beberapa siswa dari SD, SMP, hingga SMA/SMK. Saya juga ikut
menjadi tutor di suatu bimbel (bimbingan belajar) dan meng-handle
juga les privat di rumah selama lebih dari dua tahun. Maka dengan
latar belakang ini saya sangat terbiasa menghadapi siswa-siswi
sekolah dengan kurikulum yang cukup berbeda.
Suatu hari saya dapat tawaran mengajar oleh teman untuk mengajar
privat keponakannya, saat itu karena saya masih ada waktu senggang
maka saya terima tawaran itu tanpa pikir panjang. Singkat cerita hari
Senin saya langsung ke rumahnya. Di sana kita mulai perbincangan
ringan bersama ibunya. Anaknya bernama Felita, siswa kelas lima
Sekolah Dasar (SD). Dari perbincangan singkat ini ternyata Felita
hanya menerima mata pelajaran Bahasa Inggris tidak sampai dua
semester. Sehingga kedua orang tuanya khawatir ia akan tertinggal,
maka akhirnya memanggil saya sebagai guru les untuk memberikan
bekal padanya sebelum nantinya lanjut ke SMP.
Pada saat itu saya cukup bingung harus mengajarkan semua dari nol.
Saat itu belum ada persiapan apa pun.
"Waduhh bisa kacau ini, kudu mulai dari mana coba", batinku.
Beruntungnya ibunya sempat membeli beberapa buku pedoman, jadi
bisa sedikit lega. Terlebih anaknya antusias dan mudah menangkap
materi.