PENDAHULUAN
1
tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Halmahera Tengah Nomor :
xxx/KEP/xxx/2007 tentang Persetujuan Pemberian Izin Usaha Penambangan
(IUP) Operasi Produksi kepada PT Bukit Asam dengan luas area 1.965 Ha.
Berdasarkan dari Surat Keputusan No. S.xxx/Menhut-VII/PKH/2007,
kegiatan eksplorasi yang sudah berjalan sudah mendapatkan izin untuk melakukan
kegiatan survey dan pengambilan sample di area eksplorasi. Dan berdasarkan
Surat Keputusan dari Departemen Kehutanan area eksplorasi IUP ataupun area
eksploitasi IUP bukan merupakan wilayah hutan lindung.
2
1.3 PERSETUJUAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP
3
Gambar 1.2 Peta Lokasi
4
A. Penetapan Lokasi Reklamasi
B. Pelaksanaan Reklamasi
1. Pemindahan dan Penebaran Top Soil
2. Pengendalian Erosi dan Sedimentasi
3. Revegetasi
1) Seleksi tanaman lokal yang potensial
2) Pengadaan bibit tanaman
a) Pengadaan bibit tanaman cover crop
b )Pengadaan bibit pohon pioneer
c) Pengadaan bibit pohon produktif
3) Penanaman pohon yang terdiri dari :
a) Luas Area penanaman
b) Jumlah tanaman per hektar
c) Komposisi jenis tanaman
4) Pemeliharaan dan Pemantauan
a) Pada Jenjang
b) Pemeliharaan Tanaman Yang dilakukan yaitu kegiatan :
penyulaman, pengendalian gulma, penyiangan,pendangiran,
pemupukan, serta penyemprotan hama penyakit.
C. Fauna
Ditemukan jenis satwa, jenis burung, mamalia kembali kedaerah semula
D. Air
Parameter pH, dalam kisaran mendekati baku mutu air.
E. Kondisi Tanah
- pH mendekati netral
- Unsur hara makro N, P, K dan kegiatan mikroorganisme berlangsung
baik.
- Pertumbuhan tanaman normal
5
BAB II
RENCANA PEMBUKAAN LAHAN
6
2.1.2 Produksi, Kualitas Batubara dan Rencana Pembukaan Lahan
a. Produksi
PT. Bukit Asam merencanakan produksi batubara sebesar
ton/batubara pada Tahun pertama hingga Tahun ke 10, oleh karena itu
tanah penutup (OB) yang harus di buka adalah sebesar 29.429.499,6
m3. Berikut adalah perencanaan produksi batubara dari Tahun pertama
– samapai tahun ke 10:
7
b. Kualitas Batubara
Tabel 2.3 Persyaratan Kualitas Batubara
No Parameter Hasil analisa Rata - rata
1 Total Moisture 11,47 – 22,61 % (a. r ) 16,70 %
2 Ash content 1,22 – 17,81 % ( a.d.b) 5, 74 %
3 Volatile matter 37,63 – 49,89 % ( a.d.b) 40,70 %
4 Fixed Carbon 3,18 – 46,26 % ( a.d.b) 41,03 %
5 Total sulphure 0,13 – 0,95 % ( a.d.b) 0,36 %
6 Calorific Value 5.725 - 6.795 cal/kg 6.322 cal/kg
7 HGI 37 - 56 -
8
2.2 PENIMBUNAN
2.2.1 Penanganan Tanah Zona Pengakaran
Top soil hasil gali-gusur dengan peralatan buldozer ditempatkan pada lokasi
yang aman dari aktifitas penambangan. Upaya-upaya yang akan dilakukan oleh
PT. Tekindo Mineral untuk penanganan zona pengakaran pada top soil ini tidak
terlepas dari usaha untuk menjaga unsur hara di dalam top soil tersebut. Kegiatan
ini dasarnya bertujuan untuk membentuk timbunan top soil yang baik (maksimal
3 m) disertai cover crop PJ (Peuraria Javanica), CM (Calopogonium Muconoides)
dan CP (Cantrocema Pubescens), untuk menjaga tingkat kesuburannya. Usaha
pengelolaan erosi pada timbunan top soil dengan membuat paritan di sekitar
timbunan agar tidak tererosi oleh air.
Penggunaan top soil untuk reklamasi ialah dengan cara ditebarkan pada
area bukaan tambang yang telah dirapikan. Sejalan dengan pelaksanaan
reklamasi, permukaan lahan diatur dalam bentuk jenjang- jenjang dengan
sudut kemiringan total 45º, diserta pembuatan saluran pembuangan air di bagian
dalam jenjang. Seluruh bidang datar ada pada permukaan lahan yang akan
direklamasi dilapisi dengan top soil setebal 20 cm - 30 cm sebagai zona tanah.
9
2.3 JALAN TAMBANG
10
2.5 SARANA PENUNJANG
Sarana penunjang terdiri atas fasilitas kantor, bengkel, mess karyawan dan
area disposal. Luas sarana penunjang ini sebesar 520,31 Ha, direncanakan pada
tahun pertama. Sarana penunjang pada area disposal adalah drainage, drainage dibuat
di luar bounderi area disposal untuk penyaliran air tambang kemudian diarahkan ke
kolam pengendapan (Settling pond), luasan penampang drainase adalah 1,2 m2,
sedangkan panjang drainase adalah bounderi area disposal adalah 777 m.
11
BAB III
PROGRAM REKLAMASI
Adapun lahan perusahaan PT Bukit Asam yang akan direklamasi meliputi: lahan
bekas penggalian batubara dan disposal area. Pelaksanaannya akan dimulai pada
tahun pertama kegiatan penambangan yaitu tahun 2018.
Back filling adalah system penambangan yang diterapkan oleh PT Bukit Asam Site
Tanjung Enim. Ketika blok-pertama akan ditambang pada tahun 2018 OB dari blok
pertama akan di simpan di disposal area dan akan langsung dilakukan kegiatan
reklamasi setelah OB dari blok satu sudah dikupas. Tahun berikutnya OB dari blok
kedua yang akan ditimbun di lahan bekas tambang pada blok satu dan akan
langsung direklamasi ketika pengupasan dan penimbunan OB pada blok satu sudah
selesai, begitu seterusnya sampai menyisakan satu void pada tahun 2027 .
12
Tabel.3.1 Rencana Reklamasi Selama Sepuluh Tahun
Overburden dan Topsoil pada blok kedua akan ditimbun pada blok penambangan
yang pertama, kemudian dilakukan revegetasi dengan menebar cover crop dan
pemupukan, selanjutnya dilakukan penanaman pohon hutan produksi. Begtu
seterusnya sapai pada tahun ke sepuluh dn meninggalkan satu void yang tidak akan
direklamasi yaitu blok pada tahun 2026 dan 2027.
13
3.2.3 Reklamasi Pada Lahan Bekas Sarana dan Infrastruktur
Ada dua PIT yang akan ditambang, PIT A akan selesai ditambang pada tahun 2025
infrastruktur penunjangnya adalah settling pond. Maka program reklamasi akan
dilakukan pada settling pond pada tahun 2025, dimulai dengan pembongkaran dan
penimbunan selanjutnya revegetasi cover crops dan penanaman pohon.
Infrastruktur lainnya tidak akan di reklamasi sampai akhir penambangan
disebabkan masih dibutuhkan sampai akhir penambangan, infrastruktur lainnya
akan direklamasi pada akhir pascatambang.
1. Bulldozer :
Dipergunakan untuk perataan overburden dan topsoil Merk : Caterpillar
Type :D8R
Kapasitas Blade : 8,7 m3
Produktivitas : ... m3/jam
Target penutupan overburden : ... bcm
Target penutupan topsoil : ... bcm
2. Hydraulic Excavator (Backhoe)
Dipergunakan untuk pembongkaran dan pemuatan Top Soil
Merk : Caterpillar
Type : 320 D
Kapasitas bucket : 2,5 m3
Produktifitas : 84 m3 / jam
Jumlah alat : 1 Unit
Target penutupan topsoil : ... bcm
3. Hydraulic Excavator (Backhoe)
Dipergunakan untuk pembongkaran dan pemuatan Overburden
Merk : Caterpillar
14
Type : 320 D
Kapasitas bucket : 2,5 m3
Produktifitas : 84 m3 / jam
Jumlah alat : 1 Unit
Target penutupan topsoil : ... bcm
4. Dump Truck
Dipergunakan untuk pengangkutan Top soil
Merk : Hino
Type : FM 260 JD
Kapasitas : ... m3
Produktifitas : ... m3/jam
Jumlah Alat : 1 unit
Target penutupan topsoil : ... bcm
5. Dump Truck
Dipergunakan untuk pengangkutan Overburden
Merk : Hino
Type : FM 260 JD
Kapasitas : ... m3
Produktifitas : ... m3/jam
Jumlah Alat : 1 unit
Target penutupan topsoil : ... bcm
15
3.3 Penata Gunaan Lahan
16
Penebaran cover crop
2026 Penatagunaan lahan Blok 8 5.03
Penanaman pohon produktif
+ Pemupukan
Penebaran cover crop
2027 Penatagunaan lahan Blok 8 3.3
Penanaman pohon produktif
+ Pemupukan
Penataan (Pemanfaatan void)
3.4 Revegetasi
Pemilihan jenis tumbuhan adalah salah satu tahap dalam upaya revegetasi lahan
bekas tambang. Pemilihan ini bertujuan untuk memilih spesies tanaman yang
disesuaikan dengan kondisi lahan yang akan direvegetasi. Kunci utama
keberhasilan revegetasi adalah pemilihan jenis pohon yang tepat.
17
Gambar 3.1 Akasia
c. Pengadaan bibit pohon produktif
Pohon produktif yang cocok di area IUP Eucalyptus Pellita, pohon
produktif ini dibeli dari toko pertanian.
18
b. Jumlah Tanaman per hektar
Jumlah tanaman per hektar yang dibutuhkan dengan jarak tanam 3
m x 3 m adalah sebanyak 3333,333 pohon/ hektar. Jika dikalikan
luas wilayah yang direklamasi adalah 81,01 ha, maka kebutuhan
total pohonnya adalah 270034 pohon untuk 10 tahun
c. Komposisi jenis tanaman
Komposisi jenis tanaman terdiri dari :
Jenis tanaman penutup (cover crop) diperlukan jumlah benih 5
kg/Ha sehingga total keseluruhan benih 405,5 kg.
Tanaman pioneer yaitu akasia rencana luasan reklamasi
disposal adalah 10,7 Ha, jarak tanam 3 x 3 m sehingga
membutuhkan pohon dengan jumlah bibit sebanyak 35667
pohon.
Tanaman produktif yaitu kelapa sawit dengan jarak tanam 3 x 3
m, dengan luas 70,41 Ha sehingga diperlukan bibit
sejumlah 234700 pohon ini untuk revegetasi Blok pada PIT A
3.6 Pemeliharaan
1) Pada Jenjang
Jika dijumpai adanya jenjang longsor ataupun banyak erosi, pemeliharaan
yang dilakukan dengan memperbaiki dan memantau sistem drainase serta
daerah yang longsor.
19
2) Pemeliharaan tanaman yang dilakukan yaitu kegiatan :
Penyulaman, pengendalian gulma, penyiangan, pendangiran,
pemupukan, serta penyemprotan hama penyakit.
a. Penyulaman
Kemungkinan tanaman yang tidak hidup adalah 10% sehingga di
butuhkan tanaman penyulaman adalah 10% dari total jumlah tanaman
yang dibutuhkan.
b. Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma, bertujuan untuk mengurangi atau memperkecil
persaingan akar antara tanaman pokok dengan tanaman pengganggu.
Pengendalian gulma dapat dilakukan secara manual berupa penyiangan
dan pendangiran atau kimiawi berupa penyemprotan bahan
kimia/herbisida, tergantung pada kondisi lapangan, keadaan tanah, jenis
gulma dan jenis tanaman.
c. Pemupukan
Dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan tanaman dan peningkatan
riap. Dalam menentukan jenis, dosis dan waktu pemupukan perlu
pertimbangan jenis tanaman dan kesuburan tanahnya serta terlebih
dahulu dilakukan analisa tanah. Untuk pemupukan menggunakan pupuk
cair dengan cara disemprotkan pada lahan atau dicor ke lubang tanam
dan pupuk NPK dengan cara dimasukkan pada lubang yang digali di
sekitar tanaman setiap 6 bulan. Proses pemupukan ini berlanjut untuk
seterusnya
d. Pengendalian Hama dan Penyakit
1. Pengendalian dilakukan apabila tanaman terkena hama dan penyakit.
2. Pengendalian tersebut dilakukan dengan cara penyemprotan
insektisida dengan dosis yang sesuai takaran.
20
BAB IV
21
Sipil kompos atau
bahan
perbaikan
kualitas tanah
lainnya
Penebaran a. Luas areal 62.664,5 m2 62.599,5 Baik (lebih dari
tanah zona yang ditabur 75% dari
pengakaran keseluruhan
luas areal
bekas
penambangan)
b. pH tanah Baik (5-6) Baik (5-6)
Penanaman a. Luas areal 704.100 m2 Sesuai dengan
penanaman rencana
b. Jenis tanaman 80% sesuai 92 % Baik (80%
rencana sesuai rencana)
c. Pertumbuhan Baik (rasio 73% Baik (80%
tanaman tumbuh>80%) sesuai rencana)
d. Penutupan ≥80% 77% ≥80%
tajuk
3 Revegetasi Pemeliharaan a. Pemupukan Sesuai dengan Sesuai dengan Sesuai dengan
dan dosis yang di dosis yang di dosis yang di
Perkerjaan butuhkan butuhkan butuhkan
Sipil b. Pengendalian Pengendalian Pengendalian Pengendalian
gulma dan berdasarkan berdasarkan hasil berdasarkan
hama hasil analisis analisis hasil analisis
c. Penyulaman Sesuai dengan 5% Sesuai dengan
jumlah jumlah
tanaman yang tanaman yang
mati mati
4 Penyelesaian Pemenuhan Persentase Sesuai tingkat
Akhir Standar keberhasilan keberhasilan
Reklamasi reklamasi
22
BAB V
RENCANA BIAYA REKLAMASI
23
DESKRIPSI BIAYA Unit dan Kegiatan
I II III IV
BIAYA LANGSNG
a). Biaya Penataan
Lahan
Biaya Alat Bulldozer
Total material, Perataan Material Timbunan (m3) 29,429,499.60 2,530,753.00 3,178,114.80 2,800,498.50 2,32
Biaya Fuel (Rp) (Fuel con*Wt operasi*Hrga Fuel) 2,595,371,217.51 242,008,591.32 300,295,905.35 246,974,406.65
Total material, Gali-muat material penutup (m3) 29,429,499.60 2,530,753.00 3,178,114.80 2,800,498.50 2,32
wt operasi alat(Jam)
Total Material/Q (Jam) 7,406.43 690.62 856.96 704.79 566.
Biaya Fuel (Rp) (Fuel Con*Wt operasi*Hrga Fuel) 1,219,457,195 113,709,791 141,096,580 116,043,021
23
Biaya Operator (Rp) (Operator*wt operasi) 370,321,605 34,531,095 42,847,844 35,239,644 28,3
wt operasi alat(Jam)
Total Material/Q (Jam) 74,235.84 9,180.86 7,712.61 1,836.17 1,47
Biaya Fuel (Rp) (Fuel Con*Wt operasi*Hrga Fuel) 14,379,778,831 1,778,368,822 1,493,963,787 355,673,656 285,
Biaya Operator (Rp) (Operator*wt operasi) 3,711,791,917 459,042,875 385,630,598 91,808,547 73,8
Biaya Alat Dump Truck TOTAL 18,091,570,749 2,237,411,698 1,879,594,385 447,482,203 359,
24
COMULATIVE BIAYA ALAT (Penataan Lahan) 23,051,208,941.9 2,699,879,280.2 2,453,446,414.5 919,439,236.4 739,
BIAYA LANGSNG
a). Biaya Penataan
Lahan
Biaya Alat Bulldozer
Total material, Perataan Material Timbunan (m3) 74,496.90 2,530,753.00 3,178,114.80 2,800,498.50 2,326,213
produktivitas
alat/jam Produktivitas* (SR) (m3/jam) 1,900 1,752 1,773 1,900
Biaya Fuel (Rp) (Fuel con*Wt operasi*Hrga Fuel) 6,569,840.22 242,008,591.32 300,295,905.35 246,974,406.65 198,52
Biaya Operator (Rp) (Operator*wt operasi) 1,960,514.8 72,218,105.5 89,611,700.4 73,699,961.1 59,2
25
74,496.90 2,530,753.00 3,178,114.80 2,800,498.50 2,326,213
produktivitas
alat/jam Produktivitas* (SR) (m3/jam) 3,974 3,664 3,709 3,974
wt operasi alat(Jam)
Total Material/Q (Jam) 18.75 690.62 856.96 704.79 566.55
Biaya Fuel (Rp) (Fuel Con*Wt operasi*Hrga Fuel) 3,086,895 113,709,791 141,096,580 116,043,021 93
Biaya Operator (Rp) (Operator*wt operasi) 937,420 34,531,095 42,847,844 35,239,644 28,327,31
produktivitas
alat/jam Produktivitas* (SR) (m3/jam) 396.43 275.66 412.07 1,525.18
wt operasi alat(Jam)
Total Material/Q (Jam) 187.92 9,180.86 7,712.61 1,836.17 1,476.00
26
Biaya Fuel (Rp) (Fuel Con*Wt operasi*Hrga Fuel) 36,400,515 1,778,368,822 1,493,963,787 355,673,656 285,907,4
Biaya Operator (Rp) (Operator*wt operasi) 9,395,912 459,042,875 385,630,598 91,808,547 73,800,09
Biaya Alat Dump Truck TOTAL 45,796,427 2,237,411,698 1,879,594,385 447,482,203 359,707,5
BIAYA LANGSNG
a). Biaya Penataan
Lahan Biaya Alat Bulldozer
Perataan Material Timbunan
Total material, (m3) 1,115,521.00 1,568,985.00 366,912.00 616,560.00 2,951,894
produktivitas
alat/jam Produktivitas* (SR) (m3/jam) 1,900 1,752 1,773 1,900
wt operasi alat(Jam) Total Material/Q (Jam) 587 895 207 325
(Fuel con*Wt operasi*Hrga
Biaya Fuel (Rp) Fuel) 132,047,175.39 201,388,456.78 46,534,655.64 72,983,840.25 338,15
Biaya Operator (Rp) (Operator*wt operasi) 14,678,432.1 22,386,444.7 5,172,816.3 8,112,921.3 37,5
Biaya Alat Bulldozer TOTAL 146,725,607.52 223,774,901.50 51,707,471.96 81,096,761.58 375,74
Total material, Gali-muat material penutup (m3) 1,115,521.00 1,568,985.00 366,912.00 616,560.00 2,951,894
27
produktivitas alat/jam Produktivitas* (SR) (m3/jam) 3,974 3,664 3,709 3,974
wt operasi alat(Jam)
Total Material/Q (Jam) 280.74 428.16 98.94 155.17 718.93
Biaya Fuel (Rp) (Fuel Con*Wt operasi*Hrga Fuel) 62,043,486 94,624,076 21,864,703 34,292,077 158,
Biaya Operator (Rp) (Operator*wt operasi) 7,018,494 10,704,081 2,473,383 3,879,194 17,973,24
Biaya Fuel (Rp) (Fuel Con*Wt operasi*Hrga Fuel) 731,613,715 1,479,877,019 231,508,619 105,105,746 486,980,4
Biaya Operator (Rp) (Operator*wt operasi) 70,347,473 142,295,867 22,260,444 10,106,322 46,825,04
Biaya Alat Dump Truck TOTAL 801,961,187 1,622,172,886 253,769,063 115,212,068 533,805,4
28
5.1.2 Biaya Revegetasi
Untuk revegetasi terdiri dari tiga kegiatan yang meliputi seleksi tanaman
lokal yang potensial, pengadaan bibit tanaman yang terdiri dari :
pengadaan bibit tanaman cover croop, pengadaan bibit pohon pioneer,
pengadaan bibit pohon produksi.
1) Analisis kualitas tanah
Untuk kualitas tanah dapat dilakukan pengambilan conto tanah kemudian
dilakukan analisis di laboratorium, kemudian untuk meningkatkan PH
Tanah dapat dilakukan penambahan zeolit:
Pengambilan conto (a)
Analisa laboratorium (b)
Penambahan zeolit (c)
Total biaya Analisis kualitas tanah (Rp) = a+b+c
2) Pemupukan
kebutuhan pupuk untuk tanaman penutup (cover crop) (a)
o Jumlah Kebutuhan Pupuk/Ha
o Harga Pupuk/Ha
Untuk PIT dan Disposal
kebutuhan pupuk untuk tanaman Pioner (Hutan
Produksi) (b)
o Kebutuhan Pupuk/lubang/pohon
o Harga Pupuk/Ton
Total biaya pupuk = (Biaya a + b)
3) Penanaman
Kebutuhan benih cover croup
Reklamasi PIT dan DISPSAL , dilakukan perhitungan
berbeda karena luasan area reklamasi berbeda
o Luas lahan yang akan direklamasi
o Jumlah benih yang dibutuhkan
o harga / kg
29
o Jumlah biaya
Kebutuhan Tanaman Pioner (Hutan Produksi)
30
Tabel 5.2 Biaya Revegetasi Periode I Dan Periode II
Biaya Analisis Lab (Rp) Biaya Analisis Conto (Rp) 2,500,000.00 2,500,000.00 2,500,000
Biaya Pemupukan
32
45.35 34.30 45.35
Tanaman Pioner
(Disposal) Kebutuhan Sengon (Kg/ha) - - 284,087.66
Biaya Penanaman
33
Penanaman Sengon Kebutuhan (Pohon/Ha) 0 0 568,1
Biaya (Rp) - - -
Biaya (Rp) - - -
34
Biaya Pemeliharaan TOTAL 0.00 0.00 6,188,805
35
Biaya (Rp) 20,407,500.00 15,435,000.00 19,530,000.00
Biaya Pemupukan
Biaya Penanaman
36
Penanaman EucalyRepellita Kebutuhan (Pohon/Ha) - -
Biaya (Rp) - - -
Biaya Penanaman TOTAL 1,814,000.00 1,372,000.00 63,679,805.0
Biaya (Rp) - - -
Biaya Pemeliharaan TOTAL 0.00 0.00 6,188,805.0
37
5.1.3 Biaya Pencegahan dan Penangulangan Air Asam Tambang
Untuk penanganan AAT hanya dilakukan penambahan kapur tohr yang
ditebarkan pada saluran inlet. (Tabel 5.4)
Penambahan kapur tohor(Rp)
Total Material,
Produktivitas Alat/Jam
Waktu Operasi Alat
Biaya Fuel (Pemakaian Fuel/Jam x Jam Kerja x Harga Fuel)
Biaya Operator (Harga x Jam Kerja)
Biaya (Rp) = Biaya Fuel + Biaya Operator
38
Tabel 5.3 Biaya Penanganan AAT Periode I Dan II
C). Biaya Penanganan AAT
Penambahan Kapur Thor 1 Kali/Bulan
Biaya Pertahun (Rp) 37,440,000.00 37,440,000.00 0.00 0.00
39
Tabel 5.4 Biaya Pekerjaan Sipil Periode I Dan II
40
5.2 Biaya Tidak Langsung
5.2.1 Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Sebesar 2,5 % dari BiayA
Langsung atau Berdasarkan Perhitungan Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat
langsung dihitung berdasarkan 2,5 % dari biaya langsung.
Total Biaya
Untuk total biaya rencana reklamasi didapat dari biaya langsung dijumlahkan
dengan biaya tidak langsung Periode I sebesar Rp. 12.217.945.741,06 dan pada
Periode II sebesar Rp. 6.890.934.580,15 (Tabel 5.7)
41
Tabel 5.6 Biaya Langsung Periode I dan II
DESKRIPSI BIAYA
TAHUN
I II III IV V VI
BIAYA LANGSNG (Rp)
a). Biaya Penata gunaan Lahan 23,051,208,941.85 2,699,879,280.17 2,453,446,414.54 919,439,236.41 739,089,188.34 774,809,938.90
b). Biaya revegetasi:
1.) Analisis Kualitas Tanah
5,022,675.00 5,017,150.00 5,021,700.00 5,021,025.00 5,024,225.00 5,024,825.00
2). Pemupukan
22,675 17,150 142,066,503 77,414,540 75,011,568 86,424,333
3). Penanaman
1,587,250.00 1,200,500.00 1,990,132,585.00 30,960,427,750.00 29,997,642,750.00 34,563,060,750.0
4). Pemeliharaan tanaman 0.00 0.00 6,188,805.00 96,348,000.00 93,351,000.00 107,559,000.
5).Tenaga Kerja
4,535,000.00 3,430,000.00 35,046,000.00 19,096,000.00 18,502,000.00 21,318,000.00
c). Biaya Penanganan AAT 37,440,000.00 37,440,000.00 0.00 0.00 0.00 0.
d). Biaya Pekeejaan Sipil 63,657.06 0.00 0.00 0.00 0.00 0.
e). Biaya Pemanfaatan Void 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.
SUB TOTAL (Rp)
23,099,880,198.91 2,746,984,080.17 4,631,902,007.04 32,077,746,551.41 30,928,620,730.84 35,558,196,846.4
42
Tabel 5.7 Biaya Tidak Langsung Periode I dan II
43
1