KOMITE SYARIAH
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
NOMOR : 6830 /PER/RSI-SA/III/2016
tentang
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA : Peraturan Direktur Nomor : /PER/RSI-SA/III/2016 tentang Pedoman
Organisasi Komite Syariah Rumah Sakit Islam Sultan Agung sebagaimana
terlampir dalam keputusan ini.
KEDUA : Pedoman ini berlaku sejak tanggal diterbitkan dan dilakukan evaluasi
setiap tahunnya
Ditetapkan di : Semarang
Pada tanggal : 22 Jumadil Akhir 1437 H
31 Maret 2016 M
TEMBUSAN Yth :
1. Arsip
Peraturan Direktur Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang
Nomor : /PER/RSI-SA/III/2016
Tentang : Pedoman Organisasi Komite Syariah Rumah Sakit Islam Sultan Agung
BAB I
PENDAHULUAN
Semangat dan kemauan umat Islam untuk mendirikan Rumah Sakit Islam tergolong cukup
tinggi. Namun belum ada rumusan yang kongkrit dan seragam tentang identitas dan citra khas
pelayanan kesehatan menurut ajaran Islam Disebabkan belum adanya formulasi yang
sempurna tentang pelayanan kesehatan yang Islami tersebut, maka sampai saat ini isyu
pelayanan kesehatan yang Islami masih terus saja bergulir
Majlis Syuro Kesehatan Islam (MUKISI) sebagai organisasi perhimpunan rumah sakit Islam di
Indonesia, juga merasakan adanya kebutuhan formula baku tentang pelayanan yang Islami
yang menyangkut juga urusan keperawatan Islami di rumah sakit Islam
Para pengelola rumah sakit Islam memiliki tugas dan kewajiban untuk mewujudkan rumusan
yang seragam tentang pelayanan yang Islami. Dengan pelayanan yang Islami diharapkan
menjadi sesuatu yang berbeda dan menjadi ciri khas yang dirindukan oleh masyarakat.
Pelayanan yang Islami berarti mewujudkan tata laksana yang khas rumah sakit Islam dan
dapat terciptanya sinergi antara fungsi rumah sakit dan pribadi (para karyawan dan pasien),
dengan menjadikan semangat bekerja sebagai bagian dari ibadah Pelayanan Kesehatan Islami
merupakan segala bentuk pengelolaan kegiatan asuhan medik dan asuhan keperawatan yang
dibingkai dengan kaidah-kaidah Islam.
Untuk mengawal agar manajemen dan pelayanan rumah sakit Islam tidak berseberangan
dengan nilai-nilai luhur Islam, maka perlu dibentuk Komite Syariah dalam struktur organisasi
rumah sakit.
Komite Syariah merupakan salah satu bagian penting dari institusi Lembaga rumah sakit Islam.
Komite Syariah sebagai bagian dari struktur organisasi rumah sakit sangat diperlukan untuk
menilai, mengawasi serta memberikan opini dan rekomendasi terhadap tata kelola dan
produk pelayanan kesehatan dari aspek syariah.
1.2. Tujuan
Tujuan penyusunan Pedoman Organisasi Komite Syariah :
a. Adanya kejelasan alur proses tata kerja Komite Syariah RSI Sultan Agung
b. Menjadi pedoman dalam penyelenggaraan tata kelola Komite Syariah
Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSI-SA) adalah rumah sakit milik Yayasan Badan Wakaf Sultan
Agung Semarang. RSI-SA merupakan Rumah Sakit kelas B ( SK No. Hk. 03.05/I/513/2011 ) dan telah
ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama bagi Fakultas Kedokteran Unissula dengan SK
penetapan No. HK.03.05/III/1299/11.
RSI-SA berlokasi di Jalan Raya Kaligawe Km. 4 Semarang. Dalam penyelanggaraan pelayanan RSI-SA
memberikan pelayanan :
1. Layanan Rawat Jalan
2. Layanan Rawat Inap terdiri VIP, kelas I, II dan III
3. Layanan Penunjang Medis ( Laboratorium, Radiologi, Rehabilitasi Medik, Instalasi Farmasi,
Instalasi Gizi)
4. Rumah Sakit Islam Sultan Agung juga memiliki layanan unggulan :
Cardiac Centre,
Eye Centre,
Lasik Centre,
Medical Rehabilitation Centre,
Stroke Centre,
Oncology Centre,
Diabetic Centre,
Geriatric Centre,
Urology Centre,
ENT Centre,
Pain Centre,
Skin Centre, dan
Dental Centre.
BAB III
3.1. VISI
Menjadi Rumah Sakit Islam Terkemuka dalam pelayanan kesehatan, pendidikan dan
pembangunan peradaban Islam menuju masyarakat sehat sejahtera yang dirahmati Allah.
3.2. MISI
3.3. VALUE
- Integritas
- Profesional
- Kasih Sayang
- Kerja Sama
- Inovatif
3.4. MOTTO
YBWSA
KOMITE
1. Medik Komite Pengawas
2. Keperawatan
3. Etik
4. Komite Syariah
5. K3 Direktur Utama
6. Mutu & KPRS
7. Farm & Terapi
8. Rekam Medik SPI
9. PPI
Direktorat Direktorat Direktorat
Pelayanan Pendidikan Umum
Bagian
Hukum
SMF
INSTALASI
INSTALASI
Instalasi Direktorat Pelayanan & penunjang Instalasi Direktorat Umum & Keuangan
1. IGD 6. Instalasi Laboratorium
2. ICU 7. Instalasi Radiologi 1. Instalasi Pemeliharaan Sar Pras
3. IBS 8. Instalasi Farmasi 2. Instalasi Teknologi Informasi
4. Instalasi Peristi 9. Instalasi Gizi
5. Instalasi SEC 10. Instalasi Rekam Medik
11. Instalasi Rehabilitasi Medik
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
Direktur Utama
Ketua
Sekretaris
Anggota
BAB VI
URAIAN JABATAN
4. TUGAS POKOK :
Membantu Direktur Utama dalam merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan,
mengendalikan, mengevaluasi pelaksanaan program-program standar kepatuhan
syariah, Penerapan kebijakan rumah sakit sesuai prinsip syariah, serta pengawasan
terhadap implementasi nilai-nilai syariah di Rumah Sakit.
5. URAIAN TUGAS :
a. Merencanakan program standar kepatuhan syariah, Penerapan kebijakan rumah
sakit sesuai prinsip syariah, serta pengawasan terhadap implementasi nilai-nilai
syariah di Rumah Sakit.
b. Merencanakan indikator kepatuhan syariah.
c. Merencanakan lingkup pengawasan syariah.
d. Merencanakan mekanisme penilaian kepatuhan syariah.
e. Melakukan koordinasi rutin, terjadwal dan insidentil, dengan sekretaris dan
anggota di bawah koordiasi Ketua Komite Syariah
f. Melakukan koordinasi dengan pimpinan dan bidang lain, baik untuk pelaksanaan
program kerja komite syariah maupun program kerja bidang lain.
g. Menkoordinasikan kegiatan rapat kerja tribulanan dan tahunan
h. Melakukan koordinasi dengan pemerintah, instansi, lembaga pendidikan dan
oraganisasi di luar tumah sakit dalam rangka pengelolaan dan pengembangan
Komite Syariah rumah sakit.
i. Melakukan pembagian tugas pekerjaan kepada Sekretaris dan anggota dibawah
koordinasi komite syariah
j. Membentuk Tim/kelompok kerja untuk membantu pelaksanaan program kerja
Komite Syariah
k. Memberikan petunjuk, arahan dan bimbingan kepada sekretaris dan anggota di
lingkup koordinasi Komite Syariah untuk menjamin anggota Komite Syariah dapat
memberikan pelayanan kepada unit kerja lain secara efektif, efisien, dan ramah .
l. Memberikan arahan dan bimbingan kepada Pejabat lain maupun staf diluar
koordinasi Komite Syariah atas permintaan dari bidang keja yang bersangkutan
m. Menyusun dan melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran tahunan Komite Syariah
n. Menyusun Kebijakan dan Pedoman Organisasi Komite Syariah
o. Melaksanakan tugas pembimbingan, pendidikan dan penelitian di lingkup kerja.
p. Memonitor, mengevaluasi dan melaksanakan tindak lanjut dari hasil evaluasi
pelaksanaan standar kepatuhan syariah, Penerapan kebijakan rumah sakit sesuai
prinsip syariah, serta pengawasan terhadap implementasi nilai-nilai syariah di
Rumah Sakit.
q. Mengambil langkah – langkah yang perlu dan menyelesaikan urusan yang berkaitan
dengan bidang tugas Komite Syariah baik yang berada dalam garis koordinasi
maupun yang ada di unit lain
r. Membuat laporan bulanan, tribulanan dan tahunan kepada Direktur Utama.
s. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
6. TANTANGAN UTAMA:
Menjalankan dan mempertahankan kualitas program Sumber Daya Insani
7. WEWENANG :
a. Memberikan masukan tentang implementasi kepatuhan syariah kepada Direktur
Utama, Direktur Bidang, Manajer dan Ka. Instalasi
b. Memaraf, menandatangani surat dan dokumen rumah sakit sesuai dengan kebijakan
penerbitan regulasi rumah sakit.
c. Memberikan penilaian kinerja sekretaris dan anggota
d. Menolak hasil kerja sekretaris dan anggota di lingkungan Komite Syaraih yang tidak
sesuai dengan ketentuan
8. HUBUNGAN KERJA :
9. PERSYARATAN JABATAN :
Persyaratan Primer
a. S2 berbagai bidang
b. Masa Kerja minimal 10 tahun
c. Usia minimal 30 tahun
d. Golongan/pangkat jabatan III C
e. Pernah menduduki jabatan selevel Kepala Bagian.
Persyaratan Sekunder
a. Sehat jasmani dan rohani
b. Mampu membaca Al-Quran level A
c. Bisa berkomunikasi dengan baik dan bisa berbahasa Inggris, minimal pasif.
d. Memiliki integritas, dedikasi dan kedisiplinan yang baik serta dapat bekerja dalam
tim.
5. TANTANGAN UTAMA :
Keberhasilan dan kualitas kegiatan komite syariah
6. WEWENANG :
Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
7. HUBUNGAN KERJA :
a. Bagian Sekretariat ; untuk memperoleh dukungan dan bekerjasama dalam pekerjaan
kesekretariatan.
b. Unit kerja lain : untuk memperoleh dukungan dan bekerjasama dalam pelaksanaan
kegiatan Komite Syariah
c. Pengadaan ; koordinasi untuk penyediaan perlengkapan kerja Komite Syariah.
d. IPSRS ; koordinasi untuk perbaikan dan pemeliharaan peralatan kerja Komite Syariah.
e. Instalasi Gizi : koordinasi untuk mendapatkan pelayanan snack untuk kegiatan direksi.
8. PERSYARATAN JABATAN :
a. S1 semua disiplin Ilmu, Masa Kerja minimal 3 tahun
b. Usia minimal 25 tahun
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Sertifikasi sebagai Sekretaris
e. Mampu membaca Al-Quran level A
f. Mempunyai disiplin, integritas dan dedikasi yang baik serta dapat bekerja dalam tim.
9. KOMPETENSI
a. Menguasai Manajemen kesekretariatan
b. Menguasai Manajemen Dakwah
c. Menguasai Instrumen dan Standar RS Syariah
4. URAIAN TUGAS :
a. Merencanakan program standar kepatuhan syariah, Penerapan kebijakan rumah
sakit sesuai prinsip syariah, serta pengawasan terhadap implementasi nilai-nilai
syariah di Rumah Sakit.
b. Merencanakan indikator kepatuhan syariah.
c. Merencanakan lingkup pengawasan syariah.
d. Merencanakan mekanisme penilaian kepatuhan syariah.
e. Mengikuti kegiatan rapat kerja tribulanan dan tahunan
f. Memberikan masukan dan arahan kepada Ketua Komite Syariah di lingkup
koordinasi Komite Syariah untuk menjamin anggota Komite Syariah dapat
memberikan pelayanan kepada unit kerja lain secara efektif, efisien, dan ramah .
g. Menyusun dan melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran tahunan Komite Syariah
h. Menyusun Kebijakan dan Pedoman Organisasi Komite Syariah
i. Melaksanakan tugas pembimbingan, pendidikan dan penelitian di lingkup kerja.
j. Memonitor, mengevaluasi dan melaksanakan tindak lanjut dari hasil evaluasi
pelaksanaan standar kepatuhan syariah, Penerapan kebijakan rumah sakit sesuai
prinsip syariah, serta pengawasan terhadap implementasi nilai-nilai syariah di
Rumah Sakit.
k. Mengambil langkah – langkah yang perlu dan menyelesaikan urusan yang berkaitan
dengan bidang tugas Komite Syariah baik yang berada dalam garis koordinasi
maupun yang ada di unit lain
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Komite Syariah
5. TANTANGAN UTAMA:
Menjalankan dan mempertahankan kualitas program Sumber Daya Insani
7. WEWENANG :
Memberikan masukan tentang implementasi kepatuhan syariah kepada Ketua Komite
Syariah
8. HUBUNGAN KERJA :
a. Ketua Komite Syariah : untuk memperoleh arahan pelaksanaan program
kerja dan pelaporan hasil kerja.
b. Sekretaris Komite Syariah : untuk memperoleh dukungan dan bekerjasama
dalam pelaksanaan program kerja.
9. PERSYARATAN JABATAN :
Persyaratan Primer
a. S1 semua disiplin Ilmu, Masa Kerja minimal 3 tahun
b. Usia minimal 25 tahun
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Sertifikasi sebagai Sekretaris
e. Mampu membaca Al-Quran level A
f. Mempunyai disiplin, integritas dan dedikasi yang baik serta dapat bekerja dalam tim.
Bidang
BPI
Instalasi Komite Syariah Bidang
Jangmed Litbang
Instalasi
Yanmed
Bidang
Pendidikan
Kepe Bidang
Unit kerja RS Umum
Bidang
Keperawatan
Kepe
Daftar Singkatan :
1. BPI : Bimbingan dan Pelayanan Islami
2. Jangmed : Penunjang Medis
3. Yanmed : Pelayanan Medis
4. Litbang : Penelitian dan Pengembangan
5. KU : Keuangan
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Jumlah anggota Komite Syariah sekurang-kurangnya 5 orang dari unit Kerohanian, Medik,
Keperawatan, Penunjang Medik dan Non Medik
Ketenagaan dan kualifikasi personil komite syariah di rumah sakit Islam sultan agung adalah sebagai
berikut :
1. Rapat Rutin Bulanan , rapat yang diselenggarakan 1 (satu) bulan sekali pada minggu ke I setiap
bulan. Rapat membahas mengenai evaluasi kerja komite syariah pada bulan berjalan, penyiapan
laporan bulanan, pembahasan masalah dan rencana kerja serta sosialiasi kebijakan terbaru di
rumah sakit.
2. Rapat Koordinasi, rapat yang diselenggarakan dengan mengundang unit kerja lain untuk
pelaksanaan koordinasi kegiatan yang berhubungan dengan komite syariah.
3. Rapat Insidental, rapat yang sifatnya mendesak, tidak terjadwal dan dapat diselenggarakan baik
secara internal komite syariah maupun mengundang unit lain sesuai dengan kebutuhan atau
ketika ada temuan masalah yang harus segera ditemukan jalan keluarnya
BAB XI
PELAPORAN
Demikian Pedoman Organisasi Komite Syariah ini disusun sebagai acuan dalam
penyelenggaraan kegiatan komite syariah untuk mendukung pelaksanaan Good Corporate
Governance. Hal-hal yang belum tercantum dalam tatalaksana ini dapat diadakan perubahan
dan atau perbaikan sebagaimana mestinya.
Keputusan yang dimaksud harus tidak bertentangan dengan tatalaksana ini dan atau
pelbagai ketentuan organisasi kesehatan lainnya. Pedoman organisasi akan dilakukan
evaluasi setiap tahun dan dilakukan penyesuain bila diperlukan sesuai dengan
pengembangan rumah sakit.
Dengan demikian diharapkan Pedoman Organisasi Komite Syariah ini dapat dilaksanakan di
rumah sakit dengan baik.