MUHAMAD YASIN
EVIVANA PRANICA
EVI HARTINA
Kelainan enteritis kronis timbul
setelah >1 tahun dari paparan
sumber infeksi secara horizontal
sebagai penyebarannya.
Manifest klinis: Gastroenteritis
inflamasi kronis
terjadi penebalan epitel usus
bagian bawah.
Penyebab ; Mycobacterium
paratuberculosis.
Patofisiologi : malabsorbsi nutrisi
dan wasting encer mengakibatkan
1. Mendiagnosa awal ( subklinis ) sebelum
insiden penyakit berkembang dengan
gejala klinis.
2. Mengimplementasikan aplikasi tes
serologik sebagai alternatif dari tes
konvensional yang membutuhkan cost
tinggi, teknis dan waktu lama yakni
kultur / isolasi terhadap M.
paratuberculosis.
3. Meninjau efesiensi Ig G spesifik
subtipe G1 terhadap jenis subtipe lain
yakni Ig G2 dan Ig G3 sebagai respon
imun terhadap Ag Mycobacterium dan
sebaliknya, sebagai indikator uji
diagnosa.
Prinsip : ( Sandwich )
Ig G ( anti MPTB ) serum berikatan dengan Ag
Mycobacterium (rekombinan ) yang dilapisi pada
sumur, ikatan kompleks kovalen terbentuk setelah
penambahan Ab monoklonal spesifik ( Ig G1 ).
Divisualisasi dengan penambahan Ab poliklonal
peroksidase ( HRP ) dan substrat OPD.
Bahan :
- Kontrol Antigen2 ( PPAg )
- Kontrol Antigen1 ( johnin-PPD )
- Kontrol Serum normal
- Antigen mikobakteri kompleks ( rekombinan )
- Ig G HRP konjugasi
- Ig G1 spesifik
Cut Off ( COV )
Merupakan titik batas sebagai
batasan nilai hasil uji
ditentukan sebagai positif dengan
nilai atas dan negatif dengan
nilai bawah.
Menentukan Titik batas uji ELISA
Intensitas warna diukur secara
spektrofotometer menghasilkan
densitas optik ( OD ) terhadap
kontrol yang kemudian dihitung
Reaktivitas uji
Merupakan tingkat
titik batas yang
dapat menghasilkan
tingkat spesifisitas
estimasi tinggi
bahan atau antigen
yang digunakan.
Bahan ( antigen ) :
- Antigen 1
( johnin-PPD )….A
Titik grafik COV = 60
EU
spesifisitas 100% ,
sensitivitas 81%.
( 500 seronegatif dan
102 seropositif )
- Antigen 2
o Evaluasi 01
( mulai 2002 –
2005 )
Kinerja Elisa Ig G1
pada kawanan ternak
sebanyak 430 ternak
dewasa dan 260
ternak muda pada
peternakan dengan
riwayat kerugian
klinik akibat M.
paratuberculosis.
o Batas Cut Off ( > Bar abu-abu = Uji positif >
100EU ) 100 EU
Bar hitam = Uji Negatif < 50
dan ternak EU
o Evaluasi 02
( mulai 2002 – 2004 )
Penerapan intervensi
diagnostik dan
pemusnahan dalam
parameter produksi
pada ternak muda usia
6-8 bln dan kembali
di tes pada usia 12-
15 bln.
o Didapat tes
seropositif usia 12-
15 bln sebanyak >10%
selama perode 2002.
Uji Skrining usia 6 – 8
o Tahun 2004 tidak
bulan
ditemukan penyakit Uji Skrining usia 12 – 15
klinis menyebabkan
bulan
tingkat produksi
T E R I M A K A S
I H