PENDAHULUAN • Manusia=unik • Manusia= tumbuh dan berkembang • Pada setiap tahap perkembangan memiliki karakteristik yg khas • Kebutuhan komunikasi berbeda • Berbicara dengan kelompok beda usia=beda tekhnik • Perawat harus memahami tahap perkembangan manusia Tekhnik Komunikasi Dengan Klien Anak • Anak= bkan miniatur orang dewasa • Anak memiliki kebutuhan pada setiap tahap tumbuh kembang • Tumbuh kembang anak=cepat dan progresif • Perawat memahami pada tahap mana pasien anda sekarang dan apa kebutuhanya • Basic atraumatic care dan family centre care Bayi (Baru Lahir-12 Bulan) 1. Pahami kebutuhan bayi dan penuhi secepat mungkin 2. Gunakan bahasa non verbal: mengelus, menyentuh, menggenggam, menggendong, senyum 3. Bicara pelan dan sering tersenyum 4. Perthankan orangtua dekat bayi 5. Libatkan orangtua dalam pemeuhan kebutuhan 6. Komunikasi sambil bermain 7. Panggil namanya dengan jelas 8. Ingat perilaku tantrum anak 9. Izinkan anak menggunakan alat yg disukainya asalkan aman 10. Persiapkan jiga intervensi menimbulkan nyeri Usia Toddler (1-3th) dan Pra sekolah (3-6 tahun) 1. Gunakan kata-kata jelas dan pendek 2. Bicara lembut dan nada rendah 3. Pertahankan kontak mata: duduk sejajar= jongkok, berlutut atau duduk dikursi kecil 4. Gunakan tekhnik bermain dan imajinasi 5. Ajak memutuskan= beri pilihan 6. Ijinkan anak berimajinasi atau menceritakan apa yg ada dipikiranya 7. Berikan respon yg sesuai= muka sedih jika anak kesakitan 8. Selalu puji 9. Pahami usia dengan egosentris tinggi Anak usia remaja (6-12 tahun) 1. Gunakan gambar dalam menjelaskan anatomi atau prosedur 2. Libtkan anak dalam diskusi asuhan 3. Hargai privasi anak mulai mengerti malu 4. Anak sangat kritis, jelaskan dgn konkret jelas dan dimengerti 5. Bila perlu contohkan pada boneka/phantom sebelum ke pasien 6. Jangan berbohong atau memberikan logika keliru akan diingat oleh anak dan menjadi kepercayaan Usia Remaja (13-18 tahun) 1. Bina hubungan terapeutik, dengarkan dan jangan menghakimi 2. Yakinkan akan kerahasiaan 3. Libatkan dalam memutuskan sesuatu 4. Hargai privasi fisik dan kesopanan 5. Dukung dan jagan paksa untuk melakukan sesuatu 6. Beri pujian 7. Hindari kalimat introgatif atau menghakimi Tekhnik verbal komunikasi kreatif anak 1. Saya dan bukan anda: anda tidak kooratif selama pengobatan (X) saya sangat memperhatikan kesehatan anda, karena saya peduli 2. Tekhnik orang ketiga terkadang orang kalau sakit tipes suka nyeri ulu hati, anda merasa seperti itukah? 3. Pesan fasilitatif cerminkan ulang “saya sebel kalau disuntik” “oh.. Jadi kamu gak sennag ya kalau suster mau ngasih obat sama kamu” Tekhnik verbal komunikasi kreatif anak 3. Storytelling mendongeng 4. Saling bercerita 5. Mimpi ajak anak bercerita tentang mimpinya dan simpulkan dengan positif 6. What if--> memberi kesempatan anak untuk berpendapat 7. Tekhnik three wishes jangan kritik harapan anak Tekhnik no verbal komunikasi kreatif anak • Menulis • Menggambar • Magistik • Bermain Tekhnik Komunikasi Terapeutik dengan Lansia Pendahuluan • Lansia mengalami kemundran secara fisiologis dan psikologis • Penurunan fungsi organ dan kecemasan dan kehilangan • Tekhnik komunikasi juga akan berbeda Lansia dengan gangguan pendengaran • Berdiri dan saling berhadapan • Arahkan pada telinga yg lebih baik • Tegur nama sebelum berbicara • Bicara keras, jelas da pelan arahkan langsung ke klien • Hindari erakan bibir berlebihan • Hindari memalingkan wajah • Ulangi dengan kata-kata sederhana • Gunakan tekanan suara yg sesuai dan tetap sopan • Hindari pertanyaan terttup • Gunakan bahasa tubuh yg sesuai dgn isi komunikasi Lansia yang tidak dapat mendengar • Menulis pesan jika klien bisa membaca • Gunakan gambar • Gunakan bahasa dan ucapan singkat • Body language yg sesuai Lansia dengan gangguan penglihatan • Berdiri berhadapan • Jelaskan kondisi lingkungan dan orang yg ada • Bicara jika mau meninggalkan • Pastikan pasien tau lokasi kita saat bicara • Biarkan pasien memegang tangan anda • Jelaskan keadaan jalan yg biasa dilalui klien • Sanjung kemampuan adaptasi dan kemandirian klien Lansia dengan afasia • Meluangkan waktu dan berhadapan langsng dgn pasien • Sabar • Jujur jika belum memahami apa yg pasien sampaikan • Gunakan alat dan media untuk komunikasi • Dorong untuk menulis atau menggambar jika mau • Gunakan sentuhan dan tingkatkan kenyamanan dan keamanan Lansia dengan alzheimer • Bicara berhadapan • Gunakan nada dan intonasi normal • Beratatap muka • Minimalkan gerakan tangan • Setting ruangan agar tidak banyak stimulasi • Pertahankan kontak mata dan tersenyum • Bertanya hanya dengan satu pertanyaan • Mengangguk dan tersenyum Lansia yang marah • Klarifikasi penyebab kemarahan • Gunakan pertanyaan terbuka • Luangkan waktu untuk bicara secara konsisten • Beri pujian yang rasional dan tidak menyinggung Lansia yang mengalami kecemasan • Dengarkan apa yang dibicarakan klien • Berikan penjelasan yg jelas dan singkat tentang apa yg terjadi • Identifikasi bersama sumber-sumber kecemasan • Libatkan staff lain atau anggota keluarga Lansia yang menunjkan penolakan • Kemukakan kenyataan perlahan-lahan • Jangan menyokong penolakan pasien • Jangan menekan pasien dengan kenyataan • Bantu pasien mengungkakan kesedihanya • Libatkan keluarga Lansia yang megalami depresi • Lakukan kontak sesering mungkin • Beri perhatian terus menerus • Libatkan klien dalam menolong dirinya sendiri • Gunakan pertanyaan terbyka • Libatkan staff lain dan keluarga dalam memberikan perhatian Nursing is not just an ART, it has a Heart Nursing is not just a SCIENCE, it has a conSCIENCE DO IT WITH LOVE