K3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
K4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran, diharapkan siswa
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggungjawab dalam menyampaikan
pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta akan dapat :
E. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
TRANSMISI MANUAL
Transmisi manual merupakan gabungan roda-roda gigi yang memindahkan putaran dan
momen poros engkol ke roda-roda penggerak.
Sedangkan tujuan utama transmisi adalah untuk memindahkan tenaga mesin sesuai dengan
kondisi pengendaraan, juga dapat memenuhi tujuan lain sperti dibawah ini, disesuaikan
dengan karakterristik mesin yang banyak digunakan pada kendaraan dewasa ini.
a. Menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk saat start dan berjalan di temapt yang
mendaki.
b. Menggerakkan roda-roda pada kecepatan tinggi selama pengendaraan kecepatan tinggi
(light-speeddriving).
c. Menggerakkan roda-roda pada arah berlawanan untuk mundur.
Tetapi moment yang besar tidak dibutuhkan saat kecepatan tinggi, pada saat mobil menempuh
jalan rata, moment mesin cukup untuk mengerakkan mobil.
Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara merubah perban-dingan gigi,
untuk :
a. Merubah momen.
b. Merubah kecepatan kendaraan
c. Memungkinkan kendaraan bergerak mundur
d. Memungkinkan kendaraan diam saat mesin hidup (posisi netral)
e. Mereduksi perbandingan gigi antara gigi yang menggerakan dengan gigi yang
digerakkan
2. PERBANDINGAN GIGI
Kombinasi Dasar Roda Gigi
A : Roda gigi penggerak (drive gear)
B : Roda gigi yang digerakkan (driven gear)
3. KONSTRUKSI TRANSMISI
Di bawah ini dijelaskan konstruksi transmisi MSG5K yang digunakan pada kendaraan
Phanter. Transmisi ini untuk semua kecepatan maju digunakan mekanisme synchromesh type,
sedangkan untuk gigi mundur menggunakan mekanisme constantmesh type.
Beberapa macam desain roda gigi yang dipergunakan pada transmisi adalah :
1. Roda gigi jenis spur : bentuk giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk roda
gigi geser (Sliding mesh type)
2. Roda gigi jenis helcal : bentuk giginya miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi
tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan syncromesh type)
3. Roda gigi jenis double helical : bentuk giginya dobel miring terhadap poros, diprtgunakan
untuk ruda gigi tetap yang tidak digeser (Constant mesh dan syncromesh type).
4. Roda gigi jenis Epicyclic : bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros, dipergunakan
untuk roda gigi yang tidak tetap kedudukan titik porosnya (Constant mesh)
Pada tipe ini shift arm menggerakkan gigi-gigi percepatan yang terpasang pada spline main
shaft untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan antara gigi percepatan dengan
counter gear.Sekarang tipe ini digunakan untuk gigi mundur.
Seperti pada gambar di atas model ini dilengkapi dengan gigi-gigi yang meluncur (sliding
gear) dan berbagai macam ukurannya yang dipasangkan pada poros outputnya. Dengan
meluncurkan gigi-gigi ini agar berkaitan dengan gigi susun (counter gear) untuk memperoleh
pengaturan yang sempurna, bermacam perbandingan yang dapat diperoleh. Kombinasi yang
umum pada transmisi model ini 3 sampai 5 tingkat dan satu tingkat untuk mundur.
Poros primer yang dihubungkan dengan kopling, ujungnya dipasang mati dengan roda gigi
pinion sebagai pemutar tetap pada system transmisi, dan memberikan putaran pada kelompok
roda gigi pada poros perantara. Sementara roda gigi pada poros utama dapat digeser-geser dan
secara sindiri-sendiri dapat dihubungkan dengan roda gigi yang ada pada poros perantarara
tang dibuat berpuat bersama. Penggeseran roda gigi pada poros utama, menggunakan
pemindah gigi diteruskan ke garpu selector (13).
Pada posisi netral, semua roda gigi pada poros utama diposisikan tidak berhubungan dengan
roda gigi yang ada pada poros perantara (output shaft). Putaran dari poros primer (Input
shaft) diteruskan ke roda gigi pada poros perantara, namun tidak memutar roda gigi yang ada
pada poros utama. Dengan kata lain, putaran dari poros primer tidak ditransfer ke poros
utama/output transmisi.
Posisi gigi pertama, roda gigi 2 pada poros utama digeser hingga berhubungan dengan roda
gigi 9 . Sementara roda gigi 3 dan 10 dalam posisi netral. Pada posisi ini, berarti putaran dari
roda gigi 6 pada poros primer, dipindahkan ke roda gigi 7 yang dipasang mati dengan roda
gigi 10 atau roda gigi 11 memutar roda gigi 9. putaran dari roda 9 dipindahkan ke roda gigi 2
dan diteruskan keporos utama sebagai output transmisi. Karena roda gigi (driver) jumlah
giginya lebih sedikit (yaitu roda gigi 9 dan 2) dari roda gigi yang diputar (driven), maka
terjadi penurunan atau reduksi putaran bertingkat.
Perhitungan reduksi putaran dilakukan dengan membandingkan antara jumlah gigi pada roda
gigi yang diputar dibandingkan dengan jumlah gigi pada roda gigi pemutar.
Sehingga rumus perbandingan giginya sebagai berikut :
Angka 4 ini menunjukan bahwa momen output pada trnsmisi akan 4 kali lebih besar
dibandingkan momen pada poros inputnya, namun kecepatan/putarannya poros output
transmisi 1/4 dari putaran poros input. Artinya pada rpm mesin yang sama, kecepatan
kendaraan lebih lambat. Hal ini diperlukan untuk mengangkat beban kendaraan yang lebih
besar dengan tenaga yang tetap.
Diantara transmisi manual, model sliding mesh inilah yang paling sederhana konstruksinya,
disebabkan belum adanya ukuran yang tepat untuk memudahkan perkaitan gigi maka cara
dobel kopling (double clutching) harus dilakukan agar peminfahan gigi-gigi dapat
berlangsung dengan sempurna. Juga gigi-gigi ini cenderung menimbulkan suara berisik
karena adanya kesukaran tersebut.
2. Transmisi Constantmesh Type
Pada transmisi model constant mesh, gigi roda gigi yang berkaitan harus dapat bergerak pada
putaran yang sama, bila tidak gigi-gigi akan berbunyi dan tidak berkaitan dengan
mudah.Model constant mesh telah dikembangkan untuk membatasi kekurangan pada tingkat
tertentu. Gambar menunjukan sebuah transmisi yang mana pada keempat dan ketiganya yang
terdiri dari model constantmesh. Pada model ini gigi input shaft dan counter gear ada dalam
perkaitan yang tetap (constant mesh). Gigi ketiga pada output shaft dibuat berputar bebas di
shaft. Pada gigi kopling (clutch gear) diberi alur-alur dan diposisikan sedemikian rupa pada
poros output hingga dapat digerakkan sepanjang alur-alur untuk berkaitan dengan ujung gigi.
Sebagai contoh, bila kita ingin memindahkan gigi-gigi pada pada tingkat tiga, gigi kopling
didorong kebelakang agar dapat berkaitan dengan bagian dalam gigi ketiga pada poros output.
Kemudian momen mesin akan berpindah dalm urutan seperti : inpu shaft-couter shaft gigi gigi
ketiga pada output shaft clutch gear output shaft.
Bila clutch gear digerakkan kemuka gigi ketiga pada output shaft hanya akan berputar bebas
tanpa memindahakan tenaga ke roda-roda.
Bila kita bandingkan dengan sliding mesh type, maka constant mesh type perkaitannya
berlaku lebih baik dan tidak menimbulkan bahaya kerusakan pada gigi-gigi selama berkaitan
sebab diameter gigi-ginya lebih kecil dengan julmlah gigi yang sedikit. Sebaiknya, transmisi
model ini banyak mempunyai kekurangan-kekurangan dibandingkan dengan synchromesh
type dan masih tetap diperlukan double kopling (double cluctching) dengan demikian tidak
digunakan dalam jumlah yang banyak
Konstruksi transmisi ini, seluruh roda gigi pada poros utama (main shaft) terhubung bebas.
Sedangkan sychromesh dengan poros utama terhubung sliding.
H. Kegiatan
Pembelajaran
Pertemuan 1
Deskripsi
Kegiatan Kegiatan Alokasi
Waktu
Pertemuan 2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
2. Pengetahuan
kopling gesek
c. Menjelaskan fungsi
pegas pada Transmisi.
3. Keterampilan
1) Belum Tampak (BT) jika sama sekali tidak menunjukan usaha sungguh -
sungguh dalam menyelesaikan tugas.
2) Mulai Tampak (MT) jika menunjukan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg atau konsisten.
3) Mulai Berkembang (MB) jika menunjukan ada usahasungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg atau konsisten
4) Membudaya (MK) jika menunjukan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terus-menrus dan ajeg atau konsisten
wa
...
Bentuk Penilaian Pengetahuan
1. Apakah fungsi Transmisi pada kendaraan bermotor?
2. Yang paling umum terjadi kerusakan pada sistem penggerak roda belakang
3. adalah
4. Apakah fungsi pegas radial dan pegas aksial pada plat kopling tunggal?
Kunci Jawaban :
1. Fungsi transmisi adalah untuk mengatur kecepatan dan memundurkan kendaraan
selain itu juga transmisi berfungsi untuk meneruskan putaran dari mesin ke
diferential yang selanjutnya ke roda.
2. A. Kerusakan bantalan poros.
b. Keausan pinion gear.
c. Roda gigi planet retak.
d. Terlepas roda gigi cincin dan roda gigi pinion
3. Kedua pegas berada pada plat kopling, pegas radial untuk menahan kejutan saat
kopling terhubung, sedangkan pegas aksial untuk memungkinkan hubungan yang
halus saat plat kopling mulai terjepit oleh plat tekan.
Jumlah skor
No 1 2 3 maksimal
Bentuk Penilaian
Ketrampilan
Lembar Pengamatan Penilaian
Keterampilan
Aspek Penilaian
Jumlah
No Nama Hasil
Skor
a b c d e