Anda di halaman 1dari 3

1.

Konsep EMS Motor Bensin


EMS (engine management system) adalah pengaturan engine yang dikendalikan oleh
ECU untuk mengatur elemen mesin seperti sensor,actuator dan controller. Sistem pengaturan
mesin melibatkan pengaturan bahan bakar, air intake dan juga waktu pengapian, agar
diperoleh momen dan tenaga sesuai spesifikasi.
Pada motor bensin untuk proses pembakaran saat ini sudah dapat dikontrol
menggunakan elektronik (ECU). Prinsip dasar ECU atau Unit Kontrol Mesin adalah mengontrol
rasio udara dan bahan bakar, waktu pengapian, idle speed, waktu buka tutup katup. Berikut ini
detail cara kerjanya.
 Mengontrol Rasio Udara dan Bahan Bakar
Untuk mesin dengan teknologi injeksi, ECU akan menentukan jumlah bahan bakar
yang akan dikirim berdasarkan beberapa parameter yang diperoleh dari sensor-sensor yang
tersebar di mesin.
Jika Throttle Position Sensor menunjukkan pedal gas ditekan lebih dalam, Mass Flow
Sensor (MFS) akan mengukur jumlah udara tambahan yang tersedot ke dalam mesin dan
ECU akan menyuntikkan lebih banyak bahan bakar ke dalam mesin. Jika cairan pendigin
Engine Coolant Temperature Sensor menunjukkan mesin juga panas, bahan bakan akan
diinjeksi lagi.
 Mengontrol Waktu Pengapian
Sebuah mesin pengapian membutuhkan percikan api untuk memulai pembakaran di
ruang bakar. ECU mengatur waktu yang terjadinya percikan (disebut waktu pengapian)
untuk menyediakan daya yang lebih baik dan ekonomis. Jika ECU mendeteksi ketukan, suatu
kondisi yang berpotensi merusak mesin, maka ECU akan menilai masih terlalu cepat
memberikan percikan api dan ECU akan menunda (memperlambat) waktu percikan untuk
mencegah hal ini . Karena ketukan cenderung terjadi lebih pada putaran mesin yang lebih
lebih rendah, ECU akan otomatis mengontrol transmisi penurunan ke gigi yang lebih rendah
sebagai upaya pertama untuk mengurangi ketukan.
 Mengontrol Kecepatan Mesin Pada Saat Idle
Hampir semua mesin memiliki sistem Idle Speed Control yang terintergrasi di dalam
ECU. RPM mesin dipantau oleh Crankshaft Position Sensor yang memainkan peranan utama
dalam fungsi mengontrol waktu injeksi bahan bakar, mengatur kapan dilakukannya percikan,
dan buka tutupnya katup. Sistem idle speed control harus mengantisipasi beban mesin pada
saat idle. Perubahan pada saat idle biasanya datang dari sistem HVAC, power steering
systems, power brake systems, dan electrical charging dan supply systems. Temperatur
mesin dan status transmisi, dan durasi dari camshaft juga mempengaruhi kinerja mesin dan
atau nilai kecepatan idle yang diinginkan.
 Mengontrol Durasi Buka Tutup Katup
Beberapa mesin memiliki Variable Valve Timing. Dalam mesin seperti itu, ECU mengontrol
waktu dalam siklus mesin di mana katup membuka. Katup yang biasanya dibuka lebih cepat di
kecepatan mesin tinggi dari pada kecepatan rendah. Hal ini dapat mengoptimalkan aliran udara
ke dalam silinder sehingga meningkat kekuatan mesin dan ekonomi

2. Merawat EMS Motor bensin


Perawatan pada EMS Motor Bensin,:
a. Menggunakan Bahan Bakar dengan Oktan Tinggi
Menggunakan bahan bakar dengan oktan 90 ke atas adalah salah satu cara merawat
motor injeksi yang paling sederhana.
Penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dapat menyempurnakan pembakaran di dalam mesin
motor. Jangan sesekali menggunakan bahan bakar berkualitas rendah karena dapat memicu
kerusakan pada komponen mesin.

b. Mengganti Oli Secara Berkala


Mengganti oli secara berkala juga menjadi hal penting yang tidak boleh terlewat pada
perawatan motor injeksi. Lakukanlah penggantian oli setiap dua bulan sekali atau saat motor
sudah menempuh jarak 1.000 km. Hindari juga mesin motor yang kekurangan pelumas (kering)
karena akan mengganggu kinerja mesin.

c. Memeriksa Kondisi Aki


Kondisi aki motor penting untuk diperhatikan. Motor dengan teknologi injeksi sangat
bergantung pada kondisi aki untuk menghidupkan mesin pada sistem pembakaran. Pastikan
kondisi aki pada selalu kondisi bagus. Karena sangat berpengaruh pada sistem kelistrikan
terutama sebagai sumber arus sensor-sensor.

d. Merawat Busi
Cek kondisi busi secara berkala. Busi adalah pemantik api yang penting untuk proses
pembakaran pada mesin. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa busi secara berkala agar
dapat memaksimalkan pembakaran pada mesin.
Jika busi mengalami kerusakan, proses pembakaran pada mesin tidak sempurna
sehingga mesin kurang bertenaga dan motor tidak dapat menyala. Nah, kalau busi motor sudah
tidak menghasilkan api secara maksimal, sebaiknya lakukan penggantian dengan yang baru.

e. Memeriksa Kondisi ECU


Electronic Control Unit (ECU) adalah otak dari pengoperasian sistem injeksi pada motor.
ECU mengatur keseluruhan unit injektor, baik takaran bahan bakar yang disemprotkan atau
buka tutup klep injektor.
Jika sistem ini terganggu, kinerja injektor pun tidak dapat berjalan sempurna dan membuat
motor menjadi mogok. Jadi, pastikan untuk selalu memperhatikan kondisi ECU motor bensin
supaya performa motor tetap prima.

f. Melakukan Servis Secara Berkala

3. Memperbaiki EMS Motor bensin


Penggunaan teknologi EMS, karena prinsip kerjanya menggunakan sebab akibat (sensor
actuator), metode perbaikan juga mengacu pada kode error yang dikiriman oleh sensor yang
diproses oleh ECU dengan sinyal kode error yang diberikan. Sehingga perbaikan pun harus
sesuai dengan kode masing-masing spesifikasi unit service pabrik pembuat.
Kebanyaan pada motor bensin kode kerusakan ditunjukkan berupa jumlah kedipan lampu
indicator error, atau yang lebih sering disebut dengan MIL. (Malfungtion Indikator Light).
Berikut Contoh MIL motor bensin Honda:
Honda memiliki standar kode tersendiri terhadap jumlah kedipan MIL ini.

 1 Kedipan : Kode ini menunjukkan motor Brosis mengalami kerusakan pada Manifold
Absolute Pressure (MAP) yang mendeteksi tingkat kevakuman pada intake manifold.

 7 Kedipan : Kode ini menunjukkan, Engine Oil Temperature atau Engine Coolant
Temperature mengalami gangguan. Gangguan ini menyebabkan sistem pembakaran tidak bisa
bekerja maksimal yang berimbas pada pemborosan bahan bakar.

 8 Kedipan : Kode ini menunjukkan terjadinya gangguan pada sensor Throttle Position.
Kerusakan pada sensor tersebut menyebabkan pemborosan bahan bakar dan sulit starter.

 9 Kedipan : Kode ini menandakan Air Temperature mengalami gangguan. IAT bekerja
dengan cara mendeteksi suhu udara yang melewati throttle body, kemudian mengubah suhu
menjadi sinyal listrik dikirim ke ECU. Dengan adanya sensor IAT, jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan akan selalu pada tingkat yang optimal.

 12 Kedipan : Kode ini menunjukkan injector motor bensin Brosis mengalami masalah.
Gangguan ini menyebabkan motor tidak bisa dinyalakan.

 21 Kedipan : Gangguan sensor O2. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi gas buang
terhadap gas-gas beracun dan kondisi pembakaran mesin.

 29 Kedipan : Kode ini menunjukkan Idle Air Control Valve mengalami gangguan. IACV ini
sendiri merupakan komponen yang membantu dalam penyalaan mesin.

 33 Kedipan : Kode ini menunjukkan bahwa motor bensin Brosis tidak akan bisa menyala
karena terjadi gangguan pada Engine Control Module (ECM) yang merupakan otak dari seluruh
pengaturan sistem injeksi.

 54 Kedipan : Kode ini menunjukkan terjadinya kerusakan pada sensor Bank Angle.
Sensor ini berfungsi mematikan tenaga ketika mesin mengalami kemiringan mencapai 60
derajat.
Dengan memahami arti kode MILyang ditunjukkan kita dapat lebih mudah mendeteksi
kerusakan dan melakukan perbaikan pada komponen.yang diindiasi terjadi kerusakan.

Anda mungkin juga menyukai