No. Dokumen :
SPO/C.VII/UKP/149/IV/2016
SPO No. Revisi :-
Tanggal Terbit: 4 April 2016
Halaman :
SUJOTO, SKM.
PUSKESMAS
NIP 19600217 198309
KARANGLEWAS
1 001
Pengertian No. ICPC-2 : S99 Skin disease other
No. ICD-10 : L71.0 Perioral dermatitis
Tingkat Kemampuan 4A
Masalah Kesehatan
Dermatitis perioral adalah erupsi eritematosa persisten yang
terdiri dari papul kecil dan papulo-pustul yang berlokasi di sekitar
mulut.
Dermatitis perioral dapat terjadi pada anak dan dewasa. Dalam
populasi dewasa, penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita
daripada pria. Namun, selama masa kanak-kanak persentase
pasien pria lebih besar. Pada anak-anak, penyakit ini memiliki
kecenderungan untuk meluas ke periorbita atau perinasal.
Tujuan Semua pasien yang datang ke Puskesmas Karanglewas mendapatkan
pelayanan yang sesuai dengan prosedur
Kebijakan Keputusan Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Karanglewas nomor :
440/C.VII/SK/06/I/2016 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
Puskesmas Karanglewas
Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan yang dirasakan pasien adalah gatal dan rasa panas
disertai timbulnya lesi di sekitar mulut.
Faktor Risiko
1. Pemakaian kortikosteroid topikal.
2. Pemakaian kosmetik.
3. Pasien imunokompromais
Pemeriksaan Penunjang
Umumnya tidak diperlukan. Beberapa agen penyebab terlibat
dalam patogenesis penyakit ini diantaranya penggunaan
kosmetik dan glukokortikoid. Studi case control di Australia
memperlihatkan bahwa pemakaian kombinasi foundation,
pelembab dan krim malam meningkatkan risiko terjadinya
dermatitis perioral secara signifikan. Penggunaan kortikosteroid
merupakan penyebab utama penyakit ini pada anak-anak.
Beberapa faktor lainnya yang juga diidentifikasai diantaranya
infeksi, faktor hormonal, pemakaian pil kontrasepsi, kehamilan,
fluoride dalam pasta gigi, dan sensitasi merkuri dari tambalan
amalgam. Demodex folliculorum dianggapmemainkan peran
penting dalam patogenesis dermatitis perioral terutama pada
anak dengan imunokompromais. Namun, laporan terbaru
menunjukkan bahwa density dari D.folliculorum merupakan
fenomena sekunder penyebab dermatitis perioral.
Diagnosis Banding
Dermatitis kontak, Dermatitis seboroik, Rosasea, Akne, Lip-licking
cheilitis, Histiocytosis , Sarkoidosis
Komplikasi
Infeksi sekunder
Kriteria rujukan
Pasien dirujuk apabila memerlukan pemeriksaan mikroskopik
atau pada pasien dengan gambaran klinis yang tidak biasa dan
perjalanan penyakit yang lama.
DERMATITIS PERIORAL
No. Dokumen :
SPO/C.VII/UKP/149/IV/2016
SPO No. Revisi :-
Tanggal Terbit: 4 April 2016
Halaman :
Peralatan
Tidak diperlukan peralatan khusus untuk mendiagnosis penyakit
dermatitis perioral.
Prognosis
Prognosis umumnya bonam jika pasien menghentikan
penggunaan kosmetik atau kortikosteroid topikal.
Diagram Alir
Subjective
Objective
Assessment
Plan