Anda di halaman 1dari 6

MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN MENURUT KURIKULUM 2013

Oleh Wikarti,S.Pd.

Guru Bahasa Inggris MTs Negeri Sridadi, Kabupaten Batanghari, Jambi

A.Kurikulum 2013 dan aspek-aspeknya

Kurikulum 2013 merupakan suatu kurikulum yang dibentuk untuk mempersiapkan lahirnya generasi
emas bangsa Indonesia dengan sistem dimana siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).
Aspek-aspek yang ingin dicapai dalam kurikulum 2013 adalah aspek pengetahuan, keterampilan dan
sikap.

Aspek Pengetahuan dalam kurikulum 2013 sama seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya, yaitu
penekanan pada tingkat pemahaman siswa dalam pelajaran. Nilai dari aspek pengetahuan bisa didapat
dari Ulangan Harian, Ujian Tengah/Akhir Semester, dan Ujian Kenaikan Kelas. Pada kurikulum 2013,
Pengetahuan bukan aspek utama seperti pada kurikulum-kurikulum sebelumnya.

Aspek keterampilan merupakan aspek baru dalam kurikulum di Indonesia. Keterampilan merupakan
penekanan pada skill atau kemampuan/ketrampilan, misalnya adalah kemampuan untuk
mengemukakan pendapat, berdiksusi/bermusyawarah, membuat laporan, serta berpresentasi. Aspek
Keterampilan merupakan salah satu aspek penting karena dengan ketrampilan siswa dapat menyalurkan
pengetahuannya sehingga pengetahuan tidak hanya menjadi teori semata.

Aspek sikap merupakan aspek yang agak sulit untuk dinilai. Sikap meliputi sopan santun, adab dalam
belajar, absensi, sosial, dan agama. Diperlukan kerja sama yang baik antara orang tua,guru mata
pelajaran, wali kelas dan guru BK agar penilaian aspek ini lebih optimal. Agar penilaian sikap dapat
diterapkan setiap tatap muka, guru harus menyiapkan lembar pengamatan penilaian sikap.

B.Model dan metode pembelajaran


Istilah model pembelajaran amat dekat dengan pengertian strategi pembelajaran. Istilah model
pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada suatu strategi, metode, dan teknik.
Sedangkan istilah “strategi “ awal mulanya dikenal dalam dunia militer terutama terkait dengan perang
atau dunia olah raga, namun demikian makna tersebut meluas tidak hanya ada pada dunia militer atau
olahraga saja akan tetapi bidang ekonomi, sosial, dan pendidikan. Menurut Ruseffendi (1980), istilah
strategi, metode, pendekatan dan teknik didefinisikan sebagai berikut : 1. Strategi pembelajaran adalah
separangkat kebijaksanaan yang terpilih, yang telah dikaitkan dengan faktor yang menetukan warna
atau strategi tersebut, yaitu : a. Pemilihan materi pelajaran (guru atau siswa) b. Penyaji materi pelajaran
(perorangan atau kelompok, atau belajar mandiri) c. Cara menyajikan materi pelajaran (induktif atau
deduktif, analitis atau sintesis, formal atau non formal) d. Sasaran penerima materi pelajaran (
kelompok, perorangan, heterogen, atau homogen. 2. Pendekatan Pembelajaran adalah jalan atau arah
yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi itu
disajikan. Misalnya memahami suatu prinsip dengan pendekatan induktif atau deduktif. 3. Metode
Pembelajaran adalah cara mengajar secara umum yang dapat diterapkan pada semua mata pelajaran,
misalnya mengajar dengan ceramah, ekspositori, tanya jawab, penemuan terbimbing dan sebagainya. 4.
Teknik mengajar adalah penerapan secara khusus suatu metode pembelajaran yang telah disesuaikan
dengan kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan media pembelajaran serta kesiapan siswa.
Sedangkan Model Pembelajaran adalah sebagai suatu disain yang menggambakan proses rincian dan
penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau
perkembangan pada diri siswa (Didang : 2005)

Mengajar belajar adalah kegiatan guru murid untuk mencapai tujuan tertentu, makin jelas tujuan makin
besar kemungkinan ditemukan model pembelajaran dan metode penyampaian yang paling serasi.
Namun tidak ada pegangan yang pasti tentang cara mendapatkan model dan metode mengajar yang
paling tepat. Tepat tidaknya suatu model dan metode baru terbukti dari hasil belajar siswa. Model
pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi
sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan
aktifitas belajar mengajar (Udin Winataputra, 1994,34). Jadi model pembelajarn bersifat preskriptif
(menentukan/memberi petunjuk) yang relatif sulit dibedakan dengan strategi pembelajaran. Model
pembelajaran yang efektif adalah model pembelajaran yang memiliki landasan teoritik yang humanistik,
lentur, adaktif, berorientasi kekinian, memiliki sintak pembelajaran (pola urutan) yang sederhana,
mudah dilakukan, dapat mencapai dan hasil belajar yang ingin dicapai.

Setiap model pembelajaran diawali dengan upaya menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa agar
terlibat dalam proses pembelajaran dan diakhiri dengan tahap menutup pelajaran, didalamnya meliputi
kegiatan merangkum pokok-pokok pelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru.
Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara –cara mengajar yang dipergunakan oleh
seorang guru atau instruktur. Pengertian lain ialah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar
atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secaraindividual maupun kelompok,
agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Makin baik
metode mengajar, makin efektif pula pencapaian tujuan (Ahmadi, 2005 : 52)

C.Metode Inquiry

Berikut ini adalah contoh metode yang digunakan dalam kurikulum 2013 yaitu metode inkuiri. Metode
inquiri adalah metode pembelajaran dimana siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses penemuan,
penempatan siswa lebih banyak belajar sendiri serta mengembangkan keaktifan dalam memecahkan
masalah.

Proses inquiri adalah suatu proses khusus untuk meluaskan pengetahuan melalui penelitian. Oleh
karena itu metode inquiri kadang-kadang disebut juga metode ilmiahnya penelitian. Metode inquiri
adalah metode belajar dengan inisiatif sendiri, yang dapat dilaksanakan secara individu atau kelompok
kecil.

Metode inquiri merupakan metode pengajaran yang berusaha meletakan dasar dan mengembangkan
cara befikir ilmiah. Dalam penerapan metode ini siswa dituntut untuk lebih banyak belajar sendiri dan
berusaha mengembangkan kreatifitas dalam pengembagnaan masalah yang dihadapinya sendiri.
Metode mengajar inquiri akan menciptakan kondisi belajar yang efektif dan kundusif, serta
mempermudah dan memperlancar kegiatan belajar mengajar (Sudjana, 2004 : 154).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa metode inquiri dalam penelitian ini
adalah suatu teknik instruksional dalam proses belajar mengajar dan siswa dihadapkan pada suatu
masalah, dan tujuan utama menggunakan metode inquiri adalah membantu siswa dalam
mengembangkan keterampilan penemuan ilmiah.

Sedangkan asumsi-asumsi yang mendasari metode inquiri adalah sebagai berikut : 1. Keterampilan
berpikir kritis dan berpikir dedukatif sangat diperlukan pada waktu mengumpulkan evidensi yang
dihubungkan dengan hipotesis yang telah dirumuskan oleh kelompok 2. Keuntungan para siswa dari
pengalaman-pengalaman kelompok di mana mereka berkomunikasi, berbagai tanggung jawab dan
bersama-sama mencari pengetahuan. 3. Kegiatan-kegiatan belajar yang disajikan dalam semangat
berbagi inquri menambah motivasi dan memajukan partisipasi aktif (Hamalik, 2003 : 64).

Syarat-syarat penerapan Metode Inquiry adalah:

·Perumuskan topik inquiri dengan jelas dan bermanfaat bagi siswa

·Membentuk kelompok yang seimbang, baik akademik maupun sosial

·Menjelaskan tugas dan menyediakan balikan kepada kelompok-kelompok dengan cara yang responsif
dan tepat waktunya.

·Sekali-kal perlu intervensi oleh guru agar terjadi interaksi antarpribadi yang sehat dan demi kemajuan
tugas.

·Melaksanakan penilaian terhadap kelompok, baik terhadap kemajuan kelompok maupun terhadap
hasil-hasil yang dicapai (Hamalik, 2004 : 65).

Penerapan metode inquiri dalam proses belajar mengajar menuntut keaktifan siswa dalam belajar
individu, maupun kelompok.

Kelebihan dan Kelemahan Metode Inquiri a. Kelebihan Metode Inquiri

1.Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berfikir dan menggunakan kemampuannya untuk hasil
akhir.

2.Perkembangan cara berfikir ilmiah, seperti menggali pertanyaan, mencari jawaban, dan menyimpulkan
/ memperoses keterangan dengan metode inquiri dapat dikembangkan seluas-luasnya.
3.Dapat melatih anak untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat mengembangkan pendidikan
demokrasi.

b. Kelemahan metode inquiri

1.Belajar mengajar dengan metode inquiri memerlukan kecerdasarn anak yang tinggi. Bila anak kurang
cerdas, hasilnya kurang efektif

2.Metode inquri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda, misalnya anak SD.

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap metode mempunyai kelebihan dan
kekurangan tetapi semua itu dapat diatasi dengan baik jika seorang guru kreatif dalam menggunakannya
dan siswa akan terlihat aktif dalam proses belajar mengajar.

What is your favourite food? Apa makanan kesukaanmu?

Pagi itu siswa-siswi kelas VII.2 MTs Negeri Sridadi melaksanakan Kegiatan BelajarMengajar (KBM) seperti
biasanya. Namun pagi itu ada yang lain, bu Wikarti(guru Bahasa Inggris MTs Negeri Sridadi) mengajak
siswa-siswinya keluar kelas untuk belajar. Sebenarnya belajar bisa dilaksanakan dimana saja baik
didalam maupun diluar kelas. Guru harus pandai menciptakan suasana agar proses belajar
mengajarmenarik.

Belajar bahasa mempunyai empat ketrampilan yang tidak bisa dipisahkan yaitu, mendengarkan,
berbicara, membaca dan menulis. Di kurikulum 2013 ini banyak menuntut siswa agar lebih aktif dalam
proses belajar mengajar sementara guru menjadi fasilitator.
Materi pada saat itu adalah makanan kesukaan.What is your favourite food?. Dengan menggunakan
metode tanya jawab siswa siswi saling bertanya dan menjawab pertanyaan temannya dan siswa yang
bertanya menulis di buku tugas tentang kesukaan temannya tersebut dengan mengisi tabel yang sudah
dibuat terlebih dahulu. Setelah selesai saling bertanya dan menjawab pertanyaan,mereka
mempresentasikan didepan kelas dengan bimbingan guru.

Ternyata dengan menggunakan metode tanya jawab ini siswa sangat tertarik, hal ini dibuktikan dengan
keinginan siswa menggali makanan kesukaan temannya dan belum mau berhenti sebelum tabel di buku
tugasnya terisi semua.

Anda mungkin juga menyukai