Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Teori – teori ekonomi makro yang dikategorikan sebagai sintetis
Klasik –Keynes adalah teori – teori yang memadukan ide – ide aliran
pemikiran Klasik dengan Keynes. Salah satu sintetis yang paling terkenal
dan banyak digunakan sebagai alat analisis adalah model IS – LM. Model
tersebut menjelaskan bahwa kondisi keseimbangan ekonomi (
keseimbangan umum ) akan tercapai bila pasar barang jasa dan pasar uang
modal secara simultan berada dalam keseimbangan ( I = S dan L = M).
Keseimbangan pasar barang jasa tercapai bila penawaran barang
dan jasa telah sama dengan permintaannya. Sedangkan, keseimbangan
pasar uang modal tercapai bila permintaan uang telah sama dengan
penawaran uang.
Model IS – LM awalnya dikembangkan oleh Hicks (1937), sebagai
interpretasinya atas buku Keynes, The General Theory (1936). Menurut
Hicks, yang dimaksud Keynes dengan keseimbangan ekonomi adalah
keseimbangan bersamaan pasar barang jasa dan pasar uang modal.
Interpretasi Hicks dikembangkan lebih lanjut oleh Alvin P. Hansen (1940-
an). Karena itu model IS – LM disebut pula sebagai model sintetis Hicks –
Hansen.
2. Rumusan Masalah
1. Apa itu asumsi – asumsi pokok?
2. Keseimbangan pasar barang – jasa : Kurva IS.
3. Keseimbangan pasar uang – modal : kurva LM.
4. Bagaimana Keseimbangan perekonomian ( keseimbangan umum )?
5. Bagaiman Perubahan titik keseimbangan?
3. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengerti apa saja asumsi – asumsi pokok model IS –
LM.
2. Agar mahasiswa mampu mengetahui keseimbangan pasar barang jasa.
3. Agar mahasiswa mampu mengetahui keseimbangan pasar uang modal.

1
4. Agar mahasiswa memahami proses keseimbangan umum.
5. Agar mahasiswa mengerti tentang proses perubahan titik
keseimbangan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis Keseimbangan : Model Kesimbangan Sintetis Klasik-Keynesian

1. Asumsi – asumsi Pokok


Kurva IS-LM dikatakan sebagai sintetis Klasik – Keynesian atau Neo
Klasik – Keynesian, karena digabungkannya ide-ide Klasik dan Keynes
dalam pembentukan modelnya. Asumsi – asumsi pokok yang mendasari
model IS – LM :
a. Pasar akan selalu berada dalam kondisi keseimbangan, sehingga
kita dapat mengatakan kondisi keseimbangan adalah kondisi di mana
di setiap pasar permintaan telah sama dengan penawaran.
b. Fungsi uang adalah sebagai alat transaksi dan spekulasi. Dengan
demikian permintaan uang dapat ditulis sebagai berikut :
𝑀𝐷 = 𝑀𝑡 + 𝑀𝑆𝑃

Dimana 𝑀𝐷 = Total permintaan uang yang terdiri atas permintaan uang


untuk transaksi (𝑀𝑡 ) dan untuk spekulasi (𝑀𝑆𝑃 ).
c. Berlakunya Hukum Walras. Yang menyatakan bila dalam
perekonomian terdapat sejumlah n pasar dan sebanyak n- 1 pasar telah
mencapai keseimbangan, maka pasar ke n pastilah telah mencapai
keseimbangan.
d. Perekonomian adalah perekonomian tertutup. Dengan demikian
perekonomian tidak melakukan transaksi dengan dunia internasional.
Karena itu pengeluaran agregat, AE = C + I + G.
e. Model komparatif statis. Model IS-LM yang dibahas dalam bab ini
adalah komparatif statis yang mengabaikan dimensi perubahan dari
waktu ke waktu. Analisis yang dilakukan adalah perubahan dari satu
kondisi keseimbangan ke kondisi keseimbangan lainnya.

2. Keseimbangan Pasar Barang – Jasa : Kurva IS

3
Keseimbangan pasar barang jasa akan tercapai bila total produksi sama
dengan total pengeluaran :
Y = AE
C+S=C+I
Karena tabungan dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, S=f(Y) dan
investasi dipengaruhi oleh tingkat bunga, I = f(r), maka memungkinkan
pasar barang jasa berada dalam keseimbangan. Kondisi keseimbangan itu
dapat digambarkan dalam bentuk kurva IS.
Dengan demikian kurva IS didefinisikan sebagai kurva yang
menunjukkan hubungan antara berbagai tingkat bunga dengan pendapatan
nasional yang menjamin pasar barang jasa berada dalam keseimbangan.
a. Penurunan Kurva IS
Untuk menurunkan kurva IS dibutuhkan 2 kurva, yaitu kurva
kesembangan keynesian dan kurva permintaan investasi. Agar proses
penurunan kurva IS dapat lebih mudah diikuti, fungsi konsumsi dan
investasi diasumsikan linier.

Pada diagram c, kondisi keseimbangan tercapai dititik 𝐸1 ; dimana


output keseimbangan adalah Y*1, yang merupakan perpotongan kurva
AE, dengan kurva diagonal (Y=C+S). Tingkat pengeluaran agregat
AE1 adalah konsumsi ditambah investasi, pada saaat tingkat bunga

4
adalah r1. Apabila memperhatikan diagram a pada saat tingkat bunga
𝑟1 besarnya permintaan investasi adalah Iı. Karena itu, kombinasi
antara tingkat bunga dengan tingkat bunga dengan tingkat pendapatan
keseimbangan yang memungkinkan pasar barang jasa berada dalam
keseimbangan adalah titik 𝐹1 pada diagram b.
Diagram a. Seandainya tingkat bunga turun ke 𝑟2 , permintaan
investasi meningkat ke 12. Terjadi penambahan investasi (ΔI) sebesar
𝐼2 - 𝐼1 . Jika kita perhatikan diagram c, penambahan investasi ini
menggeser kurva AE ke atas (AE1 ke AE2), dimana AE2=C+I2
Pergeseran AE mengubah titik keseimbangan (E1 ke E2). Akibat
selanjutnya, output keseimbangan menjadi Y*2. Dengan demikian,
kombinasi tingkat bunga dan output keseimbangan yang
memungkinkan pasar barang jasa berada dalam keseimbangan adalah
titik 𝐹2 pada diagram b. Karena semua fungsi persamaannya adalah
linier, maka titik 𝐹1 dan 𝐹2 dapat dihubungkan untuk membentuk kurva
IS.
Kombinasi tingkat bunga dan output keseimbangan, diluar kurva
IS akan menyebabkan pasar barang jasa tidak berada dalam
keseimbangan. Dalam arti, akan terjadi kelebihan permintaan atau
kelebihan penawaran.
Pada diagram di bawah ini menunjukkan daerah di bawah kurva
IS menunjukkan kondisi kelebihan permintaan, sedangkan daerah
diatas kurva IS menunjukkan kondisi kelebihan penawaran.

5
b. Sudut Kemiringan Kurva IS
Jika pengaruh kebijakan fiskal pemerintah di abaikan, maka faktor yang
memengaruhi sudut kemiringan kurva IS adalah sudut kemiringan kurva
investasi. Keinginan investasi yang makin sensitif terhadap perubahan tingkat
bunga ditunjukkan oleh kurva I yang makin mendatar. Kurva I yang makin
mendatar akan menghasilkan kurva IS yang makin mendatar, begitu juga
sebaliknya.

Kurva I dalam diagram di atas lebih datar dari kurva I dalam diagram 12.1.
artinya, permintaan investasi pada diagram di atas lebih sensitif terhadap
perubahan tingkat bunga dibanding kurva I dalam diagram 12.1. maka dengan
perubahan tingkat bunga yg sama, menyebakan perubahan investasi pada diagram
12.3 lebih besar di banding diagram 12.1. hal ini akan menggeser kurva AE makin
jauh ke atas, sehingga perubahan output dihasilkan juga makin mendatar.

c. Pergeseran Kurva IS

6
Apabila pengaruh kebijakan fiskal pemerintah di abaikan, maka kurva IS
akan bergeser jika pengeluaran investasi otonomus berubah. Diagram di
bawah ini menunjukkanjika investasi otonomus makin besar, kurva I bergeser
ke kanan, yang menyebabkan kurva IS juga bergeser kekanan. Bila investasi
otonomus makin kecil, kurva I bergeser ke kiri, sehingga kurva IS juga
bergeser ke kiri.

3. Keseimbangan Pasar Uang – Modal : Kurva LM


Kurva Lm adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai
tingkat bunga dengan pendapatan nasional yang menjamin pasar uang –
modal berada dalam keseimbangan.
a. Penurunan Kurva LM
Untuk menurunkan kurva LM dibutuhkan kurva penawaran uang
da kurva permntaan uang. Diagram a, menunjukkan kurva penawaran
uang (𝑀 𝑠 ) dan permintaan uang (𝑀𝐷 ). 𝑀1𝐷 , 𝑀2𝐷 dan 𝑀3𝐷 adalah
permintaan uang pada tingkat pendapatan 𝑌1 , 𝑌2 dan 𝑌3 .

7
Pada diagaram a, keseimbangan pasar uang modal bila output
keseimbangan 𝑌1 adalah titik 𝐸1 dengan tingkat bunga 𝑟1, sehingga kombinasi
tingkat bunga dan output keseimbangan adalah (𝑌1 , 𝑟1) atau titik F, pada diagram
b.
Diagram a. Seandainya pendapatan meningkat menjadi 𝑌2 , permintaan
uang juga meningkat. Karena penawaran uang tidak bertambah, terjadilah
kelebihan permintaan uang ( excess demand for money ). Kelebihan permintaan
uang tersebut akan menaikkan tingkat bunga, sampai pasar uang modal kembali
ke kondisi keseimbangan, yaitu titik 𝐸2 . Pada saat itu tingkat bunga adalah 𝑟2 .
Kombinasi tingkat output keseimbangan dan tingkat bunga yang memungkinkan
pasar uang modal berada dalam kondisi keseimbangan adalah titik 𝐹2 pada
diagram b dengan koordinat keseimbangan (𝑌2 , 𝑟2 ). Jika titik 𝐹1 dan 𝐹2
dihunbungkan akan diperoleh kurva LM.
Titik – titik yang berada di luar kurva LM menunjukkan kondisi
ketidakseimbangan pasar uang dan modal. Titik – titik yang berada di atas kurva
LM menunjukkan kondisi kelebihan penawaran uang, sedangkan titik – titik yang
berada di bawah kurva LM menunjukkan kondisi kelebihan permintaan uang.
Misalnya, titik K dalam diagram 12.6 mempunyai koordinat (𝑌1 , 𝑟2 ), sedangkan
koordinat keseimbangan adalah (𝑌1 , 𝑟1). Tingkat bunga setinggi 𝑟2 menyebabkan
permintaan uang berkurang. Dengan jumlah penawaran uang yang tetap ( kurva
𝑀 𝑠 tidak bergeser), maka terjadi kelebihan penawaran uang. Bila pasar uang dan
modal ingin diseimbangkan pada tingkat pendapatan 𝑌1 , maka tingkat bunga harus
diturunkan sampai ke 𝑟1.

8
Hal yang sebaliknya terjadi di titik L, yang koordinatnya adalah ( 𝑌2 , 𝑟1). Tingkat
bunga yang rendah menyebabkan permintaan uang meningkat. Dengan jumlah
penawaran uang yang tetap, maka terjadi kelebihan permintaan uang. Bila pasar
uang modal ingin diseimbangkan pada tingkat pendapatan 𝑌2 , maka tingkat bunga,
harus di naikkan sampai setinggi 𝑟2 .
b. Sudut Kemiringan Kurva LM
Bila pengaruh kebijakan fiskal pemerintah diabaikan, sudut kemiringan
kurva LM ditentukan oleh tingkat sensitivitas permintaan uang ( spekulasi )
terhadap perubahan tingkat bunga. Jika makin sensitif maka kurva permintaan
uang (𝑀𝐷 ) makin mendatar. Hal ini akan menyebabkan kurva LM makin
mendatar. Begitu juga sebaliknya, seperti yang ditunjukkan oleh diagram 12.7

c. Pergeseran Kurva LM
Kurva LM akan bergeser bila permintaan dan atau penawaran uang berubah.
1) Perubahan Penawaran Uang
Bila permintaan uang tetap, penambahan jumlah uang beredar akan
menggeser kurva LM ke kanan. Sebaliknya, pengurangan jumlah uang
beredar akan menggeser kurva LM ke kiri, seperti yang ditunjukkan dalam
diagram 12.8.

9
2) Perubahan Permintaan Uang
Permintaan uang dikatakan berubah bila pada tingkat pendapatan yang
sama, jumlah permintaanya bertambah atau berkurang. Perubahan permintaan
uang ini akan menggeser kurva LM, seperti yang ditunjukkan dalam diagram
12.9. Jika permintaan uang bertambah besar, kurva LM bergeser ke kanan.
Sebaliknya jika permintaan uang berkurang, kurva LM begeser ke kiri.

10
4. Keseimbangan Perekonomian ( Keseimbangan Umum )
Perekonomian dikatakan telah mencapai keseimbangan (Keseimbanagan
Umum), bila baik pasar barang jasa telah berada dalam kondisi keseimbangan.
Secara grafis , keseimbangan tersebut tercapai bila kurva IS berpotongan
dengan kurva LM, seperti tampak dalam diagram 12.10.

Dari diagram diatas terlihat bahwa keseimbangan ekonomi terjadi di titik


E pada saat tingkat output keseimbangan adalah Y*, sedangkan tingkat bunga
adalah r*. Di luar titik E, baik pasar barang jasa dan atau pasar uang modal tidak
berada dalam keseimbangan. Di titik A dan C, pasar uang modal berada dalam
keseimbangan, tetapi pasar barang jasa tidak. Di titik A, pasar barang jasa
mengalami kelebihan permintaan. Di titik C pasar barang dan jasa mengalami
kelebihan penawaran. Di titik B dan D, pasar barang dan jasa mencapai
keseimbangan, namun tidak demikian halnya dengan pasar uang modal. Di titik B
pasar uang modal mengalami kelebihan penawaran. Sebaliknya di titik D, pasar
uang modal mengalami kelebihan permintaan.

5. Perubahan Titik Keseimbangan


Keseimbangan ekonomi dikatakan berubah jika secara grafis titik
keseimbangannya berubah. Ada 3 penyebab perubahan keseimbangan, yaitu:
a. Kurva LM bergeser, kurva IS tetap

11
b. Kurva IS bergeser, kurva LM tetap.
c. Kurva IS dan LM bergeser bersamaan.
Dagram 12.11 dan diagram 12.12 menunjukkannya.
Diagram 12.11 a, pergeseran kurva LM ke kanan (𝐿𝑀0 Ke 𝐿𝑀1 )
menyebabkan output keseimbangan bertambah besar (Y* ke 𝑌 ∗1 ), sementara
tingkat bunga makin rendah (𝑟0 ke 𝑟1 ). Pergeseran kurva LM terjadi karena
bertambahnya permintaan uang. Hal sebaliknya terjadi, jika permintaan uang
berkurang, kurva LM bergeser ke kiri (𝐿𝑀1 Ke 𝐿𝑀2 ); output keseimbangan
berkurang (Y* ke 𝑌 ∗2 ), sedangkan tingkat bunga makin tinggi (𝑟0 ke 𝑟2 ).
Diagram 12..11 b menunjukkan apa yang terjadi bila yang bergeser adalah
kurva IS, sedangkan kurva LM tetap. Seandainya kurva IS bergeser ke kanan (𝐼𝑆0
Ke 𝐼𝑆1 ), output keseimbangan meningkat ke 𝑌 ∗2, tetapi tingkat bunga juga
meninggi, yang dapat menimbulkan inflasi. Bila kurva IS bergeser ke kiri (𝐼𝑆0 Ke
𝐼𝑆2 ), output keseimbangan berkurang menjadi 𝑌 ∗1 , sementara tingkat bunga
turun (𝑟0 ke 𝑟1 ).

12
Diagram 12.12.a menggambarkan kondisi stagflasi, yaitu kombinasi antara
kondisi stagnasi dan inflasi. Kondisi stagnasi ditunjukkan oleh tidak adanya
pertumbuhan output, sedangkan inflasi ditunjukkan oleh meningkatnya tingkatnya
bunga (𝑟0 ke 𝑟1 ). Kondisi stagflasi terjadi bila kurva IS bergeser ke kanan,
sedangkan kurva LM bergeser ke kiri.
Diagram b adalah kondisi ekonomi yang paling diharapkan terjadi. Sebab
pertumbuhan ekonomi (Y* ke 𝑌 ∗1) tidak disertai inflasi ( tingkat bunga tetap di
𝑟0 ).
Kondisi ideal ini terjadi bila kurva IS dan kurva LM secara bersamaan
bergeser ke kanan.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis kesembangan berperan penting dalam pemantauan
perkembangan perekonomian suatu negara. Tanpa adanya sistem analisis
dalam perekonomian, maka keseimbangan pasar dan arus ekonomi tidak
akan berjalan dengan lancar.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu pemakalah dan
teman – teman dalam memahami analisis kesimbangan : model
keseimbangan sintetis klasik keynesian. Pemakalah berharap kritik dan
saran yang membangun dari pembaca.

14
Daftar Pustaka

Rahardjo, P., & Manurung, M. (2005). TEORI EKONOMI MAKRO: Suatu


Pengantar, Edisi Ketiga. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

15

Anda mungkin juga menyukai