Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN PENCEGAHAN RISIKO JATUH

RUMAH SAKIT PERKEBUNAN

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Lembar Pengesahan

Daftar Isi..........................................................................................................................................i

BAB I DEFINISI..............................................................................................................................1

BAB II RUANG LINGKUP............................................................................................................2

BAB III TATALAKSANA...............................................................................................................3

BAB IV DOKUMENTASI...............................................................................................................10

Lampiran.........................................................................................................................................11

2
BAB I
DEFINISI

A. Keselamatan Pasien merupakan tanggung jawab seluruh petugas di rumah sakit.

Dalam rangka menurunkan risiko cedera akibat jatuh pada pasien, petugas akan

menilai dan melakukan penilaian ulang terhadap kategori risiko jatuh pasien, serta

bekerjasama dalam memberikan intervensi pencegahan jatuh sesuai prosedur.

B. Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seseorang mengalami jatuh dengan atau tanpa

disaksikan oleh orang lain, tidak disengaja/ tidak direncanakan, dengan arah jatuh ke

lantai, dengan atau tanpa mencederai dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi faktor

fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai yang licin).

C. Risiko Jatuh adalah pasien yang berisiko untuk jatuh yang umumnya disebabkan oleh

faktor lingkungan dan faktor fisiologis yang dapat berakibat cidera.

Faktor risiko jatuh dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori:


1. Intrinsik: berhubungan dengan kondisi pasien, termasuk kondisi psikologis
2. Ekstrinsik: berhubungan dengan lingkungan

Selain itu, faktor risiko juga dapat dikelompokkan menjadi kategori dapat diperkirakan
(anticipated) dan tidak dapat diperkirakan (unanticipated).

Faktor risiko yang dapat diperkirakan merupakan hal-hal yang diperkirakan dapat
terjadi sebelum pasien jatuh.

D. Tujuan Pencegahan Jatuh


Sebagai suatu proses untuk mencegah kejadian jatuh pada pasien, dengan cara:
1. Mengidentifikasi pasien yang memiliki risiko tinggi jatuh dengan menggunakan
“Asesmen Risiko Jatuh”.

2. Melakukan asesmen ulang pada semua pasien(setiap hari)


3. Melakukan asesmen yang berkesinambungan terhadap pasien yang berisiko jatuh.
4. Menetapkan standar pencegahan dan penanganan risiko jatuh secara komprehensif

3
BAB III
RUANG LINGKUP

Risiko pasien jatuh dapat terjadi pada pasien yang dirawat di ruangan:
1. Instalasi rawat inap

2. Instalasi Gawat Darurat

3. Hemodialisa

4. ICU/ICCU

5. Ruang Bersalin

6. Rawat jalan

7. Poli spesialis

Semua petugas yang bekerja di rumah sakit harus memahami bahwa semua pasien yang
dirawat memiliki risiko untuk jatuh, dan semua petugas tersebut memiliki peran untuk
mencegah pasien jatuh.

4
BAB III

TATALAKSANA

1. Asesmen Awal / Skrining


A. Rawat inap

1. Perawat / dokter di IGD akan melakukan penilaian Pengkajian Risiko Jatuh Morse Fall
Scale untuk pasien dewasa dan Humpty Dumpty untuk pasien anak, saat pasien
dinyatakan MRS dan masuk melalui IGD.

2. Rencana intervensi akan segera disusun, diimplementasikan, dan dicatat dalam


Intervensi risiko jatuh.

B. Rawat jalan
1. Satpam melakukan pengkajian singkat terhadap semua pasien yang datang di rawat
jalan dengan assessment cepat dengan metode get and ....
2. Rencana intervensi disesuai dengan hasil asesment

2. Asesmen Ulang
A. Rawat inap

1. Setiap pasien akan dilakukan asesmen ulang risiko jatuh setiap: setiap hari, saat
transfer ke unit lain, adanya perubahan kondisi / terapi pasien, adanya kejadian jatuh
pada pasien.

2. Penilaian menggunakan Asesmen Risiko Jatuh Morse Fall Scale untuk dewasa dan
Humpty Dumpty untuk pasien anak.

3. Rencana intervensi disusun, diimplementasikan, dan dicatat dalam Intervensi risiko


jatuh

B. Rawat jalan

1. Setiap pasien akan dilakukan assessment ulang oleh perawat/ asisten dokter di poli

dan poli spesialis setiap pasien berkunjung ke poli

2. Asessment ulang menggunakan assessment Risiko Jatuh Morse Fall Scale untuk

dewasa dan Humpty Dumpty untuk pasien anak.

3. Hasil akan ditulis di rekam medis

5
4. Tindak lanjut akan disesuaikan dengan hasil assessment.

3. Perawat penanggung jawab pelayanan yang bertugas akan mengidentifikasi dan


menerapkan “Intervensi Pencegahan Jatuh”, berdasarkan pada:
1. Kategori risiko jatuh (rendah, sedang, tinggi)

2. Kebutuhan dan keterbatasan per-pasien

3. Riwayat jatuh sebelumnya dan penggunaan alat pengaman (safety devices)

4. Asesmen Klinis Harian

4. “Intervensi Pencegahan Jatuh” pada pasien yang berisiko rendah, sedang, atau tinggi
harus diimplementasikan dan penggunaan peralatan yang sesuai harus optimal.

5. Intervensi pencegahan jatuh

1. Tindakan pencegahan umum (untuk semua kategori): a. Lakukan orientasi kamar


inap kepada pasien
b. Posisikan tempat tidur serendah mungkin, roda terkunci, kedua sisi pegangan
tempat tidur tepasang dengan baik

c. Ruangan rapi

d. Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan (telepon genggam, tombol


panggilan, air minum, kacamata)

e. Pencahayaan yang adekuat (disesuaikan dengan kebutuhan pasien)

f. Alat bantu berada dalam jangkauan (tongkat, alat penopang)

g. Optimalisasi penggunaan kacamata dan alat bantu dengar (pastikan bersih dan
berfungsi)

h. Pantau efek obat-obatan

i. Anjuran ke kamar mandi secara rutin

j. Sediakan dukungan emosional dan psikologis

k. Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh pada pasien dan keluarga

6
2. Kategori risiko tinggi: lakukan tindakan pencegahan umum dan hal-hal berikut ini.

a. Beri papan tulisan di dekat tempat tidur pasien ‘Pencegahan Jatuh’

b. Beri penanda berupa sticker berwarna kuning pada gelang identitas pasien. Pada
pasien rawat jalan diberikan identitas gelang warna kuning

c. Sandal anti-licin

d. Tawarkan bantuan ke kamar mandi / penggunaan pispot setiap 2 jam (saat pasien
bangun), dan secara periodik (saat malam hari)

e. Kunjungi dan amati pasien setiap 2 jam oleh petugas medis

f. Nilai kebutuhan akan:

1) Fisioterapi dan terapi okupasi

2) Alarm tempat tidur

3) Tempat tidur rendah (khusus)

4) Usahakan lokasi kamar tidur berdekatan dengan pos perawat (nurse station)

3. Strategi Rencana Keperawatan

a. Strategi umum untuk pasien risiko jatuh, yaitu:

1) Tawarkan bantuan ke kamar mandi setiap 2 jam (saat pasien bangun)

2) Gunakan 2-3 sisi pegangan tempat tidur

3) Lampu panggilan berada dalam jangkauan, perintahkan pasien untuk

mendemonstrasikan penggunaan lampu panggilan

4) Jangan ragu untuk meminta bantuan

5) Barang-barang pribadi berada dalam jangkauan

6) Rujuk ke departemen yang sesuai untuk asesmen yang lebih spesifik, misalnya
fisioterapi

7
7) Anjurkan pasien menggunakan sisi tubuh yang lebih kuat saat hendak turun
dari tempat tidur

b. Strategi untuk mengurangi / mengantisipasi kejadian jatuh fisiologis, yaitu:

1) Berikan orientasi kamar tidur kepada pasien

2) Libatkan pasien dalam pemilihan aktivitas sehari-harinya

3) Pantau ketat efek obat-obatan, termasuk obat psikotropika

4) Kurangi suara berisik

5) Lakukan asesmen ulang

6) Sediakan dukungan emosional dan psikologis

c. Strategi pada faktor lingkungan untuk mengurangi risiko jatuh, yaitu:

1) Lampu panggilan berada dalam jangkauan

2) Posisi tempat tidur rendah

3) Lantai tidak silau/memantul dan tidak licin

4) Pencahayaan yang adekuat

5) Ruangan rapi

6) Sarana toilet dekat dengan pasien

d. Manajemen Setelah Kejadian Jatuh

1) Nilai apakah terdapat cedera akibat jatuh (abrasi, kontusio, laserasi, fraktur,
cedera kepala)

2) Nilai tanda vital

3) Nilai adanya keterbatasan gerak

4) Pantau pasien dengan ketat

5) Catat dalam status pasien (rekam medik)

8
6) Laporkan kejadian jatuh kepada perawat yang bertugas dan lengkapi laporan
insidens

7) Modifikasi rencana keperawatan interdisiplin sesuai dengan kondisi pasien


e. Edukasi pasien/keluarga

1) Pasien dan keluarga harus diinformasikan mengenai faktor risiko jatuh dan
setuju untuk mengikuti strategi pencegahan jatuh yang telah ditetapkan.
Pasien dan keluarga harus diberikan edukasi mengenai faktor risiko jatuh di
lingkungan rumah sakit dan melanjutkan keikutsertaannya sepanjang
keperawatan pasien.

a) Memberikan materi informasi/ edukasi pencegahan risiko jatuh

b) Dilakukan konfirmasi ulang apakah informasi yang sudah diberikan bisa


dipahami dan tranferkan informasi kepada penunggu yang lain jika
ganti penunggu

c) Tanda tangan penerima informasi dan pemberi informasi

9
BAB IV

DOKUMENTASI

1. Asesmen Medis
2. Asesmen Keperawatan Gadar
3. Form Resiko Jatuh Humpty Dumpty
4. Form Resiko Jatuh Skala Morse
5. Asesmen cepat
6. Form pantau asesmen cepat

Ditetapkan di : Jember
Pada tanggal : 3 Januari 2019

PT. NUSANTARA MEDIKA UTAMA


RUMAH SAKIT PERKEBUNAN

dr. M Agus Burhan Syah


Kepala Rumah Sakit

10
FORM PANTAU RESIKO JATUH RAWAT JALAN

TGL S Resiko Resiko TGL S Resiko Resiko TGL S Resiko Resiko


Sedang tinggi Sedang tinggi Sedang tinggi

1 P 8 P 14 P

S S S

M M M

2 P 9 P 15 P

S S S

M M M

3 P 10 P 16 P

S S S

M M M

4 P 11 P 17 P

S S S

M M M

5 P 12 P 18 P

S S S

M M M

6 P 13 P 19 P

S S S

M M M

7 P 14 P 20 P

S S S

M M M

11
ALGORITMA PASIEN SAAT MASUK RUMAH SAKIT

Pasien Masuk Rumah Sakit

Asesmen Risiko jatuh


Skrining farmasi dan atau
dilakukan saat pasien masuk
fisioterapi pada pasien dengan
IGD bersamaan dengan
faktor risiko
asesmen awal

Orientasi kamar rawat inap kepada Asesmen Ulang Risiko


Tindakan pencegahan
pasien Jatuh
umum(semua pasien) Tempat tidur posisi rendah, roda
terkunci, pegangan di kedua sisi Setiap hari
tempat tidur terpasang baik Saat transfer ke unit
Ruangan rapi lain
Barang pribadi dalam jangkauan Saat ada perubahan
(telepon, lampu panggilan, air kondisi/ terapi pasien
minum, kacamata, pispot) Setelah terjadi jatuh
Pencahayaan adekuat
Alat bantu dalam jangkauan (walker,
cane, crutch)
Optimalisasi penggunaan kacamata
dan alat bantu dengar
Pantau efek obat-obatan
Sediakan dukungan emosional dan
psikologis
Edukasi pasien dan keluarga
mengenai pencegahan jatuh

Pencegahan kategori risiko tinggi Tindakan pencegahan umum,


(pasien denganskor Morse ≥ 45) ditambah:

Beri tulisan di depan kamar


pasien ‘Pencegahan Jatuh’
Penanda berupa sticker
berwarna kuning di gelang
identitas pasien
Jika diperlukan pemasangan
fiksasi harus mendapatkan
persetujuan kelaurga
Alas kaki anti-licin
Tawarkan bantuan ke kamar
mandi / penggunaan pispot

12
13
ASSESSMENT RISIKO JATUH RAWAT JALAN

1. Pengkajian

No Penilaian/Pengkajian Ya Tidak

a Cara berjalan pasien (salah satu atau lebih)


1. Tidak seimbang/sempoyongan/limbung
2. Jalan dengan menggunakan alat bantu (kruk,tripot, kursi roda,
orang lain)

b Menopang saat akan duduk : tampak memegang pinggiran kursi


atau meja atau benda lain sebagai penopang saat akan duduk

2. Hasil

No Hasil Hasil Penilaian/Pengkajian Keterangan

1 Berisiko sedang Ditemukan salah satu dari a atau b

2 Berisiko tinggi Ditemukan a & b

3. Tindakan

No Hasil kajian Tindakan Ya Tidak

1 Berisiko sedang Edukasi

2 Berisiko tinggi -Edukasi dan pasang pita kuning


- Mengambilkan alat bantu (jika belum
ada)

14

Anda mungkin juga menyukai