Anda di halaman 1dari 1

Berkebun

Di suatu Minggu pagi yang cerah, suara ayam berkokok membangunkan Rahman dari tidur lelapnya.
Rahman pun bergegas turun dari tempat tidur dan menuju ruang makan untuk sarapan pagi sebelum
melakukan aktivitas hari ini. Melihat menu sarapan lezat yang telah disiapkan Ibunya membuat
Rahman meneteskan air liur dan ingin segera menyantap semua hidangan lezat itu. Namun Rahman
tersadar kalau dia belum cuci tangan. Maka Rahman pun bergegas mencuci tangannya dengan sabun
supaya menjaga kesehatan dan terbebas dari kuman.
Setelah mencuci tangan, Rahman pun duduk di depan meja makan lalu segera bersantap pagi dengan
nikmatnya. Setelah selesai sarapan pagi, tak lupa Rahman mencuci tangannya lagi. Karena mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan akan menjauhkan kita dari bermacam kuman dan penyakit,
demikianlah yang diajarkan oleh Ibunda dan guru Rahman. Selesai mencuci tangan, Rahman pun
bergegas mengambil tas, cangkul dan bibit ketela yang akan ditanamnya. Lalu dia berjalan menuju
kebun di belakang rumahnya.
Sesampainya di kebun, Rahman segera mencangkul tanah untuk menanam bibit ketela yang telah
dibawanya. Dengan penuh semangat Rahman menanam dua bibit ketela tersebut. Setelah selesai,
Rahman membuka tasnya untuk mengambil minum dan buah pisang yang sudah disiapkannya
sebagai bekal. Saking lelahnya, Rahman pun membuang kulit pisang itu sembarangan. “Ini kan di
kebunku sendiri. Tidak apa-apa bila aku membuang kulit pisang disini. Nanti juga kulit pisang itu akan
terurai jadi pupuk.”, demikian pikir Rahman.
Namun tanpa terduga, saat Rahman berjalan sambil melihat-lihat kebunnya, dia pun terpeleset kulit
pisang yang dibuangnya tadi. Sambil meringis kesakitan, Rahman mencari penyebab jatuhnya. Betapa
malu bercampur jengkel yang dia rasakan. “Ternyata kulit pisang yang aku buang sembarangan tadi
yang jadi penyebab aku terpeleset.”, gumam Rahman.
Dia pun segera mengambil kulit pisang tersebut dan membuangnya di tong sampah yang tersedia di
kebunnya. Karena telah selesai berkebun, maka Rahman bergegas pulang ke rumahnya. Sesampainya
di rumah dia meletakkan cangkul dan tasnya. Namun dia mencium ada bau tak sedap. Astaga,
ternyata bau badannya yang belum mandi dari pagi ditambah keringat karena berkebun tadi.
Rahman pun bergegas ke kamar mandi untuk mandi pagi.
Selesai mandi pagi, Rahman melilitkan handuk di pinggangnya lalu keluar dari kamar mandi untuk
berganti pakaian. Namun tak disangka handuk tersebut terlepas. Rahman pun segera membetulkan
handuknya dan bergegas pergi.
Selesai.

Anda mungkin juga menyukai