Anda di halaman 1dari 22

METODE PELAKSANAAN

Program/Kegiataan : Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah SMP


Pekerjaan : Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang
Lokasi : SMPN 1 Sobang
Anggaran : APBD Kabupaten Lebak Tahun 2018

Metode pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung sangat berbeda dengan metode pekerjaan bangunan-
bangunan yang lain seperti bangunan irigasi maupun konstruksi jalan dan jembatan. Suatu metode untuk
menyelesaikan pekerjaan di lapangan sangat diperlukan Dalam sebuah pekerjaan konstruksi, khususnya pada saat
kendala-kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya. Untuk itu
metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi di lapangan perlu diterapkan.

Penerapan metode pelaksanaan konstruksi terkait erat dengan kondisi lapangan dimana suatu proyek
konstruksi dikerjakan, juga tergantung jenis proyek yang dikerjakan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu
proyek konstruksi, pekerjaan yang pertama sekali harus dilakukan adalah pekerjaan persiapan.

Tahap pelaksanaan pekerjaan adalah tahap realisasi design rencana menjadi sebuah bangunan yang utuh.
Pada tahap ini dibutuhkan metodologi yang efektif dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan shop drawing.
Metode yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berbeda meskipun untuk pekerjaan yang sama, hal ini
tergantung dari sumber daya dan kondisi lingkungan yang dihadapi. Perencanaan yang matang mengenai tahapan-
tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan, Selain menjamin mutu yang dihasilkan, perencanaan juga harus
memperhitungkan keselamatan kerja semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar OHSAS dalam proyek

1. LATAR BELAKANG
Latar belakang Paket Pekerjaan Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang adalah dalam rangka
optimalisasi penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, yang ada dikecamatan sobang kabupaten lebak.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan dari uraian Metode Pelaksanaan ini adalah untuk menjelaskan secara garis besar uraian
tahapan pelaksanaan dari pekerjaan umum, pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang, sehingga dapat dilihat
keterkaitan dari masing - masing pekerjaan maupun antar pekerjaan terhadap spesifikasi yang telah
disyaratkan.

3. GAMBARAN UMUM
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan kita membutuhkan suatu perencanaan kerja sering disebut sebagai
“METODE PELAKSANAAN” atau Metode Kerja. Dengan dibuatnya metode pelaksanaan/metode kerja
diharapkan nantinya dapat dijadikan acuan kerja selama pelaksanaan, dan pada akhirnya dapat tercapai hasil
pekerjaan yang “Tepat Waktu, Tepat Mutu dan Tepat Biaya”.
Untuk memenuhi tuntutan diatas, penyedia jasa siap meyediakan tenaga ahli yang cakap dan cukup terampil
dibidangnya sebagai pelaksana di lapangan, serta di dukung pula dengan peralatan yang memadai sesuai
kebutuhan. Penyedia barang/jasa akan selalu mengadakan koordinasi dengan Direksi, instansi terkait,
pemerintah setempat berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


4. LOKASI DAN LINGKUP PEKERJAAN

Program/Kegiataan : Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah SMP


Pekerjaan : Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang
Lokasi : SMPN 1 Sobang
Anggaran : APBD Kabupaten Lebak Tahun 2018
Penawar : CV. Putra Setra Ganda

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


MANAJEMEN PROYEK
Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan ditangani oleh tenaga-tenaga terampil yang sudah
berpengalaman dalam penanganan proyek-proyek besar, sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan dapat
terjamin, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak. Disamping itu, tenaga-tenaga kerja yang akan
diikutsertakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini merupakan tenaga-tenaga yang telah dibina kemampuan dan
produktifitasnya dalam pelaksanaan proyek-proyek besar sejenis.

 Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Kepala Proyek, dibantu oleh
beberapa tenaga staf dan beberapa tenaga Pelaksana Lapangan beserta pembantu-pembantunya. Struktur
organisasi dan personil dapat dilihat di lampiran lain sebagai persyaratan tender.

ENDANG RACHMAT
Direktur

Yogi Dwi Prabowo


Site Manager

Aris Subadria
Administrasi
Nur Hapid
Pelaksana Teknis

TUKANG

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


 Koordinasi
Dalam pelaksanaan proyek akan terjadi interaksi antara perusahaan dengan pihak lain antara lain pemilik,
pengawas, supplier dan pihak lain yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek. Dalam interaksi tersebut
diperlukan adanya koordinasi antar pihak dalam menyelesaikan persoalan yang muncul dalam pelaksanaan
pekerjaan. Kepala proyek akan mewakili perusahaan dalam koordinasi dengan pihak lain :
 Kepala proyek akan memimpin semua kegiatan proyek, baik di bidang administrasi, teknik dan lain-
lain.
 Untuk masalah teknikal engineering dan quality control, Kepala Proyek dibantu oleh Bagian Teknik
beserta stafnya.
 Dalam proses pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Kepala Proyek dibantu oleh Pelaksana
Pelaksana yang berkompeten.
 Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh Bagian personalia dan
keuangan beserta stafnya.
 Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.

Secara organisasi perusahaan, Kepala Proyek bertanggung jawab langsung yang bertindak sebagai
pengelola operasional Perusahaan dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi.

Kepala Proyek mempunyai tanggung jawab dan diberi kewenangan penuh dalam pengelolaan proyek, dan
mempunyai wewenang bertindak atas nama perusahaan dalam proyek ini. Dengan sistim organisasi seperti
tersebut, maka pelaksanaan proyek diharapkan akan berjalan dengan lancar, dan penyelesaian pekerjaan
akan dapat tercapai dalam waktu yang ditentukan dengan mutu yang diharapkan.

5. METODE PENCAPAIAN SASARAN


Untuk menjamin sistem manajemen dapat berlangsung dengan baik Kami telah mengeluarkan Kebijakan yang
sesuai dengan Sistem Manajemen K3 Lingkungan dan Mutu. Sistem manajemen tersebut di atas, dalam
pelaksanaannya ditunjang dengan sarana-sarana lain, berupa perangkat lunak (software) sebagai sarana
pengendali, dan perangkat keras (hardware) berupa peralatan-peralatan sebagai sarana penunjang
pelaksanaan pekerjaan.

 Sistem Pengendalian Proyek


Sarana pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan.Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, segala sesuatu yang ada hubungannya
dengan pengendalian dipersiapkan dan dituangkan dalam bentuk daftar - daftar isian (formulir - formulir)
pengendalian, yang mengacu pada jadwal pelaksanaan pekerjaan yang berupa barchart.Program utama
yang telah dituangkan di dalam barchart tersebut, di lapangan dijabarkan lagi secara lebih terinci.Dibuat
program mingguan, yang realisasinya dipantau dengan daftar isian (formulir-formulir) laporan kegiatan
pekerjaan.Untuk memandu pelaksanaan pekerjaan di lapangan, dibuat metode kerja yang rinciannya
dilengkapi dengan gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) yang mudah dibaca dan dimengerti oleh
setiap petugas yang terlibat di dalam pelaksanaan pekerjaan. Dengan sarana-sarana tersebut, maka
sasaran kerja akan dicapai seperti yang diharapkan.

Pengendalian Proyek diterapkan dengan :


a. Pengendalian Waktu
• Perencanaan dan Monitoring Master Schedule, Schedule Bahan, Schedule Alat dan Schedule
Tenaga
• Perencanaan dan Monitoring Schedule Detail dan Schedule Mingguan.

b. Pengendalian Mutu
• Perencanaan dan penerapan
• Perencanaan dan pengendalian gambar Pelaksanaan Inspeksi dan Test dan penanganannya

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


c. Pengendalian Biaya
• Perencanaan design yang mantap.
• Bekerja sekali jadi, tidak ada rework
• Pembuatan data administrasi yang tertib dan tepat.

d. Pemilihan Alat
Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta sesuai
dengan kondisi lapangan akan menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan yakni Biaya
Hemat, Mutu Akurat dan Waktu Tepat. Kebutuhan peralatan minimum yang ditentukan akan dicukupi
dengan alat milik sendiri, namun jika dalam pelaksanaannya terjadi kekurangan alat, maka akan
kami penuhi dari sumber alat yang sudah menjadi relasi perusahaan kami.

e. Material
Beberapa material inti yang dipergunakan dalam proyek ini akan dibawa ke laboratorium untuk
dilakukan pengujian, dan pada produk tertentu pabrikan diminta menunjukkan sertifikat uji test yang
pernah dilakukan yang masih berlaku untuk menjamin persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan. Material harus sudah didatangkan sebelum jadwal pemakaian, sehingga tidak terjadi
keterlambatan pekerjaan hanya karena material belum datang.

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


TAHAPAN PEKERJAAN

I PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin
yang dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah dibuat, dan kontraktor telah memiliki Shop
Drawing. Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi :

1. Pek. Papan Nama Proyek


Papan Nama Proyek dibuat dengan maksud dan tujuan agar masyarakat umum mengetahui
informasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Papan Nama proyek
berisi Nama Paket Pekerjaan, Lokasi Pekerjaan, Sumber Dana, Jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan, Nama Perusahaan Pelaksana dan Nama Konsultan Pengawas disesuaikan
dengan tulisan serta ukuran sebagaimana yang tercantum dalam RKS.

Tempat pemasangan papan nama proyek dikoordinasikan dengan pengawas, serta owner.
Penempatan pemasangan biasa dipilih tempat yang mudah dilihat oleh khalayak ramai.

Papan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan pekerjaan. Papan
nama proyek ini dibuat dari triplek dengan tebal 6 mm dengan ukuran 100 x 120 cm
(disesuaikan dengan spesifikasi teknis pekerjaan), ditopang dengan kayu kaso (5/7) kelas 2
dengan tinggi 250 cm dari permukaan tanah dan dicat dasar warna yang sesuai dan huruf
cetak berwarna hitam yang berisi informasi mengenai cakupan pekerjaan yang akan
dilaksanakan, antara lain : Nama Kegiatan, Pekerjaan yang akan dilaksanakan, Nilai
Kontrak, Sumber Dana, Jangka Waktu Pelaksanaan dan Nama Penyedia Jasa Konstruksi.
Papan nama proyek dipasang pada lokasi yang mudah dilihat oleh masyarakat, serta tidak
mengganggu lalu lintas.

2. Biaya Pembongkaran
Pekerjaan bongkaran bangunan existing ini laksanakan dengan manual, sesuai dengan
petunjuk direksi dan konsultan pengawas apa saja yang akan dibongkar. Puing-puing bekas
bongkaran dibuang ketempat yang telah disetujui oleh direksi
Tahapan Pekerjaan :
 Mengajukan Reques kepada konsultan dan direksi untuk mendapatkan persetujuan
 Melakukan pengukuran lokasi yang akan dibongkar
 Melakukan pembongkaran dengan tenaga manusia dan alat bantu kerja lainnya

3. Biaya Pelaporan dan administrasi


Pelaporan dan adiminstrasi merupakan satu kesatuan dari seluruh item pekerjaan dan ini
menjadi tanggung jawab pelaksana, Pembuatan laporan-laporan kegiatan berupa
dokumentasi kegiatan pekerjaan lapangan, administrasi dan lain-lain.

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


V. PEKERJAAN DINDING
1. Pas. Dinding Batubata 1:4
Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, ember, benang, sipatan, pacul, dan
cetok.

Proses Pengerjaan dinding bata yaitu :


 Sebelum di lakukan pemasang pekerjaan dinding dilakukan pengukuran bangunan
(uit-zet) serta letak-letak dinding bata yang akan dilaksanakan secara teliti dan
sesuai dengan gambar.
 Pekerjaan pasangan dilaksanakan waterpas (horizontal) dengan menggunakan
benang dan tiap kali lantai diteliti kerataannya. Pemasangan benang terhadap
pasangan dibawahnya tidak boleh lebih dari 30 cm.
 Pada semua pasangan setengah bata satu sama lain harus terdapat pengikatan
yang sempurna.
 Untuk pasangan bata tidak dibenarkan menggunakan batu bata pecahan separuh
panjang, kecuali sesuai dengan peraturannya (di sudut).
 Lapisan yang satu dengan lapisan yang diatasnya harus dipasang secara zig-zag
(berselang-seling dengan perbedaan separuh panjang).
 Untuk dinding bata dan kolom harus diberi angkur 10 mm tiap 1 m tinggi sedangkan
dinding bata diberi besi strip lebar 1”, tebal 3 mm tiap 60 cm tinggi.
 Tebal siar pasangan bata tidak boleh kurang dari 1 cm (10 mm) dan siarnya harus
benar-benar terisi adukan.
 Gunakan alat roskam (trowel) bergigi yang sesuai dengan ketebalan blok yang
ditentukan pada gambar.
 Jaga kekentalan campuran, tutup sambungan antar blok yang tidak merata dengan
adukan Mortar agar tidak terlihat lobang-lobang yang terdapat padadinding, sebelum
plesteran dipasang.
 Pekerjaan pemasangan pipa dan / atau alat-alat yang ditanam di dalam
dinding, maka harus dibuat pahatan dengan kedalaman yang cukup padapasangan
dinding sebelum diplester. Pahatan tersebut setelah dipasangnya pipa/alat-alat,
harus ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, yang
dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh dinding.

2. Pes. Plesteran dinding ad. 1:4


 Peralatan :
1. Meteran
2. Jidar alumunium
3. Roskam kayu
4. Roskam besi
5. Kertas semen
6. Benang

 Bahan yang digunakan :


1. Triplek
2. Air
3. Semen Instant
4. Pasir

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


 Pelaksanaan :

 Pasang tarikan benang vertikal dan horizontal untuk caplakan kepalaan dan cek
tarikan benang
 Buat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan 1 : 4
 Lakukan kamprotan pad a bidang yang telah dicuring dengan jarak lemparan ±
50 cm dari permukaan yang dikamprot dengan ketebalan 15 – 20 cm
 Setelah bidang yang dikamprot kering, lakukan penyiraman (curing) selama 3
hari
 Setelah itu mulailah membuat caplakan dengan adukan 1: 4
 Buat kepalaan dengan ketebalan 15 mm
 Lanjutkan dengan penyiraman jika kepalaan telah mengering
 Pastikan bidang yang akan diplester telah dicuring
 Buat adukan 1 : 4 , gunakan pasir yang telah diayak
 Lakukan plesteran pada bidang-bidang yang telah ada kepalaannya sampai
selesai seluruh permukaan dengan cara dilempar dari jaiak ± 50 cm
 Gunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepalaan
 Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk menggosok permukaan
dinding sampai halus dan rata.

3. Pas. Acian Dinding 1 : 4


 Persiapan
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : Semen
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : raskam, benang, kertas gosok, dll.
 Pelaksanaan
 Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup
umur).
 Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian,
permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas
gosok

VI PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA


1. Kusen Pintu P1
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna, Pekerjaan ini meliputi Kusen pintu P1 dan seperti yang
dinyatakan/ditunjukan dalam gambar. Jangan lupa kenakan perlengkapan K3.

Langkah Kerja :

 Pasang papan lurus sebagai profil dengan posisi tegak lurus, menggunakan
lot pada setiap titik yang akan dipasang dinding dan kusen. Garis benang
sebagai patokan sisi paling pinggir kusen.
 Siapkan dulu kaki kusen dengan cara memasang papan kecil selebar kusen
pada bagian bawah kusen. Jika kusen memiliki tinggi 200 cm, sedangkan
daun pintu tingginya 210 cm, maka tinggi kaki harus 216 cm, ukuran 6 cm
digunakan sebagai spasi atau ruangan untuk memasang keramik.
 Pasang angkur pada bagian bawah kusen, kanan dan kiri. Juga pasang
angkur (berupa paku 3 inchi) pada kedua sisi kusen yang bersinggungan
dengan batu bata. Pasang beberapa saja misalnya 4 paku di sisi kanan dan
4 paku di sisi kiri.

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


 Cek kedua sudut kusen menggunakan penggaris siku, jika sudutnya 90°,
maka kondisi kusen adalah baik, jika tidak 90° maka perbaiki dahulu sampai
kedua sudut kusen 90°.
 Tegakkan pada setiap lokasi yang akan dipasang kusen, Posisikan sisi luar
kusen dengan benang. Pasang lot untuk mengecek kusen agar tegak lurus.
Lakukan pengecekan ini pada kedua kaki kusen.
 Sebagai penyempurna, lakukan pengetesan menggunakan selang kecil
yang diisi air sebagai waterpas. Caranya, tarik meteran ukur pada bagian
atas kusen pada kedua sisi kaki kusen, misalnya 1 meter, tandai dengan
pensil. Jika posisi air yang ada dalam selang sama tingginya dengan tanda
garis pensil, maka kedua kaki kusen telah sama dan tegak lurus.
 Agar tidak bergerak, kedua sisi kusen harus disekur menggunakan reng
atau papan.

2. Kusen Pintu P2
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna, Pekerjaan ini meliputi Kusen pintu P2 dan seperti yang
dinyatakan/ditunjukan dalam gambar. Jangan lupa kenakan perlengkapan K3.

Langkah Kerja :

 Pasang papan lurus sebagai profil dengan posisi tegak lurus, menggunakan
lot pada setiap titik yang akan dipasang dinding dan kusen. Garis benang
sebagai patokan sisi paling pinggir kusen.
 Siapkan dulu kaki kusen dengan cara memasang papan kecil selebar kusen
pada bagian bawah kusen. Jika kusen memiliki tinggi 200 cm, sedangkan
daun pintu tingginya 210 cm, maka tinggi kaki harus 216 cm, ukuran 6 cm
digunakan sebagai spasi atau ruangan untuk memasang keramik.
 Pasang angkur pada bagian bawah kusen, kanan dan kiri. Juga pasang
angkur (berupa paku 3 inchi) pada kedua sisi kusen yang bersinggungan
dengan batu bata. Pasang beberapa saja misalnya 4 paku di sisi kanan dan
4 paku di sisi kiri.
 Cek kedua sudut kusen menggunakan penggaris siku, jika sudutnya 90°,
maka kondisi kusen adalah baik, jika tidak 90° maka perbaiki dahulu sampai
kedua sudut kusen 90°.
 Tegakkan pada setiap lokasi yang akan dipasang kusen, Posisikan sisi luar
kusen dengan benang. Pasang lot untuk mengecek kusen agar tegak lurus.
Lakukan pengecekan ini pada kedua kaki kusen.
 Sebagai penyempurna, lakukan pengetesan menggunakan selang kecil
yang diisi air sebagai waterpas. Caranya, tarik meteran ukur pada bagian
atas kusen pada kedua sisi kaki kusen, misalnya 1 meter, tandai dengan
pensil. Jika posisi air yang ada dalam selang sama tingginya dengan tanda
garis pensil, maka kedua kaki kusen telah sama dan tegak lurus.
 Agar tidak bergerak, kedua sisi kusen harus disekur menggunakan reng
atau papan.

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


3. Kusen Jendela J1
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna, Pekerjaan ini meliputi Kusen Jendela J1 dan seperti yang
dinyatakan/ditunjukan dalam gambar. Jangan lupa kenakan perlengkapan K3

Langkah Kerja :
 Tinggi bagian atas kusen jendela harus sama dengan sisi atas kusen pintu, gunakan
selang sebagai waterpas.
 Tarik meteran ukur pada bagian atas kusen misalnya 1 meter (sama dengan tanda
pada kusen pintu, yaitu satu meter).
 Cek dengan selang jika ketinggian air sama dengan tanda tadi, maka kusen dalam
posisi tegak dalam. Kemudian cek menggunakan lot untuk mengukur tegak lurus
kusen bagian luar.
 Cara ini bisa juga digunakan, tarik benang di kedua ujung profil yang sudah tegak
lurus, posisi benang harus bersinggungan dengan sisi luar kusen

4 Daun Pintu P1
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna, Pekerjaan ini meliputi Daun pintu P1 dan seperti yang
dinyatakan/ditunjukan dalam gambar.
Siapkan bahan pendukung dan alat yang diperlukan untuk pemasangan dan
penyetelan daun pintu P1, seperti : engsel, sekrup, paku, pensil, meteran, penyiku,
palu, bor listrik yang dilengkapi obeng (+/-), dan ketam/alat serut. Jangan lupa
kenakan perlengkapan K3.

Langkah Kerja :
1. Pertama-tama, sesuaikan ukuran antara daun pintu P1 dengan lubang kusen.
Karena ada kemungkinan daun pintu terlalu lebar/tinggi. Jika terjadi demikian,
lakukan pemotongan atau pengetaman untuk menyesuaikan ukurannya.
2. Lakukan pengepasan dengan memasukkan daun pintu P1 ke lubang kusen sesuai
rencana arah bukaan, Hati-hati, jangan sampai terbalik. Setel pada arah lebar
maupun tinggi. Bila sudah pas, posisikan engsel dan lakukan pengemalan engsel
baik pada tebal daun pintu P1 maupun sponeng kusen. Kemudian, lepaskan daun
pintu P1 dan letakkan pada tempat yang rata.
3. Pahatlah sponeng kusen dan daun pintu P1 yang telah ditandai untuk penempatan
engsel. Kedalaman pahatan sesuai tebal engsel, dengan sedikit kelebihan (±1
mm).
4. Lakukan pemasangan engsel pada sisi tebal pintu P1. Pertama tandai posisi
sekrup dengan paku, lakukan pengeboran, lalu tanam engsel dengan sekrup yang
sesuai. Untuk memudahkan, gunakan bor elektrik yang dilengkapi obeng.
5. Pemasangan engsel pada sponeng kusen dapat dilakukan dengan dua cara. Cara
pertama dengan memasang daun pintu P1 yang telah dipasangi engsel pada
lubang kusen. Jika sudah pas, tandai posisi sekrup pada sponeng dengan paku,
lakukan pengeboran, lalu tanam engsel dengan sekrup yang sesuai. Cara kedua
adalah dengan melepaskan bagian engsel yang akan dipasang pada sponeng
(lepaskan pen), dan memasangnya tersendiri. Setelah itu barulah daun pintu
dipasang untuk menyatukannya (pen dipasang kembali)
6. Setelah semua sekrup terpasang kuat dan rapi, cobalah membuka-tutup daun pintu
P1 sesuai arah pemasangan. Jika belum pas bisa lakukan perbaikan. Gunakan
ketam untuk melonggarkan bagian yang terlalu rapat. Toleransi kelonggaran bisa
berkisar antara 3-5 mm

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


5 Daun Pintu P2
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna, Pekerjaan ini meliputi Daun pintu P2 dan seperti yang
dinyatakan/ditunjukan dalam gambar.
Siapkan bahan pendukung dan alat yang diperlukan untuk pemasangan dan
penyetelan daun pintu P2, seperti : engsel, sekrup, paku, pensil, meteran, penyiku,
palu, bor listrik yang dilengkapi obeng (+/-), dan ketam/alat serut. Jangan lupa
kenakan perlengkapan K3.

Langkah Kerja :
1. Pertama-tama, sesuaikan ukuran antara daun pintu P2 dengan lubang kusen.
Karena ada kemungkinan daun pintu terlalu lebar/tinggi. Jika terjadi demikian,
lakukan pemotongan atau pengetaman untuk menyesuaikan ukurannya.
2. Lakukan pengepasan dengan memasukkan daun pintu P2 ke lubang kusen sesuai
rencana arah bukaan, Hati-hati, jangan sampai terbalik. Setel pada arah lebar
maupun tinggi. Bila sudah pas, posisikan engsel dan lakukan pengemalan engsel
baik pada tebal daun pintu P2 maupun sponeng kusen. Kemudian, lepaskan daun
pintu P1 dan letakkan pada tempat yang rata.
3. Pahatlah sponeng kusen dan daun pintu P2 yang telah ditandai untuk penempatan
engsel. Kedalaman pahatan sesuai tebal engsel, dengan sedikit kelebihan (±1
mm).
4. Lakukan pemasangan engsel pada sisi tebal pintu P2. Pertama tandai posisi
sekrup dengan paku, lakukan pengeboran, lalu tanam engsel dengan sekrup yang
sesuai. Untuk memudahkan, gunakan bor elektrik yang dilengkapi obeng.
5. Pemasangan engsel pada sponeng kusen dapat dilakukan dengan dua cara. Cara
pertama dengan memasang daun pintu P2 yang telah dipasangi engsel pada
lubang kusen. Jika sudah pas, tandai posisi sekrup pada sponeng dengan paku,
lakukan pengeboran, lalu tanam engsel dengan sekrup yang sesuai. Cara kedua
adalah dengan melepaskan bagian engsel yang akan dipasang pada sponeng
(lepaskan pen), dan memasangnya tersendiri. Setelah itu barulah daun pintu
dipasang untuk menyatukannya (pen dipasang kembali)
6. Setelah semua sekrup terpasang kuat dan rapi, cobalah membuka-tutup daun pintu
P2 sesuai arah pemasangan. Jika belum pas bisa lakukan perbaikan. Gunakan
ketam untuk melonggarkan bagian yang terlalu rapat. Toleransi kelonggaran bisa
berkisar antara 3-5 mm

6 Daun Jendela J1
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna, Pekerjaan ini meliputi Daun Jendela J1 dan seperti yang
dinyatakan/ditunjukan dalam gambar.
Siapkan bahan pendukung dan alat yang diperlukan untuk pemasangan dan
penyetelan Daun Jendela J1, seperti : engsel, sekrup, paku, pensil, meteran, penyiku,
palu, bor listrik yang dilengkapi obeng (+/-), dan ketam/alat serut. Jangan lupa
kenakan perlengkapan K3.

Langkah Kerja :
1. Pertama-tama, sesuaikan ukuran antara Daun Jendela J1 dengan lubang kusen.
Karena ada kemungkinan Daun Jendela J1 terlalu lebar/tinggi. Jika terjadi
demikian, lakukan pemotongan atau pengetaman untuk menyesuaikan
ukurannya.

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


2. Lakukan pengepasan dengan memasukkan Daun Jendela J1 ke lubang kusen
sesuai rencana arah bukaan, Hati-hati, jangan sampai terbalik. Setel pada arah
lebar maupun tinggi. Bila sudah pas, posisikan engsel dan lakukan pengemalan
engsel baik pada tebal Daun Jendela J1 maupun sponeng kusen. Kemudian,
lepaskan Daun Jendela J1 dan letakkan pada tempat yang rata.
3. Pahatlah sponeng kusen Daun Jendela J1 yang telah ditandai untuk penempatan
engsel. Kedalaman pahatan sesuai tebal engsel, dengan sedikit kelebihan (±1
mm).
4. Lakukan pemasangan engsel pada sisi tebal Daun Jendela J1. Pertama tandai
posisi sekrup dengan paku, lakukan pengeboran, lalu tanam engsel dengan sekrup
yang sesuai. Untuk memudahkan, gunakan bor elektrik yang dilengkapi obeng.
5. Pemasangan engsel pada sponeng kusen dapat dilakukan dengan dua cara. Cara
pertama dengan memasang Daun Jendela J1 yang telah dipasangi engsel pada
lubang kusen. Jika sudah pas, tandai posisi sekrup pada sponeng dengan paku,
lakukan pengeboran, lalu tanam engsel dengan sekrup yang sesuai. Cara kedua
adalah dengan melepaskan bagian engsel yang akan dipasang pada sponeng
(lepaskan pen), dan memasangnya tersendiri. Setelah itu barulah daun pintu
dipasang untuk menyatukannya (pen dipasang kembali)
6. Setelah semua sekrup terpasang kuat dan rapi, cobalah membuka-tutup Daun
Jendela J1 sesuai arah pemasangan. Jika belum pas bisa lakukan perbaikan.
Gunakan ketam untuk melonggarkan bagian yang terlalu rapat. Toleransi
kelonggaran bisa berkisar antara 3-5 mm

7 Kaca Mati
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna, Pekerjaan ini meliputi Kaca Mati dan seperti yang dinyatakan/ditunjukan
dalam gambar.
Siapkan bahan pendukung dan alat yang diperlukan untuk pemasangan dan
penyetelan Kaca Mati, seperti : Kaca sekrup, paku, pensil, meteran, penyiku, palu,
Jangan lupa kenakan perlengkapan K3.

Langkah kerja :
Terdapat 2 cara pengerjaan atau pemasangan Kaca Mati yaitu
1. Cara memasang kaca mati pada kusen kayu menggunakan lis.
Untuk cara memasang kaca mati pada kusen kayu menggunakan lis adalah
dengan cara kaca yang sudah menempel pada kusen untuk sistem
penguncian nya, dengan mengunakan lis sebagai pengapit nya. Biasa nya lis
untuk kaca mati berukuran kurang lebih 1cm dan lebar nya kurang lebih 2 – 5
cm. Dengan cara dipaku dengan menggunakan paku kecil khusus untuk lis.

2. Cara Memasang Kaca Mati Pada Kusen kayu dengan Menggunakan capi
Untuk cara memasang kaca mati pada kusen kayu dengan cara sistim capi,
pemasagan dengan menggunakan lis propil kusen. Dengan memahat propil
kusen tersebut dengan pelan -pelan dan hati – hati agar lis propil dari kusen
tersebut tidak rusak atau pecah dengan menggunakan alat capi, yang biasa
digunakan untuk melamir kayu, capi kita asah dulu dengan tajam agar mudah
dalam pekerjaan nya.

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


VII PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN ATAP
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna, Pekerjaan ini meliputi Kuda-kuda seperti yang dinyatakan/ditunjukan dalam
gambar.
Pekerjaan konstruksi atap, terdiri dari Kuda – Kuda Kayu Kelas II ukuran 8/12 cm, Balok
Gapit ukuran 5/10 cm, Skoor Angin ukuran 6/12cm Kayu Kelas II, Gording ukuran 5/10
cm Kayu Kelas II, Kaso ukuran 5/7 cm, Reng ukuran ¾ cm, List Plank ukuran 3/25 cm
Papan Kelas II
Siapkan bahan pendukung dan alat yang diperlukan untuk pemasangan, seperti : Kayu
kelas II ukuran 8/12, Gergaji, Paku, Pensil, Meteran, Penyiku dan Palu, Jangan lupa
kenakan perlengkapan K3

Langkah kerja :
 Proses pekerjaan Rangka Atap bisa dimulai pembuatan atau pemesanannya pada
saat pemasangan dinding dan kolom beton sebagian besar sudah terpasang ,
Pembuatan Rangka Atap dari bahan kayu adalah membuat kuda-kuda dan
menyiapkan teknik sambungan diujung balok Gording yang akan disambungkan
dengan Gording disebelahnya.
 Letakkan Kuda-kuda yang sudah dibuat diatas balok beton keliling (ring Balok),
kemudian dipasang Balok Gording sebagai pengikat antara kuda-kuda.
 Setelah kuda-kuda terikat kuat dengan Gording, kemudian dipasang balok "Ikatan
Angin" dengan ukuran 5cm x 10 cm secara silang (diagonal) diantara kuda-kuda.
 Apabila Balok Gording sudah terpasang, dapat dilakukan pemasangan balok Kaso.
 Jarak pemasangan Reng disesuaikan dengan Type dan jenis Genteng yang akan
digunakan, karena setiap type dan jenis genteng mempunyai ukuran yang berbeda,
Reng dapat mulai dipasang setelah balok kaso sudah terpasang diatas gording.

VII PEKERJAAN PLAFOND


1. Pek Rangka Plafond Kayu 5/7 Kelas II

Adapun cara pelaksanaan Rangka Plafond Kayu 5/7 Kelas II yaitu :


 Kayu ukuran 5/7 kelas II dipasang terlebih dahulu sesuai dengan gambar kerja
(Shop Drawing).
 Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih dahulu.
 Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang digunakan memiliki
roda supaya tidak merusak keramik.
 Kemudian pasang penutup plapon dengan menggunakan triplek tebal 4 mm
sesuai dengan gambar kerja.

2. Pek Penutup Plafond Tripleks, tebal 4mm


Adapun cara pelaksanaan Pek Penutup Plafond Tripleks, tebal 4mm II yaitu :
 Kayu ukuran 5/7 kelas II dipasang terlebih dahulu sesuai dengan gambar kerja
(Shop Drawing).
 Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih dahulu.
 Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang digunakan memiliki
roda supaya tidak merusak keramik.
 Kemudian pasang Penutup Plafond menggunakan tripleks tebal 4 mm sesuai
dengan gambar kerja.

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


3. Pek. List plafond 3/3
Adapun cara pelaksanaan List plafond gypsum :
 Ukur panjang area yang ingin dipasang list. Pastikan ukurannya tepat karena
jika meleset beberapa centimeter aja bisa berpengaruh pada saat pemasangan
list yang linnya, terutama baian sambungan pojok
 Potong list yang akan dipasang sesuai dengan ukuran tadi dengan
menggunakan gergaji.
 Pasangkan list plafond 3/3 yang sudah diukur tersebut ke dinding dan plafound
yang akan dipasang.
 Pada sambungan list usahakan agar tidak sampai kelihatan. Caranya dengan
menambah perekat atau membuat motif-motif yang seolah-olah list tersebut
kelihatan sambung menyambung.

IX PEKERJAAN KRAMIK
1. Pek. Lantai keramik 30x30 cm Putih

Tahapan pekerjaan meliputi :

1. Pembuatan Layout / pola harus digelar untuk memungkinkan pengaturan keramik


dengan pemotongan yang minimum.
2. Penempatan keramik harus dipasang sesuai gambar untuk semua lantai, permukaan
harus lurus dan rata terhadap garis acuan yang diinginkan. Naad/siar-siar harus
saling tegak lurus.
3. Penempatan kramik harus sedapat mungkin mengurangi pemotongan ke arah
pasangan terbaik. Perubahan fractional dalam ukuran-ukuran tanpa mengganggu
kesatuan hubungan lebar masih diijinkan., Bila dibutuhkan, kramik dipotong dengan
peralatan yang sesuai dan permukaan harus dihaluskan. Kramik yang rusak dan
jelek harus digantil.
4. Jangan memulai pekerjaan bila pekerjaan-pekerjaan lain masih lalu-lalang didalam
area pemasangan.
a. Keramik untuk lantai
1. Ratakan permukaan yang kasar dan tidak rata dengan peralatan plesteran.
2. Dengan hati-hati tempatkan keramik dengan benar dan rata sesuai dengan
yang diinginkan.
b. Adukan PC +pasir / Tile adhesive Mortar
1. Terapkan adukan dengan tekanan ke seluruh area yang tidak lebih dari
pada permukaan yang dapat ditutup oleh kramik dimana adukan masih
plastis.
2. Terapkan dengan rata tanpa berlubang.
3. Sisirlah / ratakan adukan tanpa menimbulkan lubang.
4. Tebal bantalan adukan adalah sekitar 10 mm sampai 15 mm.

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


X. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pek. Cat Dindingg Berikut Plamir
Tahap pelaksanaan :
 Sebelum pengecatan dilakukan, permukaan dinding dibersihkan dulu dari kotoran
berupa minyak, debu, plastik, kertas dll
 Permukaan dinding yang lubang atau retak harus ditambal dulu sesuai dengan
material dinding yang akan dicat
 Dinding baru diplamir hingga permukaannya rata dan halus, sedangkan pada
dinding lama yang sudah pernah dicat diplamir pada bagian tertentu yang
mengelupas atau ada tambalan dan pada bagian permukaan yang tidak rata.
 Jika semua permukaan dinding sudah rata dan halus pengecatan dilakukan untuk
lapis pertama dimulai dari bidang yang luas dan mulai dari bagian atas menuju ke
bawah. Pada lapisan pertama cat emulsi dicampur dengan air sebanyak 20 %.
 Setelah lapis pertama kering, dilanjutkan dengan lapisan ke dua dimulai dari tempat
yang sulit yaitu pada sudut, tepi dan dari atas menuju ke bawah. Pada tahap ini
campuran cat emulsi lebih kental daripada lapisan pertama
 Lapisan ketiga dikerjakan setelah semua dinding dicat sebanyak 2 lapis dan sudah
kering. Pada tahap ini cat emulsi diencerkan sebagaimana pada lapis pertama
 Kondisi dinding yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga
pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada kotoran dilakukan pengecatan revisi pada
tempat yang kotor.

2. Pek. Cat Plafond bBerikut Plamir
Langkah kerja :
 Pastikan permukaan plafond gypsum dan GRC sudah dalam keadaan rata.
 Proteksi area kerja dengan plastic terutama pada bagian lantai dan pintu/jendela
untuk menghindari tumpahan cat.
 Permukaan plafond dibersihkan dahulu dari debu dan kotoran dengan diampelas.
 Pada daera sambungan triplek dan tapak pake diplamir hingga permukaannya rata
dan halus
 Kemudian permukaan plafond diberi lapisan dasar.
 Setelah diberi lapisan sealer, dilakukan pengecatan finish untuk permukaan plafond
minimal 2 (dua) lapis dengan menggunakan jenis cat emultion.
 Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.

3. Pek. Cat Kayu Berikut Meni dan Plamir

Peralatan kerja :
 Kuas cat 1 inchi, 2 inchi, dan 3 inchi : Kuas kayu yang kecil berguna untuk
bidang cat yang kecil seperti pinggiran kaca jendela dan lis. Kuas yang
berukuran 3 inchi untuk mengecat bidang yang lebar, seperti daun pintu.
Kuas ukuran 2 inhi untuk mengecat bidang kusen.
 Kapek kayu 1 inchi, 2 inchi, dan 3 inchi gunanya untuk meratakan plamur ke
permukaan kayu. Ukuran kapek kayu yang berbeda dimaksudkan sama
seperti penggunaan kuas.

Bahan Material:
 Amplas kayu ukuran paling halus dan sedang;
 Plamur kayu yang berkualitas;
 Cat dasar kayu yang berkualitas;
 Cat finishing yang berkualitas;
 Thinner pengencer cat.

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


Langkah-langkah mengerjakan:
 Bersihkan bidang yang akan dicat dari kotoran yang menempel, biasanya
bekas adukan semen ketika tukang mengerjakan pekerjaan plesteran dan
acian dinding. Gunakan kapek kayu, dan haluskan dengan amplas ukuran
sedang.
 Bersihkan permukaan kayu dari debu bekas amplas menggunakan kain ball
politur (kain limbah kaos).
 Lakukan pengecatan dengan meni sebagai cat dasar kayu yang diencerkan
dengan thinner. Cat dasar gunanya untuk melapisi permukaan kayu agar
plamur kayu menempel dengan baik dan menyatu, sehingga dalam waktu
yang lama cat finishing tidak retak dan mengelupas. Kayu yang akan dicat
harus benar-benar kering.
 Menutup cat dasar dengan plamur kayu. Kerjakan pekerjaan plamur kayu
dengan teliti dan rapi agar permukaannya benar-benar rata dan menutup
pori-pori kayu. Menegerjakan pekerjaan ini setelah cat dasar minimum 2
hari.
 Permukaan kayu yang sudah diplamur, kemudian diamplas dengan amplas
ukuran sedang. Pekerjaan ini dilakukan setelah lapisan plamur kayu benar-
benar kering (2 hari). Apabila masih ada yang terlewat (pori-pori kayu masih
terlihat), lakukan plamur ulang.
 Setelah lapisan plamur sudah diamplas, benar-benar halus dan rata, tidak
ada yang terlewat, lakukan pengecatan masih menggunakan cat dasar
yang diencerkan dengan thinner.
 Pengecatan dengan cat finishing (3 x), atau 3 lapis. Lakukan setelah cat
dasar benar-benar kering. Setiap lapisan dicat dengan cat yang dicampur
thinner sehingga cat tidak mengenental. Setelah bebarapa saat cat di
dalam kaleng akan mengental, lakukan pengenceran ulang dengan thinner
seukupnya, jangan terlalu encer dan jangan terlalu kental.

XI. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


1. Pas. Instalasi titik lampu 2x2,5 NYM
 Sebelum pekerjaan elektrikal dilaksanakan, perlu ditunjukkan contoh-contoh material,
tipe dan juga merek yang akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan.
 Pengadaan material untuk pekerjaan elektrikal disimpan di sekitar lokasi terdekat
dengan area pekerjaan dan melindungi diri dari kemungkinan kerusakan material
menyebabkan benturan perangkat keras, sedangkan material lain disimpan di gudang
tertutup.
 Teknis pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan gambar desain, RKS dan spesifikasi
teknis pekerjaan elektrikal dan mekanikal.
 Pelaksanaan pekerjaan elektrikal dan mekanikal sesuai dengan perencanaan dan
membutuhkan kontrol yang lebih lanjut, sehingga dikerjakan oleh orang yang
berkompeten di bidangnya.
 Untuk pekerjaan instalasi listrik, dilakukan sebelum plesteran dan dinding dan
pemasangan plafond.

2. Pas. Instalasi titik saklar Double 3x2,5 NYM


Instalasi Saklar-Saklar dipasang pada dinding dengan rapi sesuai penempatannya pada
gambar-gambar rencana, setelah semua saklar terpasang barulah diberi lampu-lampu
sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana.

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


3. Pas. Intalasi Stop Kontak 3x2,5 NYM
Instalasi Stop Kontak dan Saklar-Saklar dipasang pada dinding dengan rapi sesuai
penempatannya pada gambar-gambar rencana, setelah semua instalasi saklar
terpasang barulah diberi lampu-lampu sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar-
gambar rencana.

4. Pas. Instalasi Lampu Pijar


 Pengadaan material untuk pekerjaan elektrikal disimpan di sekitar lokasi terdekat
dengan area pekerjaan dan melindungi diri dari kemungkinan kerusakan material
menyebabkan benturan perangkat keras, sedangkan material lain disimpan di gudang
tertutup.
 Teknis pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan gambar desain, RKS dan spesifikasi
teknis pekerjaan elektrikal dan mekanikal.
 Pelaksanaan pekerjaan elektrikal dan mekanikal sesuai dengan perencanaan dan
membutuhkan kontrol yang lebih lanjut, sehingga dikerjakan oleh orang yang
berkompeten di bidangnya.

5. Pas. Stop kontak


Instalasi Stop Kontak dan Saklar-Saklar dipasang pada dinding dengan rapi sesuai
penempatannya pada gambar-gambar rencana, setelah semua instalasi titik api dan
instalasi stop kontak dan saklar terpasang barulah diberi lampu-lampu sesuai dengan
spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana.

6 Pas Saklar Ganda Brocco


Instalasi Stop Kontak dan Saklar-Saklar dipasang pada dinding dengan rapi sesuai
penempatannya pada gambar-gambar rencana, setelah semua instalasi titik api dan
instalasi stop kontak dan saklar terpasang barulah diberi lampu-lampu sesuai dengan
spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana
7 Pas. MCB + Box Sekring
Instalasi MCB dipasang pada dinding dengan rapi sesuai penempatannya pada gambar-
gambar rencana, setelah semua instalasi titik api dan instalasi stop kontak dan saklar
terpasang barulah diberi lampu-lampu sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar-gambar
rencana.

XIII. PEKERJAAN PENGGANTUNG / PENGUNCI

 Semua pintu menggunakan peralatan kunci.


 Untuk daun jendela kaca dipakai handle pengunci .
 Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu.
Dipasang setinggi 90 cm dari lantai, atau sesuai petunjuk Konsultan pengawas
 Pintu-pintu engsel pintu S/S 4”x3”x3 mm, dipasang sekurang-kurangnya 3 buah
untuk setiap daun dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna yang
sama dengan warna engsel. Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan
menurut beban berat daun pintu, tiap engsel memikul maksimal 20 kg.
 Untuk jendela digunakan engsel
 Untuk jendela dipasang Grendel jendela
 Pemasangan handel tarik jendela

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


XIV. PEKERJAAN LAIN-LAIN
Langkah Kerja :
 Pekerjaan galian tanah.
 Urug pasir padat asumsi 5 cm
 lantai kerja 5 cm
 Lantai rabat beton tebal 8 cm dengan tulangan wiremesh M4 1 lapis.
 Dinding pasangan bata finish plester aci di kedua sisi.
 Balok praktis di kedua sisi.
 Urugan tanah kembali.
 Tutup saluran dari beton dengan tulangan tulangan wiremesh M4 1 lapis.

Pekerjaan Penyelesaian :

Pembersihan sisa – sisa pekerjaan baik dari sampah maupun alat berat dan peralatan kerja lainnya.
1. Gambar – Gambar Kerja
Gambar-gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada penyedia barang/jasa dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dokumen kontrak. Gambar-gambar tersebut adalah
gambar-gambar yang paling akhir setelah diadakan perubahan-perubahan dan merupakan
patokan bagi pelaksanaan pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan spesifikasi yang
berhubungan dengan hal tersebut.

Tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan dari kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan


pada gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan spesifikasi teknis. Apabila
ternyata terdapat kesalahan, kekurangan, perbedaan dan hal-hal lain yang meragukan, penyedia
barang/jasa harus mengajukannya kepada direksi secara tertulis, dan direksi akan mengoreksi
atau menjelaskan gambar-gambar tersebut untuk kelengkapan yang telah disebutkan dalam
spesifikasi teknis. Koreksi akibat penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar rencana
akan ditentukan oleh direksi dan disampaikan secara tertulis kepada penyedia barang/jasa.

Paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan, penyedia barang/jasa harus
menyerahkan gambar kerja (shop drawing) kepada pihak direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap,
termasuk perhitungan-perhitungan yang berhubungan dengan gambar tersebut.

Gambar kerja untuk semua pekerjaan harus senantiasa disimpan di lapangan. Gambar-gambar
tersebut harus berada dalam kondisi baik, dapat dibaca dan merupakan hasil revisi terkahir.
Penyedia barang/jasa juga harus menyiapkan gambar-gambar yang menunjukan perbedaan
antara gambar rencana dan gambar kerja. Semua biaya untuk itu menjadi tanggung jawab
penyedia barang/jasa.

2. Ukuran-ukuran
Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran sebenarnya dan gambar tersebut adalah
gambar berskala. Jika terdapat perbedaaan antara ukuran dan gambarnya, maka penyedia
barang/jasa harus segera meminta pertimbangan dari para ahli untuk menetapkan mana yang
benar.

3. Peralatan
Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan oleh
penyedia barang/jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan dimulai, penyedia barang/jasa harus
mempersiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut.
Penyediaan peralatan di tempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan harus terlebih
dahulu mendapat penelitian dan persetujuan dari direksi.

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


Tanpa persetujuan direksi, penyedia barang/jasa tidak diperbolehkan untuk memindahkan
peralatan yang diperlukan dari lokasi pekerjaan.
Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan mengganggu
kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti hingga direksi
menganggap pekerjaan dapat dimulai.

4. Penyediaan Material
Penyedia barang/jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti yang disebutkan dalam
daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali ditentukan lain di dalam dokumen
kontrak.

Untuk material-material yang disediakan oleh direksi, penyedia barang/jasa harus mengusahakan
transportasi dari gudang yang ditentukan ke lokasi pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus
memeriksa dahulu material-material tersebut dan harus bertanggung jawab atas pengangkutan
sampai di lokasi pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus mengganti material yang rusak atau
kurang akibat oleh cara pengangkutan yang salah atau hilang akibat kelalaian penyedia
barang/jasa.

Semua peralatan dan material yang disediakan dan pekerjaan yang dilaksanakan harus sesuai
dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kotrak. Nama produsen material dan
peralatan yang digunakan, termasuk cara kerja, kemampuan, laporan pengujian dan informasi
penting lainnya mengenai hal ini harus disediakan bila diminta untuk dipertimbangkan oleh direksi.
Bila menurut pendapat direksi hal-hal tersebut tidak memuaskan atau tidak sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak, maka harus diganti oleh penyedia
barang/jasa tanpa biaya tambahan.

Semua peralatan dan material harus disuplai dengan urutan dan waktu sedemikian rupa sehingga
dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan dengan memperhitungkan jadwal untuk
pekerjaan lainnya.

5. Contoh Contoh Material


Contoh-contoh material harus segera ditentukan dan diambil dengan cara pengambilan contoh
menurut Acuan Normatif yang disetujui direksi. Contoh-contoh harus menggambarkan secara
nyata kualitas material yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan. Contoh-contoh yang telah
disetujui direksi harus disimpan terpisah dan tidak tercampur atau terkotori yang dapat
mengurangi kualitas material tersebut. Penawaran penyedia barang/jasa harus sudah termasuk
biaya yang diperlukan untuk pengujian material.

Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan material-material dari jenis
atau merk tertentu, maka penyedia barang/jasa harus meminta petunjuk direksi untuk menentukan
jenis atau merk material yang baik dan dapat diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini. Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan produk atau merk material yang
baik dan diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan produk atau merk lain yang sekurang-kurangnya
mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas yang ditentukan oleh direksi.

6. Perlindungan Terhadap Cuaca


Penyedia barang/jasa dengan tanggungan sendiri dan dengan persetujuan direksi terlebih dahulu
harus mengusahakan langkah-langkah dan peralatan yang diperlukan untuk melindungi pekerjaan
dan bahan-bahan serta peralatan yang digunakan agar tidak rusak atau berkurang mutunya
karena pengaruh cuaca.

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


7. Pematokan
Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pematokan untuk menentukan kedudukan dan peil
bangunan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini seluruhnya harus mendapat persetujuan
direksi terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan selanjutnya. Direksi dapat melakukan revisi
pemasangan patok tersebut bila dipandang perlu. Penyedia barang/jasa harus mengerjakan revisi
tersebut sesuai dengan petunjuk direksi.
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok, penyedia barang/jasa harus memberitahukan
kepada direksi sekurang-kurangnya 2 (dua) hari sebelumnya, sehingga direksi dapat
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan pengawasan.
Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh penyedia barang/jasa untuk mendapat
persetujuan direksi. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui direksi yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk pembayaran pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib menyediakan alat-alat
ukur dengan perlengkapannya, juru ukur serta pekerjaan lain yang diperlukan oleh direksi untuk
melakukan pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan/pengujian hasil pengukuran.

Semua tanda-tanda dilapangan yang diberikan oleh direksi atau dipasang sendiri oleh penyedia
barang/jasa harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik oleh penyedia barang/jasa. Apabila ada
yang rusak harus segera diganti dengan yang baru dan meminta kembali persetujuan dari direksi.
Bila terdapat penyimpangan dari gambar rencana, penyedia barang/jasa harus mengajukan 3
(tiga) rangkap gambar penampang dari daerah yang dipatok tersebut. Direksi akan membubuhkan
tanda tangan persetujuan dari pendapat/revisi pada satu copy gambar tersebut dan
mengembalikannya kepada penyedia barang/jasa. Setelah diperbaiki, penyedia barang/jasa harus
mengajukan kembali gambar hasil revisinya.

Gambar-gambar tersebut harus dibuat pada kertas kalkir agar memungkinkan untuk diproduksi.
Semua gambar-gambar yang telah disetujui harus diserahkan kepada direksi dalam kalkir asli dan
2 (dua) copy hasil reproduksinya. Ukuran dan huruf yang digunakan pada gambar tersebut harus
sesuai dengan ketentuan direksi.

8. Program Kerja
Penyedia barang/jasa harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan harus diserahkan
kepada direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan suatu tahapan pekerjaan dimulai.
Rencana kerja tersebut harus mencakup :
a. Usulan dan suplai berbagai bagian pekerjaan.
b. Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke lapangan.
c. Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan dan/atau
pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk pengujiannya.
d. Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh penyedia barang/jasa.
e. Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan disertai latar
belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya.
f. Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada pelaksanaan
pekerjaan.
g. Cara pelaksanaan pekerjaan.
h. Program kerja tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S beserta lampiran
penjelasan.

9. Pemberitahuan Untuk memulai Pekerjaan.


Penyedia barang/jasa diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis selengkapnya apabila
direksi memerlukan penjelasan tentang tempat-tempat asal mula material yang didatangkan untuk
suatu tahap pekerjaan sebelum mulai pelaksanaan tahapan tersebut. Dalam keadaan apapun,
penyedia barang/jasa tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari direksi.

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


Pemberitahuan yang jelas dan lengkap harus terlebih dahulu disampaikan kepada direksi sebelum
memulai pekerjaan, agar direksi mempunyai waktu yang cukup untuk mempertimbangkan
persetujuannya.

Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang menurut direksi penting, harus dihadiri dan diawasi
langsung oleh direksi atau wakilnya. Pemberitahuan tentang akan dilaksanakannya pekerjaan-
pekerjaan tersebut harus sudah diterima oleh direksi selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum
pekerjaan dilaksanakan.

10. Rapat-Rapat
Apabila dipandang perlu, direksi dan/atau penyedia barang/jasa dapat mengadakan rapat-rapat
dengan mengundang penyedia barang/jasa dan konsultan serta pihak-pihak tertentu yang
berkaitan dengan pembahasan dan permasalahan pelaksanaan pekerjaan. Semua hasil/risalah
rapat merupakan ketentuan yang bersifat mengikat bagi penyedia barang/jasa.

11. Prestasi Kemajuan Pekerjaan.


Prestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentasi pekerjaan yang telah
diselesaikan penyedia barang/jasa dan disetujui oleh direksi. Prosentase pekerjaan ini dihitung
dengan membandingkan nilai volume pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap nilai kontrak
keseluruhan.

Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan prestasi kemajuan pekerjaan berdasarkan harga
satuan yang tercantum dalam kontrak.

12. Pekerjaan
Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak diuraikan secara
khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun tetap diperlukan agar hasil
pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan baik secara keseluruhan sesuai dengan kontrak.

Penyedia barang/jasa harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau secara keseluruhan
sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil pengujian terdapat bagian
pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, penyedia barang/jasa dengan biaya sendiri harus
melaksanakan perbaikan sampai dengan hasil pengujian ulang berhasil dan dapat diterima oleh
direksi.

13. Laporan-Laporan
Selama periode pekerjaan di lapangan, penyedia barang/jasa harus membuat laporan harian,
laporan mingguan dan Progress Bulanan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan. Laporan
tersebut memuat sekurang-kurangnya informasi yang mencakup :

a. Uraian mengenai kemajuan kerja yang sesungguhnya dicapai menjelang akhir minggu.
b. Jumlah personil yang bertugas selama minggu tersebut.
c. Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan.

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang


PEKERJAAN AKHIR/PHO

Pekerjaan akhir meliputi : pembersihan lokasi dari semua kotoran, sisa-sisa bahan yang
tidak dipergunakan lagi harus diangkut keluar lokasi. Dalam jangka waktu masa
pemeliharaan segala sesuatu yang terjadi dari hasil pekerjaan tersebut menjadi tanggung
jawab pelaksana dan harus dilakukan perawatan.

Metode konstruksi dalam paparan ini hanya penjelasan sekilas, harapan kami semoga
penjelasan singkat dari pekerjaan dapat memberikan gambaran bahwa kami mampu untuk
menyelesaikan proyek sesuai dengan harapan baik segi waktu, mutu dan biaya,
terimakasih.

Majalengka, 13 Agutus 2018


Di buat oleh :
CV. PUTRA SENTRA GANDA

ENDANG RACHMAT
Direktur

Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang

Anda mungkin juga menyukai