Anda di halaman 1dari 25

Bab 1 Bagaimana anak-anak mempelajari bahasa Kita mempunyai pikiran dan di dalam pikiran kita mempunyai bahasa.

Tapi, bagaimana bahasa bisa terdapat dalam pikiran kita?Bagaimana kita belajar untuk memproduksi dan memahami ucapan kita?Pada saat lahir kita tak dapat berbicara dan memahami ucapan. Namun, ketika kita berusia empat tahun, kita telah mempelajari kosa kata dasar, sintak (struktur dan aturan tata bahasa) dan cara pengucapan dari bahasa kita. Ini benar pada dunia anak, apapun bahasa mereka. Dan, disaat mereka tetap pasif dan strukturstruktur rumit sintaksis lain yang dipelajari bersamaan dengan persediaan materi kosa kata yang tak terbatas. Meskipun begitu, pada usia empat tahun mereka telah mampu mengatasi rintangan tersulit dalam pembelajaran bahasa. Tentu saja, keahlian berbahasa anak usia empat atau lima tahun seringkali menimbulkan kecemburuan bagi pelajar dewasa bahasa kedua yang telah bersusah payah selama bertahun-tahun untuk menguasai bahasa tersebut. Hal ini merupakan tugas pokok dari bidang psycholinguistics untuk menjelaskan kenapa semua ini bisa terjadi. Untuk beberapa alasan hal itu akan menjadi lebih jelas kemudian, pembelajaran bahasa harus dipisahkan kedalam dua jenis, terkait dengan proses psikologi yaitu: produksi dan pemahaman ucapan. Saya akan menguraikannya masing-masing secara bergiliran, lalu memikirkan bagaimana mereka saling terkait. 1.1 Perkembangan produksi ucapan 1.1.1 Vokalisasi Ketika bayi berusia beberapa bulan belum bisa berbicara, mereka membuat suarasuara melalui mulut mereka.Faktanya, mereka membuat suara-suara kecil yang bervariasi. Mereka menangis, mereka bersuara seperti burung merpati, mereka mendeguk, mengisap, meniup, meludah dan hampir membuat seluruh anggota keluarga tidak bisa membayangkan kegaduhannya. Akan tetapi, ketika semua ini bukan merupakan suara-suara ucapan yang mereka produksi, memberikan sang anak latihan dalam pengaturan dan artikulasi. Sangat penting juga, sang anak mendapatkan praktek dalam mengatur pernapasan dengan pembuatan suara-suara. Semua suara yang sama ini (menangis, bersuara seperti merpati, dll.) dibuat oleh bayi-bayi di seluruh dunia. Bahkan anak-anak tuli membuat suara yang sama.Anak-anak tuli,

bagaimanapun, tidak berkembang untuk mengoceh, tingkat selanjutnya dari vokalisasi yang mempunyai beberapa kemiripan dengan ucapan. Mengoceh adalah tipe dari vokalisasi, dimana sang anak menggunakan suara-suara ucapan, sebagian besar berupa vowel dan suku kata konsonan-vowel, seperti a, u, ma, gi, pa. Ucapan berulang-ulang si anak dari suara-suara ini memberikan mereka kemampuan layaknya berbicara, seperti mama, gigi, papa, terutama ketika suara-suara ini dilibatkan dengan ciri-ciri dari pola intonasi bahasa mereka, seperti kecenderungan mereka.Pada periode perkembangan mengucap, semakin mirip suara-suara itu seperti ucapan berbahasa, berarti si anak sedang diarahkan. Pada usia enam bulan, anak-anak orang Jepang yang terarahkan sudah mulai untuk mengucapkan sedikit bahasa Jepang, anak-anak orang Inggris yang terarahkan sudah mulai untuk mengucapkan sedikit bahasa Inggris, anak-anak orang Cina yang terarahkan sudah mulai untuk mengucapkan sedikit bahasa Cina, dan seterusnya. Ketika berumur sepuluh atau sebelas bulan, anak-anak akan lebih sering purapura berceloteh menggunakan kalimat bukan kata yang menyatakan, mengandung pertanyaan dan pola-pola intonasi kalimat berseru. Bayi-bayi tersebut seharusnya memperoleh pola-pola intonasi pertama dari bahasa mereka, bahkan sebelum mampu memproduksi kata-kata, hal ini adalah wajar. Ketika salah satu dari kita mendengar sebuah bahasa baru untuk pertama kalinya, apa yang cenderung kita dengar pertama adalah iramanya, pola tinggi rendah serta penekananya.Kita tidak mengetahui bagaimana cara memotong aliran dari sebuah kalimat ke dalam bentuk kata-kata, begitu juga dengan anak-anak. Kita menjadi akrab dengan melodi, begitu juga dengan berbicara, sebelum kita menyadari kata-katanya.Melodi, pola intonasi ini, yang bayi pelajari pertama kali untuk mengenal dan kemudian meniru. 1.1.2 ujaran satu kata. Kapan anak-anak mulai dapat mengatakan kata-kata pertamanya? Hal ini akan sangat mengejutkan anda untuk mempelajari bahwa pertanyaan pada penelitian ini tidak memungkinkan seluruhnya. Sebenarnya ini bukan merupakan pertanyaan yang mudah untuk dijawab, bukan hanya karena adanya jarak yang lebar pada setiap perbedaan akan tetapi penentuan yang tepat hanya ketika sebuah kata telah dipelajari tidak mudah untuk diterima. Kata pertama yang telah dilaporkan yang muncul pada seorang anak yang normal kurang lebih berumur sekitar 4 bulan sampai umur 18 bulan atau lebih. Kebanyakan,
2

akanNampak pada anak tersebut mengucapkan kata pertama mereka sekitar umur 10 bulan. Beberapa variabilitas ini telah dipecahkan melalui perkembangan fisik.Seperti musculature pada mulut dan tenggorokan, yang sangat dibutuhkan untuk artikulasi bunyi yang utama.Tidak diragukan lagi, tentunya perkembangan otak juga berkembang sejak penciptaan bunyi suara harus keluar dibawah pengawasan tempat keluarnya bunyi pada lapisan otak. Seorang penulis yang bernama Ann Landers menyatakan, dalam menanggapi pertanyaan tersebut, bahwa seorang anak tidak dapat berbicara dengan baik sebelum menginjak usia 6 bulan. Dia memuji pendapat yang diberikan kepadanya oleh seorang pemimpin paediatrician.Sehingga banyak surat-surat yang dikirim para orang tua yang tidak setuju dengan pendapatnya (yang sungguh-sungguh dengan peadiatrician!).berdasarkan dari pengalamannya bersama anak-anak mereka. Sebagian besar para orang tua menyatakan bahwa anak-anak mereka dapat mengujarkan kata-kata kurang lebih pada usia 4 bulan dan 5 bulan. Pada usia 4 bulan seorang anak laki-laki sudah dapat mengatakan mommy, daddy, dan no sedangkan seorang anak perempuan pada usia 5 tahun dapat mengatakan bottle, daddy, bath, dan byebye. Meskipun mengabulkan permintaan para orang tua untuk melebih-lebihkan kecakapan anak mereka, seperti sebagian besar tanggapan yang diterima oleh Ann Landers tentang pemberian pengawasan yang sungguh-sungguh terhadap anak-anak mereka. (saya teringat seorang anak perempuan kecil yang tinggal disebelah rumah saya dan dia sangat lancar dalam memgucapkan kalimat-kalimat ketika masih berusia 8 bulan!). Meskipun terdapat perbedaan-perbedaan yang sangat besar pada permulaan cara berbicara, pada saat anak-anak berusia sekitar 3 tahun, perbedaan-perbedaan itu akan jelas terlihat. adapun anak yang lambat dan pembicara muda tidak nampak seperti memiliki keuntungan. Kebetulan, hal itu dapat dicatat juga, dalam pandangan ini tidak ada hubungan yang diketahui antara kecerdasan dan permulaan berbicara untuk anak-anak yang normal.Berdasarkan fakta, banyak orang-orang terkenal, termasuk Albert Einstein, dianggap lambat untuk berbicara.Satu hal yang tak terduga bahwa orang-orang ini juga lambat untuk memahami ucapan.Berlawanan seperti kasus yang telah terjadi. (Diskusi tentang hubungan antara produksi dan pemahaman ucapan akan dijelaskan nanti pada bab ini) Untuk menentukan kapan sebuah kata telah dipelajari merupakan permasalahan tidak mudah secara umum.Dengan sederhana suara-suara yang diucapkan yang sesuai dengan kata dalam bahasa tidaklah cukup.Seekor burung beo dapat melakukan peniruan dengan baik
3

tetapi kita bisa menghubungkan pengetahuan bahasa dengan kasus ini. Bersamaan dengan para peneliti,apa yang kita cari adalah penggunaan suara-suara yang berarti. Jika seorang anak mengatakan pisang atau beberapa perkiraan dari suara-suara itu, dan hanya mengucapkan ketika melihat atau menyentuh objek itu (dan bukan objek yang lain seperti orang atau mobil), lalu kita mungkin menganggap bahwa si anak mengetahui kata itu. (Sering kali hanya orang tua yang bisa mengenal suara-suara yang diucapkan si anak karena keanehan dari ucapan si anak.Agar ketelitian studi ilmiah yang dilakukan untuk menentukan kapan anak-anak mempelajari kata pertama mereka, peneliti yang berdedikasi harus siap setiap hari selama hampir dua tahun agar dapat memeriksa tuntutan-tuntutan para orang tua. Dan walaupun hal ini mungkin tidak cukup karena sebagian orang tua mungkin melalaikan tanda-tanda dari kata pertama yang telah dipelajari! Sedikit keingintahuan, bahwa data yang kuat pada permasalahan ini sangat sulit ditemukan. Banyaknya penggunaan dari sebuah kata tunggal Sebuah kata tunggal, meskipun sama, dapat digunakan untuk banyak tujuan. Sebuah kata dapat digunakan untuk menamai sebuah objek, seperti mama untuk mother, nana untuk banana. Kata-kata yang sama ini dapat juga digunakan untuk meminta sesuatu, seperti mama untuk I want my mother dan nana untuk I want a banana. Sebuah kata juga dapat digunakan untuk menekankan tindak perbuatan seperti dalam memberikan salam, contohnya hi dengan melambaikan tangan atau dalam salam perpisahan, contohnya byebye dengan lambaian tangan yang berbeda. Kata-kata tunggal bahkan dapat digunakan untuk menyatakan situasi-situasi yang rumit. Satu peneliti, untuk contoh, mencatat perkataan seorang anak peach + Daddy + spoon dalam situasi dimana sang ayah menaruh potongan buah persik di atas sebuah sendok. Ini dapat dipercaya karena beberapa alasan, bahwa di sini si anak menggunakan rangkaian dari tiga kata tunggal dibanding menggunkan kalimat dari tiga kata: terdapat sedikit jeda diantara kata-kata, tidak terdapatnya intonasi kalimat, dan si anak hanya berada pada tahap produksi kata tunggal.Para penelitian lain telah mendokumentasi fenomena yang sama. Ketika salah satu menggambarkan pada penggunaan berlipat yang mana seorang anak mengucapkan kata tunggal, hanya dapat disimpulkan salah satunya bagaimana masuk akal bagi seorang anak melakukan hal ini. Kekurangan pengetahuan dan kemampuan untuk membentuk kalimat ideal, seorang anak menggunakan sepenuhnya sumber-sumber yang terbatas yang ia punya, contohnya kata-kata tunggal tanpa sintaksis. Sebenarnya apa yang
4

kita semua cenderung lakukan dalam situasi bahasa asing ketika kita hanya mempunyai katakata tunggal pada pemberian kita. Walaupun dengan bahasa yang terbatas seperti itu, kita dapat berbelanja, memesan makan di sebuah restoran, berpergian dengan kereta, dan seterusnya. Penggunaandari kata tunggal ini untuk menyatakan seluruh kalimat (secara teknis, penggunaan sebuah holophrastic, di dalam bahasa kesastraan anak-anak) bisa menjadi efektif ketika berada dalam situasi yang sederhana dan cukup jelas sehingga si pendengar mampu menerka makna yang dimaksudkan. Namun, ketika semakin rumit atau komunikasi yang tepat diperlukan, kata-kata tunggal tidaklah mencukupi. Para pembicara akan membutuhkan perintah linguistik yang lebih hebat dari sebuah bahasa untuk mencapai tujuan seprti itu. 1.1.3 Ujaran dua- dan tiga kata Pada usia 18 bulan atau lebih, banyak bayi yang mulai dapat memproduksi ujaran sebanyak dua dan tiga kata. Sekali lagi pembaca diperingatkan bahwa ini merupakan suatu nilaidanberkenaan dengan hal ini terdapat variasi individu yang baik.Table 1.1 menunjukan daftar khas beberapa ujaran yang biasa diucapkan oleh orang dewasa dalam keadaan yang sama (usia 5 tahun dapat dipertimbangkan sebagai seorang pembicara yang dewasa mengenai ini).dan tujuan yang memungkinkan bahwa seorang anak mungkin saja mengunakan ujaranya untuk ( melakukan speech act) Ciri-ciri yang paling membentur tentang lusin atau ujaran yang paling awal menunjukan bahwa disini terdapat tujuan yang bervariasi dan ide rumit yang diperlihatkan.Hanya dalam 1 tahun setengah, anak-anak dapat mengunakan bahasa untuk meminta, memperingati, menolak, menyombongkan, menjawab, dan member informasi. Untuk menambahkan akhir ujaran yang mereka gunakan seperti kuantitas (more), kepunyaan (my), sangkalan (no sleep), lokasi (banana table), dan sifat (big, red). Meskipun hanya sekedar contoh ujaran yang sederhana sebagaimana yang telah dijelaskan bagaimana sudut pandang peningkatan seorang anak dalam membentuk sebuah teori.Kemampuan berfikir dan kecakapan seorang anak sungguh sangat luarbiasa.Sebenarnya semua itu hanya sampai beberapa abad saja, ketika meningkatnya pembelajan bahasa bagi seorang anak, barulah kemampuan kecakapan yang baik bagi seorang anak mulai di hargai.

Table 1.1 Beberapa contoh dari dua-tiga ujaran dan maksudnya.


5

Childs utterance Want cookie More milk My cup Mommy chair Mommy chair Big boy Red car No sleep Where doll Daddy bring Give candy Banana table

Mature speakers equivalent I want a cookie I want some more milk This cup is mine This chair belongs to mommy Mommy is sitting in the chair I am a big boy The car is red I dont want to go to sleep Where is the doll? Daddy will bring a pizza Give me some candy The banana is on the table

Purpose Request Request Warning Warning Answer (to a question) Bragging Inform Refusal Question Inform Request Inform/ answer

Pada awalnya, kemampuan-kemampuan tersebut sangat dipandang rendah. Namun juga, ujran seorang anak, dalam setiap kemungkinan, hanya akan menggambarkan sebagian kecil tentang apa yang anak ketahui dan yang mereka pikirkan. Bagi seorang anak yang sudah mengerti banyak ujaran lebih dari ujaran yang bisa dia produksi (akan dibahas lebih lanjut pada penjelasan berikutnya) dan tidak ada keraguan pada pikiran-pikiran dan kecakapannya itu berarti anak tersebut memiliki peningkatan yang sangat baik dalam mencapai tingkatan pemahaman ujaran. Lihat table 1.1, kita dapat menyimpulkan bahwa dalam terminology penelitian tata bahasa suatu ujuaran, memiliki sifat satu prinsip yaitu jarangnya muncul kata-kata yang memliki fungsi seperti articles, prepositions, auxiliaries (be, have), dan modals (will, can). Pada umumnya kata-kata tersebut merupakan bentuk nomina, verba, dan adjektiva yang muncul pada suatu ujaran.Suatu pertimbangan yang tidak mengherankanbahwa setiap kelas-kelas kata yang mempunyai keterangan (mengapa kata-kata tersebut sering merujuk pada suatu kandungan kata) merupakan hal yang pertama agar anak dapat belajar untuk memahami kata. Tentu sangat aneh untuk menemukan seorang anak yang dapat mengutarakan kata pertama seperti is, with, can, atau the. Seorang anak mengabungkan kandungan kata dengan harapan agar para pendengarnya mengerti dengan hubungan kedua kata tersebut.Contohnya, banana table
6

untuk banana is on the table. Pada waktunya anak akan mempelajari dengan baik bagaimana mengunakan kata yang memiliki fungsi seperti dalam kata to Mama, with john, the truck, candy and cake. Bagaimanapun, kata-kata yang memiliki fungsi tidak dapat ditemukan jika nomina, verba, dan ajektiva tidak dipahami terlebih dahulu. Hanya seorang anak yang dapat langsung mengerti kata-kata seperti banana dan table berada dalam suatu posisi dimana dapat ditemukan preposisi seperti on yang mungkin dapat diartikan sama denagn ketika seseorang mengucapkan the banana is on the table, dan sebuah pisang berada diatas meja agar dapat dilihat oleh anak. Sifat-sifat yang lain dalam tata bahasa pada ujaran seorang anak adalah kurangnya infleksi, infleksi dapat diubah dalam bentuk-bentuk suatu kata. Demikian, pada kata dog sebagai ganti dogs, sit untuk sitting, jump untuk jumped, dan john car untuk johns car. diperbolehkan jamak, akhiran verba, penandaan waktu dan infleksi lainnnya tampak jarang. Sekali lagi, hal ini memberikan arti yang baik, ketika mendengarkan suatu ujaran, anak akan mencari arti dari kata tersebut, adapun pembuangan infleksi yang berlebihan akan memberatkan anak untuk membayangkan arti kata tersebut. Kemudian anak akan mulai memahami bagaimana cara untuk menambahkan infleksi tapi perbaikan ini harus menunggu sampai anak memahami kata-kata dasar terlebih dahulu. Hal itu disebabkan oleh ujaran dua dan tiga kata yang sebagain besar dibentuk dari isi kata-kata tersebut, kekurangan kata-kata yang memliki fungsi dan infleksi, tahap perkembangan pada ujaran anak sering merujuk pada tingkatan telegrap.Jarak yang pendek dan dengan kata-kata yang menonjol, seperti ujaran-ujaran yang memiliki sifat-sifat dasar pada pesan telgram. 1.1.4 infleksi dan fungsi kata Ujaran Dua dan tiga kata yang pertama diperoleh anak memiliki suatu makna yang dapat diuraikan. Kata-kata yang memiliki fungsi seperti, preposisi, article dan auxiliaries yang kemudian diperoleh oleh anak, sebagaimana perubahan seperti jamak dan penanda waktu. Bahasan utama yang paling baik pada topic ini telah diselesaikan oleh peneliti psikolinguistik, Roger Brown dalam jangka waktu yang panjang dan penelitian yang sangat mendalam terhadap 3 orang anak. Brown fokus terhadap perbedaan kemahiran pada perubahan dan fungsi kata. Selanjutnya merujuk kepada tata bahasa morfem.Morfem adalah kata dasar atau bagian dari kata yang memiliki arti. Jadi, contohnya kata elephants terdiri

dari dua morfem, elephant dan jamak (s), sebagaimana kata run terdiri dari run dan (past) waktu yang lampau. Sepuluh morfem dasar yag diteliti oleh Brown ada pada Tabel 1.2 dengan urutan morfem yang diperoleh, (sebenarnya ada sebelas nomor jika bagian orang ketiga yang beraturan dan tidak beraturan dihitung terpisah).contoh ucapan anak kecil yang diilustrasikan morfem-morfem ini juga diperlihatkan. Jadi, kita dapat melihat bahwa present progressive, preposisi (in dan on) dan kata jamak yang beraturan telah dipelajari dengan baik pada jenis morfem yang lebih lanjut seperti pada article.Orang ketiga (beraturan dan tidak beraturan). Dan auxiliary be keduanya merupakan kata yang beraturan dan bentuk yang pendek. Table.1.2 golongan morfem tambahan dan varibel penjelas. NO Order morpheme Examples Environmental Observability 1 2 3 4 5 6 7 Present Progressive Prepositions: in, on Plural Past irregular Possessive Articles Past regular Girl playing Ball in water Cars, boys, fishes Came, fell, went Jacks, Anns, Lizs A dog, the dog Jumped, wanted 8 Third person: Regular Talks, sings, watches Low Low High High High Medium High Medium hugged, Medium Sound change differences High Low Low High Low High Low

Irregular 9 Auxiliary be regular

Does, has

Low

High High

I am playing, you are Low playing, she is playing.

10

Auxiliary be contracted Im, youre, shes

Low

Low

Mengapa

morfem-morfem

ini

harus

diperoleh,

perintah

inipun

telah

dipikirkan.Beberapa peneliti, seperti Dulay, Burt dan Krashen, contohnya, mengisyaratkan bahwa adanya sedikit perintah untuk mengantisipasi dengan mengatur pikiran anak8

anak.Hingga kini, mekanisme yang tidak diketahui, dan morfem itu tampak seperti yang mereka lakukan karena mekanisme yang tidak mereka ketahui.Penjelasan saya tentang pembenahan ini lebih mudah dan cepat.Penjelasan itu berkaitan dengan dengan prinsipprinsip pembelajaran psikolinguistik yang umum dan sifat yang mudah dimengerti. Seperti layaknya, mereka akan membimbing anak-anak untuk belajar morfem dengan sturktur tata bahasa dari bebagai bahasa. Meskipun data data mofrem yang dimiliki oleh Brown hanya berdasarkan penelitiannya terhadap tiga orang anak dan mungkin urutannya tidak akan sama dengan kebanyakan anak yang berbicara Bahasa Inggris, meskipun demikian urutan pada umumnya patuh pada apa yang kita perkirakan. Urutan yang sangat berbeda akan terjadi dan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Dengan memberikan beberapa pertanyaan penting sesuai dengan data-data dan kemudian memyajikan jawaban-jawaban untuk pertanyaanpertanyaan ini, saya berharap bahwa saya dapat mempertunjukan data-data ini untuk kepuasan para pembaca. 1. Mengapa bentuk jamak (plural) dan kepunyaan (possessive) harus dipelajari sebelum orang ketiga? Selama ketiga morfem akhiran yang beraturan pada jamak, kepunyaan (possessive), dan orang ketiga, tentunya mempunyai aturan bunyi yang sama /s/, /z/, /iz/ dan pilihan pada setiap akhiran-akhiran ini telah diatur dengan aturan bunyi yang sama, adapun sebabnya diakibatkan untuk beberapa factor yang lain dari pada system bunyi. 2. Mengapa bentuk waktu kini (present progressive) harus dipelajari sebelum bentuk lampau (beraturan dan tidak beraturan) ? 3. Mengapa bentuk lampau yang tidak beraturan harus dipelajari sebelum bentuk lampau yang beraturan? 4. Mengapa kata bantu auxiliary be harus dipelajari dalam bentuk yang beraturan terlebih dahulu sebelum bentuk yang dipersingkat. Marilah kita pikirkan jawaban-jawaban yang memungkinkan untuk pertanyaan-pertanyaan ini: 1. Bentuk jamak dan bentuk posesif sebelum orang ketiga Bentuk jamak dan posesif lebih terlibat dengan makna dan informasi,termasuk keadaan fisik dan objek-objek yang mudah diamati di lingkungan. oleh karena itu, anak-anak dengan mudah dapat mengenali satu kue lawan dua kue, satu kucing lawan dua atau tiga
9

kucing, mainan mereka lawan mainan anak yang lain, dan lain-lain. di sisi lain, orang ketiga lebih terlibat dengan persyaratan gramatikal dan menyediakan untuk kebutuhan komunikasi yang kurang vital. hal yang sama juga benar untuk kata kerja bantu. sehingga, meskipun anak-anak mempelajari aturan bunyi untuk menerapkan /s/, /z/ dan /iz/ dan menggunakannya untuk bentuk posesif dan bentuk jamak, kemudian apakah anakanak menggunakan aturan-aturan ini untuk membentuk orang ketiga. ini tidak diragukan lagi karena konsep orang ketiga menjadi sedikit penting dibandingkan dengan konsep yang menunjukkan tentang bentuk jamak dan bentuk posesif. 2. Bentuk present dan bentuk past. Untuk bentuk waktu sekarang (present) , anak akan mendengar ucapan yang melibatkan waktu tersebut ( ibu berkata, 'the dog is barking') pada saat itu objek, kejadian dan situasi yang ada di dunia sedang dialami (anak mendengar anjing sedang menggonggong).

Namun, untuk bentuk waktu lampau (past), anak mendengar ujaran ('the dog barked') pada saat itu objek, kejadian dan situasi tidak lagi secara langsung dialami.ini menjadi kasus, dalam rangka untuk mengidentifikasi bunyi ujaran yang menunjukkan masa lampau, anak harus mengingat keadaan lingkungan yang terjadi di masa lampau dan kemudian menyadari bahwa perubahan bunyi merupakan sebuah petunjuk dari kejadian lampau, misalnya 'barked' berlawanan dengan 'barking'. Dengan jelas, sebagian besar dari pikiran dan analisis diperlukan untuk anak-anak mempelajari bentuk lampau. pertama, anak harus memperoleh struktur morfem untuk bentuk present. Kemudian, berdasarkan yang demikian itu, anak akan dapat mempelajari bentuk past. Jika anak pada awalnya tidak mempelajari struktur morfem bentuk present, anak tidak akan dapat mempelajari struktur morfem untuk bentuk past. Ketika mendengarkan orang berbicara, anak yang tidak mengetahui bahasa hanya akan dapat memulai dengan analisis dari bentuk present. Jika orang hanya berbicara dengan bentuk lampau, anak tidak akan belajar bahasa apapun karena tidak akan ada sesuatu yang berhubungan dengan ujaran mereka di lingkungan terdekat. Bentuk waktu present harus menjadi dasar untuk anak-anak dalam mempelajari bentuk past. 3. Bentuk past iregular sebelum bentuk past regular

10

Karena bentuk past meliputi bentuk teratur (regular) dan tidak teratur (iregular), penjelasan untuk pemerolehan dua bentuk past ini terletak ditempat lain. misalnya bandingkan kata kerja bentuk present dengan bentuk past. bentuk past yang iregular: come/came, fall/fell, go/went, sing/sang, break/broke bentuk past yang regular: jump/jumped, jog/jogged, want/wanted kita dapat memperhatikan perubahan bunyi dari bentuk present ke bentuk past lebih terlihat pada bentuk yang iregular daripada yan regular. karena perbedaan bunyi harus yang pertama kali di perhatikan sebelum dapat dipelajari, dan karena bentuk iregular lebih terlihat, kita akan berharap bentuk iregular tersebut untuk dapat dipelajari lebih mudah. faktor lainya adalah bahwa kata kerja bentuk past cenderung lebih menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan sehari-hari. ini juga, mungkin memberikan sesuatu yang sering disebut 'stong verbs' sebuah keuntungan tambahan. 4. Kata kerja bantu 'be': regular sebelum contracted Mari kita bandingkan bentuk regular (uncontacted) dan bentuk contracted: am/'m, is/'s, are/'re. pada semua kasus bentuk uncontracted merupakan bentuk komplit suku kata dan kata sedangkan bentuk contracted tidak. bukan hanya suku kata lebih mudah didengar daripada yang non-suku kata sebuah kata akan diberikan beberapa tingkatan dalamtekanan dan pitch yang akan membuat itu lebih mudah untuk didengar. Kemudian, berdasarkan analisis dari empat pertanyaan di atas, kita dapat mengatakan bahwa dua variable account untuk urutan pemerolehan: kebermaknaan atau keleluasaan dalam pengamatan dilingkungan dan perbedaan perubahan bunyi (dapat diperhatikan), dengan yang pertama memainkan peranan yang utama. (peranan utama disini maksudnya adalah nilai yang ada dalam lingkungan yang dapat diamati diberi bobot lebih pada variabel pebedaan perubahan bunyi). sebuah morfem yang tinggi nilainya pada keduanya, seperti present progressive, akan dipelajari sebelum kata kerja bantu contractedyang nilai rendah dalam dua hal ini. akan tetapi bagaimana dengan preposisi 'in' dan 'on' dan nilai 'tinggi' yang saya berikan didalam tabel? Alasan saya menilai fungsi kata-kata ini seperti

11

Sebuah catatan kaki tentang pengetahuan morfem Kembali pada tahunn 1950an, sebuah bagian penting dari penelitian tentang morfem telah dilakukan oleh Jean Berko Gleason. dia mengetes anak-anak kecil dengan menghormati pengetahuan mereka tentang morfem tertentu, seperti bentuk jamak, yang berarti menggunakan prosedur yang simpel tapi cerdik. Misalnya, dia menunjukkan sebuah gambar yang sedikit tidak biasa kepada seorang anak, dia berkata 'this is a "wug".' kemudian ketika dia menunjuk sebuah gambar dari dua bentuk tersebut, dia berkata 'Now there are two of them. these are two __', dan dia menunggu si anak untuk memberikan kata pelengkap. seorang anak yang menghasilkan 'wugs' dapat dikatakan bahwa dia mengetahui aspek bentuk jamak ini. aspek bentuk jamak yang lain juga di uji coba, dengan cara yang sama yaitu dengan menggunakan makhluk yang aneh dengan nama-nama yang tidak pernah didegar oleh anak-anak sebelumnnya, misalnya 'niz'. penelitian Gleason tidak hanya berfungsi untuk mengingatkan psikolinguis betapa penting dan bermanfaatnya prinsip produktivitas dalam membangun apa yang anak-anak tahu, akan tetapi penelitian ini juga menggambarkan bagaimana, dengan imajinasi, penelitian yang bagus dapat dilakukan dengan anak kecil. 1.1.5 Pengembangan kalimat-kalimat kompleks Panjang ucapan, struktur yang sederhana biasanya berkembang menjadi salah satu yang kompleks. Anak membuat pertanyaan negatif, klausa relatif dan struktur kompleks lainnya. sebagai contoh bagaimana struktur tersebut dapat diperoleh, perkembangan kalimat negasi adalah yang akan dipelajari disini. Perolehan negasi, menurut Bellugi dan Klima dan lain-lain yang meniru penelitian mereka, berkembang dalam tiga periode utama. Garis besar dari setiap periode bersama dengan contoh kalimat berikut. Periode 1 No money; Not a teddy bear; No play that; No fall; No singing song; No the sun shining Periode pertama, umumnya penanda negative (Neg) dari jenis, no or not, ditempatkan di depan ucapan afirmatif (U). Jadi kita melihat ucapan yang biasanya dalam bentuk, Neg + U. Anak dimana pun sepertinya melakukan hal yang sama. Misalnya, anak-anak di Prancis,

12

menempatkan non atau pas sebelum U sedangkan anak-anak di Jepang menempatkan penanda negative nai setelah U (U + Neg) sesuai dengan pengamatan stuktur bahasa mereka. Periode 2 I dont want it; I dont know his name; We cant talk; You cant dance; Book say no; Touch the snow no; That no Mommy; He no bite you; I no want envelope; There no squirrels Diperiode ke dua, penanda negatif cenderung muncul di dalam ucapan. Auxiliary do terlihat meskipun dalam kombinasi dengan penanda nagative dont. Meskipun ucapan yang masih bersifat agak kasar dan negatif imperatif, Touch the snow no, bentuk yang salah seperti periode sebelumnya (No play that, No fall). Periode 3 Paul cant have one; this cant stick; I didnt did it; You didnt caught me; Donna wont let go; I am not a doctor; This not ice-cream; Paul not tired; I not hurt him; Dont touch the fish; Dont kick my box Anak memiliki ide bagus ketika do harus dimasukkan (You didnt caught me, Dont touch the fish, Dont kick my box) dan ketika do tidak dimasukkan (I am not a doctor, Donna wont let go). Anak tetap membuat kesalahan tetapi tampaknya mereka memahami dasar bahwa do tidak ditambahkan ketika ada modal (can, will: This cant stick [mengikuti?], Donna wont let go) atau ketika be adalah verb (I am not a doctor). Setelah periode ini, sebagian besar masalah dalam penanda negative berhasil ditangani. Bellugi dan Klima mengetahui bahwa tiga anak dalam penelitiannya (ketiganya ada di Brown morpheme acquisition study) dibutuhkan sekitar 6 bulan untuk melewati 3 periode tersebut. Ada perbedaan individu ketika mereka mengawali pada hasil negatif diperiode pertama.
13

Salah satu anak-anak mulai sejak dini usia 1 tahun selama yang lain tidak dimulai sampai mereka sekitar 2 tahun. Sementara perbedaan luas seperti dalam hasil ujaran yang khas dari anak kecil, 4 atau 5 tahun adalah tingkat yang berbeda. Sementara pasif dan struktur kompleks lainnya yang anak kuasai, pada usia ini mereka mampu menghasilkan sebagian besar struktur penting dari bahasa mereka ( ini adalah sebuah fenomena di seluruh dunia, apapun bahasanya ). Barangkali pada saat usia 9 atau 10 tahun semua struktur bahasa diperoleh.

1.2 Pemahaman kemampuan berbicara dan pentingannya 1.2.1 Pemahaman kemampuan berbicara, dasar produksi bahasa Kita telah melihat bagaimana anak mengembangkan kemampuan untuk menghasilkan kalimat. Tapi, apa sumber kemampuan itu? pertimbangan ujaran-ujaran anak yang khas seperti Want banana, No sleep, Why its not working? dan Where I can find them?. Sejak anak-anak tidak dilahirkan dengan ilmu pengetahuan pada beberapa bahasa tertentu, itu adalah kebutuhan bahwa mereka diwajibkan untuk mempelajari bahasa. Selanjutnya pentingnya bahasa yang anak-anak pakai adalah berhubungan dengan objek, peristiwa dan situasi di lingkungan dan pengalaman di dalam pikiran mereka. Anak tidak akan belajar berbicara, jika mereka diwajibkan hanya untuk berbicara. Bahkan jika anak mendengar sebuah kata yang diucapkan seribu kali, contohnya anjing, tidak ada cara untuk anak mengetahui makna dari kata tersebut kecuali beberapa petunjuk lingkungan yang disediakan, misalnya, seekor anjing atau sebuah gambar anjing. Bahkan kata-kata abstrak itu harus dipelajari dalam beberapa cara. Sementara kemampuan berujar, seperti anjing, sesuai situasi (ketika ada seekor anjing atau menggonggong), adalah sebuah indikator yang bagus bahwa anak tahu kata tersebut, tidak signifikan jika hanya bisa mengeluarkan bentuk suara saja. Seperti seseorang dapat mengulang kata inu dari bahasa Jepang. Siapapun dapat melakukan ini tapi terkecuali kalau orang itu tahu makna kata tersebut. Seekor burung beo dapat belajar mengeluarkan banyak kata dan kalimat tapi kita tidak memperhatikan bahwa burung beo memiliki pengetahuan tentang bahasa dalam arti yang signifikan. Hal terpenting adalah anak tahu makna dari apa yang diucapkannya. Bahkan jika seorang anak belajar meniru kata-kata, kita
14

tidak akan mengatakan bahwa anak tahu kata-kata tersebut kecuali anak menunjukkannya dalam beberapa cara bahwa dia tahu arti kata itu. Kita dapat menilainya jika seorang anak menggunakan kata tersebut dengan benar, atau jika seorang anak merespon dengan tepat dalam bebreapa cara perilaku, seperti dengan melihat, menunjuk atau mengikuti beberapa perintah. Sekarang, agar seorang anak belajar makna pada bentuk suara sebuah kata, pertama anak harus mendengar kata yang diucapkan oleh seseorang. (seorang anak tidak dapat mengetahui sebelumnya bahwa salah satu objek memiliki nama mama sementara yang lain memiliki nama anjing.) pada saat yang sama, kata yang diucapkan relevan dengan

pengalaman yang terjadi di lingkungan (contohnya, munculnya ibu dari anak). Ini menjadi kondisi yang diperlukan untuk belajar, jelas bahwa seorang anak harus belajar memahami bahasa sebelum dia dapat menghasilkannya (bermakna). Ini diperlukan dalam memahami kemampuan berbicara sebelum menghasilkannya. oleh karena itu, hasilnya bergantung pada pemahaman dan pengembangannya mengikuti pemahaman berbicara tersebut. Selain pertimbangan di atas, ada bukti empiris bahwa pemahaman berujar berkembang dalam mempercepat menghasilkan suara. Orang tua selalu memperhatikan bahwa anak-anaknya dapat merespon dengan tepat untuk berujar lebih komplek dari pada apa yang mereka (anak-anak) dapat ucapakan. Selain pengamatan orang tua, temuan dari studi penelitian yang dirancang khusus untuk membandingkan pemahaman dan hasil juga menunjukkan keunggulan pemahaman. Huttenlocher, misalnya, meneliti dari 4 anak dan menemukan bahwa mereka dapat memahami kemampuan berujar pada tingkat yang jauh melampaui apa yang mereka telah mereka kembangkan dalam menghasilkannya. Anak-anak dapat merespon dengan tepat pada perintah bahkan perintah-perintah termasuk vocabulary dan structure yang mereka tidak pernah gunakan di dalam bahasa mereka sendiri. Salah satu anak kecil, misalnya, menanggapi dengan tepat (menunjuk) beberapa perbedaan seperti popok bayi dengan popokmu dan botol bayi dengan botolmu. (bayi disini menunjuk pada anak perempuan) Sama halnya, penelitian yang lain, Sachs dan Truswell menemukan bahwa anak-anak dapat mengatakan hanya satu kata (cium, bau, bola, truk, dll) dapat memahami komposisi struktur bahasa lebih dari satu kata. Anak-anak memberikan respon yang tepat ketika diberi perintah yang terdiri dari kombinasi dua kata syntactic, seperti mencium bola dan bau truk.
15

Ada juga observasi bahwa beberapa anak benar-benar melewatkan tahap awal dalam menghasilkan suara ke tahap yang lebih maju. Fisikawan Einstein dan penulis inggris Carlyle dikenal lambat dalam berbicara, tetapi berbicara bentuk kalimat. Seperti fenomena semacam ini benar-benar dimengerti dan penundaan terjadi hanya dengan ekspresi pengetahuan tersebut, contohnya produksi. Tanpa pengetahuan bahasa diperoleh melalui pemahaman berbicara, Einstein, Carlyle atau siapapun dalam hal ini tidak akan mampu mengucapkan sebuah kata, apalagi kalimat. Bukti cacat pada anak barangkali terdapat bukti yang lebih kuat. Di dalam penelitian saya sendiri, saya menemukan anak-anak yang bisu sejak lahir, memiliki pendengaran normal, dapat memahami apa yang orang katakana padanya. Salah satunya perempuan di Jepang umur 3 tahun yang saya teliti tidak dapat mengeluarkan kata tapi memiliki kenormalan dalam semua hal. (keterampilan motorik yang lain begitu baik sehingga dia bisa naik sepeda) yang dirasakan dia adalah dapat merespon dengan tepat sesuai perintah (di Jepang) seperti ambil kertas merah di bawah meja dan bawakan ku boneka kecil dari ruangan yang lain. Dengan bantuan salah satu siswa saya, saya dapat mengajar seorang anak memahami untuk membaca (memahami maknanya) hampir 100 karakter China. Namun pencapaian gadis kecil itu pucat sebelumnya yaitu Christopher Nolan (kasus ini lebih jauh digambarkan dibab 8), seorang novelis bahasa inggris yang terkenal. Sejak lahir Nolan memiliki sedikit gangguan otot pada tubuhnya. kontrol yang lemah sehingga dia tidak bisa duduk tanpa bantuan dan susah menelan makanan. Untungnya, pendengaran Nolan normal dan dia belajar untuk memahami kemampuan berbicara. Beberapa tahun kemudian dia dapat menghasilkan (dengan memilih huruf menggunakan petunjuk yang diingat dikepalanya) kata pertamanya. Seperti Nolan, ada seorang hebat lainnya yang lahir dengan sedikit gangguan pada tubuhnya tapi mereka belajar untuk memahami kemampuan berbahasa. Meskipun mereka tidak mampu menghasilkan apapun tanpa kesulitan. Jadi, setelah memiliki kesadaran beberapa aspek hubungan memahami kemampuan berbicara dan hasilnya, kita dapat menyimpulkan bahwa mempelajari bahasa mungkin terjadi tanpa menghasilkannya tapi tanpa pemahaman. 1.2.2 Mempelajari kata-kata abstrak Ketika memperoleh makna kata, anak-anak segera memahami dan menghasilkan beberapa kata yang cukup abstrak. Kata-kata ungkapan perasaan (lapar, sakit, gembira) dan pikiran komplek (bohong (tidak sebenarnya, kejujuran, dugaan) adalah beberapa kata yang
16

dipelajari. Tetapi, bagaimana mereka belajar? Ini tidak dapat dikatakan sederhana seperti bentuk ujaran anjing dengan objek anjing karena perasaan dan pikiran tidak ada di dalam lingkungan anak untuk memperhatikannya, dengan cara dia mengamati seekor anjing. Pengalaman dalam pikiran adalah dari sifat yang berbeda. Apa seorang anak harus mempelajari arti kata-kata abstrak untuk memahami kemampuan berbahasa, bersamaan dengan situasi dan kondisi dalam lingkungan dan kemudian menghubungkannya pada pengalaman dan proses di dalam pikiran. Pembelajaran tampaknya begitu misterius hampir magis, namun, faktanya anak-anak mempelajari beberapa kata. Mari kita pertimbangkan sekarang bagaimana hal ini mungkin dilakukan. Contohnya, bagaimana mungkin kata-kata lapar dan terluka dipelajari? Pertama seorang anak harus mengambil suara ketika kata-kata tersebut diucapkan oleh yang lain dan situasi di mana mereka berada. Seorang anak mungkin menangis dan ibu kemudian berkata apakah kamu lapar?. Atau mungkin anak itu menunjuk pada sebuah pisang dan ibu berkata, apa kamu ingin pisang? Apa kamu lapar?. Seorang ibu mungkin menggunakan kata lapar karena dia memperkirakan bahwa sudah beberapa waktu sejak anak terakhir makan. Mengingat terluka, barangkali seorang anak jatuh dan lutut memar. Kemungkinan seorang ayah berkata, kasian anak perempuan itu. Apakah teluka?. Atau menerima suntikan, seorang anak menangis, dan ayah berkata, itu sakit, bukan? Bagaimana dengan es krim?. Ini kemajuan pada anak untuk mengingat kata-kata apa yang diucapkan (lapar dan terluka) dan menghubungkannya pada perasaan tertentu (lapar, sakit) bahwa seorang anak memiliki pengalaman di dalam pikirannya. Setelah sejumlah contoh dimana kata-kata dan perasaan tertentu dialami bersama-sama, seorang anak akan memiliki informasi cukup untuk membuat tebakan bentuk suara yang berhubungan dengan perasaan. Seorang anak dapat menguji apakah dia benar, contohnya apakah bentuk suara lapar berhubungan pada rasa lapar, dan bentuk ujaran terluka berhubungan dengan rasa sakit. Kata-kata seperti bohong (kebohongan) dan menebak akan memiliki situasi lingkungan dan mental tetap bagi anak untuk membawa bersama-sama. Ini umumnya akan menjadi lebih sulit untuk mengenal perasaan karena mereka termasuk pikiran murni (tidak ada rasa). Seorang anak akan membuat keputusan dari situasi komplek supaya mengekstrak beberapa pikiran. Contohnya, setelah menceritakan ibunya sesuatu yang dia ketahui tidak benar (aku tidak memukulnya), ibu anak laki-laki itu mungkin mengakatakan dengan marah, itu bohong!. Apa anak laki-laki kecil itu harus lakukan untuk menemukan makna dari
17

bentuk suara bohong adalah: mengingat kembali bahwa dia telah berkata bohong (dia dapat meninjau kembali dengan membandingkan apa yang dia katakan dengan apa yang dia ketahui menjadi situasi sebenarnya, dan perhatikan perbedaan ini perbedaan antara mengatakan dan situasi menjadi konsep kebohongan), dan kemudian menetapkan konsep ini ke bentuk suara. Apakah hypothesis ini akurat atau tidak adalah anak itu akan diuji ketika dia mendengar kata bohong lagi. 1.2.3 Ingatan dan Pemerolehan bahasa Mendasari kecakapan seorang anak dalam pemerolehan bahasa adalah salah satu factor psikologis sangat penting, yaitu ingatan. Dalam pembelajaran mengenal kata dari suatu bahasa, aturan penggunaan dan yang berhubungan dengan kemapuan berbicara pada lingkungan dan pikiran, anak memanfaatkan kapasitas ingatan. Seorang anak harus mengingat banyak kata, prasa, dan kalimat, serta dengan kontek (fisik dan mental) di mana mereka berada. Seperti data menyediakan dasar untuk structural analisis. Contohnya, anak-anak tidak mengingat banyak kata, prasa dan kalimat yang mereka dengar, mereka memiliki sedikit dasar untuk menemukan makna abstrak dan aturannya. Macam-macam struktur sintaksis yang disebutkan dan didiskusikan sebelumnya, negasi misalnya, meminta anak mengingat kalimat negatif. Jika anak tidak dapat mengingat kalimat negatif yang dialami sebelumnya, anak tidak akan memiliki apa-apa yang mana membandingkan kalimat ketika suatu saat terjadi dan tidak akan membuat kesimpulan yang signifikan seperti strukturnya. Tanpa ingatan yang bagus, mempelajari bahasa tidak akan mungkin bisa. Di samping itu dari pengamatan umum bahwa anak-anak sering mengingat kata demi kata, cerita yang mereka diceritakan, anak-anak juga belajar sejumlah idiom dalam kalimat dan bentuk kalimat. Tidak ada alasan, meskipun tidak percaya bahwa anak-anak juga menyimpan banyak prasa dan kalimat, yang mana dapat melayani mereka untuk menganalisis nanti. Seperti kapasitas ingatan yang luar biasa, ini tidak layak, tidak unik pada bahasa. Dibeberapa tempat lainya mengingat wajah, objek, musik, masa lalu dan kuantitas besar ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang-besarnya memori anak juga sama luar biasa. 1.2 Parentese and Baby Talk 1.3.1 Parentese

18

Parentese ( sebuah istilah yang sering saya gunakan untuk menggantikan kata ganti keibuan )yang mana digunakan untuk merujuk kepada jenis ucapan yang anak terima saat mereka masih muda. Contoh, ucapan orang tua dan lainya digunakan dalam berbicara dengan anak-anak yang memiliki sejumlah khas karakteristik. Misalnya, orang tua umumnya berbicara dengan anak-anak mereka tentang apa yang terjadi di lingkungan sekitar dan bukan tentang objek abstrak atau objek yang tersembunyi. Kalimat seperti 'anjing ingin minum' daripada 'saya mungkin akan memulai membaca buku psikolinguistik itu besok adalah apa yang 1 - atau 2 - tahun mungkin dengar.Juga, kalimat cenderung pendek dan struktur sederhana, misalnya "Anjing itu ingin minum ' daripada ' anjing yang sudah berjalan jauh ingin minum air '. Kosakatapun cenderung untuk menjadi sederhana, 'melihat' daripada 'memperhatikan' dan 'keras' daripada 'sulit'. Ketika kalimat yang diucapkan kepada anak-anak, ucapan cenderung lebih lambat, nada lebih tinggi dan mempunyai jeda kemudian terjadi jika kalimat yang sama diucapkan untuk pembicara orang dewasa dan juga untuk kata-kata yang lebih banyak diberikan stres dan penekanan. Seperti sebuah tekanan yang meragukan untuk disajikan bahkan menjadi sorotan dan itu merupakan perhatian bagi anak anak bahwa pentingnya untuk memilih kalimat.

Banyak orang tua juga, menggunakan tata bahasa bicara ketika berbicara kepada anak-anak mereka. Penelitian oleh Newport, Labov dan lain-lain menunjukkan bahwa beberapa kalimat yang secara alami tanpa menggunakan tata bahasa, konsistensi seperti diragukan akan berguna untuk anak yang mencari kalimat yang benar. Secara tidak sengaja, penemuan kalimat kalimat tersebut secara gramatikalnya kesalahan Chomsky yang mengklaim kalau anak anak menerima kata kata yang secara tidak tersusun menjadi memburuk saat menggunakan aturan yang dia gunakan. Ini menarik tidak hanya orang dewasa tetapi anak anak juga, bergantung untuk menggunakan parentese saat berbicara dengan anak anak yang lebih muda contohnya sudah ditemukan saat anak umur 4 tahun memproduksi percakapan yang di sederhanakan saat berbicara dengan anak anak yang berumur 2 tahun akan tetapi tidak untuk orang dewasa ( beberapa anak yang berumur 4 tahun bahkan tidak mempunyai saudara yang lebih muda walaupun banyak penelitian ini yang telah di selesaikan dengan bahasa inggris, ada alasan yang bagus untuk menunjukan bahwa fenomena ini bersifat universal sejak fenomena yang sama telah di obserfasi ke dalam banyak komunitas bahasa. Orang orang yang berharap bisa berkomunikasi akan secara alami menggunakan percakapan yang
19

merupakan sebuah tingkat linguistik yang mereka pikir para pendengarnya akan mengerti. Karakteristis dari parantese merupakan sesuatu yang menyediakan cara untuk membuat pemahaman akusisi sebuah bahasa dan menghasilkan pemahaman yang lebih mudah untuk pembelajar atau anak. Ini bukan dimaksudkan kalau orang tua tidak menggunakan parantese maka anak anak mereka tidak akan mempelajari bahasa. Mereka akan mempelajari bahasa tetapi diberikan fasilitas yang alami dari parentese dan cara bahasa itu muncul, hal ini akan lebih baik apabila anak anak yang menerima bahasa tersebut belajar untuk mengerti percakapan yang lebih cepat daripada anak anak yang tidak mempelajarinya.

1.3.2 Baby Talk Percakapan bayi berbeda dengan percakapan parantese.Saat parantese menggunakan pembendaharaan kata yang umum dan sintak, percakapan bayi melibatkanpenggunaan pembendaharaan kata dan sintak yang keseluruhannya disederhanakan dan dikurangi.Ini membuat penasaran, dari pandangan psycolinguistik, ada fakta bahwa sebagian besar dari keistimewaan keistimewaan yang percakapan bayi terapkan, adalah yang mempunyai dasar dasar di awal percakapan yang dilakukan anak anak.Orang tua percaya kalau keistimewaan keistimewaan tersebut, saat di perkenalkan kembali pada anak, dapat menyediakan percakapan yang lebih cepat. Kebanyakan percakapan bayi melibatkan perubahan perubahan dalam

pembedaharaan kata mereka adalah kata kata yang telah terbentuk seperti bow bow (anjing), pee pee (buang air kecil), dan choo choo (kereta) dalam bahasa inggris dan dalam bahasa jepang, wan-wan (anjing : kata kata standarnya adalah jidosha or kuruma). dari beberapa contoh kita dapat melihat struktur bunyi utama dari kata kata menunjukan bahwa mereka telah didominasi oleh sebuah konsonan dan suku kata yang diulang (diduplikasi). Prinsip prinsip yang lain dari kebanyakan percakapan bayi adalah mereka mewakili bunyi bunyi yang dimunculkan banyak hal, oleh karena itu bow bow dan wan wan adalah suara gong gongan anjing, bu bu merujuk kesuara mesin mobil dan bunyi seperti choo choo di buat oleh bunyi kereta. Suara seperti tersebut berarti untuk memperkirakan seberapa besarnya suara lokomotif kereta api tidak sama sekali mengganggu orang tua dan anak anak.
20

Disamping pembendaharaan kata percakapan bayi, itu bukan sesuatu yang umum untuk sebuah keluarga menciptakan dan mengggunakan kata kata tersebut, kata kata yang tidak di gunakan diluar keluarga, sering kata kata tersebut merubah dari kata kata yang salah di ucapkan o;eh anak anak. Sebagai contoh dalam berusaha untuk mengucapkan kata vomit satu anak yang aku tahu berkata vompo setelah itu orang tua akan lebih menggunakan kata vompo di bandingkan kata vomit dalam berbicara kepada anaknya. Kadang kadang beberapa pembendaharaan kata tersebut mungkin dipertahankan orang tua sebagai alasan yang segnimental. Dalam bahasa inggris percakapan bayi dapat disebutkan dalam penyaluran kata kata oleh orang tua.Hal itu umum untuk menambahkan bunyi iy kedalam sebuah konsonan.Contohnya birdy untuk burung, horsie untuk kuda, kitty untuk anak kucing.Hal ini menyediakan sebuah suku kata untuk kelengkapan paradigma penggunaan silable tersebut.Sejak akhiran iy juga memberikan fungsi yang mengikat dalam bahasa inggris hal ini juga mempromosikan kegunaannya. Sintak memainkan peran yang kurang penting dalam percakapan bayi daripada pembendaharaan kata.Orang tua sepertinya lebih menggunakan sintak dalam penrcakapan bayi, saat mereka melakukan hal tersebut pengujaran mereka terdengar mirip dengan tingkat percakapan yang anak - anak hasilkan. Seorang ibu akan berkata sebagai contoh Mommy give Tony banana dalam pengucapan tersebut modal will ataupun a tidak sama sekali dimasukan. Dan nama nama orang seperti Toni dan Mammi telah di gantikan oleh kata ganti pertama I dan You. Tentunya nama nama yang telah di terapkan tersebut bagi anak kecil lebih mudah untu di mengerti daripada melibatkan pergeseran hubungan antara pembicara dan pendengar. Lalu kemudian anak anak yang belajar untuk mengatasi kesulitan I dan You harus dicatat, juga terjadi dalam parentese dan kemudian mereka bukan menjadi keistimewaan percakapan bayi. Bagaimanapun bahasa bayi harus digunakan atau tidaknya terkadang tergantung dari perhatian orang tua tersebut dengan perbedaan pengubahan kata kata terebut dari negara satu ke negara yang lain. Di Canada dan Amerika ada sedikit perhatian khusus di banding yang terdapat di Jepang yang terlihat mendapatkan perhatian yang lebih. Percakapan percakapan bayi adalah bentuk fase transisi yang tidak bakal berlanjut dengan waktu yang cukup lama dan senjak percakapan percakapan bayi muncul menjadi fenomena alamiah yang ter jadi secara luas akan terlihat bahwa percakapan bayi dapat menguntungkan untuk
21

anak anak yang masih berusia dini dalam mempelajari bahasa. Tentunya, tidak ada alasan yang bagus untuk memikirkan sisi buruknya. Kebanyakan orang tua merubah kesan santai dari menggunakan percakapan bayi dengan anak anak mereka yang mungkin akan membangkitkan rasa solidaritasnya. 1.4 Peranan imitasi atau proses meniru 1.4.1 Aturan imitasi Para teoretikus telah meyakini bahwa anak-anak memperoleh bahasa sepenuhnya

dengan cara meniru atau imitasi, misalnya mereka meniru apa yang mereka dengar. tidak diragukan lagi bahwa anak-anak meniru sebagian besar dari apa yang mereka dengar. mereka belar untuk mengucapakan beberapa kata dan frase seperti 'dog', 'papa', 'run', 'happy', 'no', 'why not?', 'bread and butter', 'not now', dan lain-lain. mereka juga meniru beberapa pola intonasi dan bunyi yang ada dalam bahasa mereka, dan mereka juga cenderung mendekati urutan kata-kata dengan benar dalam sebuah kalimat. Di sisi lain, sementara pembelajaran bahasa melibatkan proses imitasi atau meniru, prinsip-prinsip ini tidak memadai untuk menjelaskan dasar-dasar yang mendasari pemerolehan bahasa. karena imitasi merupakan reproduksi ujaran, maka yang demikian itu tidak dapat menjelaskan bagaimana sebuah ujaran dapat dipahami, pengetahuan tentang hal ini merupakan dasar dari produksi ujaran atau perkataan. hal ini juga tidak dapat menjelaskan pemerolehan morfem seorang anak sebagai Bentuk Jamak dan Past Tense, atau manipulasi struktural seperti bentuk negatif dan pertanyaan. Untuk menggambarkan bahwa prose imitasi tidak menjelaskan aturan, mari kita pertimbangkan, pada beberapa detail, kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh anak-anak. anakanak yang berbahasa inggris pada umumnya menghasilkan kata-kata seperti 'mouses', 'sheeps', 'gooses', 'goed', 'comed', ' falled', and 'breaked'. mengapa mereka menghasilkan katakata seperti itu? secara jelas dapat dikatakan bahwa ini bukan merupakan hasil dari imitasi karena mereka secara umum tidak mendengar orang mengatakan kata-kata tersebut. jawaban yang paling memuaskan adalah bahwa mereka membuat aturan-aturan dalam pikiran mereka, dan membentuk kata-kata tersebut berdasarkan aturan yang mereka miliki. hal yang sama juga harus dikatakan pada anak-anak yang berkata seperti 'no heavy', 'no the sun shining', 'when we can go?', and 'he is doing what?'. karena kata-kata ini tidak dikatakan oleh orang dewasa, dan karena kata-kata tersebut muncul secara teratur dan tidak dapat menjadi salah
22

satu yang dapat ditiru oleh anak-anak. kata-kata tersebut merupakan sesuatu yang dibentuk berdasarkan aturan-aturan yang telah ditemukan anak-anak. Sedangkan pengecualian terhadap peraturan-peraturan harus dipelajari, seperti pada penjamakan kata benda dan membuat bentuk lampau, dan ketika aspect-aspect lebih lanjut tentang pembentukan negatif dan membuat-pertanyaan harus dikembangkan, kesalahankesalahan dalam diri mereka menjadi bukti kuat bahwa aturan pembelajaran telah terjadi. peraturan, secara alami, tidak dapat ditiru. akan tetapi, mereka adalah bentuk abstrak dari pikiran. aturan tidak muncul dalam lingkungan fisik, hanya bunyi ujaran yang mewakili katakata dan urutan kata-kata. berdasarkan dari pengamatan ini bahwa abstrak dan prinsip-prinsip yang tidak di amati dan peraturan dibentuk dalam pikiran dan kemudian diterapkan dalam produksi ujaran. demikian, sementara imitasi memainkan peranan penting dalam pemerolehan bahasa, yang demikian ini adalah satu batasan- batasan terhadap aspek tertentu dari produksi ujaran. 1.4.2 Peranan koreksi Seperti imitasi, peranan koreksi dalam pemerolehan bahasa secara luas telah disalahpahami. koreksi bukanlah sebuah faktor penting dalam proses pemerolehan bahasa. akan tetapi terpikirkan bahwa mengkoreksi ujaran anak-anak merupakan hal penting untuk perbaikan, penelitian telah menunjukkan bahwa hal seperti ini bukanlah sebuah kasus. faktanya, para orang tua memberikan sedikit perhatian terhadap ketepatan gramatikal dari ujaran anak-anak mereka. daripada mengkoreksi ketepatan gramatikal anak-anak mereka, para orang tua lebih tertarik dalam menanggapi : nilai kebenaran dari apa yang di ucapakan (), kesuaian sosial dari apa yang diucapkan (), atau kepandaian dari apa yang seorang anak katakan (orang tua akan bangga pada si anak). Ketika para orang tua berusaha untuk mengoreksi ucapan anak-anak mereka, hasilnya sering sia-sia dan membuat frustasi. perhatikan percakapan antara seorang ibu dan anaknya berikut ini: Son : Nobody don't like me.

Mother: Nobody likes me. sang ibu dan anak mengulangi kata-kata di atas sampai tujuh Kali. mother(dalam keadaan serius) : Now, listen carefully. Nobody likes me.
23

son

: Oh! Nobody don't likes me.

Ketika beberapa kemajuan tercapai (sang anak menambahkan 's' pada 'like'), perhatian utama sang ibu, penambahan yang tidak tepat terhadap kata kerja bantu 'do', tidak di perhatikan oleh anak sebagai sesuatu yang perlu dikoreksi. Tidak diragukan, bahwa ada kasus dimana koreksi orang tua menghasilkan perbaikan. tetap saja yang demikian itu tidakbesar jumlahnya. dalam sebuah kasus sesuatu yang biasanya berfungsi sebagai koreksi adalah pengulangan dari apa yang diucapkan oleh anakanak dalam bentuk yang benar. anak-anak benar-benar tidak di berikan petunjuk yang tepat secara langsung terhadap apa yang salah dengan ujaran yang mereka hasilkan. untuk memberikan penjelasan langsung kepada anak-anak (bahkan jika orang tua sudah dapat membentuk masalah) akan sering tidak masuk akal. ibu pada contoh di atas dapat berkata dengan keras kepada anaknya, ' Now, Johny, you don't add 'do' in that sentence to make it negative because the sentence is already negative; the word "nobody" is the negative of "somebody".' Anak-anak secara alami akan mengkoreksi kesalahan mereka sendiri seiring berjalannya waktu, tanpa campur tangan dari orang lain.

24

BIBLIOGRAPHY

Steinberg, Danny D, An Introduction to Psycholinguistics, London and Newyork: Longman, 1993.

25

Anda mungkin juga menyukai