Anda di halaman 1dari 5

My Secret to Mastering English and How I Can Help You

Hai, nama saya Peter Paros. Kamu mungkin tahu saya dari Instagram
@peterparos. Saya alumni jurusan Hukum Internasional tapi sudah lama
mengajar Bahasa Inggris dan TOEFL/IELTS. Terakhir saya mengajar di
mahasiswa di universitas tempat aku kuliah dulu. Saya juga tutor di
berbagai komunitas mahasiswa sejak kuliah yang membernya ribuan.

Di tulisan ini saya mau berbagi tips berdasarkan pengalaman saya yang bisa
menjamin kamu fasih bahasa Inggris dan TOEFL/IELTS kalau kamu gunakan.
Kamu bahkan bisa lihat langsung hasilnya malam ini juga. Ini agak panjang
tapi kalau kamu bersedia baca sampai selesai, saya yakin kamu akan sangat
terbantu. Saya menulis ini seperti berbicara bahasa Indonesia, jadi maklum
kata-katanya tidak baku.

Tapi sebelum saya bagikan tipsnya, saya mau pastikan dulu kalau kamu
adalah orang yang cocok untuk baca tips ini. Apakah kamu merasa bahwa
beberapa atau semua hal-hal di bawah ini adalah masalah kamu?

 Saya tahu grammar dan mengerti ketika orang berbicara tapi merasa
susah berbicara Bahasa Inggris.
 Saya merasa bahwa kosa kata saya kurang.
 Saya takut dan gugup ketika berbicara Bahasa Inggris, kadang tiba-
tiba blank.
 Saya sudah pernah kursus bahasa Inggris tapi sepertinya tidak begitu
membantu.
 Saya tahu bahwa kemampuan komunikasi dan bahasa Inggris itu
sangat penting untuk masa depan saya.
 Saya berencana kuliah ke luar negeri, tapi tidak tahu banyak tentang
TOEFL/IELTS.

Apakah beberapa atau semua yang saya sebutkan di atas menggambarkan


masalah kamu? Kalau kamu jawab iya, tips yang saya bagikan ini sangat
cocok untuk kamu.

Saya juga akan menunjukan bahan belajar yang saya dulu gunakan
yang sangat membantu saya bisa berkomunikasi bahasa Inggris
sefasih sekarang ini.

Saya punya prinsip belajar, “IF YOU WANT TO BE THE BEST, LEARN FROM
THE BEST”. Kalau kamu ingin menjadi luar biasa di suatu bidang, usahakan
belajar dari orang yang memang sudah bisa melakukan apa yang mau kamu
lakukan, bukan dari orang yang hanya tahu teorinya dan belajar dari yang
orang terbaik di bidang itu.
Itu prinsip yang selalu saya bawa ketika mau belajar apapun. Saya sadar itu
memang akan lebih sulit, tapi kenyataannya: orang yang lebih banyak
melakukan pengorbanan, akan mendapatlkan hasil yang lebih banyak juga.

Rahasia saya untuk fasih bahasa Inggris hanya satu kata, yaitu saya fokus pada
pronunciation atau pengucapan terlebih dahulu. Jangan mulai dari grammar
karena kamu hanya akan pusing dan takut berbicara. Saya tidak bilang grammar
itu tidak penting. Itu penting, tapi bukan sebagai fokus kamu supaya fasih
menggunakan bahasa Inggris.

Sebagai contoh, bayangkan kamu jalan-jalan ke New York City, Amerika Serikat.
Di jalan kamu bertemu anak kecil yang berumur 6 tahun. Kamu tanya, “Kid, can
you tell me what “past tense” is? And what is the formula of “passive voice?”

Anak kecil itu tidak akan bisa menjawab pertanyaan kamu. Tapi ketika anak itu
pulang, dia bisa katakan sama ibunya, “Mom, I was asked by a girl about past tense
and passive voice, but I had no idea what she was talking about”. Kemungkinan
besar ibunya juga tidak tahu menjelaskannya karena dia juga tidak belajar
grammar.

Coba perhatikan sedikit saja yang anak itu tadi katakan:

“I was asked by a girl”. Kalimat ini adalah passive voice dalam bentuk past tense.
Itu berarti bahwa dia bisa menggunakannya dengan benar tapi tidak tahu rumus
dan nama struktur kalimat yang dia gunakan.

Anak-anak belajar bahasa dengan cara yang mirip di selurh dunia. Walaupun
bahasa sebenarnya sangat kompleks, anak-anak secara tidak sadar sudah tahu
kebanyakan grammar bahasa pertama mereka sebelum umur 5 tahun. Mereka
tahu itu tanpa diajari oleh orang tua mereka karena orang tua juga tidak tahu
secara sadar aturan grammar.
Tahap anak kecil belajar bahasa:
1. Orang tua berbicara dengan anaknya dengan versi bahasa anak kecil, bukan
bahasa orang dewasa.
2. Mereka mendengar suara orang tua mereka dan belajar mengucapkan apa yang
mereka dengar.
3. Mereka mulai sadar kalau suara itu ada artinya.
4. Mereka ucapkan berulang-ulang dan kira-kira ketika umur 2 tahun, mereka sudah
bisa menggabungkan 2 kata sekaligus.
5. Mereka mendengar orang tua dan orang-orang di sekitar mereka berbicara dan
belajar mengucapkannya berulang-ulang sampai mereka lancar berbicara dengan
grammar yang benar.
6. Mereka mulai belajar menulis setelah bisa berbicara.

Saya menjelaskan tahap ini supaya kamu tidak merumitkan belajar bahasa
seperti yang selama ini kamu lakukan.

Semua bahasa dipelajari dengan tahap yang sama. Tapi karena kamu sudah
bukan bayi lagi dan sudah bisa berbahasa Indonesia, cara belajar bahasa
Inggris sedikit berbeda.

Saya lahir dan dibesarkan di desa. Jadi bahasa pertama saya bahkan bukan
bahasa Indonesia.

Ini tahap yang saya lakukan untuk belajar bahasa Inggris:


1. Dengarkan bahasa Inggris setiap hari.
2. Belajar pengucapan bahasa Inggris.
3. Praktekan dengan membaca apapun yang kamu suka dengan bersuara.
4. Pelajari kosa kata dan sekali-sekali analisa aturan grammar-nya yang kamu baca
dari buku/artikel dalam bahasa Inggris.
5. Praktekan dengan menjelaskan apa yang kamu pelajarai dengan bahasa Inggris
yang simple.
6. Ulangi setiap hari.

Grammar sebenarnya dipelajari hanya supaya tahu nama struktur kalimat


saja, bukan sebagai panduan berbicara.

Ingat ketika kamu masuk TK atau SD? Kamu diajari menulis bahasa
Indonesia kamu sudah tahu berbicara bahasa Indonesia atau setidaknya
kamu sudah mengerti orang berbicara bahasa Indonesia. Artinya, kamu
sudah bisa berbicara terlebih dahulu.
Tapi masalahnya di sekolah kamu diajari menulis bahasa Inggris dengan
grammar sebelum kamu bisa berbicara bahasa Inggris atau setidaknya
mengerti terlebih dahulu.

Kamu diajari seperti itu terus sampai SMA bahkan sampai kuliah. Makanya
kamu punya kepercayaan bahwa bahasa Inggris itu sulit, banyak rumus,
rumit seperti matematika. Itu yang membuat jarang orang Indonesia jago
bahasa Inggris dari sekolah atau les.

Kembali ke anak kecil Amerika tadi. Dia bisa lakukan “Speak First” karena dia
tinggal di negara yang memang menggunakan bahasa Inggris, tapi kamu
tidak. Jadi kamu susah menjadi seperti dia kecuali jika orang di sekitar kamu
menggunakan bahasa Inggris.

Itulah mengapa di awal saya tidak katakan kuasai speaking dulu, tapi kuasai
pronunciation terlebih dahulu.

Speaking harus punya lawan bicara, tapi pronunciation bisa dilakukan


sendiri. Inilah inti dari tulisan ini. Kalau kamu bisa mengucapkan dengan
sangat baik, kamu bisa praktek dengan membaca apapun yang kamu suka
dengan bersuara dalam bahasa Inggris. Itu sangat efektif karena kamu
melakukannya dengan aktif.

Kamu bisa membaca tentang topik apapun yang kamu suka supaya rasanya
tidak seperti belajar, tapi karena ingin tahu apa yang ingin kamu tahu.
Katakanlah kamu mau tahu kenapa langit itu biru. Kamu google saja “why is
the sky blue”.

Nanti hasilnya pasti artikel ditulis oleh penulis professional. Ketika kamu
baca dengan suara, sebenarnya yang kamu lakukan adalah:

 Melatih lidah kamu sampai sefleksibel mungkin mengucapkan kata-kata


agar nanti kamu tidak kaku ketika berbicara.
 Belajar grammar secara tidak sadar atau secara intuitif karena grammar
bacaan itu sudah benar, jadi kamu nanti tahu grammar yang aktif dengan
sendirinya. Bukan menghafal satu per satu. Ini cara native speaker belajar
grammar.
 Kosakata kamu terus bertambah karena banyak kata di bacaan itu yang
kamu tidak tahu artinya. Kamu kamu cari tahu, bukan hafal kata-kata secara
acak tapi todak bisa digunakan.
 Kosakata kamu jadi aktif karena yang kamu ucapkan itu kamu dengar lagi,
jadi kamu bisa gunakan ketika berbicara tanpa harus berpikir kata-kata
terlebih dahulu.
 Listening kamu semakin bagus, karena kamu mendengar lagi yang kamu
ucapkan.
 Pengetahuan kamu jadi bertambah, karena kamu mendapat pelajaran dari
yang kamu baca. Jadi kamu sebenarnya bukan belajar bahasa Inggris, tapi
mau tahu apa yang kamu mau tahu.
 Speaking kamu jadi lebih lincah karena kamu sering mengucapkan karena
seakan-akan kamu berbicara.
 Kamu bisa lakukan gratis kapanpun, dimanapun dan sesering apapun yang
kamu mau. Jadi nggak perlu tergantung dengan siapapun.
 Saya bisa kasih tahu keuntungan yang lain lagi tapi yang paling penting
adalah kita belajar menggunakan 3 indra paling dominan, yaitu melihat,
mendengar, merasakan. Ketika kamu membaca dengan bersuara, kamu
menggunakan 3 indra itu sekaligus pada saat bersamaan, makanya itu
PERFECT!

Luar biasa bukan?

Hanya dengan fokus pada satu hal yaitu pronunciation, semuanya menjadi
jauh lebih mudah.

Jadi, sederhana sekali. Tapi simple bukan berarti mudah. Fokus dengan
pengucapan, dan praktek tiap hari dengan membaca yang kamu suka dengan
bersuara. Kamu akan terkejut seberapa cepat kamu akan fasih berbicara dan
mengemukakan pendapat kamu dalam bahasa Inggris.

Itu rahasia saya. Saya suka bisnis. Setiap pagi saya membaca selama satu jam
buku bisnis favorit saya yang ditulis oleh pebisnis terbaik di dunia dengan
bersuara.

Saya membacanya bukan untuk belajar bahasa Inggris tapi untuk


mengetahui isi bukunya. Tanpa sadar bahasa Inggris saya jadi terus semakin
baik juga sampai bisa jadi seperti sekarang.

Tapi masalahnya adalah pronunciation sulit dipelajari sendiri. Saya juga


bukan belajar sendiri. Grammar bisa sendiri karena kamu tinggal beli
bukunya yang bertebaran di luar sana.

Kemudian bagaimana saya belajarnya?

Saya ikuti prinsip belajar yang saya sebutkan di awal artikel ini “If you want
to be the best, learn from the best”.

Semua yang saya pelajari tentang pronunciation, grammar, TOEFL/IELTS,


vocabulary, communication, dll, saya pastikan terlebih dulu bahwa mereka
terbaik di bidangnya. Kalau kamu ingin tahu bahan-bahan yang saya
gunakan, kamu bisa klik tulisan di bawah ini.

TELL ME ABOUT THE MATERIALS

Anda mungkin juga menyukai