Anda di halaman 1dari 18

Notulensi KulWhap

Menguatkan Fondasi

Berbahasa Inggris Anak

Melalui Buku Cerita Berima


Narasumber :
Saras Dhona Septia, S. Pd., Gr
Arianti Nuur Annisa, S.T., M.T
MENGUATKAN FONDASI
15 November 2022

BERBAHASA INGGRIS ANAK

MELALUI BUKU CERITA BERIMA

Materi Pendahuluan
Read Aloud ini salah satu stimulasi yang dapat kita berikan untuk
anak sejak mereka berada dalam kandungan. Aktivitas ini sangat
mudah dan murah, namun manfaat yang diberikan sangat sangat
luar biasa. Salah satu manfaat yang diberikan adalah dapat
mendukung kemampuan berbahasa anak, mulai dari mampu
berbicara hingga mampu membaca. Dan yang menarik disini,
melalui Read Aloud kita juga bisa mengenalkan bahasa asing ke
anak-anak. Salah satunya adalah bahasa Inggris, yang rasanya
kemampuan ini sangat sangat perlu untuk dimiliki oleh anak-anak
kita.

Anak-anak usia dini mendapatkan bahasa pertama kalinya melalui


pendengarannya. Mereka belajar pertama kali dengan
mendengarkan. Semua anak punya potensi akan hal ini. Dan kita,
sebagai orang dewasa lah yang harusnya mampu untuk
membantu anak-anak menemukan waktunya untuk menyingkap
kekuatan yang ada dalam diri mereka ini.

Dalam bukunya yang berjudul The Formation of Man, Montessori


mengungkapkan bahwa untuk membangun bahasa, anak perlu
banyak mendengarkan. Lebih lengkapnya, bisa didengarkan di mini
series Montessori Haus Asia ke 3 di bulan Oktober (Rangkuman juga
ada di feeds instagram ya).

Mendengarkan (listening) adalah kemampuan reseptif. Outputnya


nanti adalah kemampuan produksi di writing dan speaking. Oleh
karenanya, penting sekali memberikan anak input akan bahasa
yang kaya dan juga benar penyampaiannya. Penting sekali untuk
anak mendengarkan kosakata, cerita, dan kalimat yang bukan
dibuat-buat lucu. Semua harus benar dan tepat. Hal itu
dimaksudkan agar input yang didapatkan itu bisa teproses menjadi
output yang komplit.
Jadi, sudah jelas, anak belajar bahasa melalui mendengarkan
awalnya. Berarti, kalau kita mau meletakkan fondasi kemampuan
berbahasa inggris anak, kita harus lebih sering memberikan
exposure Bahasa Inggris pada anak. Tidak mungkin ada output
misal tiba-tiba anak bisa Bahasa Inggris, tapi sebelumnya anak
tidak pernah bersentuhan dengan bahasa ini.

Tapi bagaimana jika kita tidak bisa Berbahasa Inggris?


kita bisa mulai dari hal yang kita bisa dulu. Saya pernah membaca
kisahnya Mba @putrinyanormal yang anaknya jadi bilingual.
Awalnya beliau tidak ada intensi untuk bilingual. Tapi ketika anak
beliau berusia sekitar 3 tahun, mulai dibacakan buku berbahasa
inggris, mengajak berbicara Bahasa Inggris dengan teknik konsisten
berbahasa Inggris di satu situasi khusus, juga mendengarkan
nursery rhymes.

Kita sudah jamak mengetahui berbagai manfaat anak dibacakan


buku. Tetapi, tahukah kita kalau mendengarkan cerita yang berima
bisa memberi manfaat lebih pada kemampuan berbahasa anak?
Dengan kata lain bukan sekadar membacakan buku biasam Tapi
buku yang ada rimanya. Jika buku yang bahasanya biasa saja
banyak manfaatnya, apalagi buku yang berima.

Rima adalah kesamaan pola suara di akhir. Kesamaan pola suara


ini biasanya akan menarik perhatian anak. Anak seperti menangkap
sesuatu yang lucu dan menarik. Ketika anak sudah menyadari dan
menangkap kesamaan tersebut berarti anak sudah mulai memiliki
kesadaran fonologis.

Apa itu kesadaran fonologis?


Kesadaran fonologi adalah kemampuan anak dalam mendeteksi
dan memanipulasi bunyi. Kesadaran fonologi terlihat ketika anak
dapat mendeteksi level kata, suku kata dan onsetrime. Kesadaran
fonemik merupakan bagian dari kesadaran fonologi tergambar
ketika anak dapat memanipulasi bunyi seperti memisahkan,
menggantikan, mengabungkan, membagikan dan enghilangkan
bunyi pada kata. (Sumber: repository.upi.ed)
Singkatnya, kesadaran fonologis adalah kemampuan untuk
mengidentifikasi dan mengelompokkan suara dalam kumpulan
kata-kata, dan memahami bagaimana suara yang berbeda dapat
disatukan untuk membuat kata-kata. Kemampuan ini penting sekali
dimiliki oleh seorang anak. Saat kita mengucapkan suatu kata, pada
dasarnya kita sedang menggabungkan beragam suara dalam pola
berbeda.

Itulah mengapa, jika kita belajar cara membaca the Montessori


Way, ada yang namanya Pink Series. Di sana, anak diajak
membaca list kata-kata yang memiliki rima yang sama. Dengan
pengetahuan ini, anak akan mampu mencocokkan huruf dengan
suara, ketika mereka mulai membaca dan menulis. Lambat laun,
anak akan paham bagaimana bahasa ini tuh bekerja.

Mengapa Rima Penting?


1. Rima membantu anak memahami bagaimana bahasa bekerja.
Rima membantu anak menyadari suara dan menggunakannya
dengan menggabungkannya menjadi kata-kata kelak.
2. Bahasa juga ada iramanya. Kan tidak mungkin kita berbicara
dengan suara yang datar. Pastinya harus hidup gitu kan?
Makanya, harus ada iramanya. Kalau di kosakata dan kalimat
Bahasa Inggris, ada pola penekanannya juga. Nantinya, anak
akan sadar bahwa ada pola tertentu yang berbeda digunakan
dalam situasi tertentu.
3. Ada satu keterampilan membaca lain, yakni memprediksi. Anak-
anak akan mengantisipasi kata-kata berima, sehingga mereka
secara otomatis akan mampu mengira kata-kata selanjutnya
apa. Tentunya, setelah anak-anak memiliki input yang cukup ya.
4. Rima membantu anak mengembangkan kemampuan menulis
nantinya. Anak-anak akan paham bahwa kata-kata yang
memiliki bunyi yang sama sering kali memiliki huruf yang sama.
Misal cat dan bat memiliki akhiran -at
5. Rima itu menyenangkan. Anak-anak pasti akan tertarik.
Kembali ke pembahasan awal. Karena anak pertama kali
mengakuisisi bahasa melalui mendengarkan, tentunya, cara kita
melafalkan setiap kata serta penekanan pada kalimat harus tepat.
Makanya, sebelum membacakan buku berbahasa Inggris pada
anak, ada baiknya memang kita mempelajari dulu paling tidak
pronunciation nya. Tidak apa-apa kalau medok sekalipun. Yang
penting, anak tahu dengan jelas dan tepat bagaimana
pelafalannya.

Dan yang perlu diingat adalah kita tidak perlu memaksakan anak
untuk segera bisa. Yang paling penting adalah proses dan
repetisinya. Anak-anak yang merepetisi, nantinya akan tersimpan
sebagai memori yang suatu saat akan dipanggil kembali ketika
dibutuhkan. Bahasa Inggris kan bahasa kedua atau ketiga kita. Jadi,
sesuaikan dengan value keluarga juga ya.

Tanya Jawab

Nama : Resty
Usia Anak : 28 bulan
Domisili : Karawang
Pertanyaan :
Apa saja syarat2 anak telah siap dikenalkan bahasa inggris?
karena di khawatirkan bingung bahasa, sehingga memungkinkan
terjadi nya kesulitan bicara.
Jawaban :
Syarat pertama tentu saja dia harus sudah paham lingkungannya
dan juga bahasa Ibunya. Nah, di keluarga Ibu bahasa apa yang
sering digunakan? Kalau misal bahasa Indonesia, lebih baik sampai
2 atau 3 tahun gapapa konsisten di sana dulu. Tujuannya, agar
anak bisa berkomunikasi dulu sama keluarga dan lingkungannya.

Saya ada cerita dari salah seorang teman yang sampai usia 3
tahun pakai Bahasa Indonesia. Pas 3 tahun, mereka switch betul2 ke
bahasa Inggris. Hasilnya, anaknya tidak bingung dan malah
aksennya juga british banget hehehe. Tapi, si anak juga tetep bisa
berbahasa Indonesia. Kan kasihan juga misal anaknya dah
casciscus bahasa Inggris tapi sama kakek neneknya dia gatau
gimana berkomunikasinya. Hehe
Nama : Pamela
Usia Anak : 13 bulan
Domisili : Sukoharjo
Pertanyaan :
Untuk mengajarkan b.inggris kepada anak, manakah yg lebih,
menggunakan audio dengan pelafalan dan aksen yang tepat atau
melalui suara ibu yang memungkinkan adanya kesalahan pelafalan
dan aksen?
Jawab :
Untuk usia 13 bulan, belum disarankan menggunakan audio. Bahkan
tidak disarankan hingga usia 2 tahun karena kemampuan
pendengaran anak yang masih terus berkembang. Tetep ya, misal
memang mau memulai dengan misalnya membacakan buku, kita
bisa cek dulu pronunciationnya. Kalau aksen saya rasa tidak
masalah. Medhok juga tidak apa-apa sebenarnya. Bagi anak-anak
usia dini ini, suara ibu tetap masih yang palibg favorit, karena setiap
harinya juga ia akan mendengarnya. Salah itu wajar, gapapa.

Izin menambahkan. Aksen tidak berpengaruh dengan kegiatan


pengenalan bahasa kepada anak, jika memang ingin mengenalkan
bahasa asing kepada anak akan semakin baik jika diperkenalkan
sejak mereka lahir. Ada 2 bahasa di rumah tidak menjadi masalah,
yang terpenting kita konsisten dalam porsi pengenalannya. Terlebih
pada usia 8 bulan anak berada dalam puncak tahap
perkembangan bahasa, jika bahasa asing yang kita kenalkan masih
terdapat di lingkungannya maka bahasa ini akan tetap terekam
oleh anak dan mereka akan terus mengembangkan kemampuan
penguasaan terhadap bahasa ini.
Nama : Shelvy
Usia Anak : 2 tahun
Domisili : Jember
Pertanyaan :
Mulai usia berapa fondasi bahasa inggris bisa diterapkan? apakah
saat sedang menguatkan fondasi bahasa inggris, sehari-hari tidak
boleh pakai bhs indo? atau boleh billingual? proporsinya seperti
apa? Terima kasih
Jawaban :
Kalau fondasi tentu sebenarnya dibangun sedini mungkin ya. Hanya
memang, kita perlu menyamakan persepsi mengenai fondasi ini.
Anak-anak mengakuisisi bahasa pertama kali melalui mendengar.
Maka, bisa nih misal dibacakan bukunya dari usia berapapun,
dengan syarat juga melihat profil penggunaan bahasa di keluarga.
Misal, memang di keluarga itu sehari-hari pakai 100% Bahasa
Indonesia, maka sampai usia 2 tahun, lebih baik kita fokus di
bahasa Ibu terlebih dahulu. Karena, di usia tersebut anak sedang
berusaha untuk dapat memahami sekitarnya. Ia membutuhkan
keteraturan. Ia juga butuh memahami bahasa yang digunakan
sehari-hari dulu. Kan tujuan kita berbahasa utamanya untuk
berkomunikasi.

Berbeda jika memang misalnya, di keluarga tersebut memang


bilingual nih. Kalau begini kan ada konsistensi memang. Ada
keteraturan gitu di lingkungannya. Maka, secara otomatis, dengan
absorbent mind yang dimiliki, anak akan menyerap hal tersebut.

Kalau saran saya, kita lihat profil bahasa keluarga dulu seperti apa.
Jika memang memutuskan untuk mau bilingual, maka memang
harus konsisten. Proporsinya bagaimana?
Ada beberapa teknik yang bisa dipakai dan boleh kita pilih salah
satunya. Diantaranya:
- satu orang satu bahasa. Misal dengan ibu pakai bahasa
Indonesia, dengan ayah pakai bahasa Inggris.
- satu bahasa satu situasi. Misal pas kegiatan role play aja nih kita
full berbahasa Inggris.

Kuncinya di konsistensi. Kalau Bahasa Inggris tidak sering dipakai, ya


pasti akan hilang. Semacam menang-menangan nih eksposur
bahasa mana yang bakal sering bersentuhan sama anak
Nama : Evi
Usia anak : 18 bulan
Domisili : Kediri
Pertanyaan :
Ka ⁨Arianti Nuur Annisa, saya pernah dengar atau membaca bahwa
jangan mengajarkan 2 bahasa sekaligus pada anak supaya anak
tidak memgalami kebingungan.
Tapi disisi lain saya juga tahu bahwa anak itu adalah imitator
terbaik. Jadi ajarkan hal2 baik diusia dini,,
Nah pertanyaan saya, mana yang paling benar dan bagaimana
caranya?
Jawaban :
Halo ibu Evi
Sebetulnya yang membuat anak menjadi bingung adalah ketika
orang dewasa di lingkungannya kurang konsisten
Anak usia dini membutuhkan adanya sebuah keteraturan, jadi
ketika kita hendak mengenalkan bahasa juga demikian, perlu
adanya sebuah keteraturan.
Tidak menjadi masalah ketika mengenalkan 2 bahasa sejak anak
lahir, yang menjadi masalah adalah ketika kita tidak konsisten saat
mengenalkan
Ada video menarik mengenai ini, saya share ya
https://www.instagram.com/reel/CicUbemgZya/?
igshid=YmMyMTA2M2Y=
https://www.instagram.com/reel/Ch4YhBMJpCX/?
igshid=YmMyMTA2M2Y=
https://www.instagram.com/reel/Ch62IRZJbl_/?
igshid=YmMyMTA2M2Y=

Nama : dwike amida putri


Usia Anak : 3.5 tahun
Domisili : Surabaya
Pertanyaan :
bagaimana peran orang tua dalam melatih keterampilan bahasa
pada anak agar anak tersebut memiliki keterampilan berbahasa
yang baik ?
Jawaban :
Peran orangtua jelas menjadi role modelnya. Kuncinya ada di
konsistensi. Kalau orangtuanya konsisten menggunakan bahasa
yang lengkap dan baik, tentu itu yang akan terserap pada anak.
Jadi memang harus berhati-hati ya saat berkomunikasi pada anak
.
Nama : Shaogiya Alfathara
Usia Anak :2,5th
Domisili : Muntilan, Magelang
Pertanyaan :
Metode apa yg paling tepat untk orang tua agar bisa melatih
keterampilan berbahasa asing kpda ank dn brpa lama frekuesi
belajar setiap harinya? Trimakasih
Jawaban :
Kalau seringnya di rumah, bisa dipilih apakah mau satu orang satu
bahasa atau satu situasi satu bahasa. Perlu diketahui, untuk anak
usia dini lebih baik senatural mungkin karena mengingat kebutuhan
mereka lebih banyak ke bergerak dahulu. Kalau belajar yang bener2
seperti di les lesan gitu belum cocok kalau menurut saya. Tadi
sudah ditulis sekilas di pertanyaan sebelumnya mengenai contoh
penggunaan teknik tersebut. Intinya ada di konsistensi memberikan
stimulasi dan exposure terhadap bahasa asing tersebut. Pokoknya,
yang paling pertama saya ingatkan adalah melihat profil bahasa
keluarga dulu. Apakah nyaman atau tidak bila berkomunikasi,
bernyanyi, bercerita pakai Bahasa Inggris? Apakah keluarga ada
yang bisa berbahasa inggris? Apakah sudah siap?

Nama : Anik Suswati


Usia anak : 2,5 tahun
Domisili :Surabaya
Pertanyaan :
Bagaimana tips untuk mengajarkan kepada anak untuk belajar
bahasa inggris dengan benar, dan anak menjadi suka bahasa
inggris sejak dini ?
Jawaban :
Bisa dimulai dengan yang paling Ibu bisa ya. Mungkin dengan
membacakan buku dulu gapapa. Sebelum bacakan bukunya, bisa
dicek juga pronunciationnya. Sekarang banyak kamus elektronik yg
sudah ada suaranya pas kita ketikkan.
Nama : nur aini ikasakti
Usia Anak : 1 th 11 bulan
Domisili : poso
Pertanyaan :
kapan anak bisa dikenalkan dg bahasa inggris, dengan metode apa ?
Jawaban :
Sebenarnya bisa kapan saja. Balik lagi sesuai profil bahasa keluarga
bagaimana ya Ibu.
Namun, saya ada sedikit tips dari Bu Damar Wijayanti yang juga sejalan
dengan prinsip Montessori.

0-3 Tahun
- Sering ajak bicara dalam bahasa kedua sesuai konteksnya.
- Jika memungkinkan minta support system mengajak main dengan
Bahasa kedua.
- Berinteraksi dalam hal yang disukai anak menggunakan Bahasa kedua.
- Bangun hubungan positive dengan Bahasa kedua melalui lagu dan
music.
- Bacakan buku cerita menggunakan Bahasa kedua.

3-6 Tahun
- Masukkan Bahasa kedua dalam rutinitas sehari-hari.
- Bacakan buku secara interaktif menggunakan Bahasa kedua.
- Cari teman sebaya/sedikit lebih besar yang juga menggunakan
Bahasa
kedua yang sama dan jadwalkan bermain bersama.
- Bermain games dalam Bahasa kedua seperti: petak umpet, tap jongkok,
board games, dll.
- Membuat sesuatu bersama (art&craft/memasak) dengan mengikuti
instruksi dalam Bahasa kedua.
- Sering bernyanyi bersama dalam Bahasa kedua.
- Hindari fokus pada kesempurnaan berbahasa dan mengoreksi
kesalahan berbahasa anak.

6-18 Tahun
- Berikan banyak input Bahasa kedua dalam konteksnya dan dalam
rutinitas sehari-hari.
- Bersenang-senanglah dengan Bahasa kedua.
- Baca buku/novel dalam Bahasa kedua bersama-sama.
- Temukan teman/group yang sama-sama menggunakan Bahasa
tersebut dan atur jadwal pertemuan untuk melakukan aktivitas bersama
dalam Bahasa kedua.
- Hindari berekspektasi tinggi dan menuntut kesempurnaan berbahasa.
Nama : Ika Hany
Usia Anak : 1 th 11 bln
Doisili : Malang
Pertanyaan :
Apakah ada waktu2 tertentu untuk anak lebih mudah dalam belajar
bhs inggris? (misal anak lebih mudah diajarkan saat main atau
menjelang tidur)
Jawaban :
Sebenarnya tidak ada waktu khusus Ibu untuk anak usia dini ini. Kita
bisa pakai salah satu prinsip Montessori: follow the child. Setiap
anak pasti berbeda ya pola kegiatan dan kesehariannya. Jadi, Ibu
bisa observasi terlebih dahulu ya pola dari anak Ibu tersebut
bagaimana.
Tapi kalau untuk waktunya kapan mulainya. Ibu bisa mulai ketika
anak sudah mampu mengungkapkan sesuatu dalam satu kalimat
lengkap di bahasa ibu jika sebelumnya blm ada exposure sama
sekali.

Nama : Nurul
Usia Anak : 17 bulan
Domisili : Palembang
Pertanyaan :
Kalau belajar nya bukan dg membaca buku apa kita ga perlu ksh
tau artinya ya bu? Misal kita ajak ngobrol berarti full dengan english
juga?
Jawaban :
Iya betul Ibu. Usahakan 1 kalimat penuh ya Ibu jika ingin
menggunakan bahasa Inggris.
Misalnya:
Open the door, please.
Do you want to drink?

Sambil kita perhatikan juga gestur kita ya Ibu.


Nama : riyah
Usia Anak : 20 bulan
Domisili : sumenep madura
Pertanyaan :
Apakah sudah diperbolehkan mengajarin anak dengan 2 bahasa.
Soalnya anak saya masih baru bisa ngomong ayah dan mama.
Dan bagaimana caranya agar anak cepet nangkep kalau diajarin.
Jawaban :
Halo mba Riyah
Untuk usia 20 bulan jika memang baru bisa menyebutkan Ayah dan
Mama, perlu diwaspadai ya mba, karena sudah memasuki batas
waspada
Saya izin kirim tabel perkembangan bahasa ekspresif sesuai usia
yang perlu diperhatikan ya.

Usia 20 bulan setidaknya sudah mampu mengucapkan 20 kata.


Maka sebaiknya ditunda terlebih dahulu untuk mengenalkan
bahasa asing, observasi lebih lanjut penyebab keterlambatan nya
supaya bisa segera ditemukan solusi nya

Jika kemampuan bahasa nya sudah terkejar sesuai usia, nanti bisa
mba kenalkan untuk bahasa lainnya yaa.
Nama : Rosi Apriliani
Usia Anak : 3 thn 6 bulan
Domisili : Bandung Barat
Pertanyaan :
Kebetulan saya hanya mempunyai buku berbahasa inggris yg tdk berima
(tdk ada polanya) . Memang saya menggunakan ritme/nada
membacanya, tetapi terkadang anak mengabaikan karena mungkin
belum paham juga artinya. Bagaimana caranya agar anak betah
dibacakan buku berbahasa inggris ?
Jawaban :
Bisa jadi Ibu hehehe
Dan bisa jadi juga, anak belum tertarik dengan buku tersebut. Bisa saja
tertariknya dengan tema tertentu.
Bisa dimulai dengan yang diminati anak ya Ibu. Pokoknya follow the child
dulu dia lagi suka apa dan polanya bagaimana.
Lalu juga tentang rutinitas membacanya. Apakah setiap hari dibacakan?
Atau bagaimana. Begitu ya Ibu.

Tambahan dari Arianti :


Betul, dari kebiasaan yang di bangun dirumah juga sangat berpengaruh.
Bagaimana ia melihat Ayah dan ibu nya dalam beraktivitas juga turut
mempengaruhi ketertarikan serta minat anak saat dibacakan buku.

Nama: Dina Anisa


Usia anak: 3th 3bulan
Domisili: Jember
Pertanyaan :
Assalamualaikum mbak nisa dan mbak saras.
Belakangan ini aku notice anakku tiba² bicara bahasa inggris, dia suka
nyebutin beberapa kata yg dia tahu berkali². Otomatis aku jadi tertarik
untuk makin ngasi tau bahasa inggris. Apa boleh ya aku sediakan waktu
khusus misal aku ajak ngobrol inggris di hari sabtu minggu aja tp gak
sehari full, hanya saat main bersama? Atau setiap hari diselipkan
ngomong bahasa inggris tp hanya beberapa menit saja?
Jawaban :
Wah, Masya Allah
Boleh Ibu disediakan waktu khusus tersebut. Atau satu situasi tertentu
saat main bersama. Atau mau sehari-hari boleh. Bisa dimulai dari salah
satunya ya ibu agar anak juga tahu keteraturannya. Karena, konsistensi
memang sepenting itu.
Nama : Anik Suswati
Usia Anak : 2,5 tahun
Domisili : Surabaya
Pertanyaan :
bagaimana mengahadapi anak yang ketika belajar ,mudah bosan?
apalagi kalau belajar bahasa inggris kan butuh waktu juga yah
Jawaban :
Bisa diobservasi terlebih dahulu ya Ibu bosannya kenapa. Karena,
anak-anak menolak atau bosan pasti karena 2 faktor:
- aktivitas tersebut terlalu mudah, atau
- aktivitas tersebut terlalu susah
Oleh karenanya, ada yang namanya Just Right. Yakni, berikan porsi
yang pas sesuai usia dan tahap perkembangannya.

Apa yang bisa diobservasi?


- minat : misal, anak sedang suka tema apa nih. Kita bisa masuk
lewat sana
- sensitive period
- pola aktivitas anak

Range konsentrasi anak usia 2,5 tahun masih terbilang pendek ya


Ibu. Maksimal 2 menit saja sudah bagus. Setahu saya juga di usia
tersebut anak lebih butuh banyak bergerak. Gabisa yang duduk
anteng lama. Jadi, bisa kita kombinasikan ya misal mau bikin
aktivitasnya.

Tambahan dari Arianti :


Bisa juga kehadiran kita yang kurang, belum hadir secara utuh,
karena ketika ibu rungsing tanpa disadari akan terasa getaran nya
ke anak kita

Jadi saat kita mendampingi anak untuk beraktivitas, banyak sekali


yang perlu kita perhatikan ya ibu semua.
Utama nya, kita perlu berdamai dengan diri kita terlebih dahulu.
Ketika kita sudah mampu berdamai dengan diri, menenangkan hati,
InsyaAllah akan mudah dalam mendampingi anak, kita dapat
melihat dengan mata dan hati kita secara utuh
Nama : Kanty
Usia Anak : 23 bulan
Domisili : Serang
Pertanyaan :
Mbak materi kan dibilang bahwa yang penting adalah pronunciationnya.
Terkadang saya bingung bagaimana cara anak mengetahui kata
bahasa Inggris itu artinya apa mbak?
Apa ketika kita bacakan/berbicara harus dibacakan artinya atau
bagaimana?
Dan apakah jika membacakan/berbicara bisa langsung satu kalimat
atau harus satu kata mbak?
Jawaban :
Bagaimana anak tahu artinya?
Tentu dengan ilustrasinya Ibu. Apakah ilustrasinya cukup?
Kalau saya sendiri, biasanya tidak saya bacakan artinya. Langsung gas
saja bacakan sambil juga setelahnya ajak anak diskusi soal gambarnya.
Ini saya diskusinya masih pakai bahasa Indonesia juga.

Untuk anak yang sudah lebih besar, boleh juga kok diikuti bahasa
Indonesianya. Tapi perlu diingat, yang terpenting bukan selesainya
bacaan tadi. Melainkan proses di dalamnya.

Tapi kalau untuk berbicara, baiknya memang satu kalimat penuh bahasa
inggris. Lengkap dan jelas. Tidak perlu dicampur ya seperti bahasa gaul
zaman sekarang hehehe.

Tambahan Arianti :
Betul, tanpa kita sebut arti ketika anak melihat ilustrasi atau melihat
gesture kita saat berbicara, mereka bisa paham lhooo maksudnya apa.
Seperti saat kita mengenalkan bahasa Indonesia, kita ga perlu
menjelaskan detail kan ini maksudnya apa, cukup kita sebut nama nya
secara berulang, anak kita nantinya akan paham makna nya

Ketika membacakan buku berbahasa Inggris tidak perlu kita artikan.


Kalau kata ibu Roosie Setiawan, bacakan secara konsisten, kalau dari
awal mau bahasa Inggris, lanjutkan sampai selesai.

Tanggapan :
Berarti jika kita bacakan bahasa Inggris kemudian kita diskusikan ilustrasi
yang ada dengan bahasa Indonesia tidak mengapa kan?
Jawaban :
Tidak apa-apa Ibu. Saya biasanya juga begitu ini soalnya hehehe. Dan
tidak ada masalah juga di anak saya dengan teknik tersebut. Tapi tetap
diobservasi ya Ibu untuk anaknya saat baca tersebut.
Nama: Anissa
Usia Anak: 4 tahun
Domisili: Padang Panjang
Pertanyaan :
Assalamu'alaikum Mba Nisa dan Mba Saras..
Mau nanya Mba..
Anakku kalau dibacain buku cerita bahasa Inggris kok ngga mau ya
Maunya pakai bhs Indonesia. Jadinya aku translate gitu bacainnya.
Jadi input bhs inggrisnya dari reference book (isinya ttg colors,
things, animals, dsb) sm video youtube.
Itu gmn ya Mba?
Jawaban :
Halo Mba Annissa
Ini Mba Annisa Binar Montessori bukan yaaa? Hehehe
Bisa jadi karena anak tidak tertarik dengan tema tersebut, Mba.
Atau karena bahasanya terlalu panjang dan rumit. Bisa dimulai
dengan yang anak suka dulu Mba, juga dengan buku berima. Asyik
Mba soalnya buku berima nih. Anak-anak terngiang-ngiang
belakangnya dan kayak auto terpesona.

Tambahan Arianti :
Betul bisa jadi karena buku nya yang kurang pas, mungkin level nya
masih ketinggian.
Bisa coba dicarikan buku yang sesuai dengan minat dan
kemampuan anaknya ya mba, bisa juga kita ajak anak untuk pilih
buku sendiri saat membeli di toko.
Atau bisa coba dibacakan lewat aplikasi Let’s Read, disana bisa kita
atur level bacaan nya mba.
https://www.letsreadasia.org/
Bahasa juga bisa diatur, jadi ga hanya bahasa Indonesia dan
Inggris
Nama : shaogiya
Usia anak : 2,5th
Domisili: magelang
Pertanyaan :
Krna dimedia sosial byk iklan mengenai aplikasi bahasa inggris
untuk ank, apakah aplikasi trsebut benar bisa mengajarkan ank untk
bisa berbahasa inggris dengan baik, dn seberapa efektifkah untk
ank, semisal bisa diusia brpa boleh dikenalkan, krna itu menyangkut
screentime untk ank? Trimakasih
Trimakasih untk miss saras dona dan mb nisa untk kesempatan dn
wktunya sdh mau berbagi ilmu.
Semoga bisa menjadikan keberkahan buat kita semua
Jawaban :
Aamiin untuk doanya ya Ibu.

Wah, saya pribadi belum pernah mencoba aplikasinya. Jadi tidak


bisa mengomentari lebih jauh.
Namun, sesuai dengan rekomendasi screentime untuk anak usia
dini. Kalau usia 2 tahun baiknya no screentime dulu.
Ini saya lampirkan slide dari bu Damar Wijayanti. Mohon dikeep
untuk pribadi saja ya Ibu-Ibu. Pun bila ingin merepost, bisa
disertakan sumbernya.
Penutup

Proses pembentukan bahasa pada anak membutuhkan waktu dan


kekonsistenan dari lingkungan tempat tinggalnya

Maka jika kita ingin anak anak kita mampu menguasai bahasa
secara baik sesuai perkembangan usianya, mari kita mulai sedini
mungkin, persiapkan lingkungan yang kaya bahasa dan lakukan
secara konsisten

Semangat ibu semua, Semoga Allah mudahkan prosesnya.

Anda mungkin juga menyukai