Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

FOLLOW UP

4.1 FOLLOW UP
4.1.1 Hari Perawatan Ke 1 Rawatan ( 6 september 2017 )
S: Pasien rujukan dari RS di painan
O : Kesadaran umum : sesak napas kurng lebih 10 hari lalu
Suhu : 39
Nadi : 120 x / menit
Nafas : 70 x / menit
Berat badan : 3,3 kg
A: Pneumonia
P: IVFD KA-EN Mg3 + Ca Glukonate 600cc dalam 24jam
Meropenem 3x125mg
Paracetamol 4x0,4 cc drop
Puasa 1 hari
Pasang cpap

4.1.2 Hari Perawatan Ke 2 Rawatan ( 7 september 2017 )


S: Sesak nafas (-)
O : Kesadaran umum : sedang somnolen
Suhu : 38,5
Nafas : 50 x / menit
A: Pneumonia

P: IVFD KA-EN Mg3 + Ca Glukonate 600cc dalam 24jam


Meropenem 3x125mg
Paracetamol 4x0,4 cc drop
Puasa 1 hari
Pasang cpap

1
4.1.3. Hari Perawatan Ke-3 ( 8 september 2017 )
S: Sesak nafas (-)
O:  Pasien di rawat di inkubator
 Pasang cpap dengan setting fio2 25% peep 7 flow 10L
 Ivfd KAEN mg3 + ca glukonat
 Monitor saturasi : 98%
A: Masalah belum teratasi
P: IVFD KA-EN Mg3 + Ca Glukonate 600cc dalam 24jam
Meropenem 3x125mg
Paracetamol 4x0,4 cc drop
Puasa 1 hari
Pasang cpap

4.1.4 Hari Perawatan ke-4 (9 september 2017)


S : sesak (-),
ASI 25cc
O : nadi : 130x/menit
Nafas : 48x/menit
Suhu : 36
A : Masalah belum teratasi
P : IVFD KA-EN Mg3 + Ca Glukonate 600cc dalam 24jam
Meropenem 3x125mg
Paracetamol 4x0,4 cc drop
Puasa 1 hari
Pasang cpap

2
4.1.5 Hari Perawatan ke-5 (10 September 2017)
S: sesak (-)
Demam(-)
O: nadi : 130x/menit
Nafas : 50x/menit
Suhu : 36
A: masalah belum teratasi
P: IVFD KA-EN Mg3 + Ca Glukonate 600cc dalam 24jam
Meropenem 3x125mg
Paracetamol 4x0,4 cc drop
Puasa 1 hari
Pasang cpap

4.1.6Hari Perawatan ke-6 (11 September 2017)


S: sesak (-)
Demam(-)
O : nadi : 130x/menit
Nafas : 45x/menit
Suhu : 36
A: -
P: Boleh Pulang

3
BAB V
PEMBAHASAN

Pasien dengan nama bayi arumi azmi berumur 43 hari dan memiliki berat
badan 3,3 kilogram masuk ke rawat inap bangsal anak setelah ditangani di IGD
pada hari rabu, 6 september 2017 WIB dengan keluhan brongkopneumonia
disertai trakhiomalakoma. Pasien memiliki riwayat tersedak sebelmumnya. Orang
tua pasien sudah sepuluh hari tidak memberikan ASI kepada bayi nya.
Ketika sampai di IGD suhu pasien mencapai 39°C. Dari hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium, maka pasien didiagnosis
brongkopneumonia dan trakhiomalasia. Pasien pernah dirawat di rumah sakit di
painan sebelum di rujuk ke rumah sakit dr. rasidin padang.
Pengobatan dilakukan dengan pemberian meropenem dengan dosis
3x125mg injeksi. menurut literatur yang di baca, pemberian anti-biotik terhadap
bayi tidak boleh langsung kepada meropenem karena dapat meningkatkan resiko
resistensi. Dan sebaiknya antibiotika yang di berikan yaitu ampicilin, namun
karena pasien merupakan pasien rujukan dari rs yang berada di painan yang
dimana di rumah sakit tersebut telah di berikan anti-biotik meropenem. Oleh
sebab itu pengobatan di rs dr. rasidin dilanjutkan dengan pemberian anti-biotik
oral.
Pemberian parasetamol oral harus dibatasi pada anak umur ≥ 2 bulan yang
menderita demam ≥ 39° C dan gelisah atau rewel karena demam tinggi tersebut.
Anak yang sadar dan aktif kemungkinan tidak akan mendapatkan manfaat dengan
parasetamol. Dosis parasetamol 15 mg/kgBB per 6 jam. Pada pasien parasetamol
diberi dalam dosis 4x0,4 cc drop
Pasien mengalami sesak nafas, sesaknya secara terus menerus dan kadang-
kadang berbunyi, dan dari sinilah dapat kita ketahui bahwa pasien mengalami
brongkopneumonia.
Pasien mendapatkan infus KA-EN Mg3 yang diindikasikan untuk
perawatan cairan dan nutrisi pengganti, kekurangan kalium, ketidakseimbangan
elektrolit, kadar natrium yang rendah, kadar kalium rendah, kadar magnesium
yang rendah dan kondisi lainnya.

4
Ka-En Mg3 Infusion mengandung komposisi aktif berikut: Dextrose
Anhydrous, Potassium Chloride, Sodium Chloride, and Sodium Lactate. Tersedia
dalam bentuk infus.

Hal lain yang perlu diinformasikan dan dikonselingkan kepada orang tua
pasien adalah penanganan kondisi pasien untuk menghindari bangkitan dari
pneumonia. Penggunaan anti-biotika harus lebih di perhatikan lagi. Hal
selanjutnya yang harus di perhatikan adalah pemberian ASI kepada bayi, dimana
untuk tumbuh kembang bayi hingga pemerintah ikut gencar mekampanyekan
pemberian ASI penuh di usia 0 - 6 bulan. Bahkan munkin Anda juga sering
mendengar ibu wajib untuk memberi ASI Ekslusif kepada anaknya. Tentu
semuanya sudah tahu kalau ASI itu adalah Air Susu Ibu yang merupakan unsur
unik yang dimiliki oleh setiap wanita ketika wanita tersebut dalam masa
menyusui.

5
BAB VI
ANALISIS DRUG RELATED PROBLEMS

6.1 TERAPI YANG DIBERIKAN (A to Z Drug Facts)


Bentuk
No. Nama Obat Dosis Indikasi
Sediaan
1. KA-EN mg3 + ca Infus 600cc dalam Mengembalikan
glukonate 24 jam keseimbangan elektrolit
tubuh, menjaga volume darah
2. meropenem Injeksi 3 x 125 mg Anti-biotik
3. Paracetamol Sirup 4 x 0,4 cc Antipiretik

6.2 DRUG RELATED PROBLEM


Jenis DRP DRP Keterangan Rekomendasi
Indikasi yang tidak - Tidak ada indikasi -
diterapi yang tidak diterapi
pada pasien ini.
Terapi tanpa indikasi - Tidak ada terapi yang -
diberikan tanpa
indikasi
Dosis kurang - Dosis ephedrine HCl Ephedrine HCl
tidak mencapai dosis diberikan dalam
terapi bentuk racikan,
monitor kondisi
psaien jika kondisi
pasien membaik
terapi dapat
dilanjutkan
Dosis berlebih - Dosis injeksi Perhatikan tanda-
dexamethasone tanda toksisitas
melebihi dosis lazim pada pasien
Gagal mendapatkan - Pemberian obat dengan -
6
obat sistem Unit Dose
Dispensing (persatu
kali minum obat)
membuat kegagalan
dalam mendapatka n
obat bisa dihindari.
Pilihan obat tidak tepat - Pilihan obat yang -
diberikan sudah tepat
Efek samping obat - efek samping yang Monitor keadaan
dirasakan pasien pasien, jika keadaan
seperti pusing, kantuk, pasien semakin
bingung, dan sulit parah perlu untuk
berkonsentrasi, hal ini mempertimbangkan
dapat terjadi terapi selanjutnya
dikarenakan
penggunaan asam
valproate dan
ephedrine HCl
Interaksi obat - Tidak adanya interaksi -
antar obat
Duplikasi terapi - Tidak adanya duplikasi -
terapi

7
TABEL KESESUAIAN DOSIS
Nama obat Dosis menurut Dosis untuk Dosis Keterangan
literatur pasien (berat yang
badan 3,3 didapat
kg) pasien
Meropenem 10-40 mg / 40-135mg 3x125mg Sesuai
kgBB / 8 jam1
Paracetamol 10-15 mg 30-40mg 4x0,4 cc Sesuai
kgBB/kali1

8
BAB VII

Edukasi

1. Jelaskan kepada orang tua mengenai nama dan indikasi obat


2. Jelaskan kepada orang tua mengenai cara penggunaan obat
3. Jika pasien pentingna pemberian ASI kepada bayi.
4. Jelaskan kepada pasien mengenai pentingnya kepatuhan minum obat
5. Jelaskan kepada orang tua apa itu bronkopneumonia.
6. Jelaskan kepada orang tua bahwa pasien harus dapat perhatian lebih bahwa
pasien tidak boleh terpapar asap rokok dan pemicu penyakit nya dapat
kambuh.

9
BAB VIII

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

 Pasien perempuan dengan berat badan 3,3 kg datang ke RSSN bersama


orang tuanya dengan keluhan sesak nafas kurang lebih sudah 10 hari,
disertai nafas berbunyi.
 Obat yang dierikan adalah injeksi meropenem 3x125mg, IVFD KA-EN
mg3 + Ca Glukonat 600cc dalam 24 jam, Paracetamol 4x0,4 cc Drop

5.2 Saran

 Orang tua pasien harus teliti dalam memberikan obat untuk pasien
 Pentingnya pemberian ASI kepada bayi.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Chantry, CJ, Howard, C.R, dan Auinger P, 2006. Full breastfeeding duration
and associated decrease in respiratory tract infection in US children. Official
Journal of American Academy of Pediatrics JournalSuwarba, I. G. N. M.
2016. Insidens dan karakteristik klinis epilepsi pada anak. Sari
Pediatri, 13(2), 123-8.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Pengendalian
infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
3. Dipiro, J.T., Terry, L.S., Wells, B.G. & Dipiro, C.V. 2015. Pharmacotheraphy
: A Pathophysiologic Approach (9th Ed). New York : McGraw-Hill.
4. Marcdante, K.J., & Kliegman, R.M. 2015. Nelson Essentials of Pediatrics Ed
7th. Philadelphia: Elsivier.
5. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2008. Buku Ajar Respiratori Anak Edisi
Pertama. Jakarta: Badan penerbit IDAI.
6. Anonim, 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit.
Jakarta: Depkes RI.
7. Taketomo, C., Hodding, J., &Kraus, D. 2010.Pediatric Dosage Handbook:
Including Neonatal Dosing, Drug Administration, and Extemporaneous
Preparations. Hudson, OH: Lexi-Comp. Hudson, OH: Lexi-Comp.

11

Anda mungkin juga menyukai