- Pengertian Iman - Tokoh Iman - Iman perlu kepekaan - Ilustrasi Kakek - Kepekaan didapat dari hubungan dengan Tuhan - Perlombaan iman seumpama lari estafet
Yang harus kita lakukan dalam perlombaan Iman:
1. Perlombaan harus dilaksanakan "dengan tekun"
2. Perlombaan harus dilaksanakan membuang dosa-dosa yang menghalangi
atau menghambat kecepatan kita Di dalam olahraga, orang mesti menanggalkan semua beban seperti: kalung, pakaian yang bagus, bahkan dalam olahraga Yunani orang telanjang dan hanya memakai kain yang minim pada bagian tubuh tertentu saja, supaya setiap geraknya tidak terganggu, termasuk berat badan yang berlebihanpun juga harus dikurangi agar gerak tidak menjadi lamban. Dalam hal rohanipun juga demikian, ada banyak beban yang dapat menghalangi kerohanian kita, seperti: keduniaan, kesenangan, ketidak taatan, dll. Benda-benda atau hal-hal tersebut mungkin bukanlah dosa pada dirinya tetapi telah membuat kita tidak dapat fokus, tidak dapat maju, dan menjadi lamban.
3. Perlombaan harus dilaksanakan dengan mengarahkan pandangan, hidup, dan
hati kita kepada Yesus Kita juga memasuki zaman relativisme, dimana orang tidak lagi memandang yang benar dan yang salah, orang yang menyatakan kebenaran dianggap sebagai musuh dan dianggap sebagai orang yang paling sombong. Tidak ada yang benar dan yang salah. Setiap orang bisa mengaku benar dan salah menurut dirinya sendiri karena sudah kehilangan teladan yang benar. Ini adalah suatu kecelakaan. Dalam situasi yang demikian, masih ada suatu harapan kalau orang mau menerima nasihat pada Ibrani 12:2 yang mengatakan: pandanglah pada Yesus! Orang Kristen yang hidupnya dipenuhi dengan ketamakan, kekotoran, kejahatan, perlu dipertanyakan: apakah ada Kristus dalam hidupnya? Orang yang benci dengan hal yang tidak benar, ingin hidup meneladani Tuhan Yesus, hidupnya akan terus diperbaharui. Hidup Kristen haruslah memiliki hati yang satu, komitmen yang tidak bercabang, Yesus Kristus sebagai Tuhan yang sungguh-sungguh kita aminkan, dalam setiap aspek kita harus berperang melawan diri kita yang sering digoda oleh keuntungan dan kemalasan untuk tidak setia. Biarlah ini menjadi perjuangan kita. Kalau tidak, kita akan meniru yang lain dan akan jauh dari Kristus. Kalau kita memandang kepada manusia kita akan kecewa, kalau kita memandang kepada Yesus kita akan mengalami suatu transformasi yang luar biasa. Ibrani 12:2b : Yesus yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, ... Yesuslah yang menanamkan iman dari pencipta iman. Iman kita adalah iman yang dikaruniakan agar kita boleh percaya sungguh dan Tuhan akan terus menggiring, menuntun, memelihara sampai kita mencapai akhir. Dia adalah pencipta iman kita, yang memulai iman kita, yang membawa iman kita kepada kesempurnaan. Roma 11:36: Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Setiap kemurnian iman kita, kesejahteraan kita bersumber pada Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah sumber segala yang baik yang boleh kita miliki. Oleh karena itu, orang yang menyadari pentingnya Yesus, dan bergantung kepada Yesus, akan mengatakan: Dia adalah segala-galanya bagiku! Dia lebih berharga daripada apapun, Dia lebih berharga daripada uang, keuntungan, kesenangan, nyawaku. Dia memulai dengan yang baik, Dia akan mengakhiri dengan yang baik pula. Yesus Kristus adalah arah pandang kita karena segala yang baik berasal dari Dia. 4. Perlombaan harus dilaksanakan kesadaran bahwa bahaya terbesar yang menghadang kita adalah pencobaan untuk menyerah lagi kepada dosa