Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap
hasil belajar tolak peluru gaya ortodok. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen sesungguhnya
dengan menggunakan rancangan penelitian the randomize pretest-posttest control group the same
subject design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Laboratorium Undiksha
Singaraja tahun pelajaran 2016/2017 yang berdistribusi ke dalam 5 kelas. Sampel penelitian ditentukan
dengan teknik simple random sampling. Data hasil belajar dikumpulkan melalui tes obyektif, observasi
dan unjuk kerja. Hipotesis dianalisis menggunakan uji Independent Samples Test dengan bantuan SPSS
16.0 for Windows. Berdasarkan uji Independent Samples Test angka signifikansi yang diperoleh adalah
p= 0,00<0,05. Pada kelompok eksperimen diperoleh nilai rata-rata 0,307, sedangkan pada kelompok
kontrol diperoleh nilai rata-rata 0,141. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe NHT berpengaruh sangat ignifikan terhadap peningkatan hasil belajar tolak peluru gaya
ortodok pada siswa. Dengan demikian disarankan untuk proses pembelajaran guru dapat menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi tolak peluru, karena terbukti berpengaruh sangat
signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Kata-kata kunci: Kooperatif, NHT, hasil belajar, tolak Peluru gaya ortodok.
Abstract
This study is aimed to determine the effect of NHT type in cooperative learning model on the learning
outcomes of shot put in orthodox style. This study is a real experimental study using the randomize
pretest-posttest control group the same subject design. The population in this study is all students of
class XI SMA Laboratorium Undiksha Singaraja in academic year 2016/2017 which is distributed into 5
classes. The sample is determined by simple random sampling technique. Learning outcome data was
collected through objective test, observation and performance. The hypotheses were analyzed using the
Independent Samples Test whit the help of SPSS 16.0 for window. Based on the Independent Samples
Test the obtained very significance was p= 0,00<0,05. In the experimental group obtained an average
value of 0,307, while in the control group obtained an average value of 0,141. So, it can be concluded
that the cooperative learning model type NHT has a significant effect on improving the learning outcomes
of shot put of ortodhox style in students. Thus, it is suggested for the learning process, the teachers can
apply the cooperative learning model of NHT type in a learning process of shot put, because it has been
proven by having a very significant effect on the improvement of student learning outcomes.
Key words : Cooperative, NHT, learning outcomes, Orthodox Style of Shot Put
.
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
PENDAHULUAN
Pembelajaran yang baik berguna dengan baik dan terpenting siswa dapat
untuk meningkatkan hasil belajar siswa, memahami materi yang diajarkan.
dimana untuk memperbaiki kualitas Materi atletik merupakan salah satu
pendidikan guru telah mengembangkan materi yang diajarkan kepada kelas XI SMA
banyak metode pembelajaran, namun Laboratorium Undiksha Singaraja. Melalui
masih banyak guru yang kurang mengerti materi ini diharapkan siswa dapat mencapai
akan pengembangan metode hasil belajar yang maksimal. Hasil belajar
pembelajaran. Guru masih menggunkan yang diperoleh dari nilai raport ulangan
metode konvensional sehingga tengah semester pada kelas XI SMA
pembelajaran tidak sepenuhnya berhasil. Laboratorium Undiksha dengan jumlah 200
Dengan hal demikian diperlukan adanya siswa hasil belajarnya masih rendah,
penerapan metode pembelajaran yang baik Sehingga dapat disimpulkan hasil belajar
untuk memperbaiki kualitas pendidikan. siswa belum mencapai ketuntasan belajar
”Pembelajaran merupakan upaya secara keseluruhan.
penciptaan situasi dan kondisi yang Untuk memperbaiki hasil belajar
memungkinkan/merangsang siswa untuk siswa tersebut metode pembelajaran yang
belajar” (Wijaya: 2011: 9). Proses tepat dan diyakini akan dapat memperbaiki
pembelajaran merupakan proses yang hasil belajar siswa adalah pembelajaran
melibatkan interaksi antara siswa dengan menggunakan model pembelajaran
guru maupun siswa dengan siswa, dimana kooperatif tipe NHT yang berguna untuk
dari interaksi tersebut siswa diharapkan membantu siswa dalam pembelajaran
mendapatkan pemahaman tentang apa sehingga hasil belajar siswa dapat
yang diperoleh dalam situasi belajar meningkat dan siswa dapat memperoleh
mengajar. “Pembelajaran merupakan hasil belajar yang memuaskan.
proses yang interaktif antara guru dengan Seorang guru sangat penting didalam
peserta didik” (Nopembri & Sumaryoto, menerapkan model pembelajaran yang
2014: 8). tepat, sehingga memacu siswa berperan
Peserta didik harus berperan besar aktif terhadap materi yang diberikan. Oleh
dalam pembelajaran sehingga karena itu peneliti mencoba memberikan
pembelajaran tidak hanya berpusat pada salah satu alternatif pemecahan masalah
guru, peran guru sangatlah penting untuk yaitu dengan menerapkan model
menciptakan suasana yang kondusif dalam pembelajaran kooperatif tipe Numbered
pembelajaran berlangsung. Setiap pendidik Head Together (NHT). Model pembelajaran
pasti menginginkan agar peserta didiknya “Number Head Together (NHT) atau
dapat mendapatkan hasil belajar yang lebih penomoran berfikir bersama adalah
baik. Namun terkadang hasil belajar siswa merupakan jenis pembelajaran kooperatif
masih belum mencapai ketuntasan secara yang dirancang untuk mempengaruhi pola
keseluruhan. interaksi siswa dan sebagai alternatif
Dengan adanya permasalahan terhadap struktur kelas tradisional” (Trianto,
demikian maka dibutuhkan metode 2007: 62).
pembelajaran untuk memecahkan masalah “Pembelajaran kooperatif muncul dari
rendahnya hasil belajar siswa. Pemilihan konsep bahwa siswa akan lebih mudah
metode belajar yang cocok sangat berperan menemukan dan memahami konsep yang
penting dalam pembelajaran agar tujuan sulit jika dia berdiskusi dengan temannya” (
dari pembelajaran tersebut dapat tercapai. Trianto, 2007: 41). NHT pertama kali
Peran guru sangat penting dalam dikembangkan oleh Spencer Kagan, NHT
membantu siswa mencapai hasil belajar digunakan untuk melibatkan lebih banyak
yang baik, maka guru harus benar-benar siswa dalam memahami materi yang
memahami karakter siswa dan model tercangkup dalam suatu pelajaran dan
pembelajaran yang akan digunakan saat mengecek pemahaman mereka terhadap isi
mengajar, guru juga harus bisa membuat pelajaran tersebut. Dalam mengajukan
suasana pembelajaran berjalan berjalan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
menggunakan struktur empat fase sebagai suatu interaksi dalam proses pembelajaran.
sintaks NHT yaitu : (1) penomoran (2) “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu
pengajuan pertanyaan (3) berfikir bersama interaksi tindak belajar dan tindak
(4) pemberian jawaban (Trianto, 2007: mengajar” (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 3).
Pemilihan tentang model pembelajaran Hasil belajar tersebut dapat dibedakan
kooperatif tipe NHT ini juga dikuatkan oleh menjadi dampak pengajaran dan dampak
hasil penelitian dari peneliti-peneliti pengiring. Dampak “pengajaran adalah
sebelumnya, diantarnya adalah (1) hasil yang dapat di ukur seperti yang
Juniantari (2014) menemukan bahwa ada tertuang dalam angka raport, angka ijazah
Pengaruh Model Pembelajaran Koopertif atau kemampuan meloncat setelah latihan.
Tipe NHT Berbantuan Multimedia Terhadap Sedangkan dampak pengiring adalah
Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus terapan pengetahuan dan kemampuan di
III Kecamatan Gianyar, dengan hasil nilai bidang lain suatu transfer belajar” (Dimyati
thit= 4,17> ttab= 2.000, (2) Sayun (2013) dan Mudjiono,2006). Hasil belajar ini
menemukan Pengaruh Model berkaitan dengan Penjasorkes.
Pembelajaran Model Kooperatif Tipe “Penjasorkes mengadung potensi
Numbered Head Together (NHT) dan yang besar untuk memberikan sumbangan
Bentuk Asesmen Terhadap Prestasi Belajar kepada pertumbuhan dan perkembangan
Matematika. Pada menelitian ini ada siswa secara menyeluruh” (Wijaya, 2011:
pengaruh interaksi yang signifikan antara 7). “Pendidikan jasmani sapat diartikan
model pembelajaran dengan bentuk sebagai suatu proses yang bertujuan untuk
asesmen pada prestasi mereka. meningkatkan pertumbuhan dan
Dalam metode pembelajaran perkembangan siswa melalui aktivitas fisik
kooperatif tipe NHT ada kekurangan dan yang dipilih dan direncanakan dengan
kelebihannya, Kelebihan model seksama” (Wijaya, 2011: 2).
pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah Model pembelajaran dalam penelitian
setiap siswa menjadi siap semua dalam ini adalah model Pembelajaran Kooperatif
pembelajaran, dapat melaksanakan diskusi tipe NHT, model pembelajaran tersebut
dengan sungguh-sungguh, siswa yang dapat diterapkan untuk proses
pandai dapat mengajari siswa yang kurang pembelajaran yang dapat memudahkan
pandai, dan tidak ada siswa yang guru untuk mengajar dan siswa dapat
mendominasi dalam kelompok. Sedangkan mengerti materi yang disampaikan.
kekurangan model pembelajaran kooperatif Pembelajaran NHT merupakan salah
tipe NHT adalah tidak semua nomor satu pembelajaran kooperatif. “Numbered
dipanggil oleh guru sehingga tidak semua Head Together (NHT) atau penomoran
menjawab, membutuhkan waktu yang relatif berfikir bersama merupakan jenis
lama, kemungkinan nomor yang sudah pembelajaran yang dirancang untuk
dipanggil dapat dipanggil lagi oleh guru, mempengaruhi pola interaksi siswa dan
tidak semua anggota kelompok yang sebagai alternatif terhadap kelas
memiliki nomor yang sama terpanggil oleh tradisional” (Trianto, 2007: 62). “Numbered
guru presentase mewakili kelompoknya. Head Together (NHT) pertama kali
Berdasarkan uraian di atas peneliti dikembangkan oleh Spenser kagen pada
merasa terdorong untuk mengadakan tahun (1993) untuk melibatkan lebih banyak
penelitian yang berjudul Pengaruh Model siswa dalam menelaah materi yang
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered tercakup dalam suatu pelajaran dan
Head Together (NHT) Terhadap Hasil mengecek pemahaman mereka terhadap isi
Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodok Pada pelajaran tersebut” (Trianto, 2007). Melalui
Siswa Kelas XI SMA Laboratorium pembelajaran ini diharapkan dapat
Undiksha Singaraja Tahun Pelajaran memperbaiki hasil belajar siswa.
2016/2017. Masalah yang terdapat dalam
Hasil belajar dalam penelitian ini penelitian ini adalah hasil belajar siswa
adalah hasil belajar siswa dalam proses yang masih rendah sehingga diperlukan
pembelajaran. Hasil belajar adalah adanya perbaikan untuk mengatasi
kemampuan yang diperoleh seseorang dari
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam menganalisa data untuk memberi arti
penelitian ini adalah eksperimen terhadap data tersebut secara efektif dan
sesungguhnya (true experimental). ”jadi efesien” (Kanca, 2010: 55).
cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan Hasil belajar yang di analisis dalam
sampel dipilih secara random” (Sugiyono, penelitian ini adalah hasil belajar tolak
2012: 112). peluru gaya ortodok pada aspek kognitif,
Rancangan pada penelitian ini adalah afektif, dan psikomotor. Hasil belajar yang
rancangan the randomized pretests- dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa
postest control group the same subjec melalui pretest dan posttest dan kemudian
design. Rancangan penelitian adalah dicari gain score yang dinormalisasikan
“rencana tantang bagaimana cara (GSn) untuk analisis data.
mengumpulkan, menyajikan, dan
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
KELAS Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai Eksperimen .132 36 .115 .921 36 .013
*
Konvensional .106 36 .200 .959 36 .201
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
Kemudian uji yang kedua dengan Sehingga dapat disimpulkan data nilai
menggunakan uji SPSS 16.0 for windows kedua kelas tersebut homogen.
homogenitas Levene’s Test of Equality of lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
Error Variance dengan hasil p= 0,561>0,05
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95%
Confidence
NILAI Equal
variances .340 .561 9.610 70 .000 .1665 .0173 .1319 .2010
assumed
Equal
variances
9.610 67.370 .000 .1665 .0173 .1319 .2010
not
assumed
e-Journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)