Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

1. STATUS PEMEGANG IUP/IUPK


1.1 Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Bukit Asam
Alamat : Jl. Parigi No.1 Tanjung Enim 31716, Sumatera
Selatan
Penanggung jawab : Prof. Dr. Maria Ekravilo Amfotis ST, M.Eng.Sc.
Jabatan : Presiden Direktur Perusahaan
Telp. : 085 333 474 081
Fax :-
Email :-
Lokasi Proyek : Tanjung Enim, Kabuapten Muara Enim, Sumatera
Selatan.
Bidang usaha : Pertambangan Batu Bara

1.2 LUAS WILAYAH IUP/IUPK

Lokasi konsesi pertambangan terletak di Kelurahan Tanjung Enim


Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Indonesia.
lokasi ini merupakan Izin Usaha Pertambangan dengan luas wilayah
49792388.7263 m2 / 49792388,72 ha. Kegiatan ini didasari dengan ditetapkannya
SK Bupati Muara Enim dengan Nomor : xxx/KEP/xxx/2003 tahun 2003 tentang
Pemberian Kuasa Pertambangan Eksplorasi seluas 2000 Ha.
Untuk wilayah eksploitasi adalah seluas ± 49792388,72 ha yang merupakan
bagian dari wilayah eksplorasi PT. Bukit Asam dimana seluruh area wilayah ini
termasuk dalam wilayah Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.
Dari kegiatan eksplorasi yang sudah dilaksanakan dan analisa keekonomian
tambang batubara di area tersebut maka dikeluarkan IUP Operasi Produksi yang

1
tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Halmahera Tengah Nomor :
xxx/KEP/xxx/2007 tentang Persetujuan Pemberian Izin Usaha Penambangan
(IUP) Operasi Produksi kepada PT Bukit Asam dengan luas area 1.965 Ha.
Berdasarkan dari Surat Keputusan No. S.xxx/Menhut-VII/PKH/2007,
kegiatan eksplorasi yang sudah berjalan sudah mendapatkan izin untuk melakukan
kegiatan survey dan pengambilan sample di area eksplorasi. Dan berdasarkan
Surat Keputusan dari Departemen Kehutanan area eksplorasi IUP ataupun area
eksploitasi IUP bukan merupakan wilayah hutan lindung.

Gambar 1.1 Peta Wilayah Izin Usaha Pertambangan


Skala 1:25000

2
1.3 PERSETUJUAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

Dokumen Lingkungan Hidup telah disetujui oleh kepala dinas ESDM


Provinsi Sumatera Selatan. Prof. Dr. Satrio Aji ST, M.Eng.Sc.

Adapun beberapa dokumen lainnya:

a. Laporan rencana kerja eksploitasi yang dilampiri peta penggunaan lahan


PT. Bukit Asam dan telah diketahui dan disahkan Kepala Dinas
Pertambangan dan Energi Kabupaten Muara Enim.

b. Surat Gubernur Sumatera Selatan Nomor xxx.xx/xxxx tanggal xx bulan


xxx tahun xxxx, tentang Rekomendasi Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
untuk kegiatan eksploitasi Batubara kepada Menteri Kehutanan.
c. Laporan dan pengesahan Studi Kelayakan yang telah diketahui dan
disahkan Pemerintah Daerah Kabupaten Muara Enim, Propinsi Sumatera
Selatan. nomor xxx/xxx, tanggal xx / bulan xxxx / tahun xxxx
d. Laporan dan rekomendasi pengesahan Aanalisis Dampak Lingkungan
(ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL) yang telah diketahui dan disahkan oleh
Kepada Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim,
No. xx/BPLH/KAB-SUMSEL/XI/2007 tanggal xx bulan xxxx tahun
xxxx.

1.4 LOKASI DAN KESAMPAIAN WILAYAH

Lokasi proyek kegiatan penambangan batubara ini, secara administratif


termasuk kedalam wilayah Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005 58-3
Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Pencapaian daerah relatif
mudah karena terletak pada ruas jalan utama lintas Sumatera Jalur Tengah. Kota
Muara Enim dapat dicapai dari Kota Palembang dengan kendaraaan selama
kurang lebih 4 jam perjalanan dengan jarak kurang lebih 185 km. Peta lokasi
dapat dilihat pada Gambar 2.

3
Gambar 1.2 Peta Lokasi

1.5 TATA GUNA LAHAN SEBELUM DAN SESUDAH KEGIATAN


EKSPLORASI

Berdasarkan dari Surat Keputusan No. S.xxx/Menhut-VII/PKH/2013, PT.


Bukit Asam mengajukan izin pinjam pakai untuk melakukan kegiatan eksplorasi
dan eksploitasi tambang batubara, daerah penambangan akan difungsikan
kembali dan direklamasi menjadi hutan produksi dengan jenis tanaman setempat,
diantaranya tanaman Sengon, Jabon dan Eucalyptus Pellita sebagai pohon
produksi. Kegiatan reklamasi ini adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki
atau menata kegunaan lahan terganggu sebagai akibat kegiatan usaha
pertambangan agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya.
Adapun kriteria keberhasilan reklamasi yang akan direncanakan adalah :

4
A. Penetapan Lokasi Reklamasi
B. Pelaksanaan Reklamasi
1. Pemindahan dan Penebaran Top Soil
2. Pengendalian Erosi dan Sedimentasi
3. Revegetasi
1) Seleksi tanaman lokal yang potensial
2) Pengadaan bibit tanaman
a) Pengadaan bibit tanaman cover crop
b )Pengadaan bibit pohon pioneer
c) Pengadaan bibit pohon produktif
3) Penanaman pohon yang terdiri dari :
a) Luas Area penanaman
b) Jumlah tanaman per hektar
c) Komposisi jenis tanaman
4) Pemeliharaan dan Pemantauan
a) Pada Jenjang
b) Pemeliharaan Tanaman Yang dilakukan yaitu kegiatan :
penyulaman, pengendalian gulma, penyiangan,pendangiran,
pemupukan, serta penyemprotan hama penyakit.
C. Fauna
Ditemukan jenis satwa, jenis burung, mamalia kembali kedaerah semula
D. Air
Parameter pH, dalam kisaran mendekati baku mutu air.
E. Kondisi Tanah
- pH mendekati netral
- Unsur hara makro N, P, K dan kegiatan mikroorganisme berlangsung
baik.
- Pertumbuhan tanaman normal

5
BAB II
RENCANA PEMBUKAAN LAHAN

2.1 AREA PENAMBANGAN


2.1.1 Lokasi, Luas, Metode, Umur dan Peralatan Tambang
a. Lokasi dan Luas Penyebaran Cadangan
Berdasarkan data penyebaran batubara dari hasil eksplorasi, maka
kegiatan penambangan PT. Bukit Asam akan dilakukan pada lokasi Izin
Usaha Pertambangan dengan luas total ± 49792388.7263 m2 /
49792388,72 Ha dengan luas area tertambang (Prospect Area) seluas
74,5 Ha.
b. Metode Penambangan dan Umur Tambang
Metode penambangan yang diterapkan oleh PT. Bukit Asam.
Disesuaikna dengan arah sebaran endapannya maka dipilih metode back
filling (tambang terbuka). Pemilihan metode ini telah didasari oleh
parameter-parameter yang didapatkan dan analisa keekonomisannya.
Dengan luas 74,5 Ha, dan akan ditambang selama sepuluh tahun.
c. Peralatan Yang Digunakan
Peralatan yang akan digunakan selama kegiatan penambangan adalah
Alat Gali Muat (Excavator), Alat gusur dan mendorong material
(Bulldozer) dan Alat angkut untuk mengangkut material dari PIT ke
Disposal adalah Dump Truck (DT)

Tabel 2.1 Setting unit alat dan Spesifikasi alat

Jenis Kegiatan Alat Spesifikasi


Penggalian Dan Pemuatan Topsoil Excavator Cat 320D
Penggalian Dan Pemuatan Tanah Penutup Excavator Cat 320D
Pengangkutan Topsoil DT Hino 260 JD 30 Ton
Pengangkutan Tanah Penutup DT Hino 260 JD 30 Ton
Penimbunan Dan Penebaran Topsoil Dan OB (DT + Bulldozer) Cat D8R

6
2.1.2 Produksi, Kualitas Batubara dan Rencana Pembukaan Lahan
a. Produksi
PT. Bukit Asam merencanakan produksi batubara sebesar
ton/batubara pada Tahun pertama hingga Tahun ke 10, oleh karena itu
tanah penutup (OB) yang harus di buka adalah sebesar 29.429.499,6
m3. Berikut adalah perencanaan produksi batubara dari Tahun pertama
– samapai tahun ke 10:

Tabel 2.2 Rencana Produksi Batubara


Produksi Tahun ke Overburden (M3) Batubara Insitu (Mt) Sriping Ratio

2018 3.194.865,00 709.970,00 1 : 4,50

2019 2.530.753,00 609.820,00 1 : 4,15

2020 3.178.114,80 756.694,00 1 : 4,20

2021 2.800.498,50 622.333,00 1 : 4,50

2022 2.326.213,65 500.261,00 1 : 4,65

2023 2.386.197,45 524.439,00 1 : 4,55

2024 3.214.978,20 765.471,00 1 : 4,20

2025 3.468.407,25 797.335,00 1 : 4,35

2026 2.809.821,60 645.936,00 1 : 4,35

2027 3.519.650,10 756.914,00 1 : 4,65

Jumlah 29.429.499,6 6.689.173

Rata-rata 2.942.950 668.917,3

7
b. Kualitas Batubara
Tabel 2.3 Persyaratan Kualitas Batubara
No Parameter Hasil analisa Rata - rata
1 Total Moisture 11,47 – 22,61 % (a. r ) 16,70 %
2 Ash content 1,22 – 17,81 % ( a.d.b) 5, 74 %
3 Volatile matter 37,63 – 49,89 % ( a.d.b) 40,70 %
4 Fixed Carbon 3,18 – 46,26 % ( a.d.b) 41,03 %
5 Total sulphure 0,13 – 0,95 % ( a.d.b) 0,36 %
6 Calorific Value 5.725 - 6.795 cal/kg 6.322 cal/kg
7 HGI 37 - 56 -

c. Rencana Pembukaan Lahan


PT. Bukit Asam merencanakan lahan yang akan dibuka diantaranya adalah bukaan
tambang dan disposal. Perencanaan pembukaan lahan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4 Luas Bukaan Tambang, Disposal dan Jalan Tambang


Periode Tahun Pit Luas Area Luas Area Jalan
Tambang (Ha) Disposal (Ha) Tambang
2018 A 9,13 9,13 5,8 ha
2019 A 6.9
1 2020 A 9,3 0,17
2021 A 8.8
2022 A 8.45
2023 A 9.6 0,3
2024 A 9.9 0,3
2 2025 A 10.7 0,8
2026 C 5.03
2027 C 2.8
Total 10 Tahun 2 Pit 71.31 10,7 5,8 ha

8
2.2 PENIMBUNAN
2.2.1 Penanganan Tanah Zona Pengakaran
Top soil hasil gali-gusur dengan peralatan buldozer ditempatkan pada lokasi
yang aman dari aktifitas penambangan. Upaya-upaya yang akan dilakukan oleh
PT. Tekindo Mineral untuk penanganan zona pengakaran pada top soil ini tidak
terlepas dari usaha untuk menjaga unsur hara di dalam top soil tersebut. Kegiatan
ini dasarnya bertujuan untuk membentuk timbunan top soil yang baik (maksimal
3 m) disertai cover crop PJ (Peuraria Javanica), CM (Calopogonium Muconoides)
dan CP (Cantrocema Pubescens), untuk menjaga tingkat kesuburannya. Usaha
pengelolaan erosi pada timbunan top soil dengan membuat paritan di sekitar
timbunan agar tidak tererosi oleh air.
Penggunaan top soil untuk reklamasi ialah dengan cara ditebarkan pada
area bukaan tambang yang telah dirapikan. Sejalan dengan pelaksanaan
reklamasi, permukaan lahan diatur dalam bentuk jenjang- jenjang dengan
sudut kemiringan total 45º, diserta pembuatan saluran pembuangan air di bagian
dalam jenjang. Seluruh bidang datar ada pada permukaan lahan yang akan
direklamasi dilapisi dengan top soil setebal 20 cm - 30 cm sebagai zona tanah.

2.2.2 Penimbunan Over Burden ( OB)


Penimbunan tanah penutup direncanakan sebanyak 29.429.499,6 m3.
Material penutup yang digali dari penambangan di tahun pertama ditempatkan di
luar pit atau di Area Disposal dengan luasan area 10,7 Ha.

9
2.3 JALAN TAMBANG

Gambar 2.1 Desain Jalan Tambang

Jalan tambang merupakan jalan yang berada di lokasi tambang yang


berguna untuk menghubungkan antara lokasi penambangan (pit area) menuju
waste dump, menuju stockpile, menuju area pengolahan, area perkantoran dan
bengkel, serta keluar area pertambangan untuk dipasarkan. Lebar jalan tambang ±
19 m. Dalam laporan reklamasi ini difokuskan Jalan Tambang dari (pit area)
menuju waste dump atau disposal area, jalan tambang pada tahun pertama adalah
2.684 m sedangkan pada tahun ke – 2 (dua) sampai pada tahun ke - 7 (tujuh) tidak
dibuat jalan tambang karena dilakukan back filling material penutup ditimbun pada
bekas penambangan sebelumnya. Pada tahun ke 7 (tujuh) dilakukan pembongkaran
untuk jalan sejauh 1962 m

2.4 SETTLING POND


Air dalam tambang merupakan masalah utama yang dapat mengganggu kegiatan
penambangan. Sumber air tambang tersebut antara lain air hujan, surface run-off
dan air rembesan dari aquifer yang terpotong. Saluran drainase di luar pit dibuat
untuk meminimalisasi masuknya surface run-off ke dalam tambang. Kolam
pengendapan (Settling pond) dibuat di lokasi tambang dengan 9,84 Ha,
direncanakan pada tahun pertama.

10
2.5 SARANA PENUNJANG
Sarana penunjang terdiri atas fasilitas kantor, bengkel, mess karyawan dan
area disposal. Luas sarana penunjang ini sebesar 520,31 Ha, direncanakan pada
tahun pertama. Sarana penunjang pada area disposal adalah drainage, drainage dibuat
di luar bounderi area disposal untuk penyaliran air tambang kemudian diarahkan ke

kolam pengendapan (Settling pond), luasan penampang drainase adalah 1,2 m2,
sedangkan panjang drainase adalah bounderi area disposal adalah 777 m.

1. Lokasi dan luas lahan yang akan dibongkar


2. Fasilitas Penunjang
Untuk menunjang proses penambangan, PT Bukit Asam membangun sarana
penunjang di lokasi penambangan sbb :
 Area Waste (disposal) : 10,70 Ha
 Sediment Pond : 18,67 Ha
 Jalan tambang dalam IUP :
 Perkantoran : 30.4 ha
 Infrastruktur : 29.1 ha

11
BAB III

PROGRAM REKLAMASI

3.1 Lahan Yang Direklamasi

Reklamasi tambang adalah program rencana sebuah perusahaan tambang yang


mana bertujuan untuk menata, memulihkan dan memperbaiki ekosistem yang telah
rusak oleh kegiatan perusahaan tambang agar berfungsi kembal sesuai
peruntukannya.

Adapun lahan perusahaan PT Bukit Asam yang akan direklamasi meliputi: lahan
bekas penggalian batubara dan disposal area. Pelaksanaannya akan dimulai pada
tahun pertama kegiatan penambangan yaitu tahun 2018.

3.1.1 Lahan Bekas Tambang

Back filling adalah system penambangan yang diterapkan oleh PT Bukit Asam Site
Tanjung Enim. Ketika blok-pertama akan ditambang pada tahun 2018 OB dari blok
pertama akan di simpan di disposal area dan akan langsung dilakukan kegiatan
reklamasi setelah OB dari blok satu sudah dikupas. Tahun berikutnya OB dari blok
kedua yang akan ditimbun di lahan bekas tambang pada blok satu dan akan
langsung direklamasi ketika pengupasan dan penimbunan OB pada blok satu sudah
selesai, begitu seterusnya sampai menyisakan satu void pada tahun 2027 .

3.1.2 Jalan Tambang dan Fasilitas Pendukung

Jalan tambang merupakan infrastruktur yang sangat penting yang memiliki


pengaruh besar terhadap produksi di sebuah perusahaan, dikarenakan pada akhir
penambangan kita membutuhkan akses untuk kegiatan produksi dan reklamasi,
maka jalan tambang tidak akan dilakukan kegiatan reklamasi dan revegetasi.Luasan
total dari settling pond adalah 9,84 Ha, akan direklamasi seiring berjalannya
kegiatan dan arah kemajuan tambang. Adapun luasan lahan yang akan direklamasi
pada PT Bukit Asam dapat dilihat pada Tabel 3.1

12
Tabel.3.1 Rencana Reklamasi Selama Sepuluh Tahun

Luas Area Simpan Rencana


Luas Rencana
Jumlah Bukaan Lahan kosong Disposal Reklamasi
Tahun Reklamasi PIT
BLOK Tambang (Ha) PIT (Ha) (Ha) Disposal (Ha)
(Ha)
2018 1 9,13 +9,13 9,13
2019 1 6,9 9,13 6,9
2020 1 9,3 9,13 9,13 +0,17 0,17
2021 1 8.8 9,3 8,8
2022 1 8.45 9,3 8.45
2023 1 9.6 9,3 9,3 +0,3 0,3
2024 1 9.9 9,6 9.6 +0,3 0,3
2025 1 10.7 9,9 9.9 +0,8 0,8
2026 1 5.03 10,7 5.03
2027 1 3.3 10,7 3.3
Keterangan: 10,7 adalah luasan void yang tertinggal pada PIT A dan C pada Blok 8 (2,37 Ha),
9 (5,03 Ha) dan 10 (3,3 Ha)

3.2 Teknik dan Peralatan Yang Digunakan Dalam Direklamasi


3.2.1 Teknik Reklamasi Disposal
Overburden dan topsoil pada disposal area akan di reklamasi dengan cara
revegetasi dengan menebar cover crop untuk menjaga agar timbunan tidak tererosi
oleh hujan dll. Dilakukan juga pemupukan agar mengembalikan unsu hara tanag
sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik, pupuk yang diberikan antara lain:
nitrogen, fosfor, dan potasium/kalium. Disposal direklamasi pada tahun 2018
dengan tanaman sengon yang mana telah diawali dengan penebaran cover crop.

3.2.2 Teknik Reklamasi Lahan Bekas Tambang

Overburden dan Topsoil pada blok kedua akan ditimbun pada blok penambangan
yang pertama, kemudian dilakukan revegetasi dengan menebar cover crop dan
pemupukan, selanjutnya dilakukan penanaman pohon hutan produksi. Begtu
seterusnya sapai pada tahun ke sepuluh dn meninggalkan satu void yang tidak akan
direklamasi yaitu blok pada tahun 2026 dan 2027.

13
3.2.3 Reklamasi Pada Lahan Bekas Sarana dan Infrastruktur

Ada dua PIT yang akan ditambang, PIT A akan selesai ditambang pada tahun 2025
infrastruktur penunjangnya adalah settling pond. Maka program reklamasi akan
dilakukan pada settling pond pada tahun 2025, dimulai dengan pembongkaran dan
penimbunan selanjutnya revegetasi cover crops dan penanaman pohon.
Infrastruktur lainnya tidak akan di reklamasi sampai akhir penambangan
disebabkan masih dibutuhkan sampai akhir penambangan, infrastruktur lainnya
akan direklamasi pada akhir pascatambang.

3.2.4 Alat Mekanis Yang Digunakan

Alat yang digunakan dalam pekerjaan reklamasi adalah dump


truck, excavator, bulldozer.

1. Bulldozer :
Dipergunakan untuk perataan overburden dan topsoil Merk : Caterpillar
Type :D8R
Kapasitas Blade : 8,7 m3
Produktivitas : ... m3/jam
Target penutupan overburden : ... bcm
Target penutupan topsoil : ... bcm
2. Hydraulic Excavator (Backhoe)
Dipergunakan untuk pembongkaran dan pemuatan Top Soil
Merk : Caterpillar
Type : 320 D
Kapasitas bucket : 2,5 m3
Produktifitas : 84 m3 / jam
Jumlah alat : 1 Unit
Target penutupan topsoil : ... bcm
3. Hydraulic Excavator (Backhoe)
Dipergunakan untuk pembongkaran dan pemuatan Overburden
Merk : Caterpillar

14
Type : 320 D
Kapasitas bucket : 2,5 m3
Produktifitas : 84 m3 / jam
Jumlah alat : 1 Unit
Target penutupan topsoil : ... bcm
4. Dump Truck
Dipergunakan untuk pengangkutan Top soil
Merk : Hino
Type : FM 260 JD
Kapasitas : ... m3
Produktifitas : ... m3/jam
Jumlah Alat : 1 unit
Target penutupan topsoil : ... bcm
5. Dump Truck
Dipergunakan untuk pengangkutan Overburden
Merk : Hino
Type : FM 260 JD
Kapasitas : ... m3
Produktifitas : ... m3/jam
Jumlah Alat : 1 unit
Target penutupan topsoil : ... bcm

15
3.3 Penata Gunaan Lahan

Uraian program dan luasan areal reklamasi/revegetasi lahan adalah sebagai


berikut:

Tabel 3.2 Program Dan Luas Area Reklamasi


Tahun Nama Kegiatan Lokasi Luas Lahan( Ha)
 Penebaran cover crop
2018  Penatagunaan lahan Disposal Soil 9,13
 Penanaman pohon pioner +
Pemupukan
 Penebaran cover crop
2019  Penatagunaan lahan Blok 1 6,9
 Penanaman pohon pioner +
Pemupukan
 Penebaran cover crop Blok 1 & 2
2020  Penatagunaan lahan & 9,3
 Penanaman pohon pioner + Disposal
Pemupukan
 Penebaran cover crop
2021  Penatagunaan lahan Blok 3 8.8
 Penanaman pohon produktif +
Pemupukan
 Penebaran cover crop Blok 3 & 4
2022  Penatagunaan lahan 8.45
 Penanaman pohon produktif +
Pemupukan
 Penebaran cover crop Blok 4 & 5
2023  Penatagunaan lahan & 9.6
 Penanaman pohon produktif + Disposal
Pemupukan
 Penebaran cover crop Blok 6
2024  Penatagunaan lahan & 9.9
 Penanaman pohon produtif + Disposal
Pemupukan
 Penebaran cover crop Blok 7
2025  Penatagunaan lahan & 10.7
 Penanaman pohon produktif Disposal
+ Pemupukan

16
 Penebaran cover crop
2026  Penatagunaan lahan Blok 8 5.03
 Penanaman pohon produktif
+ Pemupukan
 Penebaran cover crop
2027  Penatagunaan lahan Blok 8 3.3
 Penanaman pohon produktif
+ Pemupukan
 Penataan (Pemanfaatan void)

3.4 Revegetasi

Pemilihan jenis tumbuhan adalah salah satu tahap dalam upaya revegetasi lahan
bekas tambang. Pemilihan ini bertujuan untuk memilih spesies tanaman yang
disesuaikan dengan kondisi lahan yang akan direvegetasi. Kunci utama
keberhasilan revegetasi adalah pemilihan jenis pohon yang tepat.

A. Tahapan-tahapan dalam proses revegetasi


1) Seleksi tanaman lokal yang potensial
Melakukan survey pada wilayah IUP PT. Bukit Asam mengenai
tanaman yang potensial dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Tanaman inilah yang digunakan untuk kegiatan reklamasi.
2) Pengadaan bibit tanaman
a. Pengadaan bibit coper crop
Jenis tanaman penutup (cover crop) merupakan kombinasi PJ
(Peuraria Javanica), CM (Calopogonium Muconoides) dan CP
(Cantrocema Pubescens).
b. Pengadaan bibit pohon pioneer
Pohon pioneer yang cocok di area IUP (ditanam di disposal area)
yaitu pohon sengon. Pengadaan bibit pohon pioneeryang dilakukan
dengan membeli di toko pertanian.

17
Gambar 3.1 Akasia
c. Pengadaan bibit pohon produktif
Pohon produktif yang cocok di area IUP Eucalyptus Pellita, pohon
produktif ini dibeli dari toko pertanian.

Gambar 3.2 Kelapa Sawit


3) Penanaman pohon terdiri dari
a. Luas Area Penanaman
Luas area penanaman pada area tertambang adalah 8 1 , 0 1 Ha dan
difasilitas penunjang (disposal area).

18
b. Jumlah Tanaman per hektar
Jumlah tanaman per hektar yang dibutuhkan dengan jarak tanam 3
m x 3 m adalah sebanyak 3333,333 pohon/ hektar. Jika dikalikan
luas wilayah yang direklamasi adalah 81,01 ha, maka kebutuhan
total pohonnya adalah 270034 pohon untuk 10 tahun
c. Komposisi jenis tanaman
Komposisi jenis tanaman terdiri dari :
 Jenis tanaman penutup (cover crop) diperlukan jumlah benih 5
kg/Ha sehingga total keseluruhan benih 405,5 kg.
 Tanaman pioneer yaitu akasia rencana luasan reklamasi
disposal adalah 10,7 Ha, jarak tanam 3 x 3 m sehingga
membutuhkan pohon dengan jumlah bibit sebanyak 35667
pohon.
 Tanaman produktif yaitu kelapa sawit dengan jarak tanam 3 x 3
m, dengan luas 70,41 Ha sehingga diperlukan bibit
sejumlah 234700 pohon ini untuk revegetasi Blok pada PIT A

3.5 Rencana Pemanfaatan Lubang Bekas Tambang

Reklmasi void dilakukan pada tahun terakhir, adapun kondisi lingkungan di


sekeliling void radius  3 meter akan ditata dan direhabilitasi dengan tumbuhan
vertilizer, kemudian radius berikutnya di Tanami rotan, seterusnya pada radius
berikutnya ditanami akasia. Luasan area void yang akan di reklamasi adalah sebesar
10,7 Ha.

3.6 Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman hasil vegetasi merupakan serangkaian perlakuan yang


diberikan terhadap tanaman sejak benih atau bibit yang ditanam dilapangan sampai
tanaman dapat hidup secara mandiri.

1) Pada Jenjang
Jika dijumpai adanya jenjang longsor ataupun banyak erosi, pemeliharaan
yang dilakukan dengan memperbaiki dan memantau sistem drainase serta
daerah yang longsor.

19
2) Pemeliharaan tanaman yang dilakukan yaitu kegiatan :
Penyulaman, pengendalian gulma, penyiangan, pendangiran,
pemupukan, serta penyemprotan hama penyakit.
a. Penyulaman
Kemungkinan tanaman yang tidak hidup adalah 10% sehingga di
butuhkan tanaman penyulaman adalah 10% dari total jumlah tanaman
yang dibutuhkan.
b. Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma, bertujuan untuk mengurangi atau memperkecil
persaingan akar antara tanaman pokok dengan tanaman pengganggu.
Pengendalian gulma dapat dilakukan secara manual berupa penyiangan
dan pendangiran atau kimiawi berupa penyemprotan bahan
kimia/herbisida, tergantung pada kondisi lapangan, keadaan tanah, jenis
gulma dan jenis tanaman.
c. Pemupukan
Dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan tanaman dan peningkatan
riap. Dalam menentukan jenis, dosis dan waktu pemupukan perlu
pertimbangan jenis tanaman dan kesuburan tanahnya serta terlebih
dahulu dilakukan analisa tanah. Untuk pemupukan menggunakan pupuk
cair dengan cara disemprotkan pada lahan atau dicor ke lubang tanam
dan pupuk NPK dengan cara dimasukkan pada lubang yang digali di
sekitar tanaman setiap 6 bulan. Proses pemupukan ini berlanjut untuk
seterusnya
d. Pengendalian Hama dan Penyakit
1. Pengendalian dilakukan apabila tanaman terkena hama dan penyakit.
2. Pengendalian tersebut dilakukan dengan cara penyemprotan
insektisida dengan dosis yang sesuai takaran.

20
BAB IV

KRITERIA KEBERHASILAN REKLAMASI

Tabel 4.1 Kriteria Keberhasilan Reklamasi

No Kegiatan Onjek Kegiatan Parameter Rencana Realisasi/Hasil Standart Evaluasi


Reklamasi Penilaian Keberhasilan
1 Penataan Penataan a. Luas areal yang 704.100 m2 703.800 m2 Sesuai dengan
lahan permukaan ditata rencana
lahan b. Stabilitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada
timbunan longsor longsor longsor
Penimbunan a. Luas areal yang 704.100 m2 703.800 m2 Sesuai dengan
kembali lahan ditimbun rencana
bekasi tambang b. Stabilitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada
timbunan longsor longsor longsor
Pengelolaan a. Pengelolaan - - Sesuai dengan
material material rencana
Pembangkit Air b. Pengelolaan air - - Kualitas air
Asam Tambang asam tambang keluaran
memenuhi
ketentuan Baku
Mutu
Lingkungan
(BML)
Sarana a. Saluran drainse Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi
pengendali erosi erosi erosi dan
erosi sedimentasi
aktif pada
lahan yang
sudah ditata
b. Bangunan Tidak terjadi
pengendali alur-alur erosi
erosi
c. Kolam Kualitas air
pengendapan keluaran
sedimen memenuhi
ketentuan BML
2 Revegetasi Pengelolaan Ditanami Ditanami cover Ditanami cover
dan media tanam cover crops crops crops dan
Pekerjaan (top soil) aplikasi

21
Sipil kompos atau
bahan
perbaikan
kualitas tanah
lainnya
Penebaran a. Luas areal 62.664,5 m2 62.599,5 Baik (lebih dari
tanah zona yang ditabur 75% dari
pengakaran keseluruhan
luas areal
bekas
penambangan)
b. pH tanah Baik (5-6) Baik (5-6)
Penanaman a. Luas areal 704.100 m2 Sesuai dengan
penanaman rencana
b. Jenis tanaman 80% sesuai 92 % Baik (80%
rencana sesuai rencana)
c. Pertumbuhan Baik (rasio 73% Baik (80%
tanaman tumbuh>80%) sesuai rencana)
d. Penutupan ≥80% 77% ≥80%
tajuk
3 Revegetasi Pemeliharaan a. Pemupukan Sesuai dengan Sesuai dengan Sesuai dengan
dan dosis yang di dosis yang di dosis yang di
Perkerjaan butuhkan butuhkan butuhkan
Sipil b. Pengendalian Pengendalian Pengendalian Pengendalian
gulma dan berdasarkan berdasarkan hasil berdasarkan
hama hasil analisis analisis hasil analisis
c. Penyulaman Sesuai dengan 5% Sesuai dengan
jumlah jumlah
tanaman yang tanaman yang
mati mati
4 Penyelesaian Pemenuhan Persentase Sesuai tingkat
Akhir Standar keberhasilan keberhasilan
Reklamasi reklamasi

22
BAB V
RENCANA BIAYA REKLAMASI

Rencana biaya yang diperlukan untuk mereklamasi lahan yang terganggu


dirinci untuk setiap tahun untuk seluruh daerah prospek yang akan ditambang.
Perhitungan biaya reklamasi terdiri dari biaya langsung dan biaya tidak langsung.

5.1 Biaya Langsung


5.1.1 Penataan Kegunaan Lahan
Untuk penataan kegunaan lahan terdiri dari tiga kegiatan yaitu penyiapan dan
penetapan kegunaan lahan dilakukan bersamaan dengan proses produksi,
pemindahan dan penebaran top soil, pengendalian erosi dan sedimentasi. Biaya
dari masing-masing kegiatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor
yang pertama adalah alat yang digunakan yang dilihat dari merk, type,
kapasitas, produktivitas, keperluan sebanyak berapa unit dan target keberhasilan
kerja yang dapat dicapai per harinya. Faktor yang kedua adalah pekerja dan
tenaga ahli yang jam kerja efektifnya sudah termasuk dalam perhitungan biaya
rencana reklamasi. Kegiatan penataan kegunaan lahan meliputi:
a) Pengaturan permukaan lahan.
- Biaya penataan kegunaan lahan meliputi 2 aspek yaitu rencana
penanganan material dan menghitung produktivitas dan biaya
penggunaan alat. Sehingga dengan total luas areal yang ditata sebesar
1.965 Ha Pengaturan permukaan lahan menggunakan alat Komatsu
Bulldozer D85ESS-2A dengan tingkat produktivitas alat 1120,4 m3 /
jam

23
DESKRIPSI BIAYA Unit dan Kegiatan
I II III IV

BIAYA LANGSNG
a). Biaya Penataan
Lahan
Biaya Alat Bulldozer

Total material, Perataan Material Timbunan (m3) 29,429,499.60 2,530,753.00 3,178,114.80 2,800,498.50 2,32

produktivitas alat/jam Produktivitas* (SR) (m3/jam) 1,900 1,752 1,773 1,900

wt operasi alat(Jam) Total Material/Q (Jam) 15,490 1,444 1,792 1,474

Biaya Fuel (Rp) (Fuel con*Wt operasi*Hrga Fuel) 2,595,371,217.51 242,008,591.32 300,295,905.35 246,974,406.65

Biaya Operator (Rp) (Operator*wt operasi) 774,488,176.1 72,218,105.5 89,611,700.4 73,699,961.1

Biaya Alat Bulldozer TOTAL 3,369,859,393.59 314,226,696.85 389,907,605.76 320,674,367.73

Biaya Alat Excavator

Total material, Gali-muat material penutup (m3) 29,429,499.60 2,530,753.00 3,178,114.80 2,800,498.50 2,32

produktivitas alat/jam Produktivitas* (SR) (m3/jam) 3,974 3,664 3,709 3,974

wt operasi alat(Jam)
Total Material/Q (Jam) 7,406.43 690.62 856.96 704.79 566.

Biaya Fuel (Rp) (Fuel Con*Wt operasi*Hrga Fuel) 1,219,457,195 113,709,791 141,096,580 116,043,021

23
Biaya Operator (Rp) (Operator*wt operasi) 370,321,605 34,531,095 42,847,844 35,239,644 28,3

Biaya Alat Excavator TOTAL 1,589,778,799.4 148,240,885.6 183,944,424.1 151,282,665.5 121,

Biaya Alat Dump Truck

Angkut-dump material penutup


Total material, (m3) 29,429,499.60 2,530,753.00 3,178,114.80 2,800,498.50 2,32

produktivitas alat/jam Produktivitas* (SR) (m3/jam) 396.43 275.66 412.07 1,525.18

wt operasi alat(Jam)
Total Material/Q (Jam) 74,235.84 9,180.86 7,712.61 1,836.17 1,47

Biaya Fuel (Rp) (Fuel Con*Wt operasi*Hrga Fuel) 14,379,778,831 1,778,368,822 1,493,963,787 355,673,656 285,

Biaya Operator (Rp) (Operator*wt operasi) 3,711,791,917 459,042,875 385,630,598 91,808,547 73,8

Biaya Alat Dump Truck TOTAL 18,091,570,749 2,237,411,698 1,879,594,385 447,482,203 359,

24
COMULATIVE BIAYA ALAT (Penataan Lahan) 23,051,208,941.9 2,699,879,280.2 2,453,446,414.5 919,439,236.4 739,

BIAYA LANGSNG
a). Biaya Penataan
Lahan
Biaya Alat Bulldozer

Total material, Perataan Material Timbunan (m3) 74,496.90 2,530,753.00 3,178,114.80 2,800,498.50 2,326,213

produktivitas
alat/jam Produktivitas* (SR) (m3/jam) 1,900 1,752 1,773 1,900

wt operasi alat(Jam) Total Material/Q (Jam) 39 1,444 1,792 1,474

Biaya Fuel (Rp) (Fuel con*Wt operasi*Hrga Fuel) 6,569,840.22 242,008,591.32 300,295,905.35 246,974,406.65 198,52

Biaya Operator (Rp) (Operator*wt operasi) 1,960,514.8 72,218,105.5 89,611,700.4 73,699,961.1 59,2

Biaya Alat Bulldozer TOTAL 8,530,354.97 314,226,696.85 389,907,605.76 320,674,367.73 257,77

Biaya Alat Excavator

Total material, Gali-muat material penutup (m3)

25
74,496.90 2,530,753.00 3,178,114.80 2,800,498.50 2,326,213

produktivitas
alat/jam Produktivitas* (SR) (m3/jam) 3,974 3,664 3,709 3,974

wt operasi alat(Jam)
Total Material/Q (Jam) 18.75 690.62 856.96 704.79 566.55

Biaya Fuel (Rp) (Fuel Con*Wt operasi*Hrga Fuel) 3,086,895 113,709,791 141,096,580 116,043,021 93

Biaya Operator (Rp) (Operator*wt operasi) 937,420 34,531,095 42,847,844 35,239,644 28,327,31

Biaya Alat Excavator TOTAL 4,024,315.5 148,240,885.6 183,944,424.1 151,282,665.5 121,608,2

Biaya Alat Dump Truck

Angkut-dump material penutup


Total material, (m3) 74,496.90 2,530,753.00 3,178,114.80 2,800,498.50 2,326,213

produktivitas
alat/jam Produktivitas* (SR) (m3/jam) 396.43 275.66 412.07 1,525.18

wt operasi alat(Jam)
Total Material/Q (Jam) 187.92 9,180.86 7,712.61 1,836.17 1,476.00

26
Biaya Fuel (Rp) (Fuel Con*Wt operasi*Hrga Fuel) 36,400,515 1,778,368,822 1,493,963,787 355,673,656 285,907,4

Biaya Operator (Rp) (Operator*wt operasi) 9,395,912 459,042,875 385,630,598 91,808,547 73,800,09

Biaya Alat Dump Truck TOTAL 45,796,427 2,237,411,698 1,879,594,385 447,482,203 359,707,5

BIAYA LANGSNG
a). Biaya Penataan
Lahan Biaya Alat Bulldozer
Perataan Material Timbunan
Total material, (m3) 1,115,521.00 1,568,985.00 366,912.00 616,560.00 2,951,894
produktivitas
alat/jam Produktivitas* (SR) (m3/jam) 1,900 1,752 1,773 1,900
wt operasi alat(Jam) Total Material/Q (Jam) 587 895 207 325
(Fuel con*Wt operasi*Hrga
Biaya Fuel (Rp) Fuel) 132,047,175.39 201,388,456.78 46,534,655.64 72,983,840.25 338,15
Biaya Operator (Rp) (Operator*wt operasi) 14,678,432.1 22,386,444.7 5,172,816.3 8,112,921.3 37,5
Biaya Alat Bulldozer TOTAL 146,725,607.52 223,774,901.50 51,707,471.96 81,096,761.58 375,74

Biaya Alat Excavator

Total material, Gali-muat material penutup (m3) 1,115,521.00 1,568,985.00 366,912.00 616,560.00 2,951,894

27
produktivitas alat/jam Produktivitas* (SR) (m3/jam) 3,974 3,664 3,709 3,974
wt operasi alat(Jam)
Total Material/Q (Jam) 280.74 428.16 98.94 155.17 718.93
Biaya Fuel (Rp) (Fuel Con*Wt operasi*Hrga Fuel) 62,043,486 94,624,076 21,864,703 34,292,077 158,

Biaya Operator (Rp) (Operator*wt operasi) 7,018,494 10,704,081 2,473,383 3,879,194 17,973,24

Biaya Alat Excavator TOTAL 69,061,980.0 105,328,156.6 24,338,085.6 38,171,271.0 176,856,7

Biaya Alat Dump Truck


Angkut-dump material penutup
Total material, (m3) 1,115,521.00 1,568,985.00 366,912.00 616,560.00 2,951,894
produktivitas alat/jam Produktivitas* (SR) (m3/jam) 396.43 275.66 412.07 1,525.18 1
wt operasi alat(Jam)
Total Material/Q (Jam) 2,813.90 5,691.83 890.42 404.25 1,873.00

Biaya Fuel (Rp) (Fuel Con*Wt operasi*Hrga Fuel) 731,613,715 1,479,877,019 231,508,619 105,105,746 486,980,4

Biaya Operator (Rp) (Operator*wt operasi) 70,347,473 142,295,867 22,260,444 10,106,322 46,825,04

Biaya Alat Dump Truck TOTAL 801,961,187 1,622,172,886 253,769,063 115,212,068 533,805,4

Tabel 5.1 Perhitungan Penataan Lahan Periode I Dan Periode II

28
5.1.2 Biaya Revegetasi
Untuk revegetasi terdiri dari tiga kegiatan yang meliputi seleksi tanaman
lokal yang potensial, pengadaan bibit tanaman yang terdiri dari :
pengadaan bibit tanaman cover croop, pengadaan bibit pohon pioneer,
pengadaan bibit pohon produksi.
1) Analisis kualitas tanah
Untuk kualitas tanah dapat dilakukan pengambilan conto tanah kemudian
dilakukan analisis di laboratorium, kemudian untuk meningkatkan PH
Tanah dapat dilakukan penambahan zeolit:
 Pengambilan conto (a)
 Analisa laboratorium (b)
 Penambahan zeolit (c)
 Total biaya Analisis kualitas tanah (Rp) = a+b+c
2) Pemupukan
kebutuhan pupuk untuk tanaman penutup (cover crop) (a)
o Jumlah Kebutuhan Pupuk/Ha
o Harga Pupuk/Ha
Untuk PIT dan Disposal
 kebutuhan pupuk untuk tanaman Pioner (Hutan
Produksi) (b)
o Kebutuhan Pupuk/lubang/pohon
o Harga Pupuk/Ton
 Total biaya pupuk = (Biaya a + b)
3) Penanaman
Kebutuhan benih cover croup
 Reklamasi PIT dan DISPSAL , dilakukan perhitungan
berbeda karena luasan area reklamasi berbeda
o Luas lahan yang akan direklamasi
o Jumlah benih yang dibutuhkan
o harga / kg

29
o Jumlah biaya
Kebutuhan Tanaman Pioner (Hutan Produksi)

 Reklamasi PIT dan DISPOSAL, untuk PIT digunakan (Sengon)


dan untuk DISPOSAL digunakan (Eucalyptus Pellita)
- Luas lahan yang akan direklamasi
- Jumlah bibit yang dibutuhkan
- harga / pohon
- Jumlah biaya
 Biaya penanaman= (kebutuhan benih cover croup + kebutuhan
Tanaman Pioner)
4) Pemeliharaan tanaman
 Dengan perhitungan tingkat ketidakberhasilan hidup
10%, (a)
 kebutuhan biaya untuk melakukan pekerjaan penanaman (b)
 Total Biaya = (a + b)
5) Tenaga kerja
kebutuhan biaya tenaga kerja untuk melakukan
pekerjaan penanaman di PIT dan Disposal
1. Luasan Area
2. Biaya/Ha
3. Total Biaya = (Luasan AREA x Biaya/ha)
Total Biaya Revegetasi =
(analisis kualitas tanah + pemupukan + penanaman + pemeliharaan +
tenaga kerja). Biaya dapat dilihat pada (Table 5.3)

30
Tabel 5.2 Biaya Revegetasi Periode I Dan Periode II

b). Biaya Revegetasi


Analisis Kualitas Tanah Pengambilan conto 1 1 1

Biaya (Rp) 2,500,000.00 2,500,000.00 2,500,000

Biaya Analisis Lab (Rp) Biaya Analisis Conto (Rp) 2,500,000.00 2,500,000.00 2,500,000

Penambahan Zeolit Kebutuhan (Ton/Ha) 45.35 34.30 43.40

Biaya (Rp) 22,675.00 17,150.00 21,700.00

Biaya Analisis Kualitas Tanah TOTAL 5,022,675.00 5,017,150.00 5,021,700.00

Biaya Pemupukan

Pemupukan Cover crop Kebutuhan pupuk (kg/Ha)

32
45.35 34.30 45.35

Biaya (Rp) 22,675.00 17,150.00 22,675

Tanaman Pioner
(Disposal) Kebutuhan Sengon (Kg/ha) - - 284,087.66

Biaya Pemupukan Sengon (Rp) - - 142,043,828

Tanaman Pioner (PIT) Eucaly Repellita (Kg/Phon) - - -

Biaya Pemupukan eucaly (Rp) - - -

Biaya Pemupukan TOTAL 22,675 17,150 142,066,503

Biaya Penanaman

Penebaran Cover crop Kebutuhan (Kg/Ha) 45.35 34.30 43.40

Biaya (Rp) 1,587,250.0 1,200,500.0 1,519,000.0

33
Penanaman Sengon Kebutuhan (Pohon/Ha) 0 0 568,1

Biaya (Rp) 0.00 0.00 1,988,613,585

Penanaman Kelapa Sawit Kebutuhan (Pohon/Ha) - -

Biaya (Rp) - - -

Biaya Penanaman TOTAL 1,587,250.00 1,200,500.00 1,990,132,585

Biaya Pemeliharaan Tanaman

Penanaman Sengon Penyulaman (Phon/Ha) - - 1,768

Biaya (Rp) - - 6,188,805.00

Penanaman Kelapa Sawit Penyulaman (Phon/Ha) - - -

Biaya (Rp) - - -

34
Biaya Pemeliharaan TOTAL 0.00 0.00 6,188,805

Biaya Tenaga Kerja

Penanaman Luasan Area Penanaman (Ha) 9.07 6.86 8.68

Biaya (Rp) 4,535,000.00 3,430,000.00 31,860,000.00

Penyulaman Biaya Penanaman*(10%) (Rp) - - 3,186,000.00

Biaya Tenaga Kerja TOTAL 4,535,000.00 3,430,000.00 35,046,000.00

COMULATIVE BIAYA REVEGETASI 11,167,600.00 9,664,800.00 2,178,455,592.

b). Biaya Revegetasi


Analisis Kualitas Tanah Pengambilan conto 1 1 1
Biaya (Rp) 3,000,000.00 3,000,000.00 3,000,000.0
Biaya Analisis Lab
(Rp) Biaya Analisis Conto (Rp) 2,800,000.00 2,800,000.00 2,800,000.0

Penambahan Zeolit Kebutuhan (Ton/Ha) 45.35 34.30 43.40

35
Biaya (Rp) 20,407,500.00 15,435,000.00 19,530,000.00

Biaya Analisis Kualitas Tanah TOTAL 26,207,500.00 21,235,000.00 25,330,000.00

Biaya Pemupukan

Pemupukan Cover crop Kebutuhan pupuk (kg/Ha) 45.35 34.30 45.35


Biaya (Rp) 20,407,500.00 15,435,000.00 20,407,500.0
Tanaman Pioner
(Disposal) Kebutuhan Sengon (Kg/ha) - - 8,849.12

Biaya Pemupukan Sengon (Rp) - - 4,867,013,250

Tanaman Pioner (PIT) Eucaly Repellita (Kg/Phon) - - -

Biaya Pemupukan eucaly (Rp) - - -

Biaya Pemupukan TOTAL 20,407,500 15,435,000 4,887,420,750

Biaya Penanaman

Penebaran Cover crop Kebutuhan (Kg/Ha) 45.35 34.30 43.40

Biaya (Rp) 1,814,000.0 1,372,000.0 1,736,000.0


Penanaman Sengon Kebutuhan (Pohon/Ha) 0 0 17,69
Biaya (Rp) 0.00 0.00 61,943,805.0

36
Penanaman EucalyRepellita Kebutuhan (Pohon/Ha) - -

Biaya (Rp) - - -
Biaya Penanaman TOTAL 1,814,000.00 1,372,000.00 63,679,805.0

Biaya Pemeliharaan Tanaman

Penanaman Sengon Penyulaman (Phon/Ha) - - 1,768

Biaya (Rp) - - 6,188,805.00

Penanaman EucalyRepellita Penyulaman (Phon/Ha) - - -

Biaya (Rp) - - -
Biaya Pemeliharaan TOTAL 0.00 0.00 6,188,805.0

Biaya Tenaga Kerja

Penanaman Luasan Area Penanaman (Ha) 81.00 89.80 19.50

Biaya (Rp) 40,500,000.00 44,900,000.00 427,000,000.00

Penyulaman Biaya Penanaman*(10%) (Rp) - - 42,700,000.00

Biaya Tenaga Kerja TOTAL 40,500,000.00 44,900,000.00 469,700,000.00

37
5.1.3 Biaya Pencegahan dan Penangulangan Air Asam Tambang
Untuk penanganan AAT hanya dilakukan penambahan kapur tohr yang
ditebarkan pada saluran inlet. (Tabel 5.4)
 Penambahan kapur tohor(Rp)

5.1.4 Biaya Pekerjaan Sipil


Untuk pekerjaan siapil diantranya reklamasi sarana dan infrastruktur
pendukung, tetapi pada pekerjaan ini di fokuskan pada pengerjaan drainage pada
area disposal untuk penyaliran AAT menuju setlling pond. (Tabel 5.5)

 Total Material,
 Produktivitas Alat/Jam
 Waktu Operasi Alat
 Biaya Fuel (Pemakaian Fuel/Jam x Jam Kerja x Harga Fuel)
 Biaya Operator (Harga x Jam Kerja)
 Biaya (Rp) = Biaya Fuel + Biaya Operator

5.1.5 Biaya Pemanfaatan Void


Biaya pemanfaatan void adalah biaya yang dibutuhkan dalam
penataan void sesuai dengan fungsinya. (Tabel 5.6)
 Pembuatan pagar (a)
 Penanaman tumbuhan vertilizer (b)
 Penanaman rotan (c)
 Penanaman sengon (d)
 Total biaya (Rp) = a+b+c+d

38
Tabel 5.3 Biaya Penanganan AAT Periode I Dan II
C). Biaya Penanganan AAT
Penambahan Kapur Thor 1 Kali/Bulan
Biaya Pertahun (Rp) 37,440,000.00 37,440,000.00 0.00 0.00

39
Tabel 5.4 Biaya Pekerjaan Sipil Periode I Dan II

d). Biaya Pekerjaan Sipil Drainage Produktivitas* (SR) (m3/jam) 3,974 0 0


Wt.Operasi (Jam) 0.30 0 0
Biaya Fuel (Rp) 48,829 0 0
Biaya Operator (Rp) 14,828.2 0.0 0.0
Biaya TOTAL (Rp) 63,657.06 0.00 0.00

Tabel 5.5 Biaya Pemanfaatan Void Periode I Dan II

e). Biaya Pemanfaatan Void


Pembuatan Pagar 0 0
0 0
Tumbuhan (Vertilizer) 0 0
Tumbuhan Rotan 0 0
Sengon 0 0
Biaya TOTAL 0.00 0.00 0.0

40
5.2 Biaya Tidak Langsung
5.2.1 Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Sebesar 2,5 % dari BiayA
Langsung atau Berdasarkan Perhitungan Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat
langsung dihitung berdasarkan 2,5 % dari biaya langsung.

5.2.2 Biaya Perencanaan Reklamasi


Sebesar 2 % - 10 % dari Biaya Langsung Biaya perencanaan reklamasi
langsung dihitung berdasarkan 2 % dari biaya langsung.

5.2.3 Biaya administrasi dan Keuntungan Kontraktor


Sebesar 3 % - 14 % dari Biaya Langsung Biaya administrasi dan
keuntungan kontraktor langsung dihitung berdasarkan 3 % dari biaya
langsung.

5.2.4 Biaya Supervisi


Sebesar 2 % - 7 % dari Biaya Langsung Biaya supervisi langsung dihitung
berdasarkan 2 % dari biaya langsung

Total Biaya
Untuk total biaya rencana reklamasi didapat dari biaya langsung dijumlahkan
dengan biaya tidak langsung Periode I sebesar Rp. 12.217.945.741,06 dan pada
Periode II sebesar Rp. 6.890.934.580,15 (Tabel 5.7)

41
Tabel 5.6 Biaya Langsung Periode I dan II

DESKRIPSI BIAYA
TAHUN
I II III IV V VI
BIAYA LANGSNG (Rp)
a). Biaya Penata gunaan Lahan 23,051,208,941.85 2,699,879,280.17 2,453,446,414.54 919,439,236.41 739,089,188.34 774,809,938.90
b). Biaya revegetasi:
1.) Analisis Kualitas Tanah
5,022,675.00 5,017,150.00 5,021,700.00 5,021,025.00 5,024,225.00 5,024,825.00
2). Pemupukan
22,675 17,150 142,066,503 77,414,540 75,011,568 86,424,333
3). Penanaman
1,587,250.00 1,200,500.00 1,990,132,585.00 30,960,427,750.00 29,997,642,750.00 34,563,060,750.0
4). Pemeliharaan tanaman 0.00 0.00 6,188,805.00 96,348,000.00 93,351,000.00 107,559,000.
5).Tenaga Kerja
4,535,000.00 3,430,000.00 35,046,000.00 19,096,000.00 18,502,000.00 21,318,000.00
c). Biaya Penanganan AAT 37,440,000.00 37,440,000.00 0.00 0.00 0.00 0.
d). Biaya Pekeejaan Sipil 63,657.06 0.00 0.00 0.00 0.00 0.
e). Biaya Pemanfaatan Void 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.
SUB TOTAL (Rp)
23,099,880,198.91 2,746,984,080.17 4,631,902,007.04 32,077,746,551.41 30,928,620,730.84 35,558,196,846.4

42
Tabel 5.7 Biaya Tidak Langsung Periode I dan II

BIAYA TIDAK LANGSNG


(Rp)
a). Biaya mobilisasi dan demobilisasi
alat (sebesar 2,5% dari Biaya
Langsung) 577,497,004.97 68,674,602.00 115,797,550.18 801,943,663.79 773,215,518.27 888,954,921.1

b). Biaya perencanaan reklamasi


(sebesar 2% dari Biaya Langsung) 461,997,603.98 54,939,681.60 92,638,040.14 641,554,931.03 618,572,414.62 711,163,936.9
c). Biaya administrasi dan
keuntungan kontraktor (sebesar 3% 692,996,405.97 82,409,522.41 138,957,060.21 962,332,396.54 927,858,621.93 1,066,745,905
dari Biaya Langsung)
d). Biaya supervisi (sebesar 2% dari
Biaya Langsung) 461,997,603.98 54,939,681.60 92,638,040.14 641,554,931.03 618,572,414.62 711,163,936.9
SUB TOTAL (Rp)
2,194,488,618.90 260,963,487.62 440,030,690.67 3,047,385,922.38 2,938,218,969.43 3,378,028,700

Biaya Reklamasi (Rp) 25,294,368,817.81 3,007,947,567.79 5,071,932,697.71 35,125,132,473.80 33,866,839,700.27 38,936,225,54

43
1

Anda mungkin juga menyukai