Anda di halaman 1dari 1

Pembedahan adalah tindakan yang dianggap sebagai pengalaman yang sulit dan menegangkan.

Anggapan pasien dan keluarga dapat menyebabkan stres psikologis pada fase pre operasi yang
menyebabkan pasien mengalami gangguan tidur dan berdampak pada kualitas tidur. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik pasien dan tingkat kualitas tidur pasien pre operasi di
Rumah Sakit Baladhika Husada Tingkat III Jember. Penelitian ini menggunakan desain penelitian
deskriptif eksploratif dan pengambilan sampel adalah 95 pasien dengan teknik purposive sampling.
Penelitian ini menggunakan kuesioner The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yang terdiri dari 7
indikator kualitas tidur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien pre operasi memiliki
kualitas tidur yang buruk yakni sebanyak 90,5% (86 orang). Indikator kualitas tidur yang paling
berkontribusi terhadap kualitas tidur yang buruk pada pasien pre operasi adalah efisiensi tidur di mana
82 orang (86,3%) memiliki efisiensi tidur yang sangat buruk. Perubahan lingkungan yang mendadak dan
pasien tidak dapat mengatasi stres pembedahan menyebabkan pasien mengalami gangguan ritme
sirkadian, sehingga pasien menghabiskan lebih banyak waktu di tempat tidur dari pada waktu untuk
tidur. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa kualitas tidur yang optimal pada pasien dengan
pra operative tercapai. Kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan pembatalan operasi, risiko
intraoperatif, memperlambat pemulihan, dan komplikasi pasca operasi. Oleh karena itu, intervensi
dalam bentuk terapi keperawatan (SEFT) diperlukan untuk meningkatkan kualitas tidur pasien pre
operative

Surgery is an action that is considered a difficult and tense experience. The presumption of
patients and families in the preoperative phase can cause psychological stress which cause sleep
disorders and have an impact on the sleep quality. This study aims to describe the preoperative
patients's characteristics and the sleep quality level at Baladhika Husada Hospital Grade III
Jember. This research used exploratory descriptive research design with the level of sleep quality
as the dependent variable. Sampling was 95 patients with purposive sampling technique. This
study used The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire which consisted of 7
indicators of sleep quality. The results showed that majority of the preoperative patients had poor
sleep quality as many as 86 patients (90.5%). The indicator of sleep quality which most
contributed to the poor sleep quality in preoperative patients was the efficiency of sleep where 82
patients (86.3%) had very poor sleep efficiency. This condition is due to sudden environmental
changes and the patient is unable to cope with the stress of surgery, causing the patient to
experience circadian rhythm disorders, so that patients spending more time in bed than time to
sleep. The conclution of this study states that optimal level of sleep quality in patients with
preoperative has not been reached. Poor sleep quality can result in surgery cancellation,
intraoperative risk, slow recovery, and postoperative complications. Therefore, intervention in
the form of nursing therapy (SEFT) is needed to improve sleep quality in preoperative patients.

Anda mungkin juga menyukai