Anda di halaman 1dari 2

Perlombaan Iman

Ibrani 12: 1-4

- Pengertian Iman
- Tokoh Iman
- Iman perlu kepekaan
- Ilustrasi Kakek
- Kepekaan didapat dari hubungan dengan Tuhan
- Perlombaan iman seumpama lari estafet

Yang harus kita lakukan dalam perlombaan Iman:

1. Perlombaan harus dilaksanakan "dengan tekun"

2. Perlombaan harus dilaksanakan membuang dosa-dosa yang menghalangi


atau menghambat kecepatan kita
Di dalam olahraga, orang mesti menanggalkan semua beban seperti: kalung,
pakaian yang bagus, bahkan dalam olahraga Yunani orang telanjang dan
hanya memakai kain yang minim pada bagian tubuh tertentu saja, supaya
setiap geraknya tidak terganggu, termasuk berat badan yang berlebihanpun
juga harus dikurangi agar gerak tidak menjadi lamban. Dalam hal rohanipun
juga demikian, ada banyak beban yang dapat menghalangi kerohanian kita,
seperti: keduniaan, kesenangan, ketidak taatan, dll. Benda-benda atau hal-hal
tersebut mungkin bukanlah dosa pada dirinya tetapi telah membuat kita tidak
dapat fokus, tidak dapat maju, dan menjadi lamban.

3. Perlombaan harus dilaksanakan dengan mengarahkan pandangan, hidup, dan


hati kita kepada Yesus
Kita juga memasuki zaman relativisme, dimana orang tidak lagi memandang
yang benar dan yang salah, orang yang menyatakan kebenaran dianggap
sebagai musuh dan dianggap sebagai orang yang paling sombong. Tidak ada
yang benar dan yang salah. Setiap orang bisa mengaku benar dan salah
menurut dirinya sendiri karena sudah kehilangan teladan yang benar. Ini
adalah suatu kecelakaan. Dalam situasi yang demikian, masih ada suatu
harapan kalau orang mau menerima nasihat pada Ibrani 12:2 yang
mengatakan: pandanglah pada Yesus!
Orang Kristen yang hidupnya dipenuhi dengan ketamakan, kekotoran,
kejahatan, perlu dipertanyakan: apakah ada Kristus dalam hidupnya? Orang
yang benci dengan hal yang tidak benar, ingin hidup meneladani Tuhan
Yesus, hidupnya akan terus diperbaharui. Hidup Kristen haruslah memiliki
hati yang satu, komitmen yang tidak bercabang, Yesus Kristus sebagai Tuhan
yang sungguh-sungguh kita aminkan, dalam setiap aspek kita harus
berperang melawan diri kita yang sering digoda oleh keuntungan dan
kemalasan untuk tidak setia. Biarlah ini menjadi perjuangan kita. Kalau tidak,
kita akan meniru yang lain dan akan jauh dari Kristus.
Kalau kita memandang kepada manusia kita akan kecewa, kalau kita
memandang kepada Yesus kita akan mengalami suatu transformasi yang luar
biasa.
Ibrani 12:2b : Yesus yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa
iman kita itu kepada kesempurnaan, ...
Yesuslah yang menanamkan iman dari pencipta iman. Iman kita adalah iman
yang dikaruniakan agar kita boleh percaya sungguh dan Tuhan akan terus
menggiring, menuntun, memelihara sampai kita mencapai akhir. Dia adalah
pencipta iman kita, yang memulai iman kita, yang membawa iman kita
kepada kesempurnaan. Roma 11:36: Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan
oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
Setiap kemurnian iman kita, kesejahteraan kita bersumber pada Yesus
Kristus. Yesus Kristus adalah sumber segala yang baik yang boleh kita miliki.
Oleh karena itu, orang yang menyadari pentingnya Yesus, dan bergantung
kepada Yesus, akan mengatakan: Dia adalah segala-galanya bagiku! Dia lebih
berharga daripada apapun, Dia lebih berharga daripada uang, keuntungan,
kesenangan, nyawaku. Dia memulai dengan yang baik, Dia akan mengakhiri
dengan yang baik pula. Yesus Kristus adalah arah pandang kita karena segala
yang baik berasal dari Dia.
4. Perlombaan harus dilaksanakan kesadaran bahwa bahaya terbesar yang
menghadang kita adalah pencobaan untuk menyerah lagi kepada dosa

Anda mungkin juga menyukai