Kwuu Fix
Kwuu Fix
PENDAHULUAN
1
berdasarkan tujuan umum diatas, maka tujuan khusus dari laporan ini
adalah untuk mengetahui :
1. Hal yang dibutuhkan dalam suatu wirausaha
2. Sumber modal usaha
3. Laporan keuangan suatu wirausaha
4. Permodalan awal usaha
5. Cara memanajemen wirausaha
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi mahasiswa
1. Mahasiswa dapat menambah wawasan baru dalam mengubah pola
pikir dalam berwirausaha
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan sistem manajemen yang baik dan
benar dalam berwirausaha
1.3.2 Bagi perusahaan
Dapat menambah wawasan baru dan dapat menjadi masukan bagi
perusahaan dalam mengelola perusahaannya
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kewirausahaan
1. Pengertian kewirausahaan
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam
bahasa Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam
bahasa Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan. Kata
entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari bahasa Prancis yaitu
“entreprende” yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Istilah
ini diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon (1755).
Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan
kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Definisi
tersebut secara lebih luas dikemukakan oleh Hisrich dalam Suryana, yang
mengatakan bahwa kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang
berbeda untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha,
diikuti penggunaan uang, fisik, risiko, dan kemudian menghasilkan balas
jasa berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi. Sementara itu,
Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan
kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).
Dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 1995 tanggal 30 Juni
1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan
Kewirausahaan: “Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan kegiatan yang mengarah
pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan
produksi baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar”.
3
Plato menyatakan bahwa pengetahuan adalah keyakinan
yang dibenarkan. Namun terdapat definisi yang disepakatai secara
tunggal, bahwa pengetahuan melibatkan proses kognitif yang
kompleks, persepsi, pembelajaran, komunikasi, asosiasi, dan
penalaran Kuntowicaksono dalam Apriliani (2015, h. 12)..
Selanjutnya pengetahuan mempunyai tingkatan sebagai berikut :
a. Tahu (know)
Kemampuan untuk mengingat materi yang telah dipelajari
dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
diterima.
b. Memahami (comperhensip)
Kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui dan dapat mempresentasikan materi
tersebut.
c. Aplikasi (aplication)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya.
d. Analisis (analysis)
Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
dalam suatu komponen-komponen dalam struktur
organisasi dengan yang lainnya.
e. Sintesis (sinthesis)
Kemampuan untuk menyususn formulasi baru dari formolasi yang
ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap materi
atau suatu objek. (Natoatmodjo, 2003:47
4
berbentuk norma dan kaidah baku yang berlaku di dalam kehidupan
sehari-hari, kemudian pengetahuan yang bersumber dari
kepercayaan cenderung bersifat tetap tetapi subjektif.
5
b. Sumber kedua yaitu pengetahuan berdasarkan kepada otoritas
kesaksian orang lain, biasanya bersumber dari orang tua, guru,
ulama, orang yang dituakan, dan sebagainya. Jadi apapun yang
mereka katakan benar atau salah, baik atau buruk, dan indah atau
jelek pada umumnya diikuti dan dijalankan dengan patuh tampa
kritik.
c. Sumber ketiga yaitu pengalaman indriawi. Dengan mata, telingan,
hidung, lidah, dan kulit orang mampu melakukan kegiatan hidup.
d. Sumber keempat yaitu akal pikiran yang berbeda dengan indera,
akal pikiran memiliki sifat lebih rohani, karena itu lingkup
kemampuaannya melebihi panca indera yang menembus batas-batas
fisis sampi kepada yang bersifat metafisis.
e. Sumber kelima yaitu intuisi dimanasumber ini berupa gerak hati
yang paling dalam, jadi sangat bersifat spiritual lampaui ambang
batas ketinggian akal pikiran dan kedalaman pengalaman.
Pengetahuan intuitif itu kebenarannya tidak dapat diuji baik menurut
ukuran pengalaman indriawi maupun akal pikiran.
Difinisi pengetahuan telah dijabarkan jelas oleh beberapa ahli,
kemudian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah segala sesuatu hal
yang dapat diketahui, dipahami dan diperoleh dari hasil pengamatan melalui
indera dan pengalaman.
6
Pengetahuan kewirausahaan adalah ilmu, seni maupun prilaku, sifat,
ciri, dan watak seseorang yang mewujudkan gagasan inovatif ke dalam
dunia nyata secara kreatif. Berpikir sesuatu yang baru (kreatifitas) dan
bertindak melakukan sesuatu yang baru (keinovasian) guna
menciptakan nilai tambah agar mampu bersaing dengan tujuan
menciptakan kemakmuran individu dan masyarakat.
Karya dari wirausaha dibangun berkelanjutan, dilembagakan agar
kelak berjalan dengan efektif ditangan orang lain. Dalam mempelajari
kewirausahaan, bagi mahasiswa selain mendapatkan pengetahuan
kewirausahaan juga akan memperoleh pengetahuan tentang nilai- nilai
kewirausahaan hal ini sesuai dengan pendapat Hasan (1996, h. 248)
menyatakan “jika suatu disiplin ilmu diajarkan kepada seseorang atau
sekelompok mahasiswa, kalaupun tidak dinyatakan secara tersurat,
tujuan yang berhubungan dengan nilai merupakan salah satu tujuan
pendidikan disiplin itu”. Berdasarkan pendapat tersebut maka dalam
pembelajaran kewirausahaan, mahasiswa akan memperoleh
pengetahuan berwirausaha serta pengetahuan nilai-nilai kewirausahaan.
Dalam studinya jones et all (2008) menemukan “Seperempat dari
seluruh responden menyatakan bahwa karir kewirausahaan diperoleh
melalui aspek nilai”.
Pengetahuan kewirausahaan di sekolah menengah kejuruan
diperoleh melalui pengalaman langsung maupun tidak langsung.
Pengetahuan secara langsung didapat melalui keterlibatan mahasiswa
dalam pelatihan kewirausahaan.
2.2 Fungsi Manajemen Kewirausahaan
Adapun fungsi-fungsi yang terdapat dalam manajemen kewirausahaan
adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan (Planning)
7
dengan cara apa hal tersebut dilaksanakan, dan siapa yang akan
melakukan pekerjaan tersebut. Proses tersebut itulah yang pada
akhirnya akan menghasilkan suatu rencana.
2) Pengorganisasian (Organizing)
8
Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki
pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan sesuai dengan ungkapan
Michael Harris dalam Suryana (2014, h. 81)
wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki
kompetensi, yaitu yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, dan
kualitas individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi, serta
tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.
Beberapa bekal pengetahuan kewirausahaan yang perlu dimiliki
menurut Suryana (2014, h. 81) adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dirintis.
2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.
3. Pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri.
4. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.
9
tentang pendapat orang lain terhadap dirinya dalam kaitannya dengan
perilaku yang diperbincangkan.
Karakteristik individu itu meliputi berbagai variabel seperti motif, nilai-
nilai, sifat kepribadian, dan sikap saling berinteraksi satu sama lain dan
kemudian berinteraksi pula dengan faktor-faktor lingkungan dalam
menentukan perilaku. Kemudian Azwar (2008, h. 27) dalam bukunya
menjelaskan bahwa perilaku sebagai reaksi bersifat sederhana maupun
kompleks dan merupakan ekspresi sikap seseorang.
Sikap itu sudah terbentuk dalam dirinya karena sebagai tekanan atau
hambatan dari luar maupun dalam dirinya, artinya potensi reaksi yang sudah
terbentuk dalam dirinya akan muncul berup perilaku aktual sesuai cerminan
dirinya. Jadi jelas bahwa perilaku dipengaruhi oleh faktor dalam diri
maupun faktor lingkungan yang ada disekitarnya.
Artur Korilof dan John M. Mempil (Suryana, 2014, h. 23)
mengemukakan karakteristik kewirausahaan adalah bentuk nilai-nilai dan
perilaku kewirausahaan
10
Nilai Perilaku
Komitmen Menyelesaikan tugas hingga selesai
Ciri-Ciri Watak
11
Percaya diri Kepercayaan (keteguhan)
Ketidaktergantungan, kepribadian mantap
Optimisme
Berorientasikan tugas dan Kebutuhan atau haus akan prestasi
hasil Berorientasi laba atau hasil
Tekun dan tabah
Tekad, kerja keras, motivasi
Energik
Penuh inisiatif
Pengambil resiko Mampu mengambil resiko
Suka pada tantangan
12
2.4 Keuntungan dan Kerugian Berwirausaha
Individu-individu yang ingin menjadi wirausaha sekaligus wiraswasta
jelas akan mempertimbangkan matang-matang manfaat dan pengorbanannya
yang diperoleh atas pilihan tersebut. Berbagai macam analisa bisnis pasti
menyertai dalam pertimbangannya, serta faktor risiko, faktor kebebesan,
faktor pendapatan individu dan yang tidak kalah penting faktor dukungan
keluarga akan menjadi faktor penentu. Geoffrey G. Merideth mengemukakan
keuntungan dan kerugian sebagai berikut:
1) Keuntungan
Memberi kesempatan kepada tiap pribadi untuk mengontrol jalan
hidup sendiri dengan imbalan kepemilikan yang diperoleh dari
kemerdekaan untuk mengambil keputusan dan risiko.
Kesempatan menggunakan kemampuan dan potensi pribadi secara
penuh dan aktualitas diri untuk mencapai cita-cita.
Kesempatan untuk meraih keuntungan tak terhingga dan masa depan
yang lebih baik dengan waktu yang relatife lebih singkat.
Kesempatan untuk memberikan sumbangan kepada masyarakat
dengan lapangan kerja dan pengabdian serta memperoleh pengakuan
kerugian
2) Kerugian
Kepastian pendapatan membuka dan menjalankan usaha tidak
menjamin anda akan memperoleh uang yang cukup untuk hidup.
Tidak adanya keteraturan pendapatan jika seperti bekerja dengan
orang lain. Sang pemilik yang dibayar paling akhir.
Risiko hilangnya modal/asset/investasi anda. Usaha kecil
mempunyai tingkat keberhasilan yang rendah.
Kualitas hidup sebelum bisnis mapan, kerja 12-6 jam sehari36 .
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Sabtu, 20 April 2019
Pukul : 09.00 – 12.00 WIB
Tempat : Bank Sampah Hanasty Kota Solok
PIMPINAN
RONNY SY
WAKIL PIMPINAN
ALOFS Amd,Komp
BENDAHARA
SARI
Penyetoran dapat dilakukan pada bank sampah itu sendiri ataupun pada
unit-unit yang telah dibentuk permasing-masing wilayah. Atau
penyetoran dapat dilakukan dengan menelfon seksi operasional yang
nantinya seksi operasional akan menjemput ke alamat.
3. Kolektor melakukan penimbangan sampah
4. Data sampah di input dan di acc nasabah
5. Sampah dipilah kembali berdasarkan jenisnya
b. Press
Pengolahan dengan sistem press berguna untuk memadatkan
bahan plastik sehingga mudah untuk sisem pendistribusian. Jenis
sampah yang akan dilakukan pengolahan dengan sistem press
seperti, botol-botol plastik air mineral, kantong plastik, dan lain-lain.
Mesin yang digunakan dalam pengolahan sistem press ini berjumlah
satu buah. Hasil dari sistem press ini disebut pet.
8. Strategi Pemasaran
a. Hasil produk
9. Laporan Keuangan
a. Proses laporan dari awal hingga akhir
Setiap bulannya terdapat laporan keuangan, laporan pencapaian,
laporan permintaan pasar, laporan nasabah, laporan keuangan nasabah.
b. Administrasi
Laporan keuangan di laporkan setiap bulan oleh bagian administrasi
mulai dari jumlah nasabah, jumlah produk yang dipasarkan,
permintaan pasar, dan lain-lain.
Kekurangan
a. Dipermainkan dalam harga. harga tergantuk dari harga pasaran.
b. Harga dari produk yang dikuasai oleh konsumen tergantung dari
pasokan bahan baku konsumen, sehingga sewaktu-waktu harga produk
yang dihasilkan dapat jatuh di pasaran.
c. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memilah sampah
yang benar
d. Era modernisasi saat ini, masyarakat masih kurang peduli terhadap
lingkungan disekitar mereka
3.2 Pembahasan
Sistem manajemen yang diterapkan dalam bank sampah hanasty sudah bagus.
Namun ada beberapa hal yang dapat dijadikan masukan bagi perusahaan
dalam sistem manajemen perusahaan.
Bentuk organisasi yang diterapkan dalam bank sampah hanasty adalah bentuk
organisasi garis/lini. Bentuk organisasi lini/ garis merupakan bentuk
organisasi yang erskala kecil, dengan jumlah karyawan sedikit dan pucuk
pimpinan biasanya pemilik perusahaan. Kelemahan dari bentuk organisasi ini
adalah organisasi secara keseluruhan bergantung pada satu orang sehingga
kalau pimpinan tidak mampu/berhalangan, seluruh organisasi terancam
kehancuran. Maka untuk itu, menurut kelompok untuk mengatasi hal tersebut
perlu adanya pelatihan tentang tata cara pengolahan sampah plastik kepada
semua karyawan agar saat pimpinan berhalangan, karyawan dapat
menjalankan perusahaan sementara. Namun tetap berada dalam pengawasan
pimpinan.
Untuk pengembangan perusahaan, diperlukan strategi dalam pengelolaan
modal. Pemodalan yang dapat digunakan untuk pengembangan bak sampah
hanasty dapat berasal dari modal sendiri dan modal pinjaman. Dimana modal
sendiri dapat digunakan perusahaan untuk sementara waktu karena jumlahnya
terbatasserta keuntungannya adalah tidak adanya beban bunga sehingga
pemilik perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang bunga pinjaman. Modal
sendiri juga dapat diambil dari cadangan laba atau laba yang belum dibagi.
Keuntungan yang didapat selama operasional perusahaan dapat dijadikan
modal untuk mengembangkan usaha perusahaan.
Untuk pengembangan usaha untuk kepemilikan asset seperti mesin, lokasi
dan bangunan, pemodalan dapat diperoleh dari modal sumbangan atau hibah
dari pihak lainnya serta kerjasama dengan organisasi pemerintah. Untuk
modal asing dari perbankan atau lembaga keuangan lainnya sebaiknya
dihindari karena pinjaman tersebut dikenakan biaya beban bunga, biaya
administrasi, biaya provinsi, komisi dan lain-lain. Sehingga hal tersebut dapat
memberatkan perusahaan dalam pembayaran jangka waktu tertentu.
Untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, bank sampah hanasty dapat
membuka cabang perusahaan di berbagai daerah. Dalam pembukaan cabang
perusahaan, hal yang pertamakali dilakukan adalah pemilihan lokasi. Bank
sampah hanasty merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan
sampah palstik. Untuk itu diperlukan lokasi yang tidak dapat mencemari
lingkungan ataupun menimbukan gangguan estetika. Pemilihan lokasi
sebaiknya lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk, jauh dari sumber air
bersih untuk menghindari pencemaran. Serta diperluka lokasi yang cukup
luas yang dapat menampung semua peralatan. Material-material dan bahan
baku plastik.
Untuk dapat mengikuti arus pasar, sebaiknya pemilik perusahaan melakukan
riset perusahaan dengan cara survei/ terjun langsung ke pembeli, melakukan
wawancara dengan berbagai pihak yang berpengaruh terhadap harga pasar,
menyebarkan kuesioner ke calon pembeli untuk mengetahui keinginan dan
kebutuhannya dan pemilik perusahaan dapat menawarkan produk dengan
keunggulan-keunggulan produk tersebut.
Dalam mempromosikan produk, sebaiknya perusahaan melakukan promosi
melalui media cetak dan dengan sales promotion agar penjualan produk dapat
meningkat. Dikarenakan produk yang dihasilkan bank sampah hanasty berupa
bijih plastik, paving blok dan press yang biasanya dipasarkan ke industri-
indusri, maka teknik promosi yang cocok adalah melalui media cetak seperti
koran, majalah dan dapat melalui sales promotion yang datang ke
perusahaan-perusahaan untuk memikat pemilik perusahaan membeli produk
tersebut.
Dalam penilaian aspek kelayakan usaha, untuk aspek pasar dan pemasaran
perlu dilakukan riset pasar dengan cara terjun langsung ke lapangan melalui
observasi, wawancara ataupun kuesioner serta dapat dilakukan dengan cara
mengumpulkan data dri berbagai sumber.
Untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain, sebaiknya perusahaan terus
berinovasi dalam menciptakan produk yang berkualitas sehingga dengan
inovasi-inovasi tersebut memudahkan pengusaha dalam menyesuaikan
perubahan yang terjadi di masa sekarang dan masa mendatang
Agar para nasabah tidak kabur, maka perusahaan dapat meningkatkan
pelayanan nasabah, karyawan harus menarik baik dari segi gaya bicara
maupun gerak gerik dan cepat tanggap terhadap keinginan nasabah sehingga
nasabah merasa senang, puas, nyaman dan lebih bersemangat berhadapan
dengan kita.
Jumlah sampah yang dihasilkan berbanding lurus dengan pertumbuhan
jumlah penduduk. Semakin meningkatnya kuantitas sampah dikalangan
masyarakat tentu akan menimbulkan masalah baru jika tidak diatasi. Dengan
beroperasinya Bank Sampah Hanasty, diharapkan dapat membantu
pemerintah untuk mengatasi permasalahan sampah di Indonesia khususnya
kota Solok. Selain itu, dengan adanya bisnis bank sampah ini dapat dijadikan
tambahan penghasilan bagi ibu rumah tangga.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Bank Sampah Hanesty merupakan bank sampah yang terletak di tanah
garam, kota Solok. Bank sampah ini bersiri pada 1 Oktober 2015. Bank
Sampah Hanasty disebut juga sebagai Hanasty Plastic. Hal ini
dikarenakan bank sampah Hanasty menggunakan bahan baku pengolahan
sampah jenis plastic.
2. Sistem transaksi Bank sampah Hanasty menggunakan sistem online
banking dimana naabah dapat menguangkan hasil penjualan sampahnya
dalam bentuk rupiah, pulsa, token listik, pembayaran asuransi,
pembayaran BPJS, tagihan air dan lain-lain.
3. Produk hasil akhir dari bank sampah Hanasty adalah press an, pet plastik ,
paving blok dan minyak pirolisis. Namun, produksi yang aktif adalah
press plastik dan pet plastik.
4. Kebutuhan usaha dalam bank sampah Hanasty meliputi lokasi yang
strategis dan dapat mencegah pencemaran terhadap lingkungan,
peralatan/mesin yang mampu mengolah sampah plastik, karyawan serta
nasabah yang akan menyetorkan bahan baku berupa sampah plastik yang
telah dipilah.
5. Sistem manajemen yang diterapkan dalam bank smapah hanasty sudah
bagus. Namun ada beberapa hal yang dapat dijadikan masukan bagi
perusahaan dalam sistem manajemen perusahaan seperi bentuk organisasi,
sistem pemodalan
6. Untuk pengembangan perusahaan, diperlukan strategi dalam pengelolaan
modal. Pemodalan yang dapat digunakan untuk pengembangan bak
sampah hanasty dapat berasal dari modal sendiri dan modal pinjaman.
Modal sendiri juga dapat diambil dari cadangan laba atau laba yang
belum dibagi. Dan pemodalan lainnya dapat diperoleh dari modal
sumbangan atau hibah dari pihak lainnya serta kerjasama dengan lembaga
pemerintah.
7. Untuk dapat mengikuti arus pasar, sebaiknya pemilik perusahaan
melakukan riset perusahaan dengan cara survei/ terjun langsung ke
pembeli, melakukan wawancara dengan berbagai pihak yang berpengaruh
terhadap harga pasar, menyebarkan kuesioner ke calon pembeli
8. Riset pasar dan pemasaran dengan cara terjun langsung ke lapangan
melalui observasi, wawancara ataupun kuesioner serta dapat dilakukan
dengan cara mengumpulkan data dari berbagai sumber.
9. Jumlah sampah yang dihasilkan berbanding lurus dengan pertumbuhan
jumlah penduduk. Semakin meningkatnya kuantitas sampah dikalangan
masyarakat tentu akan menimbulkan masalah baru jika tidak diatasi..
4.2 Saran
1. Pemilihan lokasi sebaiknya lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk,
jauh dari sumber air bersih untuk menghindari pencemaran
2. Perlu adanya pelatihan tentang tata cara pengolahan sampah plastik
kepada semua karyawan
3. Sebaiknya perusahaan melakukan promosi melalui media cetak dan
dengan sales promotion
4. Perusahaan dapat meningkatkan pelayanan nasabah