Anda di halaman 1dari 5

I.

Tujuan praktikum
Tujuan praktikum ini adalah mempelajari pembuatan dan sifat-sifat gram
rangkap kupri ammonium sulfat dan garam kompelks tetramin tembaga (ll) sulfat
monohidrat.
II. Dasar teori
Garam-garam setiap asam biasanya tidak memiliki warna, berbentuk kristal, dan
padatan ionik. Anion-anion yang berwarna menyebabkan warna akn timbul pada
garam bilamana kerusakan diinduksi dalam kisi seperti adanya radiasi. Sedangkan
garam-garam yang berasal dari logam alkali memiliki ciri-ciri seperti titik leleh
yang tinggi, dan mudah larut dalam air. Bilamana anion-anionnya kecil unsur-
unsur pada pada golongan logam alkali biasanya akan terhidrasi, seperti halnya
dalam halida ini dikarenakan energi hidrasi pada ion-ion tersebut tidak cukup
mengimbangi energi yang diperlukan untuk memeperluas kisi (cotton dan
wiikinson,1989)
Garam merupakan salah satu contoh dari kristal, garam terbentuk apabilah
sebuah zat yang bersifat asam bereaksi dengan sebuah zat yang bersifat basa
(Day dan Underwood,2002)
Pada saat garam dengan jumlah yang setara di campurkan kedalam sebuah
larutan kemudian larutan tersebut diuapkan, garam tersebut akan memiliki dua
anion dan kafion yang mungkin terbentuk, contohnya CuSO4(NH4)2SO4.6 H2O
dilarutkan garam tersebut sebagai campuran dari dua senyawa. Garam ini
disebut dengan garam rangkap (Daintith,2004)
Seperti yang diketahui bahwa suatu zat padat mempunyai volume dan bentuk
yang tetap, dikarenakan molekul-molekul dalam zat padat memiliki atau
menempati tempat yang tepat dalam suatu kristal. Selain itu, adanya pergerakan
yang dialami molekul-molekulsuatu zat padat, akan tetapi pergerakan sangat
terbatas. Zat padat dapat dibedakan menjadi zat padat kristal dan amorf. Atom
atau molekul penyusun kristal mempunyai struktur yang tepat akan tetapi tidak
pada amorf. Zat padat kristal dan amorf dapat dibedakan dengan banyak cara,
salah satunya pada titik leleh. Kristal memiliki titik leleh yang pasti sedangakn
pada amorf tidak pasti, namun tetap berada salam interval temperatur
(sukardjo,1985)
Simetri kristal dalam hal hubungan antara panjang dan sudut sambung-sambung
kristal yaitu kubus,tetragonal,ortorombik,heksogonal,rombohedral,monoklinik,
dan triklinik. Klasifikasi kristal atas dasar tipe ikatan berdasarkan pada sifat-sifat
hantaran listrik, kekerasan kimiawi atom-atom yang terlibat (kristian dan
retno,2010)
Untuk mempermudah dalam melukis sifat simetri suatu kristal diperkenalkan
konsep sumbu-sumbu kristalografi. Sumbu-sumbu ini biasanya menunjukan pada
arah yang penting dalam kristal sebagaimana didefenisikan oleh permukan-
permukan kristal yang bersangkutan (kristian dan retno,2010)
Pada umurnya garam tembaga (I) tidak larut dalam air dan memiliki sifat seperti
senyawa perak (I), mudah teroksidasi menjadi senyawa tembaga (II). Garam-
garam tembaga dua berwarna biru, baik dalam bentuk hidrat,padat,maupun
dalam bentuk larutan (svehala,1990)
CuSO4. 5H2O memiliki banyak manfaat seperti sebagai fungsi untuk membunuh
atau menghambat cendawan akibat penyakit, sebagai kabel tembaga, dll. Kristal
CuSO4. 5H2O berbentuk padatan yang berwarna biru yang di hasilkan dengan
mereaksikan tembaga dengan asam sulfat dan asam nitrat yang di panaskan
hingga terbentuk kristal. Selain itu dapat di buat dengan tembaga bekas atau
tembaga dalam bentuk sponge dari larutan CuCI2 (fitrony. Dkk. 2013).
III. Alat praktikum.
Alat praktikum yang di gunakan adalah satu set timbangan, gelas beker 100 ml,
gelas ukur 50 ml, gelas ukur 10 ml, satu set pemanas, batang pengaduk, dan
corong.
IV. Bahan praktikum.
Bahan praktikum yang di gunakan adalah CuSO4.5H2O, (NH4)2SO4, larutan
ammonia, es batu, aquades, dan etanol.
V. Prosedur kerja praktikum
A. Pembuatan garamrangkap kupri ammonium silfat
Tinmbang 10 gram CuSO4.5H2O, masukan kedalam gelas beker 100 ml dan
larutkan dengan 30 ml aquades. Tambahkan 6 gram (NH4)2SO4, kemudian
panaskan sambil di aduk-aduk sampai semua garam larut sempurna.
Larutan tersebut di biarkan menjadi dingin pada teperatur kamar sampai
terbentuk kristal, kemudian kristal yang terbentuk di saring dengan kertas
saring dan keringkan, timbang kristal tersebut dan hitung fendemennya.

VI. Data pengamatan


Perlakuan Hasil pengamatan
Di timbang padatan CUSO4.5H2O 5 gram
Di larutkan 5 gram CUSO4.5H2O ke Padatan terlarut sempurna dan larutan
dalam 15 ml aquades. menjadi panas, serta lurutan berwarna
biru tua.
Di timbang padatan (NH4)2SO4 3 gram
Dimasukan padatan (NH4)2SO4 kedalam Padatan terlarut sempurna dan larutan
larutan. berwarna biru tua.
Di panaskan larutan Larutan berwarna biru pekat
Dinginkan larutan Setelah dingin terbentuk kristal
berwarna biru yang berukuran besar
Di timbang kertas saring kosong 1,08829 gram
Di saring dan di keringkan kristal Kristal berwarna biru muda
Di timbang kristal 7,93611 gram
Di hitung rendemen 99,249,%
VII. Analis data
1. Reaksi yang terjadi
CUSO4.5H2O(5) + (NH4)2SO4(5) + H2O(1) ---> CUSO4(NH4)2SO4.6H2O(5)
2. Perhitungan
Diketahui : masa CUSO4.5H2O = 5 gram
masa (NH4)2SO4 = 3 gram
berat kertas saring kosong = 1,08829 gram
berat kristal dalam kertas saring = 9,0249 gram
Ditanya : a. berat praktek bersih
b. berat teori
c. rendemen

jawaban :
a. Berat praktek bersih = berat kristal dalam kertas saring
berat kertas saring kosong
= 9, 0249 gram – 1,08829 gram
=7, 93661
b. Berat teori
1. Mencari mol CUSO4.5H2O dan (NH4)2SO4
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐶𝑢𝑆𝑂4. 5𝐻2 𝑂
a). mol CUSO4.5H2O = 𝑀𝑟 𝐶𝑢𝑆𝑂4 .5𝐻2 𝑂

5 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 250 = 0,02 mol
𝑔𝑟𝑎𝑚
⁄𝑚𝑜𝑙

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 (𝑁𝐻4 )2 𝑆𝑂4


b). Mol (NH4)2SO4 = 𝑀𝑟 (𝑁𝐻4 )2 𝑆𝑂4

3 𝑔𝑟𝑎𝑚
=132 = 0,023 mol
𝑔𝑟𝑎𝑚
⁄𝑚𝑜𝑙

2. Reaksi : CUSO4.5H2O(s) + (NH4)2SO4(s) + H2O(l) CUSO4(NH4)2SO4.6H2O(s)


Mula-mula: 0,02 mol 0,023 mol -
Terurai : 0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol

Setimbang : - 0,003 mol 0,02 mol

3. Massa CUSO4(NH4)2SO4.6H2O
Massa CUSO4(NH4)2SO4.6H2O = mol CUSO4(NH4)2SO4.6H2O ×
Mr CuSO4(NH4)2SO4. 6H2O
= 0,02 mol × 399,83 𝑔𝑟𝑎𝑚⁄𝑚𝑜𝑙
= 7,9966 gram
4. Rendemen
massa nyata
(%) Rendemen CUSO4(NH4)2SO4.6H2O = massa teoritis × 100 %
7,93661
= × 100 %
7,9966
=7,9966 gram

VIII. Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari pembuatan dan sifat-sifat garam
rangkap kupriammonium sulfat. Garam rangkapdi buat atau di bentuk apabila
dua garam mengkristal bersama-sama dengan perbandingan molekul tertentu.
Garam rangkap yang di buat pada percobaan ini adalah
CUSO4(NH4)2SO4.6H2O, garam ini terbentuk dari reaksi antara CUSO4.5H2O dengan
(NH4)2SO4. Hasil campuran dua garam tersebut akan menghasilkan larutan yang
berwarna biru keruh. Warna biru keruh terjadi sebagai akibat campuran yang
kurang sempurnah (heterogen) namus setelah pemenasan, keruhan berangsur-
angsurhilang dan membentuk larutan homogen berwarna biru tua.
Momen dipui air sangat besar dan cepat di tarik baik dikation maupun
dianion untuk membuat ion terhidrasi dari sifat air ini maka air di pilih untuk
melarutkan kedua garam tersebut karena garam-garam tersebut dapat larut
dalam air, pada umumnya garam anorganik dapat larut di bandingkan pada
pelarut organik.
Langkah selanjutnya larutan di dinginkan, ketika larutan dingin kita dapat
melihat kristal perlahan-lahan mulai terbentuk.
Kristal yang terbentuk berwarna biru yang memiliki ukuran yang lumayan
besar dan bentuk kristalnya monoklin. Berat kristal yang di dapat sebesar
7,93661 gram. Warna biru pada kristal adalah warna dari Ion Cu2+ yang
merupakan salah satu penyusun dari garam rangkap ini. Rendemen yang di
hasilkan sebesar 99,249%.

IX. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang sudah di lakukan dapat di simpulkan bahwa
garam garam CUSO4(NH4)2SO4.6H2O dapat di peroleh dengan mereaksikan garam
CUSO4.5H2O dan (NH4)2SO4 yang menghasilkan kristal berwarna biru yang
memiliki bentuk kristal monoklinik, berat kristal yang di peroleh sebesar 7,93661
gram dan rendemennya sebesar 99,249%.
DAFTAR PUSTAKA

Cotton, F.A dan Wilkinson, G. 1989. Kimia anorganik dasar.

Jakarta : UI Press.

Day, R.A dan A.L. Underwood.2002. Analisis Kimia Kuantitatif.

Jakarta : Erlangga.

Fitrony, Fauzi. R. Dkk.2013. Pembuatan Tembaga Sulfat Pentahidrat (CUSO4.5H2O) dari


Tembaga Bekas Kumparan.

Jurnal Teknik POMITS. 1(2)

Kristian H. Sugiyarto dan Retno D. Suyanti.2010. Kimia Anorganik Logam.

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sukardjo.1985. Kimia Koordinasi: Jakarta : PT. Bina Aksara.

Svehla, G. 1990. Buku Teks Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi Kelima.

Jakarta : PT Kalman Media Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai