkan,kemungkinan penyebabnya adalah usia baterai sudah tua atau pemasangan
baterai yang tidak sesuai kapasitasnya (terlalu besar)
2. Arus pengisian normal tetapi tegangan pengisian terlalutinggi jika putaran semakin
tinggi, ke mungkinan penyebabnya adala kerusakan pada regulator rectifier.
3. Tegangan pegisian terlalu rendah Arus pengisian terlalu kecil, kemungkinan
penyebabnya adalah kerusakan regulator rectifier (meregulasi terlalu rendah), atau
kumparan generator rusak

Sistem Pengapian

Sistem pengapian menyediakan bunga api pada ruang bakar. Terjadinya loncatan bunga api pada
ruang bakar tersebut karena adanya perbedaan tegangan pada kedua elektroda busi. Loncatan
bunga api pada elektroda busi terjadi pada saat celah platina membuka. Dengan adanya loncatan
bunga api tersebut maka terjadilah pembakaran bensin pada ruang bakar.

Macam - Macam Sistem Pengapian


Cara penyalaan bahan bakar pada motor bakar dibedakan menjadi 2 macam :
Penyalaan Sendiri Penyalaan dengan sistem pengapian bungaapi listrik

Udara murni dimampatkan hingga Campuran udara dan bahan bakar mencapai tekanan tinggi
yaitu kurang (bensin) pada menjelang akhir langkah lebih 23 Bar hingga temperatur Kompresi
dibakar dengan loncatan mencapai 700 sampai 9000C lalu bahan bunga api listrik pada celah
elektroda bakar diesel disemprotkan berupa kabut busi yang demikian disebut motor halus
terjadilah pembakaran dengan otto/bensin
Komponen sistem pengapian tersebut terdiri dari :
1. Busi
2. Kabel Busi
3. Koil Pengapian
4. Steker Busi

Sistem Penerangan dan Sistem Tanda

Penerangan berfungsi terutama pada malam hari, tetapi pada waktu hujan atau udara berkabut
penerangan juga diperlukan. Sistem penerangan sepeda motor terdiri atas lampu kepala dan
lampu belakang. Lampu kepala terdiri atas lampu jarak jauh dan lampu jarak pendek. Sebagian
sepeda motor ada yang dilengkapi dengan lampu kota.

Yang dimaksud dengan sistem tanda adalah sistem pemberian tanda dengan lampu. atau dengan
bunyi Sistem tanda pada sepeda motor terdiri atas klakson, lampu tanda belok dan lampu rem.
Sistem tanda erat sekali hubungannya dengan keselamatan pengendara sepeda motor karena
sistem tanda berguna sebagai pemberi peringatan kepada pemakai jalan lainnya.

Arti Dan Fungsi Kabel Kelistrikan

Sebuah perawatan sepeda motor kita perlu mengerti dari arti ataupun fungsi pada kabel
kelistrikan yang berada pada sepeda motor. Dan untuk fungsi kabel sendiri adalah untuk
menyambungkan listrik dari komponen satu pada komponen kelistrikan yang lainnya.

Arti warna kabel sepeda motor untuk setiap merek pastinya kadang berbeda-beda. tetapi pada
intinya kabel-kabel kelistrikan mewakili muatan positif ( + ) dan juga negative ( + ) pada sepeda
motor, kesalahan jika saat menghubungkan kabel akan berakibat fatal bahkan bisa terjadi
konsleting pada sistem kelistrikan sepeda motor.
Berikut ini cara mengetahui arti warna pada kabel kelistrikan sepeda motor, seperti sepeda
motor Honda, Yamaha, Suzuki Dan Kawasaki.

Kabel Kelistrikan Honda

 Hitam ( + ) kunci kontak


 Merah ( + ) aki
 Kuning ( + ) arus beban ke saklar lampu
 Putih ( + ) alternator pengisian ( + ) lampu dekat
 Abu-abu ( + ) flasher
 Biru ( + ) lampu jauh
 Oranye ( + ) sein/reting kiri
 Biru laut ( + ) sein/reting kanan
 Hitam-Merah ( + ) spull CDI
 Coklat ( + ) lampu kota
 Hitam-Kuning ( + ) koil
 Hitam-Putih ( + ) kunci kontak
 Hijau-kuning ( + ) lampu rem
 Biru-kuning ( + ) pulser CDI

Kabel Kelistrikan Yamaha

 Hijau ( + ) arus beban penerangan


 Hitam ( – ) massa, berlaku untuk semua negative
 Kuning ( + ) lampu jauh
 Merah ( + ) arus positif dari aki
 Hijau ( + ) araus beban
 Cokelat ( + ) sein / reting kiri
 Hijau-Hitam ( + ) rem
 Putih-Merah ( + ) pulser CDI
 Hitam-Putih ( – ) massa,itu berlaku untuk semua negative
 Kabel Kelistrikan Suzuki
 Putih-Biru ( + ) koil ke CDI
 Putih-Merah ( + ) pengisian dari magnet
 Putih-Hitam ( + ) lampu rem
 Biru-Kuning ( + ) pulser ke CDI
 Kuning-Putih ( + ) penerangan / lampu
 Oranye ( + ) kunci kontak
 Merah ( + ) aki
 Hijau Muda ( + ) sein / reting kanan
 Hitam ( + ) sein / reting kiri
 Abu-abu ( + ) lampu belakang
Kabel Kelistrikan Kawasaki

 Hitam-Kuning ( – ) massa, dan berlaku untuk semua negative


 Merah-Hitam ( + ) lampu jauh
 Putih-Merah ( + ) aki
 Abu-abu ( + ) sein / reting kanan
 Merah-Kuning ( + ) lampu dekat
 Biru ( + ) lampu rem
 Hijau ( + ) sein / reting kiri
 Coklat ( + ) klakson
 Merah ( + ) lampu belakang

Sistem Starter

Sistem starter elektrik digunakan pada beberapa sepeda motor. Starter elektrik mengubah tenaga
listrik menjadi tenaga mekanik untuk memutar poros engkol. Sepeda motor yang menggunakan
elektrik juga dilengkapi dengan starter mekanik karena jika starter elektriknya rusak atau
baterainya tidak kuat untuk menggerakkan starter elektrik maka sepeda motor masih bisa
dihidupkan dengan starter mekanik

Jenis – Jenis Starter

Ada tiga jenis starter yaitu :

1. Starter mekanik

Adalah starter yang sumber tenaga asanlya dari tenaga mausia. Contohnya kick starter (starter
kaki), slenger ( starter untuk mesin diesel dan beberapa type mobil lama). Mesin akan mulai
berputar karena adanya tenaga mnusia.

2. Starter listrik ( starter elektrik)

Adalah starter yang sumber tenaganya dari arus listrik. Starter ini banyak digunakan pada mobil dan
saat ini sudah merembet pada sepeda motor.

3. Starter pneumatik

Adalah starter yang sumber tenaganya dari udara bertekanan. Starter ini banyak dipakai pada mesin –
mesin kapal laut. Karena mesin kapal laut cukup besar, ala menggunakan starter jenis ini.

Kompenen Sistem Starter Elektrik dan Fungsinya


Sistem starter elektrik memiliki beberapa komponen yaitu sebagai berikut:

1. Baterai / aki fungsinya sebagai sumber energi listrik


2. Sekering berfungsi untuk mencegah terjadinya arus yang berlebihan dan mencegah
terjadinya keonsleting.
3. Kunci kontak untuk memutuskan dan mengubungkan arus listrik.
4. Relay starter atau orang bengkel menyebutnya bendik fungsinya untuk mengalilrkan arus
listrik yang besar, dari beterai ke starter motor pada sirkuit motor starter.
5. Sakelar starter untuk menghidupkan mesin mesin kendaraan
6. Motor starter berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi momen putar.
Gambar 1. Posisi kompenen starter pada sepeda motor

D. Kompenen - Kompenen Motor Starter

1. Tutup Motor

Berfungsi sebagai rumah armature dan sebagai tempat magnet tetap.

2. Armature

Berfungsi sebagai penghasil momen putar. pada armature terdapat komutator yang berfungasi
sebagai terminal kumparan armature.

3. Sikat

Berfungsi sebagai menghantarkan arus listrik ke kumparan arnature melalui komutator.

4. Pemegang Sikat

Berfungsi sebagai rumah sikat. Didalam pemegang sikat terdapat pegas berfungsi untuk
menekan sikat agar dengan komutator.

5. Tutup Depan dan Belakang

Berfungsi sebagai rumah roda gigi reduksi.

6. Gasket

Sebagai perapt antara tutup bagian depan dan belakang

7. Roda Gigi Reduksi

Membuat perbandingan putaran antara output motor starter dan roda gigi pinion yan
memutarkan poros engkol.Tujuannya agar didapatkan momen puntir yang lebih besar.

Gambar 2. Komponen Motor Starter


C. Rangakian dan Cara Kerja Sistem Starter

Anda mungkin juga menyukai