Anda di halaman 1dari 2

Terjun Payung

Rahman adalah seorang yang usil, ceroboh, terkadang sok tahu dan sering membuat jengkel orang-
orang di sekitarnya.
Pada hari minggu yang cerah, Rahman sedang bertamasya ke sebuah pameran Dirgantara. Rahman
yang sangat semangat dan terkagum-kagum melihat pameran dirgantara tersebut mengambil
beberapa foto dan swafoto untuk kenang-kenangan. Seperti biasanya, Rahman yang memang
terkenal usil malah masuk ke ruang ganti para penerjun payung yang akan mengadakan atraksi hari
itu. Karena terkagum-kagum dengan seragam terjun payung yang ada, maka Rahman dengan
santainya memakai seragam seorang penerjun payung yang tergantung di ruang tunggu.
Rahman pun keluar dengan percaya diri memakai seragam terjun payung tersebut. Sampai dia
dipanggil untuk masuk ke pesawat yang akan lepas landas untuk aksi terjun payung. Rahman yang
kebingungan dan takut ketahuan akhirnya ikut masuk ke pesawat tersebut.
Sampai di pesawat keusilan Rahman pun berlanjut. Rahman mengambil beberapa swafoto dan
meminum minuman yang tersedia di kursi pesawat. Tak lama berselang pesawat pun lepas landas.
Rahman agak terkejut ketika mengalami goncangan saat pesawat lepas landas. Namun dia masih
percaya diri dan melihat pemandangan melalui jendela pesawat. “Wah ternyata seperti ini
pemandangan dari langit ya.”, pikir Rahman sambil terkagum-kagum.
Setelah pesawat mencapai ketinggian yang dituju, maka semua penerjun payung bersiap-siap untuk
terjun payung. Rahman pun dipanggil oleh seorang komandan yang memimpin atraksi terjun payung
tersebut. Rahman terkejut, namun karena takut ketahuan maka dia bergegas memakai tas parasut
yang disediakan dan segera menuju pintu pesawat untuk terjun payung bersama penerjun lainnya.
Betapa terkejutnya dia mendengar suara angin yang begitu kencang dan melihat betapa tingginya
posisi pesawat tersebut dari permukaan tanah. Rahman pun mulai gemetar ketakutan dan berdoa.
Namun dia sudah terlanjur sampai atas, malu bila tidak jadi lompat dan terjun payung. Apalagi
Rahman juga takut ketahuan kalau sebenarnya dia bukan salah satu anggota dari atraksi terjun
payung tersebut.
Karena sudah terlalu lama berdiri di depan pintu pesawat dan tidak segera terjun, maka komandan
terjun payung yang sudah jengkel langsung menendang pantat Rahman sehingga dia terdorong
keluar pesawat. Angin yang kencang menerpa wajah Rahman dengan keras. Rahman merasakan
wajahnya bagaikan dipukuli oleh Myke Tyson, sang petinju legendaris dari Amerika Serikat.
Tak disangka saat hendak menarik tuas parasutnya, ternyata parasut Rahman tidak bisa
mengembang. Alangkah paniknya Rahman mengetahui kejadian itu. Dia pun berusaha keras dan
berulang-ulang menarik tuas parasutnya karena dia terjun bebas dan semakin dekat dengan
permukaan tanah. Akhirnya setelah beberapa kali mencoba, parasut Rahman pun mengembang.
Dasar Rahman, setelah parasutnya berhasil mengembang maka dia pun mengambil swafoto lagi.
Seolah dia telah lupa kalau nyawanya hampir saja hilang tadi. “Kapan lagi bisa berswafoto di langit
seperti ini.”, pikir Rahman. Akhirnya Rahman pun bisa mendarat dengan selamat.
Sesampainya di bawah, Rahman segera merapikan dan melepas tas parasutnya. Para penonton
pameran Dirgantara pun tertawa melihat kejadian itu. Tak berapa lama kemudian, seorang penerjun
payung yang pakaiannya dipakai Rahman tadi berlari ke arah Rahman sambil marah-marah. Tampak
pula bersamanya beberapa petugas keamanan yang juga terlihat emosi.
Rahman yang mengetahui bahwa dia akan dimarahi orang banyak, segera berlari menyelamatkan
diri.
KABUR!!!

Anda mungkin juga menyukai