Anda di halaman 1dari 13

Deteksi Imunoglobulin MIU

( IgM ) &
Imunoglobulin Gamma (IgG)
pada penderita demam tifoid

Kelompok 1 :
1. Desyana Anjarwati
2. Mery Kusumaningrom
3. Selvia Sari
 Demam tifoid merupakan penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri
Salmonella typhi.
 Salmonella sp. adalah salah satu strain dari bakteri gram negative bentuk
bacil atau batang, tidak berspora, tidak berkapsul, bergerak dengan flagella
peritrik.


Antigen O (pada lapisan luar
tubuh bakteri )
Antigen H (terletak pada
flagela )
Antigen Vi (pada kapsul
(envelope) dari bakteri )
Gejala yang ditimbulkan demam tinggi
berkepanjangan, kelelahan, sakit kepala, mual,
sakit perut dan sembelit atau diare. Beberapa
pasien mungkin timbul ruam, dalam kasus yang
parah dapat menyebebkan komplikasi serius atau
bahkan sampai kematian.
Diagnosa untuk demam tifoid dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan metode :
 Kultur Tes imunokromatografi Tes antibody menggunakan uji
widal

pada media BGA


 Kultur bakteri merupkan gold standar untuk identifikasi bakteri Salmonella, karena
fasilitas kultur kurang dan terbatas di banyak wilayah.
 Seiring perkembangan teknologi dalam ilmu kesehatan diagnosa demam tifoid tes
imunokromtatografi dapat dilakukan untuk mendeteksi antibodi IgM dan IgG, dimana
antibodi ini mempunyai makna dalam diagnosa yaitu agar mengetahui fase infeksi
pada penderita demam tifoid.
 Tes imunokromatografi memiliki spesifitas ( 99.3 % ) dan sensitivitas ( 92.9 % ) dan
tes imunokromatografi juga mudah dilakukan, dan juga tidak memerlukan peralatan
khusus untuk interpretasi hasil, sehingga dapat digunakan sebagai diagnosis cepat
di daerah endemis demam tifoid.
Prinsip kerja : adanya ikatan antibodi IgM spesifik S. typhi
terhadap antigen lipopolisakarida (LPS) dari Salmonella typhi , Ikatan
antibodi IgM secara spesifik dideteksi dengan konjugat IgM antihuman
kemudian memberikan pita berwarna merah muda keunguan.
 Siapkan sampel dan kaset tes S.
Typhi IgG/IgM.
 Tuliskan Identitas pasien pada kaset
test.
 Teteskan 2 tetes atau 50μl serum
pada lubang sampel.
 Teteskan 1 tetes buffer (hindari
gelembung udara) pada lubang yang
sama.
 Kemudian, baca hasil selama 10
(+) fase tengah infeksi : Terdapat garis berwarna merah
keunguan pada kontrol dan IgG dan
IgM.
(+) fase infeksi berulang : Terdapat garis berwarna merah
keunguan pada kontrol dan IgG.
(+) fase infeksi awal : Terdapat garis berwarna merah keunguan
pada kontrol dan IgM.
(-) : Hanya terdapat garis berwarna merah keunguan pada
kontrol
Invalid : apabila tidak terdapat garis pada kontrol
 IgM anti – Salmonella merupakan fase awal yang muncul akibat adanya
infeksi Salmonella typhi. Antibodi ini muncul sebagai respon tubuh terhadap
adanya antigen asing yang masuk kedalam tubuh manusia.Dapat terdeteksi
pada hari ke-5 untuk infeksi primer dan hari ke 2 untuk infeksi sekunder.
 IgG anti – Salmonella merupakan fase berulang atau antibodi sekunder
yaitu antibodi yang terbentuk setelah beberapa hari terjadi infeksi dan dapat
bertahan lama walau penderita telah sembuh.
 Demam tifoid merupakan penyakit infeksius yang disebabkan oleh bakteri
Salmonella typhi.
 Kultur bakteri merupkan gold standar untuk identifikasi bakteri Salmonella,
karena fasilitas kultur kurang dan terbatas di banyak wilayah, sehingga tes
imunokromatografi menjadi tes diagnosis cepat di daerah endemis demam
tifoid.
 IgM anti – Salmonella merupakan fase awal yang muncul akibat adanya
infeksi Salmonella typhi.
 IgG anti – Salmonella merupakan antibodi yang terbentuk setelah beberapa
hari terjadi infeksi.

Anda mungkin juga menyukai