Metode pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung sangat berbeda dengan metode pekerjaan bangunan-
bangunan yang lain seperti bangunan irigasi maupun konstruksi jalan dan jembatan. Suatu metode untuk
menyelesaikan pekerjaan di lapangan sangat diperlukan Dalam sebuah pekerjaan konstruksi, khususnya pada saat
kendala-kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya. Untuk itu
metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi di lapangan perlu diterapkan.
Penerapan metode pelaksanaan konstruksi terkait erat dengan kondisi lapangan dimana suatu proyek
konstruksi dikerjakan, juga tergantung jenis proyek yang dikerjakan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu
proyek konstruksi, pekerjaan yang pertama sekali harus dilakukan adalah pekerjaan persiapan.
Tahap pelaksanaan pekerjaan adalah tahap realisasi design rencana menjadi sebuah bangunan yang utuh.
Pada tahap ini dibutuhkan metodologi yang efektif dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan shop drawing.
Metode yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berbeda meskipun untuk pekerjaan yang sama, hal ini
tergantung dari sumber daya dan kondisi lingkungan yang dihadapi. Perencanaan yang matang mengenai tahapan-
tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan, Selain menjamin mutu yang dihasilkan, perencanaan juga harus
memperhitungkan keselamatan kerja semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai
ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar OHSAS dalam proyek
1. LATAR BELAKANG
Latar belakang Paket Pekerjaan Rehabilitasi 4 (Empat) Ruang Kelas SMPN 1 Sobang adalah dalam rangka
optimalisasi penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, yang ada dikecamatan sobang kabupaten lebak.
3. GAMBARAN UMUM
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan kita membutuhkan suatu perencanaan kerja sering disebut sebagai
“METODE PELAKSANAAN” atau Metode Kerja. Dengan dibuatnya metode pelaksanaan/metode kerja
diharapkan nantinya dapat dijadikan acuan kerja selama pelaksanaan, dan pada akhirnya dapat tercapai hasil
pekerjaan yang “Tepat Waktu, Tepat Mutu dan Tepat Biaya”.
Untuk memenuhi tuntutan diatas, penyedia jasa siap meyediakan tenaga ahli yang cakap dan cukup terampil
dibidangnya sebagai pelaksana di lapangan, serta di dukung pula dengan peralatan yang memadai sesuai
kebutuhan. Penyedia barang/jasa akan selalu mengadakan koordinasi dengan Direksi, instansi terkait,
pemerintah setempat berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Kepala Proyek, dibantu oleh
beberapa tenaga staf dan beberapa tenaga Pelaksana Lapangan beserta pembantu-pembantunya. Struktur
organisasi dan personil dapat dilihat di lampiran lain sebagai persyaratan tender.
ENDANG RACHMAT
Direktur
Aris Subadria
Administrasi
Nur Hapid
Pelaksana Teknis
TUKANG
Secara organisasi perusahaan, Kepala Proyek bertanggung jawab langsung yang bertindak sebagai
pengelola operasional Perusahaan dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi.
Kepala Proyek mempunyai tanggung jawab dan diberi kewenangan penuh dalam pengelolaan proyek, dan
mempunyai wewenang bertindak atas nama perusahaan dalam proyek ini. Dengan sistim organisasi seperti
tersebut, maka pelaksanaan proyek diharapkan akan berjalan dengan lancar, dan penyelesaian pekerjaan
akan dapat tercapai dalam waktu yang ditentukan dengan mutu yang diharapkan.
b. Pengendalian Mutu
• Perencanaan dan penerapan
• Perencanaan dan pengendalian gambar Pelaksanaan Inspeksi dan Test dan penanganannya
d. Pemilihan Alat
Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta sesuai
dengan kondisi lapangan akan menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan yakni Biaya
Hemat, Mutu Akurat dan Waktu Tepat. Kebutuhan peralatan minimum yang ditentukan akan dicukupi
dengan alat milik sendiri, namun jika dalam pelaksanaannya terjadi kekurangan alat, maka akan
kami penuhi dari sumber alat yang sudah menjadi relasi perusahaan kami.
e. Material
Beberapa material inti yang dipergunakan dalam proyek ini akan dibawa ke laboratorium untuk
dilakukan pengujian, dan pada produk tertentu pabrikan diminta menunjukkan sertifikat uji test yang
pernah dilakukan yang masih berlaku untuk menjamin persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan. Material harus sudah didatangkan sebelum jadwal pemakaian, sehingga tidak terjadi
keterlambatan pekerjaan hanya karena material belum datang.
I PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin
yang dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah dibuat, dan kontraktor telah memiliki Shop
Drawing. Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi :
Tempat pemasangan papan nama proyek dikoordinasikan dengan pengawas, serta owner.
Penempatan pemasangan biasa dipilih tempat yang mudah dilihat oleh khalayak ramai.
Papan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan pekerjaan. Papan
nama proyek ini dibuat dari triplek dengan tebal 6 mm dengan ukuran 100 x 120 cm
(disesuaikan dengan spesifikasi teknis pekerjaan), ditopang dengan kayu kaso (5/7) kelas 2
dengan tinggi 250 cm dari permukaan tanah dan dicat dasar warna yang sesuai dan huruf
cetak berwarna hitam yang berisi informasi mengenai cakupan pekerjaan yang akan
dilaksanakan, antara lain : Nama Kegiatan, Pekerjaan yang akan dilaksanakan, Nilai
Kontrak, Sumber Dana, Jangka Waktu Pelaksanaan dan Nama Penyedia Jasa Konstruksi.
Papan nama proyek dipasang pada lokasi yang mudah dilihat oleh masyarakat, serta tidak
mengganggu lalu lintas.
2. Biaya Pembongkaran
Pekerjaan bongkaran bangunan existing ini laksanakan dengan manual, sesuai dengan
petunjuk direksi dan konsultan pengawas apa saja yang akan dibongkar. Puing-puing bekas
bongkaran dibuang ketempat yang telah disetujui oleh direksi
Tahapan Pekerjaan :
Mengajukan Reques kepada konsultan dan direksi untuk mendapatkan persetujuan
Melakukan pengukuran lokasi yang akan dibongkar
Melakukan pembongkaran dengan tenaga manusia dan alat bantu kerja lainnya
Pasang tarikan benang vertikal dan horizontal untuk caplakan kepalaan dan cek
tarikan benang
Buat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan 1 : 4
Lakukan kamprotan pad a bidang yang telah dicuring dengan jarak lemparan ±
50 cm dari permukaan yang dikamprot dengan ketebalan 15 – 20 cm
Setelah bidang yang dikamprot kering, lakukan penyiraman (curing) selama 3
hari
Setelah itu mulailah membuat caplakan dengan adukan 1: 4
Buat kepalaan dengan ketebalan 15 mm
Lanjutkan dengan penyiraman jika kepalaan telah mengering
Pastikan bidang yang akan diplester telah dicuring
Buat adukan 1 : 4 , gunakan pasir yang telah diayak
Lakukan plesteran pada bidang-bidang yang telah ada kepalaannya sampai
selesai seluruh permukaan dengan cara dilempar dari jaiak ± 50 cm
Gunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepalaan
Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk menggosok permukaan
dinding sampai halus dan rata.
Langkah Kerja :
Pasang papan lurus sebagai profil dengan posisi tegak lurus, menggunakan
lot pada setiap titik yang akan dipasang dinding dan kusen. Garis benang
sebagai patokan sisi paling pinggir kusen.
Siapkan dulu kaki kusen dengan cara memasang papan kecil selebar kusen
pada bagian bawah kusen. Jika kusen memiliki tinggi 200 cm, sedangkan
daun pintu tingginya 210 cm, maka tinggi kaki harus 216 cm, ukuran 6 cm
digunakan sebagai spasi atau ruangan untuk memasang keramik.
Pasang angkur pada bagian bawah kusen, kanan dan kiri. Juga pasang
angkur (berupa paku 3 inchi) pada kedua sisi kusen yang bersinggungan
dengan batu bata. Pasang beberapa saja misalnya 4 paku di sisi kanan dan
4 paku di sisi kiri.
2. Kusen Pintu P2
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna, Pekerjaan ini meliputi Kusen pintu P2 dan seperti yang
dinyatakan/ditunjukan dalam gambar. Jangan lupa kenakan perlengkapan K3.
Langkah Kerja :
Pasang papan lurus sebagai profil dengan posisi tegak lurus, menggunakan
lot pada setiap titik yang akan dipasang dinding dan kusen. Garis benang
sebagai patokan sisi paling pinggir kusen.
Siapkan dulu kaki kusen dengan cara memasang papan kecil selebar kusen
pada bagian bawah kusen. Jika kusen memiliki tinggi 200 cm, sedangkan
daun pintu tingginya 210 cm, maka tinggi kaki harus 216 cm, ukuran 6 cm
digunakan sebagai spasi atau ruangan untuk memasang keramik.
Pasang angkur pada bagian bawah kusen, kanan dan kiri. Juga pasang
angkur (berupa paku 3 inchi) pada kedua sisi kusen yang bersinggungan
dengan batu bata. Pasang beberapa saja misalnya 4 paku di sisi kanan dan
4 paku di sisi kiri.
Cek kedua sudut kusen menggunakan penggaris siku, jika sudutnya 90°,
maka kondisi kusen adalah baik, jika tidak 90° maka perbaiki dahulu sampai
kedua sudut kusen 90°.
Tegakkan pada setiap lokasi yang akan dipasang kusen, Posisikan sisi luar
kusen dengan benang. Pasang lot untuk mengecek kusen agar tegak lurus.
Lakukan pengecekan ini pada kedua kaki kusen.
Sebagai penyempurna, lakukan pengetesan menggunakan selang kecil
yang diisi air sebagai waterpas. Caranya, tarik meteran ukur pada bagian
atas kusen pada kedua sisi kaki kusen, misalnya 1 meter, tandai dengan
pensil. Jika posisi air yang ada dalam selang sama tingginya dengan tanda
garis pensil, maka kedua kaki kusen telah sama dan tegak lurus.
Agar tidak bergerak, kedua sisi kusen harus disekur menggunakan reng
atau papan.
Langkah Kerja :
Tinggi bagian atas kusen jendela harus sama dengan sisi atas kusen pintu, gunakan
selang sebagai waterpas.
Tarik meteran ukur pada bagian atas kusen misalnya 1 meter (sama dengan tanda
pada kusen pintu, yaitu satu meter).
Cek dengan selang jika ketinggian air sama dengan tanda tadi, maka kusen dalam
posisi tegak dalam. Kemudian cek menggunakan lot untuk mengukur tegak lurus
kusen bagian luar.
Cara ini bisa juga digunakan, tarik benang di kedua ujung profil yang sudah tegak
lurus, posisi benang harus bersinggungan dengan sisi luar kusen
4 Daun Pintu P1
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna, Pekerjaan ini meliputi Daun pintu P1 dan seperti yang
dinyatakan/ditunjukan dalam gambar.
Siapkan bahan pendukung dan alat yang diperlukan untuk pemasangan dan
penyetelan daun pintu P1, seperti : engsel, sekrup, paku, pensil, meteran, penyiku,
palu, bor listrik yang dilengkapi obeng (+/-), dan ketam/alat serut. Jangan lupa
kenakan perlengkapan K3.
Langkah Kerja :
1. Pertama-tama, sesuaikan ukuran antara daun pintu P1 dengan lubang kusen.
Karena ada kemungkinan daun pintu terlalu lebar/tinggi. Jika terjadi demikian,
lakukan pemotongan atau pengetaman untuk menyesuaikan ukurannya.
2. Lakukan pengepasan dengan memasukkan daun pintu P1 ke lubang kusen sesuai
rencana arah bukaan, Hati-hati, jangan sampai terbalik. Setel pada arah lebar
maupun tinggi. Bila sudah pas, posisikan engsel dan lakukan pengemalan engsel
baik pada tebal daun pintu P1 maupun sponeng kusen. Kemudian, lepaskan daun
pintu P1 dan letakkan pada tempat yang rata.
3. Pahatlah sponeng kusen dan daun pintu P1 yang telah ditandai untuk penempatan
engsel. Kedalaman pahatan sesuai tebal engsel, dengan sedikit kelebihan (±1
mm).
4. Lakukan pemasangan engsel pada sisi tebal pintu P1. Pertama tandai posisi
sekrup dengan paku, lakukan pengeboran, lalu tanam engsel dengan sekrup yang
sesuai. Untuk memudahkan, gunakan bor elektrik yang dilengkapi obeng.
5. Pemasangan engsel pada sponeng kusen dapat dilakukan dengan dua cara. Cara
pertama dengan memasang daun pintu P1 yang telah dipasangi engsel pada
lubang kusen. Jika sudah pas, tandai posisi sekrup pada sponeng dengan paku,
lakukan pengeboran, lalu tanam engsel dengan sekrup yang sesuai. Cara kedua
adalah dengan melepaskan bagian engsel yang akan dipasang pada sponeng
(lepaskan pen), dan memasangnya tersendiri. Setelah itu barulah daun pintu
dipasang untuk menyatukannya (pen dipasang kembali)
6. Setelah semua sekrup terpasang kuat dan rapi, cobalah membuka-tutup daun pintu
P1 sesuai arah pemasangan. Jika belum pas bisa lakukan perbaikan. Gunakan
ketam untuk melonggarkan bagian yang terlalu rapat. Toleransi kelonggaran bisa
berkisar antara 3-5 mm
Langkah Kerja :
1. Pertama-tama, sesuaikan ukuran antara daun pintu P2 dengan lubang kusen.
Karena ada kemungkinan daun pintu terlalu lebar/tinggi. Jika terjadi demikian,
lakukan pemotongan atau pengetaman untuk menyesuaikan ukurannya.
2. Lakukan pengepasan dengan memasukkan daun pintu P2 ke lubang kusen sesuai
rencana arah bukaan, Hati-hati, jangan sampai terbalik. Setel pada arah lebar
maupun tinggi. Bila sudah pas, posisikan engsel dan lakukan pengemalan engsel
baik pada tebal daun pintu P2 maupun sponeng kusen. Kemudian, lepaskan daun
pintu P1 dan letakkan pada tempat yang rata.
3. Pahatlah sponeng kusen dan daun pintu P2 yang telah ditandai untuk penempatan
engsel. Kedalaman pahatan sesuai tebal engsel, dengan sedikit kelebihan (±1
mm).
4. Lakukan pemasangan engsel pada sisi tebal pintu P2. Pertama tandai posisi
sekrup dengan paku, lakukan pengeboran, lalu tanam engsel dengan sekrup yang
sesuai. Untuk memudahkan, gunakan bor elektrik yang dilengkapi obeng.
5. Pemasangan engsel pada sponeng kusen dapat dilakukan dengan dua cara. Cara
pertama dengan memasang daun pintu P2 yang telah dipasangi engsel pada
lubang kusen. Jika sudah pas, tandai posisi sekrup pada sponeng dengan paku,
lakukan pengeboran, lalu tanam engsel dengan sekrup yang sesuai. Cara kedua
adalah dengan melepaskan bagian engsel yang akan dipasang pada sponeng
(lepaskan pen), dan memasangnya tersendiri. Setelah itu barulah daun pintu
dipasang untuk menyatukannya (pen dipasang kembali)
6. Setelah semua sekrup terpasang kuat dan rapi, cobalah membuka-tutup daun pintu
P2 sesuai arah pemasangan. Jika belum pas bisa lakukan perbaikan. Gunakan
ketam untuk melonggarkan bagian yang terlalu rapat. Toleransi kelonggaran bisa
berkisar antara 3-5 mm
6 Daun Jendela J1
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna, Pekerjaan ini meliputi Daun Jendela J1 dan seperti yang
dinyatakan/ditunjukan dalam gambar.
Siapkan bahan pendukung dan alat yang diperlukan untuk pemasangan dan
penyetelan Daun Jendela J1, seperti : engsel, sekrup, paku, pensil, meteran, penyiku,
palu, bor listrik yang dilengkapi obeng (+/-), dan ketam/alat serut. Jangan lupa
kenakan perlengkapan K3.
Langkah Kerja :
1. Pertama-tama, sesuaikan ukuran antara Daun Jendela J1 dengan lubang kusen.
Karena ada kemungkinan Daun Jendela J1 terlalu lebar/tinggi. Jika terjadi
demikian, lakukan pemotongan atau pengetaman untuk menyesuaikan
ukurannya.
7 Kaca Mati
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna, Pekerjaan ini meliputi Kaca Mati dan seperti yang dinyatakan/ditunjukan
dalam gambar.
Siapkan bahan pendukung dan alat yang diperlukan untuk pemasangan dan
penyetelan Kaca Mati, seperti : Kaca sekrup, paku, pensil, meteran, penyiku, palu,
Jangan lupa kenakan perlengkapan K3.
Langkah kerja :
Terdapat 2 cara pengerjaan atau pemasangan Kaca Mati yaitu
1. Cara memasang kaca mati pada kusen kayu menggunakan lis.
Untuk cara memasang kaca mati pada kusen kayu menggunakan lis adalah
dengan cara kaca yang sudah menempel pada kusen untuk sistem
penguncian nya, dengan mengunakan lis sebagai pengapit nya. Biasa nya lis
untuk kaca mati berukuran kurang lebih 1cm dan lebar nya kurang lebih 2 – 5
cm. Dengan cara dipaku dengan menggunakan paku kecil khusus untuk lis.
2. Cara Memasang Kaca Mati Pada Kusen kayu dengan Menggunakan capi
Untuk cara memasang kaca mati pada kusen kayu dengan cara sistim capi,
pemasagan dengan menggunakan lis propil kusen. Dengan memahat propil
kusen tersebut dengan pelan -pelan dan hati – hati agar lis propil dari kusen
tersebut tidak rusak atau pecah dengan menggunakan alat capi, yang biasa
digunakan untuk melamir kayu, capi kita asah dulu dengan tajam agar mudah
dalam pekerjaan nya.
Langkah kerja :
Proses pekerjaan Rangka Atap bisa dimulai pembuatan atau pemesanannya pada
saat pemasangan dinding dan kolom beton sebagian besar sudah terpasang ,
Pembuatan Rangka Atap dari bahan kayu adalah membuat kuda-kuda dan
menyiapkan teknik sambungan diujung balok Gording yang akan disambungkan
dengan Gording disebelahnya.
Letakkan Kuda-kuda yang sudah dibuat diatas balok beton keliling (ring Balok),
kemudian dipasang Balok Gording sebagai pengikat antara kuda-kuda.
Setelah kuda-kuda terikat kuat dengan Gording, kemudian dipasang balok "Ikatan
Angin" dengan ukuran 5cm x 10 cm secara silang (diagonal) diantara kuda-kuda.
Apabila Balok Gording sudah terpasang, dapat dilakukan pemasangan balok Kaso.
Jarak pemasangan Reng disesuaikan dengan Type dan jenis Genteng yang akan
digunakan, karena setiap type dan jenis genteng mempunyai ukuran yang berbeda,
Reng dapat mulai dipasang setelah balok kaso sudah terpasang diatas gording.
IX PEKERJAAN KRAMIK
1. Pek. Lantai keramik 30x30 cm Putih
Peralatan kerja :
Kuas cat 1 inchi, 2 inchi, dan 3 inchi : Kuas kayu yang kecil berguna untuk
bidang cat yang kecil seperti pinggiran kaca jendela dan lis. Kuas yang
berukuran 3 inchi untuk mengecat bidang yang lebar, seperti daun pintu.
Kuas ukuran 2 inhi untuk mengecat bidang kusen.
Kapek kayu 1 inchi, 2 inchi, dan 3 inchi gunanya untuk meratakan plamur ke
permukaan kayu. Ukuran kapek kayu yang berbeda dimaksudkan sama
seperti penggunaan kuas.
Bahan Material:
Amplas kayu ukuran paling halus dan sedang;
Plamur kayu yang berkualitas;
Cat dasar kayu yang berkualitas;
Cat finishing yang berkualitas;
Thinner pengencer cat.
Pekerjaan Penyelesaian :
Pembersihan sisa – sisa pekerjaan baik dari sampah maupun alat berat dan peralatan kerja lainnya.
1. Gambar – Gambar Kerja
Gambar-gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada penyedia barang/jasa dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dokumen kontrak. Gambar-gambar tersebut adalah
gambar-gambar yang paling akhir setelah diadakan perubahan-perubahan dan merupakan
patokan bagi pelaksanaan pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan spesifikasi yang
berhubungan dengan hal tersebut.
Paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan, penyedia barang/jasa harus
menyerahkan gambar kerja (shop drawing) kepada pihak direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap,
termasuk perhitungan-perhitungan yang berhubungan dengan gambar tersebut.
Gambar kerja untuk semua pekerjaan harus senantiasa disimpan di lapangan. Gambar-gambar
tersebut harus berada dalam kondisi baik, dapat dibaca dan merupakan hasil revisi terkahir.
Penyedia barang/jasa juga harus menyiapkan gambar-gambar yang menunjukan perbedaan
antara gambar rencana dan gambar kerja. Semua biaya untuk itu menjadi tanggung jawab
penyedia barang/jasa.
2. Ukuran-ukuran
Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran sebenarnya dan gambar tersebut adalah
gambar berskala. Jika terdapat perbedaaan antara ukuran dan gambarnya, maka penyedia
barang/jasa harus segera meminta pertimbangan dari para ahli untuk menetapkan mana yang
benar.
3. Peralatan
Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan oleh
penyedia barang/jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan dimulai, penyedia barang/jasa harus
mempersiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut.
Penyediaan peralatan di tempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan harus terlebih
dahulu mendapat penelitian dan persetujuan dari direksi.
4. Penyediaan Material
Penyedia barang/jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti yang disebutkan dalam
daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali ditentukan lain di dalam dokumen
kontrak.
Untuk material-material yang disediakan oleh direksi, penyedia barang/jasa harus mengusahakan
transportasi dari gudang yang ditentukan ke lokasi pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus
memeriksa dahulu material-material tersebut dan harus bertanggung jawab atas pengangkutan
sampai di lokasi pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus mengganti material yang rusak atau
kurang akibat oleh cara pengangkutan yang salah atau hilang akibat kelalaian penyedia
barang/jasa.
Semua peralatan dan material yang disediakan dan pekerjaan yang dilaksanakan harus sesuai
dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kotrak. Nama produsen material dan
peralatan yang digunakan, termasuk cara kerja, kemampuan, laporan pengujian dan informasi
penting lainnya mengenai hal ini harus disediakan bila diminta untuk dipertimbangkan oleh direksi.
Bila menurut pendapat direksi hal-hal tersebut tidak memuaskan atau tidak sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak, maka harus diganti oleh penyedia
barang/jasa tanpa biaya tambahan.
Semua peralatan dan material harus disuplai dengan urutan dan waktu sedemikian rupa sehingga
dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan dengan memperhitungkan jadwal untuk
pekerjaan lainnya.
Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan material-material dari jenis
atau merk tertentu, maka penyedia barang/jasa harus meminta petunjuk direksi untuk menentukan
jenis atau merk material yang baik dan dapat diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini. Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan produk atau merk material yang
baik dan diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan produk atau merk lain yang sekurang-kurangnya
mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas yang ditentukan oleh direksi.
Semua tanda-tanda dilapangan yang diberikan oleh direksi atau dipasang sendiri oleh penyedia
barang/jasa harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik oleh penyedia barang/jasa. Apabila ada
yang rusak harus segera diganti dengan yang baru dan meminta kembali persetujuan dari direksi.
Bila terdapat penyimpangan dari gambar rencana, penyedia barang/jasa harus mengajukan 3
(tiga) rangkap gambar penampang dari daerah yang dipatok tersebut. Direksi akan membubuhkan
tanda tangan persetujuan dari pendapat/revisi pada satu copy gambar tersebut dan
mengembalikannya kepada penyedia barang/jasa. Setelah diperbaiki, penyedia barang/jasa harus
mengajukan kembali gambar hasil revisinya.
Gambar-gambar tersebut harus dibuat pada kertas kalkir agar memungkinkan untuk diproduksi.
Semua gambar-gambar yang telah disetujui harus diserahkan kepada direksi dalam kalkir asli dan
2 (dua) copy hasil reproduksinya. Ukuran dan huruf yang digunakan pada gambar tersebut harus
sesuai dengan ketentuan direksi.
8. Program Kerja
Penyedia barang/jasa harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan harus diserahkan
kepada direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan suatu tahapan pekerjaan dimulai.
Rencana kerja tersebut harus mencakup :
a. Usulan dan suplai berbagai bagian pekerjaan.
b. Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke lapangan.
c. Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan dan/atau
pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk pengujiannya.
d. Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh penyedia barang/jasa.
e. Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan disertai latar
belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya.
f. Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada pelaksanaan
pekerjaan.
g. Cara pelaksanaan pekerjaan.
h. Program kerja tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S beserta lampiran
penjelasan.
Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang menurut direksi penting, harus dihadiri dan diawasi
langsung oleh direksi atau wakilnya. Pemberitahuan tentang akan dilaksanakannya pekerjaan-
pekerjaan tersebut harus sudah diterima oleh direksi selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum
pekerjaan dilaksanakan.
10. Rapat-Rapat
Apabila dipandang perlu, direksi dan/atau penyedia barang/jasa dapat mengadakan rapat-rapat
dengan mengundang penyedia barang/jasa dan konsultan serta pihak-pihak tertentu yang
berkaitan dengan pembahasan dan permasalahan pelaksanaan pekerjaan. Semua hasil/risalah
rapat merupakan ketentuan yang bersifat mengikat bagi penyedia barang/jasa.
Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan prestasi kemajuan pekerjaan berdasarkan harga
satuan yang tercantum dalam kontrak.
12. Pekerjaan
Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak diuraikan secara
khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun tetap diperlukan agar hasil
pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan baik secara keseluruhan sesuai dengan kontrak.
Penyedia barang/jasa harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau secara keseluruhan
sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil pengujian terdapat bagian
pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, penyedia barang/jasa dengan biaya sendiri harus
melaksanakan perbaikan sampai dengan hasil pengujian ulang berhasil dan dapat diterima oleh
direksi.
13. Laporan-Laporan
Selama periode pekerjaan di lapangan, penyedia barang/jasa harus membuat laporan harian,
laporan mingguan dan Progress Bulanan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan. Laporan
tersebut memuat sekurang-kurangnya informasi yang mencakup :
a. Uraian mengenai kemajuan kerja yang sesungguhnya dicapai menjelang akhir minggu.
b. Jumlah personil yang bertugas selama minggu tersebut.
c. Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan.
Pekerjaan akhir meliputi : pembersihan lokasi dari semua kotoran, sisa-sisa bahan yang
tidak dipergunakan lagi harus diangkut keluar lokasi. Dalam jangka waktu masa
pemeliharaan segala sesuatu yang terjadi dari hasil pekerjaan tersebut menjadi tanggung
jawab pelaksana dan harus dilakukan perawatan.
Metode konstruksi dalam paparan ini hanya penjelasan sekilas, harapan kami semoga
penjelasan singkat dari pekerjaan dapat memberikan gambaran bahwa kami mampu untuk
menyelesaikan proyek sesuai dengan harapan baik segi waktu, mutu dan biaya,
terimakasih.
ENDANG RACHMAT
Direktur