Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental yaitu rancangan

penelitian yang berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan

One group pretest-posttest design yaitu dengan cara melibatkan satu kelompok

subjek dengan pendekatan pretest and posttest with one group, pretest posttest

design yaitu suatu teknik untuk mengetahui efek sebelum dan sesudah pemberian

perlakuan.

Desain penelitian ini merupakan desain penelitian yang lemah,oleh karena itu

kelompok eksperimen direplika menjadi 3 kelompok untuk memperkuat hasil

penelitian. Kelompok A sebagai kelompok eksperiment dan kelompok B serta

kelompok C sebagai kelompok replikasi dan semua diberi nama kelompok

eksperimen karena semua kelompok diberikan perlakuan yang sama.Pada

penelitian ini tidak mempunyai variabel kontrol dan sampel dipilih menggunakan

purposive sampling, yaitu sampel yang terlibat dalam penelitian ini adalah yang

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sikap kepada ibu dan

bapak yang memiliki balita menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

dengan melakukan pendidikan kesehatan Focus Group Discussion (FGD).

Berdasarkan desain penelitian yang dikemukakan diatas, berikut merupakan


gambaran desain One group pretest-posttest design Secara bagan, desain

kelompok tunggal desain pretest dan posttest dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skema one group pre test-post test design

Pre Test Treatment Post Test

T1 X T2

T1 : Tes awal (Pre Test) dilakukan sebelum diberikan perlakuan

X : Perlakuan (Treatment) diberikan kepada siswa dengan

menggunakan pendekatan Demonstrasi Interaktif

T2 : Tes akhir (Post Test) dilakukan setelah diberikan perlakuan

3.2 Populasi Dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti

(Notoatmodjo, 2012). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Ibu memiliki

balita yang menderita ISPA di Puskesmas Cikarang Utara tahun 2019 yaitu

sebanyak 369 balita.

3.2.2 Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan

di anggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini

menggunakan purposive sampling, yaitu sampel yang terlibat dalam penelitian

ini adalah yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang sesuai dengan

tujuan penelitian
1) Kriteria Inklusi Sampel

Kriteria Inklusi adalah kriteri atau ciri-ciri yang harus dipenuhi setiap

masing-masing anggota populasi yang akan dijadikan

sampel(Notoatmodjo, 2018)

a) Ibu/bapak memiliki balita yang mengalami ISPA di Puskesmas

Cikarang Utara.

b) Ibu/bapak memiliki balita yang mengalami ISPA yang bersedia

berpartisipasi dalam penelitian.

c) Ibu/bapak yang bisa membaca dan menulis

d) Ibu/bapak bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Cikarang Utara,

Karang Asih.

2) Kriteria Eksklusi Sampel

Kriteria eksklusi adalah karakteristik umum dari suatu populasi

target yang akan dijakian subjek penelitian (Nursalam, 2003).

a) Ibu / bapak yang sedang pulang ke kampung halaman

b) Ibu/bapak yang memiliki riwayat penyakit kronis dan kelainan metabolic

c) Ibu/ bapak yang memiliki kesibukan

d) Ibu/ bapak yang tuna netra/tuna runggu.

3.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Cikarang, Desa Karang Asih,

Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.


3.4 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan, dari bulan Maret 2019 sampai Juli

2019. Pada tanggal 9 April 2018 sampai tanggal 22 April 2019 pengajuan judul

pada pembimbing 1 dan 2. Pada tanggal 26 April 2019 melakukan pengurusan

surat izin penelitian ke puskesmas Cikarang Utara.

3.5 Variabel Penelitian

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok yang lain (Notoatmodjo, 2012).Beberapa macam variabel ditinjau dari

aspek hubungan antara variabel independent (bebas), dan variabel dependent

(terikat). Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah pengaruh Focus Group

Discussion (FGD) dan variabel Terikat dalam penelitian ini adalah peningkatan

sikap ibu balita yang menderita ISPA.

3.6 Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah konsep yang bersifat abstrak untuk

memudahkan pengukuran suatu variabel, atau oprasionel dapat diartikan sebagai

pedoman dalam melakukan suatu kegiatan ataupun pekerjaan peneliti

(Notoatmojo, 2018).Agar konsep dapat diteliti secara empiris maka konsep

tersebut harus dioperasionalkan dengan cara mengubahnya menjadi variable atau

sesuatu yang mempunyai nilai.


Hal ini dilakukan untuk menghindari salah pengertian mengenai data yang

akan dikumpulkan untuk menghindari kekeliruan. Dalam menentukan alat

pengumpulan data, maka batasan operasional dari variabel-variabel yang dipakai

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Definisi Oprasional

Variabel Definisi Cara Hasil Skala

operasional ukur/alat ukur/kategori Ukur

ukur

Dependen Penyuluhan Diberi 1. Sebelum Ordinal


dengan
Pengaruh penyuluhan 2. Sesudah
metode FGD
Focus Group yaitu dengan

Discussion penyuluhan FGD


dengan cara
diskusi
kempok
terarah
mengenai
materi ISPA
pada balita.
Dimana satu
kelompok
hanya terdiri
dari 8-12
orang dan
didampingi
oleh
fasilisator.

Independe Sikap terdiri Lembar 1. Baik, jika Skala


atas kognitif,
Perubahan Kuesioner nilainya > Ordinal
sikap terhadap afektif dan
pencegahan 76% (65-
konotatif.
ISPA
Sikap kognitif 85)
berupa
2. Cukup, jika
keytakinan
seseorang, nilainya 60-
Sikap afektif 75% (skor
menyangkut
51-64)
aspek
emosional dan 3. Kurang
aspek afektif
baik, jika
kecenderungan
bertindak nilainya <

sesuai dengan 60% (skor


sikapnya.
17-50)
merupakan
salah satu
yang dapat
dirubah
3.7 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2018). Instrumen penelitian ini menggunakan

lembar kuesioner/ angket untuk mengetahui sikap pencegahan ISPA pada Balita

dan alat penunjang untuk melakukan penyuluhan dengan metode Focus Group

Discussion (FGD) berupa ruangan yang jauh dari bising serta mempunyai alat

penunjang yang memadai untuk diskusi.

3.8 Validitas dan Reliabilitas

3.8.1.1 Uji Validitas

Validitas adalah kemampuan sebuah test untuk mengukur apa yang harus

diukur. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang mampu memenuhi aspek

validitas (Swarjana, 2016). Untuk menguji validitas menggunakan rumus

“pearson product moment” yaitu:

nƩXY - (ƩX) (ƩY)


rxy =
nƩX² - (ƩX) ² nƩY² - (ƩY) ²

Keterangan:
Rxy = Pruduct Moment Correlation
ƩX = Jumlah skor item
ƩY = Jumlah skor total

n = Jumlah responden
Ketentuan dari hasil pengujiannya adalah apabila diperoleh nilai r

hitung > dari r tabel, maka item pertanyaan dikatakan valid.


Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan di Klinik Rosi

Husada Cikarang dan diujikan terhadap 20 responden dengan

karakteristik yang sama dengan responden penelitian, didapatkan hasil

sebagai berikut:

No r Tabel
r Hitung Keputusan
Pertanyaan (DF=26)

1 0,689 0,373 Valid

2 0,871 0,373
Valid
3 0,871 0,373
Valid
4 0,735 0,373
Valid
5 0,735
0,373 Valid
6 0,535
0,373 Valid
7 0,873
0,373 Valid
8 0,871
0,373 Valid
9 0,496
0,373 Valid
10 0,871
0,373 Valid
11 0,735
0,373 Valid
12 0,735
0,373 Valid
13 0,735
0,373 Valid
14 0,873
0,373 Valid
15 0,535
0,373 Valid
16 0,871
0,373 Valid
17 0,535
0,373 Valid

Hasil uji validitas tersebut menunjukan bahwa semua nilai r hitung

> r table (DF=26) yang berarti bahwa semua butir pertanyaan dalam

penelitian ini valid.

3.8.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana alat ukur

mampu menghasilkan nilai sama atau konsisten (swarjana, 2016). Uji

reliabilitas dapat digunakan dengan Cronbach’s Alpha dimana

reliabilitas yang baik harus memiliki α>0,6 (Bahari, 2015).

Berdasarkan hasil uji reliabilitas didapatkan nilai Cronbach’s

Alpha sebesar 0,958>0,6 yang berarti bahwa instrument dalam

penelitian ini telah reliabel.

3.9 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah untuk

mengumpulkan data di peroleh dari data primer yaitu data yang langsung

diperoleh dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat

pengambilan data secara langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang

dicari (Sugiyono, 2013). Data primer penelitian ini diperoleh langsung dari

ibu.Kemudian, diperoleh juga dari hasil observasi yang sudah diberikan sebelum

dan sesudah pasien diberikan penyuluhan dengan metode Focus Group

Discussion (FGD) dimana kuesioner tersebut diisi langsung oleh ibu.


Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data mengenai variable-

variabel yang diteliti. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder.

Data ini diperoleh melalui tahapan awal yaitu melakukan pendekatan di

Puskesmas Cikarang, menjelaskan mengenai prosedur penelitian yang akan

dilakukan. Setelah itu melihat rekam medis pasien yang ada di Puskesmas

Cikarang dan menandai buku rekam medis pasien yang termasuk kedalam kriteria

dalam penelitian.

3.9.1 Mempersiapkan materi dan konsep teori yang mendukung

3.9.2 Melakukan studi pendahuluan

3.9.3 Melakukan konsultasi dengan pembimbing

3.9.4 Mengurus perjanjian untuk pengambilan data

3.9.5 Melakukan uji validitas dan reliabilitas

3.9.6 Melakukan persaman presepsi dengan asisten peneliti bila dibutuhkan

3.9.7 Melakukan pengambilan data yang didahului dengan pemilihan sampel

atau responden

3.9.8 Mengumpulkan data dari sampel

3.9.9 Mengelola data hasil penelitian dengan melakukan editing dan coding .

3.10 Analisis Data

Peneliti menjelaskan bagaimana analisa data dilakukan. Analisis data

dilakukan setelah data terkumpul agar hubungan antar variabel dapat diketahui.

Data dianalisis mengggunakan prosedur statistik yang memungkinkan peneliti

menyimpulan, mengorganisasi, mengevaluasi, menginterprestasi, dan menyajikan

informasi yang jelas dengan data atau angka angka yang berarti (Nursalam,2019).
Analisis data dilakukan secara bertahap, yaitu :

3.10.1 Persiapan ( mengecek kelengkapan identitas responden dan isian daa

dalam instrument)

3.10.2 Tabulasi ( memberi skor,kode,mengubah jenis data sesuai dengan analisis

yang dilakukan) dengan menggunakan sistem operasi komputer atau

secara manual, pengelolaan data dengan menggunakan rumus-rumus atau

sistem operasi komputer yang sesuai dengan tujuan penelitian.

3.10.2.1 Analisis Univariat

Tujuan analisis univariat dari penelitian ini adalah menjelaskan masing-

masing variabel baik variabel bebas, yaitu pemberian penyuluhan FGD,

maupun variabel terikat perubahan sikap terhadap pencegahan ibu

memiliki balita yang menderita ISPA. Kemudian untuk mengetahui

karakterisktik responden yaitu sikap sebelum diberikan penyuluhan

dengan metode FGD. Untuk memperoleh persentase dari karakteristik

variabel tersebut menggunakan rumus :

𝑁
P = 𝑋 𝑥 100%

Keterangan :

P : Persentase

F : Frekuensi

N:Jumlah Responden (Susanto, 2006)

3.10.2.2 Analisis Bivariat


Penganalisisan data secara bivariat, pengujian data dilakukan dengan

menggunakan uji statistik yaitu uji t-dependent, yakni responden diukur

dua kali/diteliti dua kali atau sering disebut pre-test dan post-test. Taraf

signifikan 95% (α = 0,05). Pedoman dalam menerima hipotesis : apabila

Pvalue < 0,05 maka Ho ditolak, apabila Pvalue > 0,05 maka Ho gagal

ditolak. Kemudian data yang didapat disajikan dalam bentuk tabel

(Sutanto, 2006).Penelitian ini menggunakan Paired T-Test.

3.11 Etika Penelitian

Etika penelitian mencakup perilaku penelitian atau perlakuan penelitian

terhadap subjek serta sesuatu yang dihasilkan penelitian bagi masyarakat, sebagai

berikut (Notoatmodjo, 2018).:

a. Beneficence, penelitian menyakitkan responden bahwa penelitian ini bebas

dari bahaya, dan tidak menimbulkan resiko.

b. Mal-efficence, penelitian menjamin bahwa penelitian ini tidak menimbulkan

bahaya pada responden dan responden terlindung dari setiap resiko.

c. Respect for human dignity, responden berhak untuk menentukan dirinya

sendiri dan mendapatkan informasi lengkap diantaranya mengenai tujuan,

cara penelitian, cara penelitian, manfaat penelitian, dan hal-hal lain yang

berkaitan dengan penelitian.

d. Justice, setiap responden berhak mendapatkan perlakuan adil dan jaga

privasinya.

e. Informed consent, lembar persetujuan yang duberikan kepada responden.

Resonden harus memnuhi kriteria yang ditentukan. Lembar informedconsent


harus dilengkapi dengan judul penelitian dan manfaat penelitian. Bila

responden menolak maka penelitian tidak boleh memaksa dan menghormati

hak-haknya.

f. Anonymity, penelitian tidak mencantumkan nama responden pada lembar

pernyataan untuk menjaga kerahasiaan responden.

g. Confidentiality, keberhasilan informasi responden dijamin oleh peneliti dan

hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai penelitian

Anda mungkin juga menyukai