Makalah Ta M3
Makalah Ta M3
A. PENDAHULUAN
Menghafal erat hubungannya dengan proses mengingat, yaitu proses untuk menerima,
menyimpan dan memproduksikan tanggapan-tanggapan yang telah diperolehnya melalui
pengamatan antara lain melalui belajar. Ingatan atau sering disebut memory adalah sebuah
fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Pada umumnya
para ahli memandang ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa lampau.
Apa yang telah diingat adalah hal yang pernah dialami, pernah dipersepsinya dan hal
tersebut pernah dimasukkan kedalam jiwanya dan disimpan kemudian pada suatu waktu
kejadian itu ditimbulkan kembali dalam kesadaran. Ingatan merupakan kemampuan untuk
menerima dan memasukkan (learning), menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali
apa yang pernah dialami (remembering). Dengan demikian, jelas, antara proses-proses
belajar dan ingatan terdapat hubungan yang erat. Tidak mungkin kita dapat mempelajari
sesuatu tanpa tersangkutnya fungsi ingatan sebagai salah satu aspek atau fungsi psikis.
Belajar tanpa memori, tanpa mengingat apa yang dipelajari adalah nonsens, tidak ada
artinya. Dengan belajar kita bermaksud mendapatkan sesuatu, ini tidak mungkin tanpa
pertolongan ingatan. Ingatan yang kaya dan kuat sangat berjasa sekali dalam proses
belajar. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan mengkaji bagaimana proses
pengolahan informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia.
B. PEMBAHASAN
1. Pengorganisasian informasi
Pengorganisasian informasi berkaitan dengan bagaimana seseorang menerima sebuah
informasi, mempersepsi, mengorganisasi, menyimpan dalam bentuk ingatan dan
memanggil kembali informasi yang tersimpan dalam ingatan tersebut saat dibutuhkan.
Pengorganisasian informasi merupakan bidang kajian dari psikologi kognitif yang
mengkaji tentang sesuatu yang berkaitan dengan bagaimana kita memperoleh informasi
mengenai dunia, bagaimana informasi tersebut direpresentasikan dan ditransformasikan
sebagai pengetahuan, bagaimana informasi itu disimpan dan bagaimana pengetahuan
tersebut digunakan untuk mengarahkan perhatian dan perilaku kita (Solso, 1991).
Proses terjadinya pengorganisasian informasi diawali dengan masuknya sebuah
stimulus informasi yang berupa benda, suara, maupun gambar visual melalui panca
indera manusia. Stimulus tersebut selanjutnya diteruskan oleh syaraf sensoris menuju
ke pusat susunan syaraf (otak) yang berperan sebagai pusat kesadaran. Informasi yang
masuk ke dalam otak tersebut kemudian diproses dalam otak sehingga individu tersebut
mengerti, menyadari, menafsirkan, dan menilai stimulus yang diterima tersebut. Jika
stimulus yang masuk mendapat perhatian dan dianggap bermakna maka akan diingat
dan disimpan di dalam memori manusia, sedangkan stimulus yang tidak mendapat
perhatian maka akan dengan cepat dilupakan. Jadi perhatian terhadap suatu objek
tertentu menjadi syarat awal kesediaan seseorang menyimpan sebuah informasi.
Fungsi Memori
1. Storage (Menyimpan) adalah proses dimana enconding selesai dilakukan baru dapat
melakukan penyimpanan atau resensi.
2. Enconding (Memasukkan Informasi) adalah proses pengubahan informasi kedalam
gelombang-gelombang listrik atau simbol-simbol tertentu yang sama dengan
perangkat yang ada pada organisme.
3. Retrieval (Menimbulkan Kembali) adalah pemanggilan kembali informasi yang sudah
tersimpan didalam otak.
Jenis-Jenis Memori
Ketiga jenis memori ini saling berhubungan erat. Informasi akan selalu diterima ke
dalam memori sensoris, kemudian akan diteruskan ke dalam memori jangka pendek
dan yang lain hilang. Dari memori jangka pendek ada proses seleksi lagi untuk
diteruskan ke memori jangka panjang yang tidak diteruskan juga akan dilupakan.
Teori-Teori Memori
Proses Enconding
Enconding adalah suatu proses mengubah suatu informasi ke dalam bentuk yang
sesuai dengan sifat-sifat memori pada organisme. Proses ini sangat berpengaruh pada
lamanya suatu informasi yang disimpan dalam memori.
1. Enconding dalam memori sensoris. Pada saat mata kita melihat sesuatu, atau
telinga dapat mendengar sesuatu, informasi dari indera-indera itu akan diubah dalam
bentuk impuls-impuls neural dan dihantarkan ke bagian tertentu di otak. Proses ini
berlangsung dalam waktu yang sepersekian detik. Sinar yang mengenai retina di
terima oleh reseptor-reseptor yang ada, kemudian sinar tersebut di transformasikan
bentuknya ke dalam impuls-impuls neural dan dikirim ke otak.
2. Encoding dalam memori jangka pendek. Mula-mula akan berlangsung proses
endocing seperti dalam memori sensoris, yaitu rangsang diterima oleh indera,
diubah bentuknya menjadi implus-implus neural dan di kirim ke otak. Akan tetapi
informasi yang telah diterima oleh otak kemudian dikenai oleh suatu proses yang
disebut control processes, yaitu proses yang mengatur laju dan mengalirnya
informasi . Informasi yang masuk melalui indera dan disimpan dalam memori
sensoris dapat dianggap sebagai bahan mentah yang jumlahnya banyak sekali,
kemudian jumlah yang banyak itu akan diseleksi menurut beberapa cara dalam
control processes. Mekanisme lain digunakan untuk menyeleksi informasi adalah
attention (perhatian). Perhatian ini menyaring informasi yang masuk kedalam
memori jangka pendek sehingga hanya sebagian kecil yang boleh lewat.
3. Encoding dalam memori jangka panjang. Dalam memori jangka pendek informasi
tersebut sudah diseleksi berdasarkan control processes. Untuk dapat masuk
kedalam memori jangka panjang, perlu dilakukan lagi yang disebut semantic atau
imagery coding. Dalam proses ini arti dari informasi dianalisis lebih jauh lagi.
B. KESIMPULAN
Pengolahan informasi erat kaitannya dengan proses belajar. Dimana pelajar menerima
sebuah informasi melalui panca indera, kemudian mereka menyerap informasi tersebut dan
mengorganisasikan materi-materi yang dipelajarinya ke dalam struktur kognitifnya sehingga
mereka mengingat bahan yang dipelajari, dan selanjutnya menghubungkan informasi-
informasi atau konsep-konsep baru ke dalam struktur kognitif yang sudah ada dan relevan.
Pengorganisasian informasi berkaitan dengan bagaimana seseorang menerima sebuah
informasi, mempersepsi, mengorganisasi, menyimpan dalam bentuk ingatan dan
memanggil kembali informasi yang tersimpan dalam ingatan tersebut saat dibutuhkan.
Proses terjadinya pengorganisasian informasi diawali dengan masuknya sebuah stimulus
informasi yang berupa benda, suara, maupun gambar visual melalui panca indera manusia
(encoding). Stimulus tersebut selanjutnya diteruskan oleh syaraf sensoris menuju ke pusat
susunan syaraf (otak) yang berperan sebagai pusat kesadaran untuk diingat
(retention/storage). Informasi yang masuk ke dalam otak tersebut kemudian diproses dalam
otak sehingga individu tersebut mengerti, menyadari, menafsirkan, dan menilai stimulus
yang diterima tersebut untuk ditimbulkan kembali (remembering/retrieval).
Faktor-faktor Ingatan (Memori) yaitu faktor individu, faktor sesuatu yang harus di ingat yaitu
sesuatu yang mempunyai organisasi dan struktur yang jelas, mempunyai arti, mempunyai
keterkaitan dengan individu, mempunyai intensitas rangsangan yang cukup besar lengan
berkuasa dan faktor lingkungan.
Dan aplikasi pengolahan informasi ke dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan cara
guru membuat topik pembelajaran yang menarik bagi peserta didik untuk menarik perhatian
peserta didik, guru menyusun metode pembelajaran yang membuat peserta didik lebih
mudah mengingat materi pelajaran yang diajarkan, dan meningkatkan motivasi belajar
peserta didik karena mengingat akan lebih efektif apabila peserta didik memiliki minat yang
besar dan motivasi yang kuat untuk mengulang kembali materi pelajaran yang sudah
dipelajari