SD NOVEMBER 2016
A. Kinerja Operasional
1. Sub Divisi Poliklinik
1400
1200
1000
800
600
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov
Kunjungan poli umum tercapai 61% terhadap RKAP 2016 dan tercapai 83%
dibanding realisasi 2015. Tren kunjungan poliklinik mengalami penurunan terutama di bulan
Juli dikarenakan bertepatan dengan libur sekolah dan Hari Raya Idul Fitri. Banyak instansi
juga mengikuti kepsertaan BPJS, sehingga berdampak pada kunjungan poli yang menurun.
B. Keuangan
1. Pendapatan
s.d bulan November 2016 RKAP
Poliklinik Umum 904.244.000 1.387.310.000
Poli Spesialis 1.087.987.000 1.401.859.000
2. Biaya
s.d bulan November 2016 RKAP
Poliklinik Umum 53.159.000 78.841.000
Poli Spesialis 151.199.000 137.380.000
Pendapatan sampai dengan bulan November masih tercapai 904.248.519 masih belum
mencapai RKAP karena kunjungan dan kegiatan masih belum memenuhi RKAP. Untuk
biaya poliklinik umum masih bisa dikendalikan
C. ANALISA SWOT
a. Strenght
Letak strategis dipusat kota sehingga memudahkan akses
Mempunyai nama besar dan dikenal masyarakat
Waktu layanan panjang jam 07.00 – 21.00
Mempunyai poli spesialis yang lengkap, berada satu area dengan poli klinik
umum, sehingga mempermudah akses rujukan
Jenis layanan tambahan (poli akupuntur, klinik lactasi, tumbuh kembang,
vaksinasi anak dan dewasa, test alergi) yang belum dimiliki RS kompetitor
Menjadi Provider Asuransi
Sarana dan prasarana yang lengkap
b. Weakness
SDM Medis dan paramedis masih merangkap beberapa jenis pelayanan
sehingga tidak fokus dalam pengembangan layanan tertentu
Ada beberapa jenis pelayanan yang belum bisa langsung dilayani, terkait
keterbatasan SDM
Belum memeliki dokter organik sendiri utk dokter bedah, obgyn, saraf, rehab
medik, pasien tergantung dengan dokter tamu sehingga kadang terbatas
kunjungannya
c. Oppurtinities
Pasien asuransi merupakan pasar yang strategis
Rujukan PPK 1 / dokter keluarga yang tinggi
d. Treath
Regulasi pemerintah dengan diadakanya JKN
Adanya rumah sakit pesaing yang memiliki fasilitas sama
4. Keuangan
Strategic objective Tujuan Indikator Aktivitas
Peningkatan meningkatkan Peningkatan Meningkatkan kunjungan
pendapatan pendapatan Poli pendapatan dan kegiatan Optimalisasi
umum dan poli jenis layanan poli umum
spesialis dan spesialis
Efisiensibiaya Efisiensi biaya Biaya terkendali Hemat penggunaan
Poli klinik listrik/air, bahan habispakai,
ATK dan penunjang
LAPORAN KINERJA SUB DIVISI IGD
SD NOVEMBER 2016
a. Kunjungan
1800
1600
1400
1200
1000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov
JUMLAH
PROG % REAL 2016 thd % REAL 2016 thd
SD NOV RKAP 2016
2016 REAL 2015 RKAP 2016
16
17.481 18.930 20.599 117% 85%
Kunjungan IGD tahun 2016 naik 117% dibandingkan dengan tahun 2015. Namun pencapaian
terhadap RKAP masih 85%.
Hal ini karena beberapa faktor :
1. Rujukan ekstern belum maksimal dengan jumlah rata rata 40/bulan, masih sama
dengan tahun lalu
2. Beberapa tindakan operasi karena adanya cost sharing yang tinggi, maka pasien lebih
memilih rumah sakit lain
3. Tidak adanya penunjang CT scan, maka pasien lebih memilih rumah sakit lain
4. Kurang memaksimalkan kerja sama dengan beberapa pihak seperti BPJS
Ketenagakerjaan
5. Belum adanya dokter internal untuk bedah dan obgyn untuk meningkatkan pelayanan
dasar
b. Keuangan
400,000,000
350,000,000
300,000,000
250,000,000
200,000,000 Pendapatan Total
150,000,000
Linear (Pendapatan Total)
100,000,000
50,000,000
-
Jan
Feb
Sep
Nov
Apr
Aug
Mar
May
Oct
Jul
Jun
JUMLAH % REAL 2016 thd % REAL 2016 thd
SD NOV 16 PROG 2016 RKAP 2016
REAL 2015 RKAP 2016
3.118.244 3.413.840 3.480.133 121% 98%
Pendapatan IGD di tahun 2016 meningkat dibandingkan tahun 2015. Namun pencapaian RKAP
masih 98%. Hal ini terkait dengan jumlah kunjungan di atas serta jumlah kegiatan yang perlu
ditingkatkan.
Kunjungan Ambulans
100
Kunjungan
80
60
40
20
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov
Kunjungan ambulans 2016 meningkat dibandingkan dengan 2015, terhadap RKAP juga tercapai
120%. Kunjungan ambulans 2016 ini meningkat karena ada penambahan jasa pelayanan
transfer pasien untuk penunjang CT scan/MRI yang dilakukan di fasilitas kesehatan lain. Jumlah
untuk jasa pelayanan ini sekitar 50% dari total kunjungan.
b. Keuangan
Pendapatan
50,000,000
40,000,000
30,000,000
20,000,000
10,000,000
-
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov
JUMLAH
PROG % REAL 2016 thd % REAL 2016 thd RKAP
SD NOV RKAP 2016
2016 REAL 2015 2016
16
346.236 370.591 379.638 213% 97%
Pendapatan ambulans tahun 2016 meningkat dibandingkan dengan tahun 2015. Namun
untuk pencapaian RKAP masih 97%. Hal ini karena kegiatan ambulans banyak untuk jasa
transfer pasien untuk pemeriksaan penunjang sehingga kegiatan tambahan ambulans
belum maksimal dimasukkan.
Biaya untuk IGD 2016 menurun dibandingkan dengan 2015 karena 2015 ada penambahan
untuk IGD-MMC. Namun pencapaian terhadap RKAP melebihi karena menghadapi
akreditasi banyak tambahan alat dan form baru sehingga biaya juga meningkat. Kunjungan
juga meningkat maka memerlukan biaya lebih.
4. Analisa SWOT
Strength
1 Jumlah bed di IGD cukup banyak sehingga bisa menampung beberapa pasien
2 Ruang resusitasi dua bed, cukup luas, dan peralatan cukup lengkap
3 Keterampilan SDM berpengalaman (perawat, dokter umum, dokter anestesi)
4 Dilengkapi dengan ambulans 118
Pemberian informasi dan edukasi oleh tenaga kesehatan yang lengkap dan
5
memudahkan pasien/keluarga mengenai layanan maupun tindakan
6 Pengembangan menjadi trauma center dan IGD-PONEK
7 Penyediaan layanan one day care dan home care
Weakness
Dokter purna waktu (home doctor) masih kurang terutama untuk spesialis bedah
1
dan kandungan
Belum meratanya keterampilan SDM perawat dan dokter umum terutama yang
2
masih baru
3 Drop zone dan lahan parkir yang terbatas
Masih adanya komplain waktu tunggu pelayanan terlalu lama, terutama pasien
4
rawat jalan
Tata ruang IGD dan alur yang kurang memudahkan, tempat pendaftaran yang
5
tidak terlihat, satpam masih belum stand by
Opportunities
Diberlakukannya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang
1 meng-cover jaminan kesehatan seluruh rakyat Indonesia, menguntungkan untuk
kasus-kasus tertentu
2 Kerja sama dengan faskes perorangan maupun PPK-1 seluruh Jember
3 Kerja sama dengan instansi, komunitas, dan asuransi
4 Menjadi rumah sakit rujukan daerah Karesidenan Besuki
Threat
1 Adanya pelayanan RS kompetitor yang juga berkembang
2 Adanya pelayanan ambulans gratis dari RS kompetitor
Adanya pelayanan BPJS yang bisa dilakukan di RS kompetitor tapi tidak bisa
3
dilakukan di RSP
4 RS kompetitor juga dilengkapi dengan peralatan memadai
SD NOVEBER 2016
A. KINERJA OPERASIONAL
1. Kunjungan
600
500
400
300
200
100
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov
- kunjungan paling sedikit pada bulan Juni,dimana bulan tersebut merupakan awal dari masuk
sekolah
- kunjungan terbanyak terjadi di bulan Oktober, hal ini dikarenakan mayoritas pasien asuransi datang
untuk menghabiskan limit plafon asuransi
2. Pendapatan Poli Gigi Tahun 2016
Analisa pendapatan :
- Pendapatan paling sedikit bulan April disebabkan karena tindakan lebih banyak rawat dasar
- pendapatan terbanyak pada bulan Oktober disebabkan banyak tindakan rawat kosmetik, dan
jumlah kunjungan meningkat
Analisa biaya :
- ada beberapa rencana di 2016 yang belum terealisasi, dikarenakan satu dan lain hal sehingga
diajukan di anggaran 2017
a. Strength
- Terletak di pusat kota sehingga memudahkan akses
- Mempunyai nama besar, karena merupakan rumah sakit pertama dan tertua di
jember
- Mempunyai 3 dokter gigi yang kompeten
- Waktu layanan yang panjang, mulai jam 07.00 s/d 21.00
- Mempunyai layanan menyeluruh mulai medical check up, perawatan gigi yang
bersifat promotif,preventif, kuratif serta layan kosmetik gigi
- Mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai serta tersentralisir
- Adanya kerjasama dengan pihak asuransi
- Terakreditasi paripurna
b. Weakness
- Perubahan jadwal praktek dokter yang terjadi sewaktu waktu karena menyesuaikan
dengan kondisi
- Belum dikenalnya tenaga dokter oleh pasien( beberapa pasien masih
ketergantungan terhadap dokter tertentu)
- Tidak adanya plang dokter di rumah sakit
- Laboratorium gigi yang belum memenuhi syarat, sehingga menghambat proses
pembuatan gigi tiruan
- Setting ruangan praktek yang kurang menarik dan terkesan menjemukan
- Belum tersedianya fasilitas pembuatan gigi tiruan cekat/ porcelain
- Waktu tunggu yang relatif lama pada perawatan kosmetik gigi
c. Opportunities
- Pasien asuransi merupakan pasar yang strategis
- Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut
- Banyaknya seminar dan pelatihan peningkatan kwalitas SDM poli gigi
- Pergeseran paradigma kesehatan gigi kearah kosmetik
d. Treath
- Regulasi pemerintah dengan diadakannya JKN
- Adanya rumah sakit lain yang memiliki fasilitas unggulan serupa( RS. Bina Sehat, RS.
Kaliwates)
PRESPEKTIF PELANGGAN
PRESPEKTIF KEUANGAN
ANALISA KEUANGAN
Pendapatan
Pendapatan pada tahun 2016 pada tabel di atas hanya tercapai 66,7 %, hal ini di karenakan jumlah
kunjungan yang tidak tercapai berdampak sangat besar pada pendapatan. Analisa-analisa tentang
menurunnya kunjungan sudah kami jelaskan sebelumnya di atas. Selain itu menurunnya pendapatan
juga dipengaruhi oleh mayoritas pasien swasta dan asuransi mulai beralih menggunakan BPJS.
Biaya
1. Peningkatan jumlah kunjungan secara langsung berpengaruh terhadap biaya yang harus di
keluarkan oleh subdivisi hemodialisis untuk melakukan pembelilan HD set dan BHP lainnya
2. Peningkatan harga HD set Nipro dari Rp. 418.000 ke 483.900 pada januari 2016 sangat
berperan dalam peningkatan biaya yang di keluarkan.
3. Keterbatasan subdiv hemodialisis mencari alkes dan BHP dengan harga e-catalog
dikarenankan kebijakan khusus secara tidak langsung ikut berperan dalam peningkatan
biaya.
2. ANALISA SWOT SUB DIVISI HEMODIALISA
NO FAKTOR STRATEGIS
1 KEKUATAN (STRENGHT)
Lokasi Strategis di tengah kota
Citra Pelayanan baik (cepat, ramah, tingkat kesembuhan tinggi).
HD non Re-use
Operasi AV Shunt bisa di lakukan (dr. Samsul), sedangkan dr Samsul tidak Praktek di
Bina sehat dan Kaliwates
Melayani kegiatan dialysis pada pasien HbsAg
2 KELEMAHAN (WEAKNESSES)
Standarisasi Ruangan Kalah dari Rumah sakit lain
Kompetensi SDM kurang, ada 1 perawat belum mengikuti pelatihan perawat mahir
hemodialisis
Masih Beroperasinya 2 mesin pihak PT. Mendjangan yang sering mengalami
gangguan serta maintenance dari pihak rekanan kurang
Loyalitas dr Penanggung Jawab Kurang (tidak pernah mengirim pasien)
Belum ada ijin dari PERNEFRI
Akses yang terlalu jauh dari pintu masuk
3 PELUANG (OPPORTUNITIES)
Tindakan Dialisis dicover sepenuhnya oleh BPJS
Masih banyaknya instansi dan asuransi yang percaya pada RS Jember Klinik sebagai
provider.
Menjadi rujukan RS Bina Sehat dan RS Kaliwates untuk kegiatan dialysis pada pasien
HbsAg (+)
Inacbg's dengan kasus-kasus CKD masih bisa di kelola dengan baik dan bisa menjadi
multi effect untuk kegiatan yang lain
4 ANCAMAN (THREAT)
RS Kompetitor sudah menerima pasien HD dengan ASKES/JASKESMAS terlebih
dahulu
Adanya perencanaan berdirinya rumah sakit baru bertaraf internasional yaitu RS.
Siloam
RS kompetitor juga berusaha memberikan pelayaan yang baik dan memuaskan
pelanggan
Jumlah Mesin dialysis di RS Bina Sehat dan RSUD dr. Soebandi lebih banyak
Adanya program re-use dan pemberian Epo 1x / minggu di RS Lain
3. RENCANA STRATEGI 2017 BALANCE SCORE CARD
a. Perspektif Pelanggan
STRATEGI OBYEKTIF TUJUAN INDIKATOR AKTIVITAS
Meningkatkan Kepuasan 1. Mengadakan 1. Bekerja sama
kepuasan pelanggan Pelanggan survey kepuasan dengan humas
pelanggan dan untuk membuat
evaluasinya form survey
kepuasan pelanggan
2. Melaksanakan
survey kepuasan
tiap 6 bulan sekali
3. Form survey
diberikan secara
acak kepada pasien
sesuai dengan
sample yang di
butuhkan
4. Hasil survey akan di
2. Melakukan rekap oleh humas
perbaikan dan dilaporkan
berdasarkan
survey kepuasan 1. Mengadakan rapat
pelanggan koordinasi
2. Melaporkan hasil dan
kesimpulan survey
kepuasan
3. Melakukan perbaikan
yang diperlukan atau
yang disarankan
Meningkatkan Jumlah 1. Meningkatkan 1. Mengunjungi pasien-
jumlah pelanggan pelanggan kunjungan pasien yang sudah rutin
yang loyal meningkat rumah (home dialisis secara terjadwal
visite) 2. Mengunjungi pasien-
pasien baru dan
menginformasikan
waktu/jadwal kembali
2. Meningkatkan dialisis
komunikasi
yang baik 1. Selalu siap membantu
dengan pasien dan melakukan budaya
5S
2. Melakukan edukasi
kepada pasien dan
keluarga
3. Mengevaluasi petugas
yang belum bisa
3. Program no cost berkomunikasi dengan
sharing dengan baik
unit lain untuk 4. Melatih petugas untuk
pasien hd yang komunikasi efektif
rawat inap.
1. Rutin berkomunikasi
dengan unit lain
2. Monitoring dan
evaluasi secara berkala
pada pasien rawat inap
d. Perspektif Keuangan
STRATEGI OBYEKTIF TUJUAN INDIKATOR AKTIVITAS
Meningkatkan 1. Meningkatkan 1. Menambah jumlah pasien baru
pendapatan sub kegiatan dari BPJS
divisi hemodialisa hemodialisa 2. Motivasi pasien untuk 3x
seminggu untuk pasien yang
kurang bisa menjaga
pembatasan cairan