KIMIA KLINIK
Hyperglobulinemia
Disusun oleh :
EVIVANA PRANICA MURTI
PERTIWI
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa halangan apapun.
Makalah ilmiah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang hyperglobulinemia ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB 1
Latar Belakang.........................................................................................................................1
Identifikasi Masalah.................................................................................................................1
Tujuan ......................................................................................................................................1
Manfaat.................................................................................................................................... 1
BAB 2
Definisi Hyperglobulinemia.....................................................................................................2
Gejala Hyperglobulinemia...................................................................................................... 4
Diagnosa Hyperglobulinemia...................................................................................................5
BAB 3
Kesimpulan...............................................................................................................................6
Saran.........................................................................................................................................6
iii
1
BAB 1
Pendahuluan
1
iv
2 2
BAB
Tinjauan Pustaka
Peningkatan globulin dapat ditemukan pada banyak tipe inflamasi, beberapa infeksi dan pada
penyakit hati kronik. Jika pasien menunjukan kadar peningkatan globulin, kondisi yang
menjadi pertimbangan adalah:
- Infeksi
- Tumor
- Infeksi parasit
- Hepatitis
2v
- Defisiensi HCL.
vi
3
2. Alpha-2 globulin (α-2 globulin) : Alpha-2 globulin terutama terdiri dari dua protein,
macroglobulin dan haptoglobulin. Peningkatan kadar macroglobulin digunakan sebagai
faktor diagnostik pada sindrom nefrotik, yang menggambarkan kondisi ginjal di mana
protein bocor dari darah ke urin. Macroglobulin juga telah diindikasikan pada penyakit
Alzheimer. Deteksi kadar haptoglobulin rendah, di antara tes lain, digunakan dalam
diagnosis anemia hemolitik, suatu kondisi yang menyebabkan penghancuran sel darah
merah.
3. Beta globulins (β-globulins) : Ada beberapa jenis β-globulins , tetapi semuanya terutama
terdiri dari transferrin. Transfferin adalah globulin dalam plasma darah yang membawa zat
besi. Transferrin mengikat erat zat besi dalam darah dan mengangkutnya ke sel dengan
reseptor transferin, di mana molekul besi kemudian diimpor ke dalam sel. Peningkatan
kadar transferin sering menunjukkan seseorang yang menderita anemia defisiensi besi.
Sebaliknya, penurunan kadar transferin berhubungan dengan kelebihan zat besi, atau
hemochromatosis. Transferrin juga digunakan sebagai diagnostik untuk penyakit hati dan
kekurangan gizi protein.
4. Gamma globulins (ɣ-globulins) : Gamma globulin membentuk komponen terbesar dari
semua protein globulin plasma. Gamma globulin paling sering didefinisikan sebagai
imunoglobulin, atau antibodi. Antibodi diproduksi oleh sel B matang dari sistem kekebalan
tubuh dan digunakan oleh mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing seperti
bakteri dan virus. Ada lima kelas utama antibodi yang mencakup yaitu IgG, IgA, IgM, IgD,
dan IgE. Penurunan kadar gamma globulin merupakan indikasi defisiensi imun.
Peningkatan kadar dapat mengindikasikan kanker darah seperti Multiple Myeloma dan
limfoma tertentu.
vii
4
- Pembengkakan kelenjar getah bening, hati atau limpa.
- Kehilangan nafsu makan
- Berat badan menurun
- Demam ringan
- Pendarahan yang abnormal
- Sakit kepala
- Pengelihtan terganggu
- Terganggunya fungsi ginjal
viii
5
3
BAB 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa hyperglobulinemia merupakan
peningkatan kadar globulin di dalam darah, seperti yang kita ketahui bahwa globulin
merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh dan digunakan oleh mekanisme pertahanan
tubuh terhadap benda asing seperti bakteri dan virus. Jadi ketika nilai globulin dalam darah
meningkat maka merupakan petanda terjadi nya inflamasi.
3.2 Saran
Karena penyakit dapat datang kapan saja dan kepada siapa saja, diperlukan kesadaran diri
untuk mulai menjaga kesehatan melalui pola hidup sehat dan pemeriksaan laboratorium rutin
selama 6 bulan sekali.
ix6