Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian P-ISSN : 2476-8995

Volume 5 Nomor 2 (2019) : 47 – 53 E-ISSN : 2614-7858


Modifikasi Alat Pencetak Dangke Dalam Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas
Produk Dangke

Modification Of Dangke Printing Tools In Improving Quality And Productivity Of Dangke


Products

Muh.Warid Yasir, Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik,


Universitas Negeri Makassar. Emai: Waridyasir29@gmail.com
Mohammad wijaya, Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Makassar. Emai:
Jamaluddin, Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Makassar. Emai:

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi cetakan yang dapat diterapkan pada pembuatan
dangke dan mengetahui efisiensi alat hasil rancangan. Bentuk penelitian ini adalah modifikasi
alat. Data penelitian diperoleh dari hasil pengujian dengan melakukan uji coba perbandingan
antara pencetakan manual dan menggunakan alat yang telah dimodifikasi. Teknik analisis data
dilakukan secara kuantitatif dengan statistik deskriftif. Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan
sistem pengepresan, dalam satu kali pencetakan dihasilkan dua buah dangke. Hasil penelitian
ini menujukkan bahwa dengan menggunakan alat proses pencetakan dangke relatif lebih cepat
dan mudah dibandingkan dengan cetakan manual.

Kata Kunci: Modifikasi, Pencetak, Dangke

Abstract

This study aims to modify the mold that can be applied to the production of dangke and knowing
the efficiency of tool design result. The form of this research is tool modification. Research
data obtained from the testing results by conducting a comparison test between manual
printing and using a modified tool. Data analysis techniques are carried out quantitatively with
descriptive statistics. The working principle of this tool is the pressing system, one time printing
process produces two pieces dangke. The results of this study show that using the printing
process tool can be relatively faster and easier compared manual printing.
Keywords: Modifications, Printers, Dangke

Latar Belakang mengimbangi perubahan teknologi yang


semakin berkembang.
Perkembangan ilmu pengetahuan Manusia selalu berusaha untuk
dan teknologi pada saat ini begitu pesat menciptakan sesuatu yang dapat
mengikuti perubahan zaman. Teknologi mempermudah aktivitasnya, hal inilah yang
membuat segala sesuatu yang dilakukan mendorong perkembangan teknologi yang
agar menjadi lebih mudah. Manusia telah banyak menghasilkan alat untuk
dituntut untuk melakukan pemikiran- mempermudah kegiatan manusia bahkan
pemikiran yang inovatif sehingga dapat menggantikan peran manusia dalam suatu
fungsi tertentu. Namun perkembangan
47
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5, 2019
tersebut belum terlihat di bidang industri dihasilkan para peternak tidak mampu
rumah tangga (home industry) pembuatan diolah sekaligus menjadi dangke, karena
dangke. Dangke merupakan makanan dalam proses pencetakannya membutuhkan
tradisional khas Kabupaten Enrekang yang waktu yang lama dan tenaga yang banyak
dibuat dengan bahan dasar susu segar dari sehingga masyarakat kewalahan dalam
kerbau atau sapi yang digumpalkan dengan mencetak dangke. Dalam proses
menambahkan getah pepaya. Proses pencetakan gumpalan harus dalam kondisi
pembuatan dangke kurang mendapat panas agar satu sama lainnya dapat melekat
perhatian dalam pengembangannya sehingga tekstur dangke menjadi padat dan
sehingga produk ini kurang dikenal. Pada kompak. Dilain sisi susu juga tidak dapat
hal produk ini memiliki potensi besar untuk bertahan lama sehingga harus diolah
menjadi salah satu sumber protein hewani secepatnya. Menurut Oka, dkk. (2017)
(Rahman, 2013). Sehingga peneliti salah satu faktor yang sangat menentukan
mengemukakan ide untuk mengembangkan kualitas susu dan arah pengembangannya
alat pencetak dangke. Alat ini dapat adalah kandungan kimia susu. Sebagaian
digunakan pada proses pembuatan dangke. susu yang dihasilkan peternak yang tidak
Salah satu produk agroindustri mampu diolah menjadi dangke dijual dalam
peternakan yang memiliki nilai gizi yang bentuk susu segar sehingga mempengaruhi
tinggi adalah produk olahan susu nilai jualnya, dimana susu yang dijual tanpa
sapi/kerbau adalah dangke. Dangke diolah menjadi dangke memiliki harga
merupakan makanan tradisional khas yang lebih murah dibandingkan dengan
Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, harga susu yang telah diolah menjadi
yang berbahan dasar susu segar dari sapi dangke. Untuk mempercepat produksi
atau kerbau. Dangke adalah sejenis keju dangke diperlukan alat yang dapat
yang memiliki tampilan dan tekstur seperti memudahkan dalam proses pencetakan.
tahu yang berwarna putih hingga Upaya untuk mengatasi masalah
kekuningan. Disamping nilai gizi yang diatas adalah melakukan pengembangan
tinggi, produk olahan susu ini disukai oleh alat dengan memodifikasi alat cetak dan
masyarakat kabupaten Enrekang. Makanan press tahu menjadi alat pencetak dangke.
khas ini diproduksi melalui proses Salah satu bagian yang akan diubah yaitu
pemanasan susu yang ditambahkan getah cetakan dari bentuk persegi menjadi
papaya sehingga membentuk gumpalan setengah elips atau menyerupai bentuk
kemudian dicetak sehingga membentuk setengah tempurung kelapa yang berfungsi
tekstur dangke yang lebih kompak. sebagai cetakan dangke dengan prinsip
Berdasarkan jumlah air yang terkandung kerja yang sama yaitu sistem pengepresan.
didalamnya, dangke termasuk dalam Mencetak merupakan penentu utama
golongan keju lunak (soft cheese) dengan terbuatnya dangke yang bermutu.
kadar air sebesar 45,75% berwarna putih Diharapkan dengan adanya alat ini proses
dan bersifat elastis (Rahman, 2013). produksi dangke lebih cepat dan lebih muda
Berdasarkan hasil observasi yang serta dangke yang dihasilkan ukurannya
telah dilakukan di Desa Baba, Kecamatan seragam.
Cendana, Kabupaten Enrekang saat ini
proses pembuatan dangke dikalangan Tujuan Penelitian
masyarakat masih sangat sederhana, Tujuan yang ingin dicapai dalam
khususnya pada proses pencetakan. penelitian ini adalah:
Dimana cetakan yang digunakan oleh 1. Untuk mengetahui cara membuat alat
masyarakat dalam pembuatan dangke pencetak dangke.
adalah tempurung kelapa. Susu yang
48
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5, 2019
2. Untuk mengetahui efisiensi alat
pencetak dangke hasil rancangan.

Bahan dan Metode


Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah penelitian rekayasa
atau rancang bangun, pada penelitian ini Gambar 1
dilakukan pengujian kinerja alat pencetak Hasil pembuatan rangka
dangke. 2. Pembuatan penekan dibuat dengan
bahan besi pipa, plat strip, besi nako dan
besi kotak. Penekan terdiri dari beberapa
Waktu bagian diantaranya, tiang utama dengan
Penelitian ini dilakukan selama 3 ukuran 550 mm, tiang pendorong 500
bulan dengan persiapan penelitian meliputi mm, pemadat panjang 360 mm dan tuas
persiapan komponen dan peralatan 270 mm. Untuk bagian bawah pemadat
penunjang, persiapan penelitian lanjutan dipasang besi pipa dengan cara dilas,
meliputi persiapan bahan serta keperluan berdiameter 70 mm dan panjang 25 mm.
pengambilan data. Tahap pengelasan dilakukan untuk
menguatkan tiap sambungan
Tempat (Arhamsyah, dkk. 2018).
Penelitian ini dilakukan di
Laboratorium Program Studi Pendidikan
Teknologi Pertanian Fakultas Teknik
Universitas Negeri Makassar.

Alat dan Bahan


Alat dalam penelitian ini adalah (1)
aplikasi sketchup 2016 pro, (2) mesin las,
(3) mesin bor, (4) mesin gerinda, (5) roll
meter, (6) palu, (7) mistar siku, dan (8) Gambar 2. Penekan
tang. Sedangkan bahan yang digunakan
adalah (1) baja holo, (2) besi nako, (3) seng 3. Cetakan memiliki ukuran diameter 72
plat, (4) plat strip, (5) pipa besi, (6) mm, tinggi 100 mm dibuat dari plat jenis
elektroda, (7) baut dan mur, (9) cat, (10) galvanis ketebalan 0.9 mm.
susu sapi.

Prosedur Rancang Bangun


1. Pembuatan rangka utama dibuat dari
besi holo dengan ukuran panjang rangka
600 mm, tinggi rangka 500 mm dan
lebar 400 mm. Menurut Asrianto, dkk.
(2018) rangka berfungsi untuk
memperkokoh alat dan untuk menopang
komponen alat.
Gambar 3. Cetakan

49
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5, 2019
4. Dudukan cetakan memiliki ukuran 5. Mengurangi air yang tercampur dengan
panjang 520 mm, lebar 300 mm dan gumpalan
diameter lubang 73 mm, terbuat dari besi 6. Stopwatch mulai dihidupkan saat
plat ketebalan 3 mm. cetakan mulai diisi
7. Masukkan gumpalan kedalam cetakan,
kedua cetakan diisi penuh.
8. Letakkan kedua cetakan dimasing-
masing lubang pada dudukan kemudian
didorong masuk
9. Secara perlahan tuas ditekan sampai
bagian pemadat rapat pada permukaan
cetakan, air perasan keluar pada lubang
yang terdapat pada bagian bawah
cetakan.
Gambar 4 Dudukan cetakan 10. Tuas ditarik ketika air perasaan tidak
lagi menetes, kedua cetakan diangkat
5. Casing memiliki ukuran panjang keluar dari dudukan.
keseluruhan 1400 mm dan tinggi 480 11. Lihat pada stopwatch berapa lama
mm, terbuat dari seng plat. Casing waktu yang digunakan mulai dari
berfungsi untuk menutupi rangka bagian memsukkan gumpalan sampai kedua
samping dan belakang sehingga air cetakan diangkat dari dudukan.
person dangke tidak menyebar.
Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang


digunakan pada penelitian ini adalah teknik
analisis data kuantitatif dengan statistik
deskriktif, data yang diperoleh
ditabulasikan kedalam bentuk tabel
kemudian akan menjadi acuan dalam
pembuatan deskripsi mengenai uji kinerja
alat. Pengujian pada penelitian ini hanya
Gambar 5. Pemasangan casing terbatas pada uji alat, sehingga data yang
disajikan dalam penelitin ini adalah bentuk
Uji Coba Produk rasio yang diperoleh dari hasil uji coba.
1. Lakukan pengecekan terlebih dahulu
pada alat pencetak.
2. Bersihkan alat khususnya pada bagian
pemadat dan cetakan
3. Menyiapkan alat dan bahan seperti
panci, sendok, tepisan santan susu
segar, dan getah papaya untuk membuat
dangke.
4. Membuat dangke dengan cara
memanaskan susu sapi dan
menambahkan getah papaya, diaduk
hingga terbentuk gumpalan

50
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5, 2019
Hasil dan Pembahasan Tabel 2 Hasil Uji Coba Alat pencetak

A. Hasil Perancangan Alat

Berdasarkan hasil uji coba alat


dalam proses pencetakan dangke waktu
yang digunakan pada percobaan pertama
yaitu 223 detik dihasilkan 2 buah dangke,
Gambar 6. Alat pencetak dangke untuk percobaan kedua waktu yang
digunakan yaitu 218 detik dihasilkan 2
B. Hasil Uji Coba Alat buah dangke dan percobaan ketiga waktu
yang digunakan yaitu 215 detik dihasilkan
Berikut tabel yang menunjukkan 2 buah dangke. Sehingga dalam satu kali
hasil pengujian secara manual dan pencetakan rata-rata waktu yang digunakan
menggunakan alat. yaitu 218 detik dihasilkan 2 buah dangke
dan berat rata-rata 1 buah dangke yang
Tabel 1. Hasil Uji Coba Cetakan Manual dihasilkan adalah 224 gram.
Berikut table hasil uji tingkat
kesukaan responden terhadap sifat fisik
dangke.
Tabel 3. Hasil Penilaian Tingkat Kesukaan
Tekstur Dangke

Berdasarkan hasil pengujian


menggunakan cetakan manual dalam
proses pencetakan dangke waktu yang
digunakan pada percobaan pertama yaitu
Hasil penilaian terhadap tekstur
304 detik dihasilakn 1 buah dangke, untuk
dangke (Tabel 3) dengan cetakan manual
percobaan kedua waktu yang digunakan
menunjukkan bahwa 5 orang responden
yaitu 308 detik dihasilkan 1 buah dangke
memilih halus, sedangkan tekstur dangke
dan percobaan ketiga waktu yang
hasil cetakan menggunakan alat 4 orang
digunakan yaitui 314 detik dihasilkan 1
memilih halus dan 1 orang memilih agak
buah dangke. Sehingga dalam 1 kali
halus. Berdasarkan hasil penilaian
pencetakan dangke rata-rata waktu yang
responden menunjukkan bahwa dangke
digunakan adalah 309 detik dan rata-rata
hasil cetakan secara manual memiliki
berat 1 buah dangke yang dihasilkan adalah
tekstur lebih halus dibanding dangke
234 g (Tabel 1).
dengan cetakan menggunakan alat.
51
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5, 2019
Hal tersebut menandakan bahwa rasa, tekstur dan aroma namun juga bentuk
dangke yang dihasilkan dengan dangke (Fitrah, 2012). Sebuah penelitian
menggunakan cetakan manual lebih padat yang dilakukan oleh JICA (2009),
karena dalam proses pencetakan dilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar
dengan cara menambahkan sedikit demi pedagang pada dua pasar tradisional di
sedikit gumpalan kedalam cetakan sambil Kabupaten Enrekang (pasar Cakke dan
ditekan-tekan dengan sendok sehingga Sudu) mengaku dangke yang dikemas
gumpalan saling menyatu dan hasilnya selain menggunakan daun pisang dan
lebih kompak dan padat. Sedangkan dangke dangke yang dcetak dalam bentuk kotak
hasil cetakan menggunakan alat memiliki kurang diminati oleh pelanggan.
tekstur kurang halus karena dalam proses
pencetakan langkah penekan dibatasi dan Simpulan
pendek sehingga gumpalan kurang padat. Berdasarkan dari hasil penelitian
Jadi untuk menghasilkan gumpalan yang modifikasi alat pencetak dangke dalam
lebih padat dan kompak sebaiknya langkah meningkatan kualitas dan produktivitas
penekan dibuat lebih panjang sehingga produk dangke, dapat ditarik kesimpulan
didapatkan tekstur dangke yang halus. sebagai berikut :
Tabel 4. Hasil Penilaian Tingkat Kesukaan Proses modifikasi alat pencetak
Tekstur Dangke dangke dalam meningkatkan kualitas dan
produktivitas produk dangke melalui
beberapa tahap diantaranya pembuatan
rangka, pembuatan penekan, pembuatan
cetakan, pembuatan dudukan, pemasangan
semua komponen, pemasangan casing dan
terakhir pengecatan casin.
Dalam satu kali pencetakan dengan
menggunakan alat dihasilkan 2 buah
dangke sedangkan cetakan manual
Hasil penilaian terhadap bentuk dihasilkan 1 buah dangke, sehingga waktu
dangke hasil cetakan menunjukkan bahwa yang digunakan dalam proses pencetakan
5 orang responden sangat menyukai bentuk relatif lebih cepat dibandingkan dengan
dangke dengan cetakan manual, sedangkan cetakan manual, namun dari segi tekstur
untuk hasil dari penggunaan alat 3 orang dan bentuk dangke hasil cetakan manual
sangat menyukai bentuk dangke dan 2 lebih disukai responden dibanding dangke
orang hanya menyukai bentuk dangke hasil hasil cetakan menggunakan alat.
cetakan menggunakan alat. Kedua cetakan
yang digunakan baik cetakan manual dan Daftar Pustaka
cetakan yang dibuat memiliki bentuk yang
Arhamsyah, H. Syam, dan Jamaluddin.
sama. Berdasarkan hasil penilaian
2018. Modifikasi mesin penggering
menunjukkan bahwa respondon masih
dengan memanfaatkan udara panas
lebih menyukai bentuk dangke hasil
dari elemen pemanas listrik. Jurnal
cetakan manual.
Pendidikan Teknologi Pertanian.
Dangke mempunyai keistimewaan
Vol. 4 : S196-S208.
sebagai produk tradisional sehingga ke-
khasan produk ini merupakan konstributor Asrianto, Jamaluddin, dan Kadirman. 2018.
nilai tambah terbesar dangke, hal ini Modifikasi Mesin Pengering Biji-
sehingga karakteristik dangke perlu Bijian dengan Bahan Bakar
dipertahankan bukan hanya dari segi warna, Tempurung Kelapa. Jurnal
52
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5, 2019
Pendidikan Teknologi Pertanian.
Vol. 4 : S222-S231.
Fitrah, Isyana. 2012. Studi Tingkat Higiene
dan Cemaran Bakteri Salmonella Sp
pada Pembuatan Dangke Susu Sapi
di Kecamatan Cendana Kabupaten
Enrekang. Skripsi. Makassar:
Fakultas Peternakan Universitas
Hasanuddin
Japan International Cooperation Agency
(JICA), 2009. Laporan Hasil
Kegiatan: Identifikasi dan Kajian
Komoditi Utama Propinsi Sulawesi
Selatan: Komoditas Susu. JICA dan
UNHAS. Makassar.
Oka, B., M. Wijaya, dan Kadirman. 2017.
Karakteristik Kimia Susu Sapi Perah
di Kabupaten Sinjai. Jurnal
Pendidikan Teknologi Pertanian.
Vol. 3 : 195-202.
Rahman, S. 2013. Studi Pengembangan
Dangke sebagai Pangan Lokal
Unggulan dari Susu di Kabupaten
Enrekang. Jurnal Aplikasi Teknologi
Pangan 3 (2) Indonesian Food
Technologists.

53

Anda mungkin juga menyukai