I PENDAHULUAN
Tahap pelaksanaan pekerjaan adalah tahap realisasi design rencana menjadi sebuah
bangunan yang utuh. Pada tahap ini dibutuhkan metodologi yang efektif dalam
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan shop drawing. Metode yang dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan dapat berbeda meskipun untuk pekerjaan yang sama, hal ini
tergantung dari sumber daya dan kondisi lingkungan yang dihadapi. Perencanaan yang
matang mengenai tahapan-tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan
mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan, Selain menjamin mutu yang dihasilkan, perencanaan juga harus
memperhitungkan keselamatan kerja semua yang terlibat dalam proses pelaksanaan
pekerjaan sehingga tercapai ZERO ACCIDENT sesuai dengan standar OHSAS dalam
proyek.
II LATAR BELAKANG
Pekerjaan ini meliputi, pelaksanaan pekerjaan jalan dan/atau jembatan (termasuk
pekerjaan penduduknya), pada ruas jalan dan/atau jembatan tertentu pekerjaan-
pekerjaan yang dicakup di dalam Sfesifikasi ini dibagi tiga kelompok Pekerjaan “utama”
Pekerjaan “Pengembalian Kondisi dan Minor”, dan pekerjaan “Pemeliharaan Rutin”
Dengan nama paket Pekerjaan : Preservasi Jln. Raya Anyer (Cilegon) dan Batas
Kota Cilegon – Pasauran.
Untuk memenuhi tuntutan diatas, penyedia jasa siap meyediakan tenaga ahli yang
cakap dan cukup terampil dibidangnya sebagai pelaksana di lapangan, serta di dukung
pula dengan peralatan yang memadai sesuai kebutuhan. Penyedia barang/jasa akan
selalu mengadakan koordinasi dengan Direksi, instansi terkait, pemerintah setempat
berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
BAB II
LINGKUP PEKERJAAN DAN RENCANA KERJA
Pekerjaan : PRESERVASI JL. RAYA ANYER (Cilegon) dan BATAS KOTA CILEGON – PASAURAN.
Kode Paket : 04
Kab/Prov : BANTEN
Tahun Anggaran : 2018
Penawaran : PT. RANTEMZ PERKASA UTAMA
DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi Ls 1.00 39,441,745.16 39,441,745.16
1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas Ls 1.00 12,140,000.00 12,140,000.00
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 1 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) 51,581,745.16
DIVISI 2. DRAINASE
2.3.(4) Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang, diameter dalam 95 - 105 cm M 10.00 1,490,099.74 14,900,997.39
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 2 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) 14,900,997.39
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 3 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) 11,811,824.54
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 6 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) 1,912,880,678.76
DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 (5) b Beton mutu sedang fc’30 MPa untuk ……… M3 15.0 1,298,285.95 19,474,289.18
7.1 (7) a Beton mutu sedang fc’20 MPa M3 20.0 1,244,995.85 24,899,917.03
7.1 (8) Beton mutu rendah fc’15 MPa M3 90.0 1,077,638.50 96,987,464.91
7.1 (10) Beton mutu rendah fc’10 Mpa M3 5.0 1,002,473.77 5,012,368.87
7.3 (3) Baja Tulangan U 32 Ulir Kg 1,500.0 10,405.12 15,607,680.00
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 7 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) 161,981,719.99
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 8 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) 177,447,741.36
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 9 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) 28,724,797.15
DEVISI Skh-2.10.a PEMELIHARAAN KINERJA JALAN
Skh - 2.10.a(1) Galian Tanah Untuk Saluran Air dan Lereng M3 850.00 129,443.42 110,026,908.15
Skh - 2.10.a(2) Timbunan Pilihan Untuk Lereng Tepi Saluran M3 151.04 73,973.79 11,173,001.31
Skh - 2.10.a(3) Pasangan Batu dengan Mortar M3 442.00 142,535.98 63,000,904.03
Skh - 2.10.a(4) Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3 125.00 635,917.14 79,489,642.03
Skh - 2.10.a(6) Lapis Pondasi Agregat Kelas S M3 375.00 567,081.10 212,655,410.72
Skh - 2.10.a(10) Campuran Aspal Panas M3 131.02 733,969.16 96,164,639.00
Skh - 2.10.a(14) Perkerasan Beton Semen M3 47.25 1,311,748.84 61,980,132.66
Skh - 2.10.a(15) Lapis Pondasi Beton Kurus M3 17.50 1,235,168.70 21,615,452.16
Skh - 2.10.a(16) Pasangan Batu M3 208.50 171,072.40 35,668,594.57
Skh - 2.10.a(17) Bahan Penutup Sealant Kg 2,494.51 21,968.47 54,800,578.08
Skh - 2.10.a(18) Pengecetan Kerb dan Media M2 200.00 29,418.46 5,883,692.06
Skh - 2.10.a(19) Pengendalian Tanaman M2 270,000.00 2,472.25 667,507,500.00
Skh - 2.10.a(20) Pembersihan Drainase M 21,225.00 13,497.00 286,473,825.00
Skh - 2.10.a(21a) Perbaikan Rel Pengaman M 125.00 358,479.00 44,809,875.00
Skh - 2.10.a(21b) Pembersihan Patok/Rambu Buah 20.00 15,498.94 309,978.78
Melakukan pengendalian jangka pendek, gerakan gerkan manusia dan barang secara
selamat (safaty) dan efisien, serta selaras dengan lingkungan sosial (kearifan lokal) melalui
koordinasi di dalamperencanaan implementasi berbagai elemen manejemen lalu lintas
sedemikian rupa sehingga tidakbertentangan satu dengan lainnya, bahka apabila
memungkinkan elemen-elemen tersebut salingmemperkuat.
MANAJEMEN MUTU
Sistem manajemen mutu merupakan struktur organisasi, prosedur, proses, dan sumber
daya yangdibutuhkan demi memastikan mutu dari layanan dan produk yang dihasilkan
organisasi Anda.
Sistem manajemen mutu merupakan struktur organisasi, prosedur, proses, dan sumber
daya yangdibutuhkan demi memastikan mutu dari layanan dan produk yang dihasilkan
organisasi Anda. Secaraumum menunjukkan komitmen Anda terhadap keunggulan dan
kadang menjadi persyaratan hukumuntuk masuk ke pasar industri, contohnya
penerbangan.
BAB III
TAHAPAN PEKERJAAN
Manajemen proyek metode pelaksanaan mengacu pada prinsip bahwa target proyek
harus dapat diselesaikan tepat waktu, tepat biaya sesuai dengan SPH dan tepat mutu sesuai
dengan RKS + Spesifikasi teknis.
Manajemen dan pengawasan kerja yang tepat dan kompeten adalah dasar yang terpenting
untuk menghasilkan kesuksesan sebuah pekerjaan, dan kami akan menyusun sebuah tim
yang terdiri dari orang-orang yang sangat berpengalaman. Setelah kami rasa sudah menyusun
tim dengan tepat, prioritas selanjutnya adalah untuk mengidentifkasi peralatan yang paling
dibutuhkan, untuk keperluan pekerjaan ini, untuk menghindari tertundanya pekerjaan karena
terhambatnya suplai material, maka kami berencana melaksanakan pengadaan material
sebelum pekerjaan berjalan.
DEVISI I. UMUM
1.2 Mobilisasi
Sebelum memulai pekerjaan, atas
persetujuan direksi terlebih dahulu Mobilisasi ada beberapa hal yang
dilakukan mobilisasi alat yang digunakan perlu diuraikan untuk menyusun
dalam pekerjaan ini, untuk demobilisasi program yaitu :
atau pemulang alat ke besecam. Selain
itu pada pekerjaan persipan awal yang a. Mencarai/menyewa lahan atau
paling penting adalah mempelajari situasi lokasi untuk base camp dan
lapangan dan melengkapi persyaratan kantor lapangan.
yang sudah ditentukan dalam bestek, b. Penyiapan ruang laboratorium
untuk pertama pemasangan plang proyek lapangan.
selanjutnya memulai pengukuran pada c. Menyusun jadwal mobilisasi
lokasi pekerjaan, yaitu berupa situasi, peralataan
potongan memanjang, potongan d. Menyusun jadwal mobilisasi
melintang, yang dituangkan dalam tenaga kerja yang di
gambar, termasuk gambar kontruksi, sesuaikan strukstur organisasi
yang disesuaikan dengan lapangan, dan perusahaan.
disertai dengan fto dokumentasi 0% juga
gambar-gambar kerja (shop drawing)
Pada tahapan Moblisasi ini dilakukan analisa kebutuhan peralatan yang akan
menunjang dalam pelaksanaan pekerjaan, agar dalam proses pelaksanaan
pekerjaan semua peralatan sudah terpenuhi supaya semua berjalan secara efektif
dan efisien. Memperseiapkan akses jalan ketempat kerja juga adalah salah satu
hal yang perlu dipersiapkan agar mobilisasi alat dan matrial berjalan sesuai target
pekerjaan, dan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai demobilisasi juga harus
dilaksanakan secepat mungkin agar sebelum serah terima pekerjaan tidak ada
peralatan di lokasi pekerjaan.
DEVISI 2. DRAINASE
• Pelaksanaan pekerjaan :
Penggalian harus dilakukan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang di
tentukan dalam gambar atau ditunjukkan oleh konsultan pengawas dan harus
mencakup pembuangan semua bahan dalam bentuk apapun yang di jumpai,
termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu dan bahan perkerasan
lama, yang tidak di gunakan untuk pekerjaan permanen. Penggunaan material
galian Material yang memenuhi persyaratan dan berasal dari galian menurut pasal
ini harus di pergunakan sejauh mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan permanen,
atau material di anggap sebagai material buangan waste bila konsultan pengawas
menentukan demikian.
konstruksi penguat (turap kayu bulat atau lainnya) yang kemudian diurug kembali
menggunakan tanah yang lebih baik, tanah bekas galian di buang tidak jauh dari
lokasi pekerjaan dengan menggunakan alat yang telah ditentukan dan tanah
bekas galian ini nanti nya bisa dipergunakan kembali sebagai tanah timbunan.
Bahan dan Komposisi tidak ada dengan peralatan dump truck, alat bantu
pekerjaan dilaksanakan tukang dan diawasi mandor.
3.1(9) Galian Perkerasan Beton
Galian Struktur mencakup galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan
yang disebut atau ditunjukkan dalam Gambar untuk Struktur. Setiap galian yang
didefinisikan sebagai Galian Biasa atau Galian Batu tidak dapat dimasukkan dalam
Galian Struktur.
Galian Struktur terbatas untuk galian lantai pondasi jembatan, tembok penahan
tanah beton, dan struktur pemikul beban lainnya.
Sebelum melakukan pekerjaan akan dibuat request dan diserahkan kepada direksi
untuk disetujui, dengan menggunakan alat Jack Hammer & Air Compressor dan
dibantu dengan alat bantu berupa cangkul, singkup, belincong dan lain
sebagainya. Sisa hasil galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor.
Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar
lokasi pekerjaan.
Alat : Jack hammer, dump truck dan alat bantu (sekop, keranjang), Tenaga
Pekerja operator dan mandor.
Skh-1.6.12
Penghamparan Lapis Penutup bubur aspal emulsi, tipe 3 CQS-1h/QS-1h
(6)
Bahan untuk perencanaan harus sesuai dengan yang akan digunakan di lapangan
dan diambil sesuai dengan tata cara pengambilan contoh yang benar (AASHTO T-
2 "Sampling Agregates" da AASHTO T-40 "Sampling Bituminuous Materials").
Bahan hanya boleh digunakan apabila telah dilakukan pengujian dan memenuhi
persyaratan. Sebelum memulai pekerjaan, terlebih dahulu harus disiapkan bahan
dalam jumlah yang cukup untuk menjamin kesinambungan pekerjaan. Untuk
menjamin keseragaman campuran, sebaiknya menggunakan bahan dari sumber
yang tetap.
1. Agregat
Agregat kasar harus bersih, kuat awet dan bebas dari gumpalan-gumpalan
lempung atau bahan lain yang mengganggu serta terdiri atas butir-butir
yang bersudut tajam dan mernpunyai permukaan yang kasar.
2. Bahan Pengisi
Bahan yang umum digunakan yaitu semen portland dan abu terbang.
Bahan pengisi, dapat aktif secara kimia (seperti semen portland, kapur
hidrat) atau tidak aktif (seperti abu batu kapur, abu terbang). Bahan aktif
digunakan untuk membantu proses, dan yang tidak aktif untuk
mernperbaiki gradasi agregat campuran.
3. Aspal Emulsi
Aspal Emulsi yang digunakan harus sesuai dengan jenis agregat. Di
Indonesia, agregat seperti silikat atau granit, urnumnya bersifat elektro
negatif sehingga sesuai untuk Aspal Emulsi jenis kationik.
4. Air
Air yang digunakan harus bersih, tidak mengandung kotoran organik,
garam-garam berbahaya, debu, atau lanau.
5. Bahan Tambah
Bahan tambah, misalnya anti pengelupasan dan yang lainnya dapat
digunakan jika diperlukan.
DEVISI 7. STRUKTUR
Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria
teknis utama, yaitu kelecakan (workability), kekuatan (Straigth), dan keawetan
(durability). Penyedia jasa akan membuat gambar detil untuk seluruh perancah
yang akan digunakan, dan memperoleh persetujuan direksi pekerjaan sebelum
setiap pekerjaan perancah dimulai.
Pekerjaan dilakukan dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :
Peralatan yang digunakan adalah : Concrete Mixer, Water Tank, Concrete Vibrator
dan alat bantu. Pekerjaan dilakukan oleh pekerja dan diawasi oleh mandor
lapangan.
7.1(7)a Beton mutu sedang fc’20 MPa
Beton mutu sedang (20 MPa) k-250 merupakan beton mutu sedang yang bersifat
structural yang digunakan untuk beton bertulang seperti bangunan bawah
jembatan, lantai, dan perkerasan beton semen. Dalam kegiatan ini beton mutu
sedang diperuntukkan untuk struktur perkerasan lantai beton semen. Pekerjaan
ini juga sudah termasuk pembuatan perancah dan bekisting untuk acuan
pengecoran.
Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria
teknis utama, yaitu kelecakan (workability), kekuatan (Straigth), dan keawetan
(durability). Penyedia jasa akan membuat gambar detil untuk seluruh perancah
yang akan digunakan, dan memperoleh persetujuan direksi pekerjaan sebelum
setiap pekerjaan perancah dimulai.
Pekerjaan dilakukan dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :
Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria
teknis utama, yaitu kelecakan (workability), kekuatan (Straigth), dan keawetan
(durability). Penyedia jasa akan membuat gambar detil untuk seluruh perancah
yang akan digunakan, dan memperoleh persetujuan direksi pekerjaan sebelum
setiap pekerjaan perancah dimulai.
Pekerjaan dilakukan dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :
B. Tenaga :
1. Pekerja Biasa
2. Tukang
3. Mandor
C. Bahan :
1. Semen
2. Pasir Beton
3. Agregat Kasar (Kerikil)
4. Katu Perancah
5. Paku
D. Peralatan :
1. Conc. Mixer
2. Conc. Vibrator
3. Water Tanker
4. Alat Bantu
Selain itu Ketika hujan deras keberadaan marka jalanlah yang membatu
pengendara agar tetap pada jalurnya masing. berikut tahapan-tahapan
pelaksanaan pekerjaan marka jalan :
1. Pengadaan bahan dan alat :
Ajukan persetujuan material sesuai gambar dan speksifikasi.
Cek dan amati ulang kesiapan alat.
Cat yang digunakan berwarna putih atau kuning seperti dalam gambar
dan memenuhi spesifikasi
Setelah jenis material yang akan digunakan disetujui secara tertulis,
lakukan pengadaan material dengan jumlah sesuai kebutuhan.
Secara umum, dump truk dilengkapi dengan bak terbuka yang dioperasikan
dengan bantuan hidrolik, bagian depan dari bak itu bisa diangkat keatas dan
bagian belakang bak berfungsi sebagai engsel atau sumbu putar sehingga
memungkinkan material yang diangkut bisa melorot turun ke tempat yang
diinginkan.
9.1.(6) Truck Tangki 3000 – 4500 Ltr
Water tanker truck adalah kendaraan berat yang dirancang untuk membawa air,
kendaraan berat ini hampir mirip dengan kereta api mobil yang dirancang untuk
membawa beban cair. Banyak varian yang ada karena berbagai cairan yang bisa
diangkut. truk tangki cenderung besar, mereka dapat terisolasi atau non terisolasi,
bertekanan atau non - bertekanan, dan dirancang untuk beban satu atau
beberapa (sering dengan cara perpecahan internal dalam tangki mereka) jika
dibandingkan dengan truk sei trailer mereka sulit untuk berkendara karena berat
dan pusat gravitasi yang tinggi.
Kegunaanya
Water tanker truck biasa digunakan untuk :
1. Cab
Cab adalah bagian dari wheel loader dari mana operator menjalankan mesin. Ini
biasanya memiliki pintu, duduk, dan mengendalikan loader. Ini biasanya terlihat
seperti sebuah bilik kaca dipasang di tengah loader dan mungkin tidak tertutup.
2. Lift Arm
Lift Arm terpasang di depan loader, di depan taksi. Inilah yang berguna untuk
mengangkat ember depan atas dan bawah. Ia bekerja dalam hubungannya
dengan silinder ember, perangkat hidrolik yang memotivasi lengan.
3. Bucket
Bucket adalah bagian yang paling nyata dari sebuah wheel loader. Berbentuk
sekop besar. Sering kali, satu mesin memiliki beberapa jenis ember yang dapat
dilampirkan sebagai mereka dibutuhkan. Misalnya, beberapa wheel loader datang
dengan tujuan umum ember, satu ember untuk membawa batu, satu untuk untuk
membawa batubara dan lainnya untuk penanganan lebih mudah memuat bahan
seperti kotoran.
Cara kerja Wheel loader ini sama seperti halnya alat berat pada umumnya, dimana
alat penggerak utamanya mengguanakan sistem hidrolik. Karena tenaga hidrolik
mempunyai daya atau tenaga yang sangat besar, sehingga bisa memungkinkan
untuk mengeruk, mengangkut material atau benda yang berukuran besar.
Wheel loader yang bekerja dengan gerakan dasar pada bucket dan cara
membawa muatan untuk dimuatkan ke alat angkut atau alat yang lain. Gerakan
bucket yang penting ialah menurunkan bucket diatas permukaan tanah,
mendorong ke depan (memuat/menggusur), mengangkat bucket, membawa dan
membuang muatan. Apabila harus dimuatkan ke lat angkut, misalnya truk, ada
beberapa cara pemuatan yaitu :
1. V – Loading
2. L – Loading
3. Cross Loading
4. Overhead Loading
Di Indonesia, excavator lebih sering disebut Bego atau Beko, namun sebenarnya
excavator bukan berarti bego. Kata bego berasal dari bahasa Inggris dari kata
“Backhoe”, yaitu excavator mini yang ditempelkan pada bagian belakang mesin
traktor, seperti backhoe loader atau mesin traktor lainnya.
Rumah rumah diletakan diatas kereta bawah yang dilengkapi Roda rantai atau
Roda. Ekskavator kabel menggunakan Winch dan Tali besi untuk bergerak.
Ekskavator kabel adalah perkembangan alami dari Penggaruk Uap dan sering
disebut Power shovel. Semua gerakan dan fungsi dari ekskavator hidrolik
menggunakan aksi cairan hidrolik, dengan silinder hidrolik dan motor hidrolik.
Dikarenakan pengaktifan secara linear oleh silinder hidrolik, maka mode operasi
mereka berbeda dengan ekskavator kabel.
Penggunaan :
Cara kerja mesin mirip palu dan pahat dengan metode rotary percussion drill,
mata bor internal didorong di kedua arah. Berkualitas tinggi, juga dilengkapi: tas,
side handle, mata bor bull point, kunci pas dan oil feeder.
'Skh -
Galian Tanah Untuk Saluran Air dan Lereng
2.10.a(1)
Pekerjaan ini dilaksanakan untuk pembentukan tanah sesuai gambar atau Direksi
Pekerjaan. Jenis pekerjaan galian yang ditangani adalah Galian untuk turap atau
tanggul penahan tanah. Pekerjaan Galian untuk selokan drainase dan saluran air
digali dengan menggunakan tenaga manusia. Luasnya penggalian sesuai dengan
spek dan gambar. Penggalian dimulai dari muka tanah dengan harus mengambil
lebar yang cukup sesuai gambar atau ditentukan lain oleh Direksi.
Pekerjaan Galian untuk selokan drainase dan saluran air merupakan pekerjaan
penggalian yang dilakukan pada jenis tanah biasa yang tidak diklasifikasikan
sebagai galian batu, galian struktur, galian sumber bahan dan galian perkerasan
beraspal. Dalam penggalian bila diperoleh material yang memenuhi syarat maka
dapat digunakan kembali sebagai bahan timbunan. Untuk mengangkut material
hasil galian menggunakan tenaga manusia, Prosedur Pelaksanaan sebagai berikut
:
Bahan dan Komposisi tidak ada, peralatan alat bantu pekerjaan dilaksanakan
tukang dan diawasi mandor.
'Skh -
Timbunan Pilihan Untuk Lereng Tepi Saluran
2.10.a(2)
Manterial timbunan yang digunakan disini harus telah mendapat persetujuan
tertulis dari pihak Direksi dan konsultan pengawas. Timbunan terdiri dari bahan
tanah dan batu yang memiliki sifat-sifat tertentu dari maksud penggunanya,
pengujian material dengan menggunakan standar SNI, memiliki CBR yang
memadai saat dipadatkan.
Pengukuran garis batas badan jalan harus sesuai dengan jarak dan elevasi yang
telah ditetapkan dalam shop drawing. Sebelem melakukan penimbunan sebaiknya
areal permukaan tanah harus sudah bersih dari sampah, lumpur serta material
lainnya yang akan menggangu stabilitas material. Prosess penghamparan material
dilakukan oleh alat penghampar yang langsung dipadatkan sampai pada tingkat
kepadatan tertentu, penghamparan sementara yang dilakukan dalam Item ini
dilakukan oleh dump truck yang akan menempatkan material tersebut pada spot-
spot yang telah ditetapkan oleh pihak konsutan dan direksi dilapangan. Pekerjaan
ini dilakukan selama 6 minggu.
'Skh -
2.10.a(3) Pasangan Batu dengan Mortar
Untuk Pasangan Batu dalam Pekerjaan ini diperuntukan dalam pemasangan
Tembok Penahan Tanah pada tepi Jalan dan pasangan Saluran komposisi mortar
dalam 1 m3 = Batu Belah = 1.17 m3 Pasir Pasang = 0.5088 m3, Semen PC =
176kg , dengan menggunakan alat Concrete Mixer Kapasitas kapasitas 0,3 – 0,6
liter.Mortar berfungsi untuk perekat batu sehingga pelaksana akan memastikan
tidak terdapt rongga/ celah yang belum terisi mortar,Sulingan dan Delatasi:
Dinding dari pasangan batu dilengkapi dengan lubang sulingan.Kecuali
ditunjukkan lain pada Gambar atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, lubang
sulingan ditempatkan dengan jarak antara tidak lebih dari 2 meter dari sumbu
satu kesumbu lainnya dengan berdiameter 50 mm. Pada Pasangan Batu yang
menerus akan di berikan delatasi setiap panjang maksimal 20 meter dengan celah
delatasi maxsimal 30 mm setinggi pasangan batu yang digunakan untuk
pembentukan sambungan terlebih dahulu dipilih sehingga membentuk
sambungan tegak dan rata hal ini untuk menyiasati terhadap guling yang tidak
menyeluruh akibat beban vertical atau horizontal.
'Skh -
Lapis Pondasi Agregat Kelas A
2.10.a(4)
Lapis pondasi Agregat Klas A digunakan pada bahu jalan tanpa penutup aspal
tebal padat 15 cm, dengan kondisi elevasi permukaan dan kemiringan melintang
mengacu pada Spesifikasi Teknik. Bahan Material Klas S terdiri dari fraksi Agregat
Kasar (tertahan saringan No. 4), dan Faraksi Agregat Halus(lolos saringan No. 4)
dengan rentang komposisi dan syarat spesifikasi bahan yang diatur dalam
Spesifikasi Teknik.
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan
pekerjaan sebagai berikut :
1. Wheel loader memuat material Agregat yang telah dicampur dari base
camp /stock file ke dalam dump truck untuk selanjutnya dibawa kelokasi
pekerjaan. Material dihampar di lokasi keja dengan menggunakan Vibrator
roller, dengan tetap menjaga tebal hamparan pada yang disyaratkan
dalam gambar. Untuk menjaga kadar air bahan yang disyaratkan dalam
rentang Spesifikasi, maka sebelum pemadatan dapat dilakukan
penyiraman material hamparan dari segregasi sebelum pemadatan
dengan menggunakan alat bantu.
'Skh -
Campuran Aspal Panas
2.10.a(10)
Setelah pekerjaan perbaikan pondasi untuk pekerjaan minor selesai dilaksanakan
maka lapisan pondasi ditutup dengan menggunakan material hotmix campuran
aspal panas.
Metode kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
'Skh -
Perkerasan Beton Semen
2.10.a(14)
Uraian Kerja :
Instal Bekisting
Setelah dilakukan pengukuran oleh tim surveyor dengan waterpass.
Instal plastik,profil kayu,dowel
Lembaran plastik dihamparkan diatas lean concrete sebagai alas beton. Dowel
terbuat dari besi yang ditutup PVC agar beton bisa bergerak (tidak terikat
tulangan). Besi polos ф25mm dipasang memanjang & besi ulir ф19mm
dipasang melintang.
Spreading
Beton diratakan keseluruh lebar jalan menggunakan spreader.
Vibrating
Vibrating yaitu proses penggetaran beton agar diperoleh beton yang padat
sehingga tidak terjadi keropos.
Pekerjaan Jidar
Pekerjaan ini dilakukan untuk menguji kerataan permukaan beton. Dilakukan
dengan mengetok jidar alumunium diatas permukaan beton. Jika ada
permukaan yang bergelombang, maka ditambah adukan beton yang telah
diambil 2/3 splitnya.
Pekerjaan Trowelling
Sambil menunggu beton setting (proses mengeras) penghalusan permukaan
beton terus dilakukan. Hasil trowel ini sangat bagus dengan permukaan
kelihatan rata & mengkilap.
Curing Compound
Untuk melindungi beton dari retak rambut akibat cepatnya susut beton. Hal
ini harus lebih diperhatikan bila pelaksanaannya di siang hari. Bahan yang
digunakan berupa produk perawatan beton yang banyak di pasaran.
Penyemprotannya dilakukan setelah grooving saat beton belum mengeras.
Cutting
Dilakukan dengan mesin pemotong khusus (Cutter Beton). Pemotongan
beton dilakukan saat beton masih cukup lunak,kira-kira jam ke 12-18 setelah
pengecoran.
Alat :
1. Water Tank
2. Concrete Vibrator
3. dan alat bantu.
Tenaga :
1. pekerja dan
2. mandor
'Skh -
Lapis Pondasi Beton Kurus
2.10.a(15)
Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain
yang harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong) harus
sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran.
Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan
yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama
pengecora, pemadatan dan perawatan, dan acuan dibuat sedemikian sehingga
dapat dibongkar tanpa merusak beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan
harus dibasahi dengan air atau diolesi minyak disisi dalamnya dengan minyak
yang tidak meninggalkan bekas. Bahan dan material yang telah disetujui dicampur
dan diaduk menggunakan Concrete Mixer dilokasi pekerjaan, kemudian campuran
beton dituang kedalam acuan.
Acuan tidak dibongkar dari bidang vertical, dinding, kolom yang tipis struktur yang
sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan yang ditopang oleh
perancahdibawah pelat, balok, gelegar, atau struktur busur, tidak dibongkar
hingga pengujian menunjukan bahwa paling sedikit 85 % dari kekuatan
rancangan beton telah dicapai.
Alat :
1. Water Tank
2. Concrete Vibrator dan alat bantu.
Tenaga :
1. pekerja dan
2. mandor
'Skh -
Pasangan Batu
2.10.a(16)
Semua material dalam pekerjaan ini didatangkan langsung ke lokasi oleh pihak
supplayer. Pekerjaan ini dilakukan oleh sebuah kelompok kerja yang terdiri dari
pekerja biasa, tukang batu dan seorang mandor. Campuran mortar yang terdiri
dari pasir dan semen dengan perbandingan tertentu akan digunakan untuk
merekatkan Material Batu Belah yang telah tesedia. Setelah terpasang dan
mengering sempurna finishing akan dilakukan dengan cara memelester
permukaan pasangan tersebut dengan campuran mortar, setelah kering baru bisa
diaci. Pekerjaan ini akan dilakukan selama 3 minggu.
'Skh -
Bahan Penutup Sealant
2.10.a(17)
a. Pemotongan Lapisan Aspal dan Pembongkaran
Garis terlebih dahulu aspal yang akan dipotong dengan menggunakan
kapur. Pemotongan dilakukan dengan menggunakan alat Cutter Concrate
yang memiliki mata pisau yang sangat tajam. Pelaksanaan pemotongan
dan pembongkaran lapisan aspal harus dilakukan minimal selebar disaign
yang telah direncanakan. Pembongkaran dapat dilakukan dengan
menggunakan alat Jack Hammer.
'Skh -
Pengecetan Kerb dan Media
2.10.a(18)
a. Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang sejajar dan bersebelahan dengan
jalur lalu lintas yang diperkeras dengan konstruksi perkerasan beton atau
aspal.
b. Median jalan adalah merupakan suatu bagian tengah badan jalan yang
secara fisik memisahkan arus lalu lintas yang berlawanan arah; median
jalan atau pemisah tengah dapat berbentuk median yang ditinggikan,
median yang diturunkan, atau median rata.
'Skh -
Pengendalian Tanaman
2.10.a(19)
1. Penyedia harus melaksanakan pengendalian tanaman atau tumbuh-
tumbuhan disepanjang ruang milik jalan, yang kiranya dapat mengganggu
jarak pandang bagi pengguna jalan untuk keselamatan dalam berlalulintas
selama periode pelaksanaan.
Lempengan besi
Terbuat dari besi propile design galvanis dengan ketebalan minimal
381 gram/m2
Sifat mekanis tegangan leleh tidak kurang dari 35,2 kg/mm2 atau
50.000 psi, tegangan tarik tidak kurang dari 49,2 kg/mm2 atau 70.000
psi serta perpanjangan 50 mm dari kurang dari 1,2 %.
Lengan lempengan besi (Sleeve Beam) memilki bahan yang sama
dengan lempengan besi (Beam)
7. Semua bahan agar pengaman Jalan terbuat dari besi baja galvanis standar
ISO 9002
Setiap lapisan harus diisi dan dipadatkan dalam satu operasi dimulai dari
lapisan yang paling bawah.
Selokan dan saluran air harus dijaga agar bebas dari semua bahan lepas, sampah
, endapan, dan pertumbuhan tanaman yang tidak dikehendaki yang mungkin
akan menghalangi aliran air permukaan.
TRAFFIC MANAGEMENT
Metode konstruksi dalam paparan ini hanya penjelasan sekilas, harapan kami
semoga penjelasan singkat dari pekerjaan dapat memberikan gambaran bahwa
kami mampu untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan harapan baik segi
waktu, mutu dan biaya, terimakasih.
Penawar
PT. RANTEMZ PERKASA UTAMA
UNANG WIJAYA
Direktur Utama