Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL CV.

FLOWERIST PLANT
KULTUR JARINGAN TANAMAN KRISAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
I. Latar Belakang ............................................................................................. 1
II. Profil Perusahaan ....................................................................................... 3
A. Visi............................................................................................................ 3
B. Misi ........................................................................................................... 3
C. Struktur Organisasi ................................................................................... 3
D. Job Description ......................................................................................... 3
III. Jadwal Produksi ........................................................................................ 9
IV. Rencana Biaya Produksi ........................................................................... 11
A. Bahan ...................................................................................................... 11
B. Alat .......................................................................................................... 12
C. Bangunan ................................................................................................. 13
D. SDM ........................................................................................................ 14
V. Analisis Ekonomi......................................................................................... 15
A. Akumulasi Biaya Kultur Jaringan Tanaman Krisan ................................. 15
B. Total Penerimaan/Total Reveneu (TR) ..................................................... 15
C. Keuntungan ............................................................................................... 15
D. Titik Impas/BEP (Break Event Point) ...................................................... 15
E. R/C Rasio .................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 17

ii
I. LATAR BELAKANG

Tanaman hias merupakan salah satu komoditas hortikultura yang


mempunyai prospek agribisnis yang cukup besar di Indonesia. Salah satu dari
tanaman hias tersebut adalah tanaman krisan. Krisan (Chrysanthemum morifolium
ramat) termasuk salah satu jenis tanaman hias yang banyak digemari oleh
masyarakat karena mempunyai warna, ukuran, dan bentuk bunga menarik, serta
tanaman krisan dapat bertaan kurang lebi 14 hari. Krisan termasuk jenis bunga
potong penting dunia, karena macam jenisnya beraneka ragam. Krisan memiliki 55
varietas yang ada d seluruh dunia.
Sebagai bunga potong, krisan digunakan sebagai bahan dekorasi ruangan,
vas bunga dan rangkaian bunga. Sebagai tanaman pot krisan dapat digunakan untuk
menghias meja kantor, ruangan hotel, restaurant dan rumah tempat tinggal. Selain
digunakan sebagai tanaman hias, krisan juga berpotensi untuk digunakan sebagai
tumbuhan obat tradisional dan penghasil racun serangga (hama).
Seiring dengan terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat maka
permintaan akan tanaman hias, khususna bunga potong juga mengalami
peningkatan. Bunga potong krisan merupakan salah satu komoditas hortikultura
yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan prospek yang cukup baik. Bunga krisan
(Chrysanthemum morifolium ramat). merupakan salah satu spesiaes yang sangat
populer dan tumbuh sebagai penghias tanaman dan sebagai bunga pot atau bunga
potong. Menurut Wijayakusuma (2000), krisan dapat juga dimanfaatkan sebagai
tanaman obat dan tanaman penghasil racun serangga alami.
Permintaan konsumen terhadap bunga krisan (Chrysanthemum morifolium
ramat) yang terus meningkat, telah memacu para petani dan pengusaha bunga hias
terutama krisan terus meningkatkan produksinya. Di Jawa Timur, komoditi ini
memiliki nilai ekonomi tinggi dan potensial untuk dikembangkan secara komersial.
Sebagai gambaran untuk kebutuhan pasar bunga lokal Surabaya saja masih terdapat
kekurangan pasok antara 6.000 hingga 10.000 ikat bunga krisan atau sekitar 60.000
hingga 100.000 tangkai bunga per minggu. Ini belum termasuk permintaan pasar
bunga lainnya. Pasar potensial lainnya adalah kota-kota besar seperti Denpasar,

1
Jakarta, Bandung, dan kota-kota besar lainnya yang ada di Indonesia (Kusno dan
Kuntoro Boga, 2011).
Salah satu kendala petani krisan dalam sistem produksi krisan adalah kurang
tersedianya bibit bermutu. CV Flowerist Plant berupaya untuk mengatasi kendala
yang dihadapi oleh petani krisan. CV Flowerist Plant mengusahakan pembibitan
tanaman hias salah satunya tanaman krisan dengan teknik kultur jaringan. Kultur
jaringan dilakukan untuk mendapatkan bibit tanaman krisan yang bermutu. Adapun
keunggulan pembibitan dengan teknik kultur jaringan ini yaitu dapat diperoleh
bahan tanaman yang unggul dalam jumlah banyak dan seragam, selain itu dapat
diperoleh biakan steril (mother stock) sehingga dapat digunakan sebagai bahan
untuk perbanyakan selanjutnya (Lestari, 2011).

2
II. PROFIL PERUSAHAAN

A. Visi
Menjadi produsen industri bibit tanaman hias yang unggul, bermutu dan
mandiri serta mampu bersaing dengan industri bibit lainnya.

B. Misi
1. Menghasilkan bibit tanaman hias yang unggul.
2. Menggunakan teknik pembibitan yang modern dengan kultur jaringan.
3. Menggunakan SOP dalam pembibitan tanaman hias.
4. Melakukan mitra dengan petani dan pemerintah dengan model kerjasama
yang menguntungkan untuk memajukan usaha.

C. Struktur Organisasi

Director

Seed Research and Human


Finance Marketing
Operation Development Research
Manajer Manajer
Manajer Manajer Manajer

Staff Staff Staff Staff Staff

D. Job Description
Berdasarkan struktur organisasi tersebut, berikut adalah dekripsi dari
masing-masing bagian yaitu:
a. Direktur
Direktur merupakan pemimpin utama di perusahaan yang menentukan
seluruh langkah dan kebijaksanaan yang diterapkan di perusahaan. Adapun tugas
dan wewenang Direktur yaitu:

3
 Tugas
1. Memeriksa laporan yang disampaikan oleh manajer pemasaran, operasional,
humas dan personalia, penelitian dan pengembangan, dan keuangan.
2. Menilai kinerja manajer-manajer yang ada di perusahaan
3. Menjalankan fungsi pengawasan terhadap setiap kebijakan perusahaan,
yang diambil oleh para manajer perusahaan, yang memiliki pengaruh besar
terhadap arah perkembangan perusahaan (untuk perencanaan jangka
panjang).
4. Memimpin rapat yang dilakukan pada perusahaan
 Wewenang
1. Merekrut dan memberhentikan karyawan perusahaan
2. Memberikan arahan dalam rangkaian pekerjaan di perusahaan
 Tanggung Jawab :
1. Menetapkan kebijakan dan tujuan dari organisasi
2. Mengawasi segala aktivitas pekerjaan perusahaan
3. Mengkoordinasikan segala aktivitas yang dilakukan oleh setiap bagian
dalam organisasi perusahaan

b. Manajer keuangan (Finance manajer)


Manajer keuangan bertanggung jawab secara langsung kepada direktur.
Fungsi utama manajer keuangan adalah melaksanakan dan mengendalikan
pengelolaan keuangan dalam perusahaan sesuai dengan sistem dan prosedur yang
berlaku di dalam perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku.
 Tugas
1. Merencanakan program pengelolaan keuangan perusahaan.
2. Mengkoordinasikan, merealisasikan, dan mengendalikan program-program
pengelolaan keuangan
3. Menyusun laporan mengenai kegiatan di sektor keuangan.
4. Menetapkan tingkat upah yang akan digunakan oleh perusahaan.

 Tanggung jawab

4
1. Bertanggung jawab atas keakuratan laporan keuangan perusahaan
secara keseluruhan.
2. Bertanggung jawab atas kestabilan kondisi keuangan perusahaan secara
menyeluruh.
 Wewenang
1. Memberikan pengarahan dan pembinaan terhadap bawahan dalam
sektor keuangan untuk mencapai target kerja dengan berpedoman pada
peraturan dan ketentuan yang berlaku.
2. Membuat keputusan mengenai pengalokasian dana perusahaan dalam
pelaksanaan kegiatan perusahaan.
3. Memberikan tugas-tugas kepada bawahannya sesuai dengan kapasitas dan
bidang yang dijalaninya

c. Manajer operasi bibit (Seed Operation Manajer)


Manajer operasi bibit bertanggung jawab secara langsung kepada direktur.
Adapun tugas dari manajer operasi bibit adalah:
1. Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi
2. Menentukan standar kontrol kualitas produk
3. Mengelola dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan.
4. Mengawasi kegiatan produksi bibit.
5. Mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin peralatan produksi.
6. Mengawasi pekerjaan staf junior.
7. Meningkatkan sistem operasional, proses dan kebijakan dalam mendukung
visi dan misi perusahaan.

d. Manajer R&D (Research and development manajer)


Manajer R&D bertanggung jawab secara langsung kepada direktur. Adapun
tugas manajer R&D yaitu:
1. Mencari tahu berbagai informasi dan trend produk secara intensif untuk
memperkuat pengetahuan yang dapat menyokong implementasi dari
perkembangan proyek dan riset – riset dasar.

5
2. Mengkoordinir dan memonitor proses perkembangan produk, riset dasar,
dan riset konsumen yang dilakukan oleh unit-unit yang bersangkutan.
3. Membantu para karyawan pabrik untuk mengatasi masalah yang berkaitan
dengan proses secara teknis, material pengemasan, dan proses sanitasi.
4. Mengecek dokumen dan mengawasi operasi yang berkaitan dengan SOP,
proses produksi dan pemanduan analisis
5. Memonitor seluruh pengeluaran dan mencocokkannya dengan budget.

e. Manajer Pemasaran (Marketing manajer)


Manajer Pemasaran bertanggung jawab secara langsung kepada direktur.
Adapun tugas dan wewenang manajer pemasaran yaitu:
 Tugas
1. Mengkoordinasikan, merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan
pelaksanaan kegiatan pemasaran
2. Membuat dan menyusun laporan mengenai kegiatan di bagian pemasaran
dan dilaporkan kepada direktur perusahaan
3. Melakukan negosiasi harga dengan konsumen
4. Menyusun strategi pemasaran
 Tanggung jawab
1. Bertanggung jawab atas tercapainya omset yang telah ditetapkan oleh pihak
manajemen.
2. Bertanggung jawab terhadap keberhasilan strategi pemasaran.
 Wewenang :
1. Melakukan tindakan-tindakan pengarahan terhadap bawahan untuk
mencapai target kerja yang diinginkan
2. Memilih supplier bahan baku
3. Memberikan pengarahan kepada staf pembelian mengenai aktivitas yang
dilakukan

6
f. Manajer SDM (Human Resource Manajer)
Manajer SDM bertanggung jawab secara langsung kepada direktur, Fungsi
utama manajer humas dan personalia adalah melaksanakan dan mengendalikan
pengelolaan dan alokasi tenaga kerja di perusahaan serta sebagai penghubung
antara perusahaan dengan perusahaan lain atau konsumen.
 Tugas :
1. Merencanakan alokasi dan jumlah tenaga kerja di perusahaan.
2. Mengkoordinasikan, merealisasikan, dan mengendalikan program-program
bagian personalia.
3. Mengatur jadwal libur dan cuti karyawan.
4. Menyusun laporan mengenai kegiatan sektor personalia
5. Merencanakan dan mengembangkan komunikasi yang lebih bersifat
korporat.
6. Membina hubungan baik dengan pihak eksternal perusahaan dan internal
perusahaan.
 Tanggung jawab
1. Bertanggung jawab atas masalah kepegawaian di perusahaan
2. Bertanggung jawab mengenai alokasi dan keberadaan karyawan di dalam
perusahaan.
3. Bertanggung jawab terhadap lancarnya komunikasi di tingkat
internal perusahaan
4. Bertanggung jawab atas hubungan antara perusahaan dengan pihak
eksternal perusahaan
 Wewenang
1. Membuat keputusan mengenai pengalokasian tenaga kerja dalam
perusahaan.
2. Memberikan dan menolak rencana cuti dan libur kerja yang mengganggu
program kerja bagian personalia.
3. Membuat pemberitaan tentang perusahaan dalam bentuk berita atau
buletin, baik keluar maupun kedalam perusahaan

7
g. Staf
Staf pada masing-masing bagian bertanggung jawab secara langsung
terhadap manajer pada bagiannya masing-masing. Staf bekerja membantu seluruh
kegiatan yang berhubungan dengan bidang yang menjadi tanggung jawab mereka
masing-masing. Fungsi staf adalah yang turun langsung ke lapang melakukan
pekerjaan.

8
E. JADWAL PRODUKSI

Tabel 1. Jadwal produksi bibit tanaman krisan

Tahapan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Persiapan induk xxxx
2. Isolasi explant 5
3. Sub kultutr 1 9
Sub kultur 2 30
Sub Kultur 3 111
Sub kultur 4 410
Sub Kultur 5 1518
Sub kultur 6 5619
4. Pengakaran 20.808
5. Aklimatisasi 20.400
6 Pembesaran 20.400

Keterangan:
1. Rencana jumlah produksi tanaman krisan adalah 20.000 bibit.
2. Setiap tahapan, jumlah plantlet ditambahkan 2% untuk mengurangi resiko matinya plantlet.
3. Perhitungan jumlah plantlet dilakukan secara mundur, dimulai dari tahapan pengakaran. Pada setiap tahapannya jumlah plantlet
merupakan 4 kali dari jumlah plantlet pada tahapan sebelumnya.

9
Perhitungan Jadwal Produksi
Jumlah produksi = 20.000 bibit
Jumlah plantlet:
a. Pembesaran = rencana produksi + 2% rencana produksi
= 20.000 + (0,02 × 20.000) = 20.000 + 400 = 20.400
b. Aklimatisasi = Pembesaran = 20.400
c. Pengakaran = aklimatisasi + 2% aklimatisasi
= 20.400 + (0,02 × 20.400) = 20.400 + 408 = 20.808
𝑠𝑢𝑏 𝑘𝑢𝑙𝑡𝑢𝑟 6
d. Sub kultur 6 = + 2% sub kultur 6
4
20.808
= + (0,02 × 20.808)
4

= 5.202 + 416,16 = 5.618,16 = 5.619


𝑠𝑢𝑏 𝑘𝑢𝑙𝑡𝑢𝑟 6
e. Sub kultur 5 = + 2% sub kultur 6
4
5.619
= + (0,02 × 5.619)
4

= 1.404,75 + 112,38 = 1.517,13 = 1.518


𝑠𝑢𝑏 𝑘𝑢𝑙𝑡𝑢𝑟 5
f. Sub kultur 4 = + 2% sub kultur 5
4
1.518
= + (0,02 × 1.518)
4

= 379,5 + 30,36 = 409,86 = 410


𝑠𝑢𝑏 𝑘𝑢𝑙𝑡𝑢𝑟 4
g. Sub kultur 3 = + 2% sub kultur 4
4
410
= + (0,02 × 410)
4

= 102,5 + 8,2 = 110,7 = 111


𝑠𝑢𝑏 𝑘𝑢𝑙𝑡𝑢𝑟 3
h. Sub kultur 2 = + 2% sub kultur 3
4
111
= + (0,02 × 111)
4

= 27,75 + 2,22 = 29,97 = 30


𝑠𝑢𝑏 𝑘𝑢𝑙𝑡𝑢𝑟 2
i. Sub kultur 1 = + 2% sub kultur 2
4
30
= + (0,02 × 30)
4

= 7,5 + 0,6 = 8,1 = 9


𝑠𝑢𝑏 𝑘𝑢𝑙𝑡𝑢𝑟 1
j. Isolasi explant = + 2% sub kultur 1
2
9
= 2 + (0,02 × 9) = 4,5 + 0,18 = 4,68 = 5

10
F. RENCANA BIAYA PRODUKSI

1. Bahan
a. Media agar : Rp 60.000/liter untuk 400 plantlet
∑𝑝𝑙𝑎𝑛𝑡𝑙𝑒𝑡 5+9+30+111+410+1518+5919+20808
Kebutuhan media = =
400 400
28810
= = 72,025 = 73 media
400

Biaya media = Jumlah media × harga media


= 73 × 60.000 = Rp. 4.380.000
b. Sterilan : alcohol (Rp30.000/l), spiritus (Rp30.000/l), kapas (Rp80.000/kg),
aquadest (Rp 2.000/l).
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑙𝑎𝑛𝑡𝑙𝑒𝑡
Biaya sterilan = × 20 × ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎
10.000
28.810
Biaya alkohol = 10.000 × 20 × 𝑅𝑝. 30.000 = 𝑹𝒑. 𝟏. 𝟕𝟐𝟖. 𝟔𝟎𝟎
28.810
Biaya spiritus = 10.000 × 20 × 𝑅𝑝. 30.000 = 𝑹𝒑. 𝟏. 𝟕𝟐𝟖. 𝟔𝟎𝟎
28.810
Biaya kapas = 10.000 × 20 × 𝑅𝑝. 80.000 = 𝑹𝒑. 𝟒. 𝟔𝟎𝟗. 𝟔𝟎𝟎
28.810
Biaya aquadest = 10.000 × 20 × 𝑅𝑝. 2.000 = 𝑹𝒑 𝟏𝟏𝟓. 𝟐𝟒𝟎

c. Gas LPG : 3 x Rp143.000/bulan (1750 botol)


20.808
Kebutuhan botol = = 2080,8 = 2081 botol
10
2081
Kebutuhan LPG = (1750÷3) = 3,567 = 4 LPG

Biaya gas LPG = 4 × Rp. 143.000 = Rp. 572.000


d. Listrik : Rp850.000/bulan
Kebutuhan listrik untuk 11 bulan, maka: Rp. 850.000 × 11 = Rp. 9.350.000
e. PDAM : Rp 100.000/bulan
Kebutuhan PDAM untuk 11 bulan, maka : Rp. 100.000 × 11 = Rp. 1.100.000
f. Polibag : Rp50.000/kg untuk 200 polibag
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑙𝑎𝑛𝑡𝑙𝑒𝑡 (𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛) 20.400
Kebutuhan polibag = = = 102 kg
200 200

Biaya polibag = Rp. 50.000 × 102 = Rp. 5.100.000


g. Media aklim/Pembesaran: Rp 1000/kg. 1 bak diisi 2,5 kg untuk 80 plantlet
20.400
Kebutuhan bak = = 255 bak
80

Kebutuhan media aklim/kg = 255 × 2,5 kg = 637,5 = 638 kg

11
Biaya media aklim = Rp. 1000 × 638 = Rp. 638.000

Total Biaya Bahan = Rp. 29.322.040

2. Alat
a. LAF
20.400
Kebutuhan LAF = 10.000 = 2,04 = 3 LAF

Biaya LAF = Rp.10.000.000 × 3 = Rp. 30.000.000 (per 5 tahun)


= Rp. 30.000.000 ÷ 5 = Rp. 6.000.000 (per 1 tahun)
b. Autoclave
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙 2081
Kebutuhan autoclave = = 1750 = 1,189 = 2 autoclave
25×70

Biaya autoclave = Rp. 7.500.000 × 2 = Rp. 15.000.000 (per 5 tahun)


= Rp. 15.000.000 ÷ 5 = Rp. 3.000.000 (per 1 tahun)
c. Timbangan analit : Rp. 15.000.000 (per 5 tahun)
= Rp. 3.000.000 (per 1 tahun)
d. Timbangan 1 desimal : Rp. 250.000 (per 5 tahun)
= Rp. 50.000 (per 1 tahun)
e. Rak biakan + lampu : Rp 1.000.000/unit
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑙𝑎𝑛𝑡𝑙𝑒𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 20.808
Kebutuhan = = 10.000 = 2,0808 = 3 unit
10.000

Biaya = Kebutuhan × Harga/unit


= 3 × Rp. 1.000.000 = Rp. 3.000.000 (per 5 tahun)
= Rp. 3.000.000 ÷ 5 = Rp. 600.000 (per 1 tahun)
f. Tray dan perlengkapan inokulasi : Rp 60.000/buah, 1 tray untuk 100 botol
Kebutuhan tray = jumlah botol ÷ 100 = 2081 ÷ 100 = 20,81 = 21 buah.
Biaya tray = Rp. 60.000 × 21 = Rp. 1.260.000 (per 5 tahun)
= Rp. 252.000 (per 1 tahun)
g. Dissecting kit : Rp. 150.000/set (per 5 tahun)
= Rp. 30.000 (per 1 tahun)
h. Lampu spiritus : Rp. 25.000 (per 5 tahun)
= Rp. 5.000 (per 1 tahun)

12
i. Glass ware : erlemeyer, gelas ukur, volumetric flask, tabung ukur, cawan petri
= Rp1jt/unit (per 5 tahun) = Rp. 200.000 (per 1 tahun)
j. Botol biakan + tutup : Rp 1600/buah.
Biaya 2081 botol = Rp. 1.600 × 2081 = Rp. 3.329.600 (per 5 tahun)
= Rp. 665.920 (per 1 tahun)
k. Panci pemasak media, pengaduk : Rp 150.000/buah
𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎
Kebutuhan panci = × ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎
10
638
= × Rp. 150.000 = Rp. 9.570.000 (per 5 tahun)
10

= Rp. 9.570.000 ÷ 5 = Rp. 1.914.000 (per 1 tahun)


l. Kompor + tabung LPG : Rp 500.000/set
Biaya = jumlah autoclave × harga = 2 × Rp. 500.000
= Rp. 1.000.000 (per 5 tahun)
= Rp. 200.000 (per 1 tahun)
m. Ember : Rp 50.000/buah
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙 2081
Kebutuhan ember = × 5 = 10.000 × 5 = 1,04 = 2 ember
10.000

Biaya ember = Rp. 50.000 × 2 = Rp. 100.000 (per 5 tahun)


= Rp. 20.000 (per 1 tahun)
n. AC : Rp 3.500.000 (per 5 tahun) = Rp. 700.000 (per 1 tahun)
o. Bak aklim (plastic) : Rp 25.000/buah, isi 80 plantlet
20.400
Kebutuhan bak = = 255 bak
80

Biaya bak aklim = Rp. 25.000 × 255 = Rp. 6.375.000 (per 5 tahun)
= Rp. 1.275.000 (per 1 tahun)

Total Biaya Alat = Rp. 17.911.920

3. Bangunan
a. Laboratorium: 100 m2 = Rp 2.500.000 (per 10 tahun)
= Rp. 250.000 (per 1 tahun)
b. Screen house: 1000 m2 = Rp 100.000 (per 10 tahun)
= Rp. 10.000 (per 1 tahun)
c. Bangunan lainnya (Harga tanah : Rp 750.000/m2)

13
Biaya = 400 m2 × Rp. 750.000
= 1100 × Rp. 750.000
= Rp. 300.000.000 (per 10 tahun) = Rp. 30.000.000 (per 1 tahun)

Total Biaya Bangunan = Rp. 30.260.000

4. SDM
a. Manager : Rp 1.500.000 – Rp 3.000.000/ bulan
Dibutuhkan 1 orang = Rp. 2.000.000 × 12 = Rp. 24.000.000/tahun
b. Tenaga inokulasi : Rp 500.000 – Rp 750.000/bulan
Dibutuhkan 3 orang = Rp. 600.000 × 3 = Rp. 1.800.000 (1 bulan)
c. Tenaga pembuat media : Rp 500 – Rp750.000.bulan
Dibutuhkan 3 orang = Rp. 600.000 × 3 = Rp. 1.800.000 (1 bulan)
d. Tenaga aklimatisasi : Rp 500.000 – Rp 750.000/ bulan
- Dibutuhkan 2 orang tenaga tetap
= Rp. 600.000 × 2 × 12
= Rp. 14.400.000/tahun
- Dibutuhkan 6 orang tenaga harian (digunakan TK laki-laki: Rp. 50.000)
= Rp. 50.000 × 6 = Rp. 300.000/hari × 25 = Rp. 7.500.000/bulan
e. Tenaga pembesaran : Rp 500.000 –Rp 750.000/bulan
Dibutuhkan 2 orang = Rp. 600.000 × 2 × 12 = Rp. 14.400.000/tahun

Total Biaya SDM = Rp. 63.900.000

14
G. ANALISIS EKONOMI

1. Akumulasi Biaya Kultur Jaringan Tanaman Krisan


Nama Biaya Total
Biaya Tetap Alat 17.911.920
Bangunan 30.260.000 112.071.920
SDM 63.900.000
Biaya Variabel Bahan 29.322.040 29.322.040
141.393.960

2. Total Penerimaan/Total Revenue (TR)


Total penerimaan didapatkan dengan mengkalikan harga jual bibit dengan
jumlah bibit yang dihasilkan. Harga jual bibit krisan yaitu Rp. 20.000 dan
jumlah bibit yang dihasilkan adalah 20.000 dengan asumsi bahwa tingkat
kegagalan 2% makan totalnya 20.400. Jika seluruh bibit berhasil hidup, maka
penerimaan yang didapat oleh CV. Flowerist Plant, yaitu:
TR = P × Q
TR = 20.000 × 20.400 = Rp. 408.000.000

3. Keuntungan
Keuntungan diperoleh dengan mengurangi total penerimaan dengan total
biaya. Keuntungan yang didapat oleh CV. Flowerist Plant, yaitu:
Keuntungan = TR – TC
= Rp. 408.000.000 – Rp. 141.393.960
= Rp. 266.606.040

4. Titik impas/ BEP (Break Event Point)


BEP adalah titik dimana perusahaan tidak mengalami kerugian atau
mendapatkan keuntungan. BEP CV. Flowerist Plant yaitu:
𝑇𝐹𝐶 (𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝)
BEPunit =
𝑃− 𝑇𝑉𝐶 (𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
𝑄
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙)

112.071.920
= = 6.037,38 = 6.038
20.000 – 29.311.040
20.400

𝑇𝐹𝐶 (𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝)


BEPpenerimaan =
1− 𝑇𝑉𝐶 (𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
𝑇𝑅
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙)

15
112.071.920
= 29.311.040 = 120.767.156
1− 408.000.000

Dari hasil perhitungan BEP tersebut, didapatkan bahwa BEP unit atau
jumlah penjualan dimana mengalami impas yaitu ketika penjualan 6.038 bibit
krisan dengan jumlah penerimaan yang diperoleh CV. Flowerist Plant yaitu
sebesar Rp 35.423.013. Dari BEP ini untuk mendapatkan keuntungan dan tidak
mengalami kerugian, maka CV. Flowerist Plant harus menjual diatas titik impas
tersebut.

5. R/C Rasio
𝑇𝑅
R/C = 𝑇𝐶
408.000.000
= 141.393.960 = 2,88

Dari hasil R/C Rasio didapatkan yaitu sebesar 2,88. Hal ini berarti usaha
CV. Floweris Plant layak diusahakan, karena nilainya kurang dari 1. R/C Rasio
sebesar 2,88 berarti setiap biaya yang dikeluarkan sebesar 1 rupiah, akan
menghasilkan pendapatan/penerimaan sebesar 2,88 rupiah.

16
DAFTAR PUSTAKA

Kusno, Tini Siniati dan Kuntoro Boga Andri. 2011. Laporan Rancang Bangun
Pengembangan Agribisnis Tanaman Bunga Krisan di Propinsi Jawa Timur.
Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur. Surabaya
Lestari, Endang. G. 2011. Peranan Zat Pengatur Tumbuh dalam Perbanyakan
Tanaman melalui Kultur Jaringan. Jurnal AgroBiogen 7 (1).
Wijayakusuma, H. M. 2000. Ramuan Tradisional untuk pengobatan Darah Tinggi.
Jakarta: Swadaya.

17

Anda mungkin juga menyukai