Anda di halaman 1dari 9

e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT


TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOK

Yuli Setiawan, I Gusti Lanang Agung Parwata, Ni Luh Putu Spyanawati

Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi


Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha,
Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana Singaraja-Bali Tlp. (0362) 32559

e-mail: yulisetiawan38@gmail.com, lanangap69@gmail.com,


spyanawati03@gmail.com@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap
hasil belajar tolak peluru gaya ortodok. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sesungguhnya
dengan menggunakan rancangan penelitian the randomize pretest-posttest control group the same
subject design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Laboratorium Undiksha
Singaraja tahun pelajaran 2016/2017 yang berdistribusi ke dalam 5 kelas. Sampel penelitian ditentukan
dengan teknik simple random sampling. Data hasil belajar dikumpulkan melalui tes obyektif, observasi
dan unjuk kerja. Hipotesis dianalisis menggunakan uji Independent Samples Test dengan bantuan SPSS
16.0 for Windows. Berdasarkan uji Independent Samples Test angka signifikansi yang diperoleh adalah
p= 0,00<0,05. Pada kelompok eksperimen diperoleh nilai rata-rata 0,307, sedangkan pada kelompok
kontrol diperoleh nilai rata-rata 0,141. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe NHT berpengaruh sangat ignifikan terhadap peningkatan hasil belajar tolak peluru gaya
ortodok pada siswa. Dengan demikian disarankan untuk proses pembelajaran guru dapat menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi tolak peluru, karena terbukti berpengaruh sangat
signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Kata-kata kunci: Kooperatif, NHT, hasil belajar, tolak Peluru gaya ortodok.

Abstract
This study is aimed to determine the effect of NHT type in cooperative learning model on the learning
outcomes of shot put in orthodox style. This study is a real experimental study using the randomize
pretest-posttest control group the same subject design. The population in this study is all students of
class XI SMA Laboratorium Undiksha Singaraja in academic year 2016/2017 which is distributed into 5
classes. The sample is determined by simple random sampling technique. Learning outcome data was
collected through objective test, observation and performance. The hypotheses were analyzed using the
Independent Samples Test whit the help of SPSS 16.0 for window. Based on the Independent Samples
Test the obtained very significance was p= 0,00<0,05. In the experimental group obtained an average
value of 0,307, while in the control group obtained an average value of 0,141. So, it can be concluded
that the cooperative learning model type NHT has a significant effect on improving the learning outcomes
of shot put of ortodhox style in students. Thus, it is suggested for the learning process, the teachers can
apply the cooperative learning model of NHT type in a learning process of shot put, because it has been
proven by having a very significant effect on the improvement of student learning outcomes.

Key words : Cooperative, NHT, learning outcomes, Orthodox Style of Shot Put

.
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENDAHULUAN

Pembelajaran yang baik berguna dengan baik dan terpenting siswa dapat
untuk meningkatkan hasil belajar siswa, memahami materi yang diajarkan.
dimana untuk memperbaiki kualitas Materi atletik merupakan salah satu
pendidikan guru telah mengembangkan materi yang diajarkan kepada kelas XI SMA
banyak metode pembelajaran, namun Laboratorium Undiksha Singaraja. Melalui
masih banyak guru yang kurang mengerti materi ini diharapkan siswa dapat mencapai
akan pengembangan metode hasil belajar yang maksimal. Hasil belajar
pembelajaran. Guru masih menggunkan yang diperoleh dari nilai raport ulangan
metode konvensional sehingga tengah semester pada kelas XI SMA
pembelajaran tidak sepenuhnya berhasil. Laboratorium Undiksha dengan jumlah 200
Dengan hal demikian diperlukan adanya siswa hasil belajarnya masih rendah,
penerapan metode pembelajaran yang baik Sehingga dapat disimpulkan hasil belajar
untuk memperbaiki kualitas pendidikan. siswa belum mencapai ketuntasan belajar
”Pembelajaran merupakan upaya secara keseluruhan.
penciptaan situasi dan kondisi yang Untuk memperbaiki hasil belajar
memungkinkan/merangsang siswa untuk siswa tersebut metode pembelajaran yang
belajar” (Wijaya: 2011: 9). Proses tepat dan diyakini akan dapat memperbaiki
pembelajaran merupakan proses yang hasil belajar siswa adalah pembelajaran
melibatkan interaksi antara siswa dengan menggunakan model pembelajaran
guru maupun siswa dengan siswa, dimana kooperatif tipe NHT yang berguna untuk
dari interaksi tersebut siswa diharapkan membantu siswa dalam pembelajaran
mendapatkan pemahaman tentang apa sehingga hasil belajar siswa dapat
yang diperoleh dalam situasi belajar meningkat dan siswa dapat memperoleh
mengajar. “Pembelajaran merupakan hasil belajar yang memuaskan.
proses yang interaktif antara guru dengan Seorang guru sangat penting didalam
peserta didik” (Nopembri & Sumaryoto, menerapkan model pembelajaran yang
2014: 8). tepat, sehingga memacu siswa berperan
Peserta didik harus berperan besar aktif terhadap materi yang diberikan. Oleh
dalam pembelajaran sehingga karena itu peneliti mencoba memberikan
pembelajaran tidak hanya berpusat pada salah satu alternatif pemecahan masalah
guru, peran guru sangatlah penting untuk yaitu dengan menerapkan model
menciptakan suasana yang kondusif dalam pembelajaran kooperatif tipe Numbered
pembelajaran berlangsung. Setiap pendidik Head Together (NHT). Model pembelajaran
pasti menginginkan agar peserta didiknya “Number Head Together (NHT) atau
dapat mendapatkan hasil belajar yang lebih penomoran berfikir bersama adalah
baik. Namun terkadang hasil belajar siswa merupakan jenis pembelajaran kooperatif
masih belum mencapai ketuntasan secara yang dirancang untuk mempengaruhi pola
keseluruhan. interaksi siswa dan sebagai alternatif
Dengan adanya permasalahan terhadap struktur kelas tradisional” (Trianto,
demikian maka dibutuhkan metode 2007: 62).
pembelajaran untuk memecahkan masalah “Pembelajaran kooperatif muncul dari
rendahnya hasil belajar siswa. Pemilihan konsep bahwa siswa akan lebih mudah
metode belajar yang cocok sangat berperan menemukan dan memahami konsep yang
penting dalam pembelajaran agar tujuan sulit jika dia berdiskusi dengan temannya” (
dari pembelajaran tersebut dapat tercapai. Trianto, 2007: 41). NHT pertama kali
Peran guru sangat penting dalam dikembangkan oleh Spencer Kagan, NHT
membantu siswa mencapai hasil belajar digunakan untuk melibatkan lebih banyak
yang baik, maka guru harus benar-benar siswa dalam memahami materi yang
memahami karakter siswa dan model tercangkup dalam suatu pelajaran dan
pembelajaran yang akan digunakan saat mengecek pemahaman mereka terhadap isi
mengajar, guru juga harus bisa membuat pelajaran tersebut. Dalam mengajukan
suasana pembelajaran berjalan berjalan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

menggunakan struktur empat fase sebagai suatu interaksi dalam proses pembelajaran.
sintaks NHT yaitu : (1) penomoran (2) “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu
pengajuan pertanyaan (3) berfikir bersama interaksi tindak belajar dan tindak
(4) pemberian jawaban (Trianto, 2007: mengajar” (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 3).
Pemilihan tentang model pembelajaran Hasil belajar tersebut dapat dibedakan
kooperatif tipe NHT ini juga dikuatkan oleh menjadi dampak pengajaran dan dampak
hasil penelitian dari peneliti-peneliti pengiring. Dampak “pengajaran adalah
sebelumnya, diantarnya adalah (1) hasil yang dapat di ukur seperti yang
Juniantari (2014) menemukan bahwa ada tertuang dalam angka raport, angka ijazah
Pengaruh Model Pembelajaran Koopertif atau kemampuan meloncat setelah latihan.
Tipe NHT Berbantuan Multimedia Terhadap Sedangkan dampak pengiring adalah
Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus terapan pengetahuan dan kemampuan di
III Kecamatan Gianyar, dengan hasil nilai bidang lain suatu transfer belajar” (Dimyati
thit= 4,17> ttab= 2.000, (2) Sayun (2013) dan Mudjiono,2006). Hasil belajar ini
menemukan Pengaruh Model berkaitan dengan Penjasorkes.
Pembelajaran Model Kooperatif Tipe “Penjasorkes mengadung potensi
Numbered Head Together (NHT) dan yang besar untuk memberikan sumbangan
Bentuk Asesmen Terhadap Prestasi Belajar kepada pertumbuhan dan perkembangan
Matematika. Pada menelitian ini ada siswa secara menyeluruh” (Wijaya, 2011:
pengaruh interaksi yang signifikan antara 7). “Pendidikan jasmani sapat diartikan
model pembelajaran dengan bentuk sebagai suatu proses yang bertujuan untuk
asesmen pada prestasi mereka. meningkatkan pertumbuhan dan
Dalam metode pembelajaran perkembangan siswa melalui aktivitas fisik
kooperatif tipe NHT ada kekurangan dan yang dipilih dan direncanakan dengan
kelebihannya, Kelebihan model seksama” (Wijaya, 2011: 2).
pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah Model pembelajaran dalam penelitian
setiap siswa menjadi siap semua dalam ini adalah model Pembelajaran Kooperatif
pembelajaran, dapat melaksanakan diskusi tipe NHT, model pembelajaran tersebut
dengan sungguh-sungguh, siswa yang dapat diterapkan untuk proses
pandai dapat mengajari siswa yang kurang pembelajaran yang dapat memudahkan
pandai, dan tidak ada siswa yang guru untuk mengajar dan siswa dapat
mendominasi dalam kelompok. Sedangkan mengerti materi yang disampaikan.
kekurangan model pembelajaran kooperatif Pembelajaran NHT merupakan salah
tipe NHT adalah tidak semua nomor satu pembelajaran kooperatif. “Numbered
dipanggil oleh guru sehingga tidak semua Head Together (NHT) atau penomoran
menjawab, membutuhkan waktu yang relatif berfikir bersama merupakan jenis
lama, kemungkinan nomor yang sudah pembelajaran yang dirancang untuk
dipanggil dapat dipanggil lagi oleh guru, mempengaruhi pola interaksi siswa dan
tidak semua anggota kelompok yang sebagai alternatif terhadap kelas
memiliki nomor yang sama terpanggil oleh tradisional” (Trianto, 2007: 62). “Numbered
guru presentase mewakili kelompoknya. Head Together (NHT) pertama kali
Berdasarkan uraian di atas peneliti dikembangkan oleh Spenser kagen pada
merasa terdorong untuk mengadakan tahun (1993) untuk melibatkan lebih banyak
penelitian yang berjudul Pengaruh Model siswa dalam menelaah materi yang
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered tercakup dalam suatu pelajaran dan
Head Together (NHT) Terhadap Hasil mengecek pemahaman mereka terhadap isi
Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodok Pada pelajaran tersebut” (Trianto, 2007). Melalui
Siswa Kelas XI SMA Laboratorium pembelajaran ini diharapkan dapat
Undiksha Singaraja Tahun Pelajaran memperbaiki hasil belajar siswa.
2016/2017. Masalah yang terdapat dalam
Hasil belajar dalam penelitian ini penelitian ini adalah hasil belajar siswa
adalah hasil belajar siswa dalam proses yang masih rendah sehingga diperlukan
pembelajaran. Hasil belajar adalah adanya perbaikan untuk mengatasi
kemampuan yang diperoleh seseorang dari
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

permasalahan tersebut. Untuk mengatasi pembelajaran sehingga hasil belajar siswa


permasalahan tersebut maka peneliti dapat meningkat dan siswa dapat
menggunakan model pembelajaran memperoleh hasil belajar yang
kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan memuaskan.
hasil belajar siswa dan Untuk memperbaiki Tujuan penelitian ini adalah untuk
hasil belajar siswa tersebut metode mengetahui pengaruh model pembelajaran
pembelajaran yang tepat dan diyakini akan kooperatif tipe Numbered Head Together
dapat memperbaiki hasil belajar siswa (NHT) terhadap hasil belajar tolak peluru
adalah pembelajaran menggunakan model gaya ortodok pada siswa kelas XI SMA
pembelajaran kooperatif tipe NHT yang Laboratorium Undiksha Singaraja tahun
berguna untuk membantu siswa dalam pelajaran 2016/2017.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam menganalisa data untuk memberi arti
penelitian ini adalah eksperimen terhadap data tersebut secara efektif dan
sesungguhnya (true experimental). ”jadi efesien” (Kanca, 2010: 55).
cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan Hasil belajar yang di analisis dalam
sampel dipilih secara random” (Sugiyono, penelitian ini adalah hasil belajar tolak
2012: 112). peluru gaya ortodok pada aspek kognitif,
Rancangan pada penelitian ini adalah afektif, dan psikomotor. Hasil belajar yang
rancangan the randomized pretests- dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa
postest control group the same subjec melalui pretest dan posttest dan kemudian
design. Rancangan penelitian adalah dicari gain score yang dinormalisasikan
“rencana tantang bagaimana cara (GSn) untuk analisis data.
mengumpulkan, menyajikan, dan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini adalah penelitian yang normalitas, homogenitas dan uji samples t
dilakukan pada dua kelompok yang test tentang hasil penelitian ini, kelompok
dilaksanakan dengan tiga kali pertemuan, eksperimen dan kelompok kontrol dengan
pertemuan pertama dilakukan prestest, jumlah masing-masing 36 orang.
sedangkan pertemuan kedua dan ketiga Diperoleh hasil uji SPSS Normalitas
dilaksanakan perlakuan namun test Kolomogorov-Snirnov dengan taraf p=
dipertemuan ketiga pada akhir 0,115>0,05 pada kelompok eksperimen dan
pembelajaran kemudian dilaksanakan p= 0,200>0,05 pada kelompok kontrol.
posttest. sehingga data berdistribusi normal
Berikut paparan tentang hasil uji
SPSS 16.0 for windows yang meliputi uji

Tabel 1 Uji normalitas one-sample kolmogorov

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
KELAS Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai Eksperimen .132 36 .115 .921 36 .013
*
Konvensional .106 36 .200 .959 36 .201
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Kemudian uji yang kedua dengan Sehingga dapat disimpulkan data nilai
menggunakan uji SPSS 16.0 for windows kedua kelas tersebut homogen.
homogenitas Levene’s Test of Equality of lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
Error Variance dengan hasil p= 0,561>0,05

Tabel 2. Uji levene's test of equality of error variancesa

F df1 df2 Sig.


.340 1 70 .561

Langkah terahir adalah dengan 16.0 for windows Samples Independent


menggunakan uji SPSS 16.0 for windows Test adala p= 0,00<0,05 sehingga
Samples Independent Test untuk terdapat pengaruh model pembelajaran
mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar
NHT terhadap hasil belajar. Hasil uji SPSS tolak peluru gaya ortodok.

Tabel 3. Uji hipotesis independent samples t test

Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95%
Confidence

Sig. Interval of the

(2- Mean Std. Error Difference

F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper

NILAI Equal
variances .340 .561 9.610 70 .000 .1665 .0173 .1319 .2010
assumed

Equal
variances
9.610 67.370 .000 .1665 .0173 .1319 .2010
not
assumed
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Berdasarkan angka rata-rata gain sig154<0,05, dan uji independent samples


scor yang di normalisasikan terlihat bahwa test dengan hasil analisis p= 0,000
rata-rata peningkatan hasil belajar pada maka p= <0,05. Jadi dapat disimpulkan
kelompok eksperimen lebih besar daripada terdapat pengaruh signifikan model
kelompok kontrol. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap
hasil belajar pada siswa yang dibelajarkan hasil belajar tolak peluru gaya ortodok pada
menggunakan model pembelajaran siswa.
kooperatif tipe NHT lebih tinggi daripada Nilai rata-rata gain score normalisasi
siswa yang dibelajarkan menggunakan analisis SPSS 16.0 for windows setelah di
model pembelajaran konvensional. uji didapatkan hasil rata-rata pada kelompok
Hal ini sejalan dengan pernyataan eksperimen dengan nilai mean 0,31. Nilai
tentang pembelajaran NHT. “NHT dirancang rata-rata kelompok eksperimen jauh lebih
untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam besar dibandingkan dengan kelompok
menelaah materi yang tercakup dalam kontrol yang diajarkan model pembelajaran
suatu pelajaran dan mengecek pemahaman konvensional dengan hasil nilai rata-rata
mereka terhadap isi pelajaran tersebut” pada kelompok kontrol gain score
(Trianto, 2007: 82). normalisasi dengan hasil rata-rata 0,14.
Metode model pembelajaran Hasil ini berbeda jauh dengan nilai
kooperatif tipe NHT juga telah banyak signifikan kelompok eksperimen.
terbukti oleh artikel, buku dan penelitian Berdasarkan analisis peneliti pada
sebelumnya mampu meningkatkan hasil saat pembelajaran berlangsung pada
belajar siswa menjadi lebih baik. kelompok kontrol kurang cocok untuk model
Dalam penelitian ini masing-masing pembelajaran materi atletik tolak peluru
kelompok penelitian diberikan perlakuan (gaya ortodok) karena siswa kurang begitu
yang berbeda, dimana kelompok memahami materi dan tidak antusias dalam
eksperimen diberikan perlakuan berupa belajar. Siswa tidak dapat menguasai materi
model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan baik sehingga hasil test pada
sedangkan pada kelompok kontrol diberikan keompok kontrol tidak mengalami
perlakuan model pembelajaran peningkatan signifikan seperti kelompok
konvensional. Pembelajaran koperatif tipe eksperimen yang dibelajarkan dengan
NHT menghendaki siswa bekerja saling model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
membantu dalam kelompok kecil. Struktual Sedangkan pada kelompok
tim beranggotakan 3-5 orang tiap kelompok eksperimen pembelajaran diarahkan untuk
dan menjalankan proses pembelajaran memberikan perhatian terhadap
yang inovatif. pemahaman siswa tentang materi tolak
Dalam pembelajaran kelompok peluru (gaya ortodok) di dalam mengikuti
kontrol yang dibelajarkan menggunakan pelajaran. Pada kelompok eksperimen hasil
model pembelajaran konvensional belajar siswa secara keseluruhan
menekankan pada guru sebagai pusat meningkat signifikan dan hasil belajar siswa
informasi dan siswa sebagai penerima juga lebih tinggi dibandingkan dengan
informasi. Situasi kelas sebagian besar kelompok control.
masih berfokus pada guru sebagai sumber Siswa yang lebih positif dalam
utama pengetahuan, serta pengguanaan memahami materi suatu pelajaran pada
model ceramah sebagai pilihan utama kegiatan belajar menjadi salah satu faktor
strategi belajar mengajar. yang membuat rata-rata skor yang
Dapat disimpulkan dari ketiga uji diperoleh siswa pada kelompok eksperimen
SPSS pada uji normalitas didapatkan hasil lebih besar daripada rata-rata skor yang
sig0,200<0,05 pada kelompok eksperimen diperoleh siswa pada kelompok kontrol.
dan sig169<0,05 pada kelompok kontrol. Uji Siswa dalam proses pembelajaran
homogenitas dengan hasil analisis juga terlihat lebih senang dan menikmati
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

proses pembelajaran dengan baik, inilah mendominasi dalam kelompok karena


yang memacu siswa belajar dengan senang semua siswa berperan aktif dalam diskusi
dan menikmati suasana belajar yang lebih kelompok.
hidup. “Implementasi model pembelajaran
Siswa juga lebih antusias dan lebih kooperatif tipe NHT ini juga dapat dijadikan
siap dalam menangkap materi yang referensi dan prinsip fundamental yang
diajarkan, siswa juga dituntut berperan aktif bersifat progresif dan konstruktif dalam
dalam proses pembelajaran karena disini meneliti cabang olahraga yang lain
peneliti tidak menjadi pusat namun siswa terutama dalam peningkatan kualitas proses
yang lebih aktif dalam memecahkan pembelajaran” (Juliantini, 2013:6).
masalah dalam proses pembelajaran. Faktor-faktor tersebut yang
Model pembelajaran NHT yang mengakibatkan pembelajaran yang
menuntut kesiapan siswa dalam proses berlangsung di kelompok eksperimen
pembelajaran sangat penting dan menjadi mendapat respon yang lebih baik dari siswa
poin tersendiri karena dengan model dibandingakn dengan kelompok kontrol
pembelajaran ini siswa pasti dituntut untuk yang menggunakan model pembelajaran
belajar baik itu di saat proses pembelajaran konvensional, kelompok eksperimen lebih
berlangsung ataupun disaat belajar di meningkat minat belajar dan
rumah.. pengetahuannya sehingga rata-rata skor
Siswa akan merasa waspada dan siswa di kelompok eksperimen lebih tinggi
harus siap karena sewaktu-waktu dalam daripada rata-rata skor siswa pada
proses pembelajaran harus siap ketika kelompok kontrol.
nomor nya dipanggil kedepan untuk Hal ini sejalan dengan pernyataan
menjelaskan materi pembelajaran atau tentang pembelajaran NHT. “NHT dirancang
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam
diajukan oleh peneliti. menelaah materi yang tercakup dalam
Dalam proses pembelajaran siswa suatu pelajaran dan mengecek pemahaman
juga sangat terorganisir dalam belajar mereka terhadap isi pelajaran tersebut”
dimana mereka terbagi menjadi kelompok- (Trianto, 2007: 82).
kelompok kooperatif untuk berdiskusi Metode model pembelajaran
mengenai materi-materi yang diajarkan, kooperatif tipe NHT juga telah banyak
siswa yang kurang pandai juga akan terbukti oleh artikel, buku dan penelitian
terdorong untuk belajar karena dalam model sebelumnya mampu meningkatkan hasil
pembelajaran ini kelompok-kelompok belajar siswa menjadi lebih baik.
tersebut terbagi dengan heterogen. Penelitian ini juga dikuatkan oleh
Siswa dalam proses pembelajaran peneliti sebelumnya, diantaranya Juniantari
juga lebih bias menelaah secara lebih baik (2014) menemukan ada Pengaruh Model
dengan teman se kelompok, peningkatan Pembelajaran Koopertif Tipe NHT
pemahaman siswa juga lebih terasah, Berbantuan Multimedia Terhadap Hasil
pembelajaran NHT sangat baik diterapkan, Belajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus III
ditambah lagi dengan penghargaan Kecamatan Gianyar, dengan nilai thit =
kelompok maupun individu untuk siswa 4,17> ttab = 2,000.
yang berhasil menjawab ataupun Dari uraian diatas memberikan
menjelaskan materi pembelajaran dengan gambaran bahwa model pembelajaran
baik. kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran
Setiap siswa menjadi siap semua tolak peluru (gaya ortodok) berpengaruh
dalam pembelajaran, dapat melaksanakan signifikan terhadap hasil belajar siswa.
diskusi dengan sungguh-sungguh, siswa Hasil penelitian ini memberikan
yang pandai dapat mengajari siswa yang implikasi bahwa terdapat perbedaan hasil
kurang pandai, dan tidak ada siswa yang belajar tolak peluru (gaya ortodok) antara
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran dengan lebih baik karena


model pembelajaran kooperatif tipe NHT model pembelajaran ini sangat menuntut
dengan siswa yang dibelajarkan dengan kesiapan siswa dengan pemanggilan nomor
menggunakan model pembelajaran dalam proses pembelajaran.
konvensional, dimana hasil belajar Penelitian ini dilaksanakan pada
kelompok eksperimen yang menggunakan pokok bahasan materi tolak peluru (gaya
model pembelajaran kooperatif tipe NHT ortodok) di kelas XI SMA Laboratorium
lebih signifikan dibandingkan dengan hasil Undiksha Singaraja, sehingga untuk
belajar kelompok kontrol yang memperoleh bukti-bukti yang lebih umum
menggunakan model pembelajaran dari penerapan model pembelajaran
konvensional. kooperatif tipe NHT diharapkan peneliti lain
Berdasarkan hasil analisis data dan untuk mencoba pada pokok bahasan lain
pembahasan dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui pengaruh penerapan
penerapan model pembelajaran kooperatif model pembelajaran kooperatif tipe NHT
tipe NHT berpengaruh signifikan (sig<0,05) dalam pembelajaran penjasorkes secara
terhadap peningkatan hasil belajar materi lebih mendalam, ini bertujuan untuk benar-
Atletik (tolak peluru gaya ortodok) pada benar mengetahui bahwa model
siswa kelas XI SMA Laboratorium Undiksha pembelajaran kooperatif benar-benar dapat
Singaraja tahun pelajaran 2016/2017. meningkatkan hasil belajar siswa dengan
Berdasarkan hasil analis data dan signifikan.
pembahasan, maka dapat diajukan Penelitian ini hanya mengukur ada
beberapa saran untuk proses pembelajaran atau tidaknya pengaruh dari model
dan penelitian lebih lanjut sebagai berikut, pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap
bagi guru penjasorkes, model pembelajaran hasil belajar tolak peluru (gaya ortodok)
kooperatif tipe NHT dapat dijadikan salah tanpa meneliti lebih jauh arah pengaruh
satu alternatif pembelajaran yang dapat yang diberikan. Di waktu mendatang dapat
diterapkan di kelas maupun diluar kelas dilakukan suatu penelitian untuk meneliti
karena model pembelajaran ini sangat sejauh mana arah pengaruh yang diberikan
cocok diterapkan untuk meransang siswa oleh model pembelajaran kooperatif tipe
agar lebih aktif dan siap menerima materi NHT terhadap hasil belajar Penjasorkes.

DAFTAR RUJUKAN Multimedia Terhadap Hasil Belajar


Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan IPS Siswa Kelas V SD Gugus III Keca
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
2001 Proses Belajar mengajar.
Cetakan pertama. Jakarta: Bumi matan Gianyar. Tersedia pada http://e
Angkasa. journal.undiksha.ac.id/index.php/JJPG
SD/article/download/3130/2599. Diaks
Juliantini, Putu. 2013. Implementasi es pada tanggal 1 januari 2017.
Pembelajaran Kooperatif NHT untuk
Meningkatkan aktivitas dan Hasil Kanca, I Nyoman. 2010. Metode Penelitian
Belajar Tolak Peluru. Tersedia pada Pengajaran Pendidikan Jasmani dan
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.ph Olahraga. Singaraja: Jurusan Ilmu
p/JJP/article/view/1666/1454. Diakses Keolahragaan Fakultas Pendidikan
pada tanggal 1 Juli 2017. Ilmu Keolahragaan Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja.
Juniantari, Anak Agung Vera. 2014.
Pengaruh Model Pembelajaran
Koopertif Tipe NHT Berbantuan
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Nopembri, Sony dan Sumaryoto. 2014.


Pendidikan Jasmani Olahraga dan
kesehatan. Jakarta. Kemdikbud.

Parwata, I Gusti Lanang Agung. 2002.


Pedoman Perkuliahan Atletik 1.
Singaraja : Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Negeri Singaraja.

Sayun, I.N.2013. Pengaruh Model


Pembelajaran Model Kooperatif
Tipe Numbered Head Together (NHT)
dan Bentuk Asesmen Terhadap
Prestasi Belajar Matematika. Tersedia
pada http://pasca.undiksha.ac.id/e-
journal/index.php/jurnal_ep/article/vie
w/866. Diakses pada tanggal 1 januari
2017.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian


Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran


Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Universitas Pendidikan Ganesha. 2016.


Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan
Disertasi. Singaraja.

Wijaya, Made Agus. 2011. Prinsip-prinsip


Pengembangan dan Modifikasi
Cabang Olahraga. Singaraja: Universi
tas Pendidikan Ganesha.

Anda mungkin juga menyukai