Anda di halaman 1dari 2

Angin Puting Beliung Terjadi di Yogya Selama 22 Menit

Angin puting beliung melanda Yogyakarta. Foto: Usman Hadi/detikcom

Yogyakarta - Angin puting beliung melanda sebagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY). Peristiwa yang terjadi pukul 14.05 WIB tadi berlangsung selama 22 menit.

"Puting beliung awal terbentuk pukul 14.05 sampai dengan 14.27 WIB," kata Supervisor
Kelompok II Pusdalops BPBD DIY, Indrayanto, dalam keterangan tertulis yang diterima
detikcom, Selasa (24/4/2018).

Berdasarkan laporan sementara dari Pusdalops BPBD DIY, tercatat hingga pukul 15.15 WIB
dilaporkan sebanyak 34 rumah rusak di Sorowajan, Banguntapan, Bantul.

Dari puluhan rumah itu, 23 rumah berada di RT 3 RW 8 dan 11 rumah di RT 2 RW 8. Selain itu
juga dilaporkan pohon tumbang dan kedai kopi rusak.

"Titik kedua dilaporkan terjadi pohon tumbang di wilayah kampus STPMD APMD Baciro
Gondokusuman. Seorang dosen dilaporkan terluka dibawa ke RS Bethesda," jelas Indrayanto.

Sebagian warga di sekitar Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta dan Banguntapan


Bantul yang letaknya berbatasan melihat angin kencang tersebut mirip tornado. Angin tersebut
bergerak dari arah barat menuju timur dan kemudian ke arah tenggara.

Tidak lama setelah ada angin kencang atau puting beliung itu kemudian turun hujan deras di
wilayah Yogyakarta.

"Kejadiannya tanpa dikira-kira. Dari arah barat muncul angin kayak tornado," ungkap seorang
warga, Kabul kepada wartawan di Jalan Ipda Tut Harsono, Timoho Yogyakarta.

Rumah tempat tinggal Kabul sekaligus galeri seni yang ada di Jl Ipda Tut Harsono, Timoho No.
313 Yogyakarta itu ikut rusak. Atap seng dan genteng ikut beterbangan. Atap dan sebagian
bangunan rusak roboh. Demikian pula beberapa gerobak dan bangunan di sekitar itu juga
rusak. Beberapa pohon di kawasan Kampung Gendeng hingga Sorowajan juga tumbang.
(sip/sip)
Data BIG Ungkap Waktu Persisnya Kejadian Tsunami Palu
Kompas.com - 03/10/2018, 18:33 WIB

Dampak kerusakan akibat gempa Donggala dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat
(28/9/2018), di Kampung Wani 2, Kecamatan Tanatopea, Kabupaten Donggala, Sulawesi
Tengah, Selasa (2/10/2018). Kapal Sabuk Nusantara 39 sampai terdampar ke
daratan.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO) KOMPAS.com - Tsunami Palu yang terjadi
pasca gempa di Donggala Jumat (28/09/2018) lalu mengagetkan banyak pihak. Selain
ukurannya yang besar, banyak orang yang mempertanyakan kapan sebenarnya tsunami
menerjang kota tersebut. Kini, misteri waktu tsunami tersebut telah terjawab oleh Badan
Informasi Geospasial (BIG). Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (03/10/2018),
BIG menyebut bahwa tsunami terjadi pada pukul 18.10 Waktu Indonesia Tengah (WITA).
Ketepatan waktu tersebut didapatkan dari stasiun pengamatan pasut BIG di Pelabuhan
Pantoloan Palu. "Alhamdulillah stasiun pengamatan pasut BIG di Pelabuhan Pantoloan Palu
ternyata tidak rusak dan masih bisa beroperasi," tulis rilis tersebut. "Jadi terhentinya aliran data
saat gempa diakibatkan karena rusakterganggunya jaringan komunikasi saat tersebut,"
sambungnya. Menurut data rekaman yang didapatkan, terlihat gempa yg menyebabkan tsunami
terjadi jam 18.02 WITA. "Air surut maksimal terjadi pada pukul 18:08 WITA," kata pihak BIG.
"Air pasang maksimal pukul 18:10 WITA," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Data BIG Ungkap Waktu Persisnya
Kejadian Tsunami Palu", https://sains.kompas.com/read/2018/10/03/183300623/data-big-
ungkap-waktu-persisnya-kejadian-tsunami-palu.
Penulis : Resa Eka Ayu Sartika
Editor : Resa Eka Ayu Sartika

Anda mungkin juga menyukai