Anda di halaman 1dari 3

SECANGKIR SANGER DINGIN DI SUDUT CAFE D’ROYAL

Karya: Didi Pianda

Hari-hari panas sangat melelahkan. Ketika waktu itu pulang dari sekolah
mengajar di suatu sekolah menengah yang agak jauh dari di wilayah Kota
Lhokseumawe, tepatnya pukul 12.30 WIB siang, terbisik dalam pikiranku
sambil mengendarain sepeda motor bahwa hari ini saya belum minum kopi,
tidak seperti biasanya ya ... ucapkanku ...hari-hari harus minum kopi. Tak
kala waktu itu aku belum tau di mana tempat enak dan sedapnya kopi
yang aromanya sangat sungguh dasyat dengan nyaman.

Setiba di Kota Lhokseumawe suara azan shalat zuhurpun berkumandang di


salah satu Mesjid pusat Kota Lhokseumawe, kita sebut saja Mesjid
Baiturrahman. Lalu aku langsung bergegas untuk mempersiapkan shalat
berjamaah bersama, setelah selepas itu, aku keluar di teras mesjid duduk
sambil menikmati indahnya halaman mesjid yang begitu rapi dan bersih,
termasud parkirannya yang tertata dengan rapi yang di fasilitasi dengan
security, sambil memainkan handphoneku

Tidak lama kemudian bunyi HP ku terdengar dengan keras kring...


kriiing.... sampai-sampai saya terkejut, saat saya melihat di layar hp
ternyata kepala sekolah menelpon ku... waduuuh ada apa ya..... saut ku
dalam hati.

Kepala sekolah! bapak lagi dimana?

Saya! lagi di mesjid baru siap shalat bu! ... ada apa ya bu? balik tanya

Kepala sekolah! bapak ada taruk RPP di meja saya tadi?

Saya! belum bu....karena belum siap .. (sangking jujurnya saut dalam hati)

Kepala sekolah! Kapan rencana di siapkan ini?

Saya! Insha Allah dalam dua hari ini bu...

Kepala sekolah ! saya tunggu ya

Saya ! ya bu....

Pembicaraanku selesai sudah dengan kepala sekolah.... perasaan


bercampur dengan kekhawatiran dan malu... karena tugas wajib belum
selesai dikerjakan, terpikir dalam hatiku akan sesegera mungkin saya
kerjakan dan kumpulkan besok.
Tidak lama kemudian saya bergegas bergerak untuk mencari sebuah
warung kopi yang tujuan awalnya, saya bisa ngopi sambil ngerjakan tugas
membuat perangkat pembelajaran. Pas sekali dekat mesjid ada sebuah cafe
namanya D’Royal sacara fisiknya tempatnya bagus, bersih dan stategis
serta tempat duduknya sangat ergonomis cocok mengerjakan tugas.

Sampai di cafe,... saya mencari tempat duduk yang pas agar menikmati
pemandangan sambil minum kopi nantinya saut dalam hatiku ... tidak
lama kemudian langsung datang pelayan menyapa ku... mau minum kopi
pak? Ya, jawabku... soalnya hari ini saya belum minum kopi... cari dulu
tempat duduk ku yang pas ya...., kemudian pelayan tersebut menemukan
tempat duduknya pas di sudut yang arahnya ke jalan. Saya duduk dan
langsung pesan secangkir kopi sanger dingin, kopi sanger membuat
perasaan ku menjadi semangat lagi di siang yang panas ini. Kopi sanger
memang sangat unik walaupun hampir sama dengan kopi susu lainnya.
Sedikit saya uraikan keunikannya ya..... Keunikan pertama berasal dari
penamaan kopi Sanger. Kata Sanger pada awalnya berasal dari kata
Sanggeng dalam bahasa Aceh berarti bodoh. Disebut bodoh karena kopi
pesanan ini tidak jelas bentuknya. Bukan kopi dan bukan pula kopi susu.
Istilah Sanggeng bergeser menjadi sanger dan menjadi populer di kalangan
mahasiswa pada era tahun 90-an. Dimana sanger diartikan menjadi “sama–
sama ngerti” dengan maksud kopi susu yang dipesan tidak terlalu banyak
susunya atau pun kopinya sehingga harganya juga lebih miring dari kopi
susu asli, Keunikan kedua dari Kopi Sanger, diperlukan seorang penarik
yang ahli menarik kopi (Joki), karena cita rasa ditentukan oleh metode
penarikan. Kopi Sanger juga tidak sama dengan kopi susu lain, karena kopi
sanger hanya membutuhkan sedikit pemanis dan suhu air juga menjadi
penentu kualitas kopi. Keunikan ketiga adalah Kopi sanger untuk
penyajiannya pun unik, mungkin sekilas mirip dengan kopi tarik. Namun
yang membedakan adalah kopi sanger di saring terlebih dahulu sebelum
dicampur gula dan susu. Kemudian kopi dikocok sampai berbusa.
Keunikan ke empat yaitu terakhir kopi Sanger, tidak ada rasa pahit kopi
yang tertinggal! Aromanya khas, ada perpaduan kopi dan manisnya susu.

Berbicara tentang rasa, jangan ditanya. Mesikipun takarannya lebih sedikit


dari kopi susu umumnya, kopi sanger memiliki sensasi rasa yang berbeda.
Secara tampilan, kopi sanger adalah kopi susu. Namun harumnya aroma
kopi saring khas aceh sangat terasa seolah kopi ini adalah jenis kopi hitam
biasa. ketika dicicip, rasa kopinya pun sangat kuat dengan sedikit rasa
manis dari susu kental. Perpaduan yang pas dan benar-benar sulit untuk
ditinggal. Ada sensasi rasa tersendiri yang ditinggalkan setelah mencecap
kopi sanger.
Sambil menikmati sanger dingin, sambil pula menjalankan laptop di
depanku, mungkin karena kebiasaan ku sahari-hari ya...atau jangan-
jangan ketagihan buat ku minum kopi... kalo ada secangkir kopi pasti ada
laptop yang menemaniku saat-saat aku membutuh banyak inspirasi ....

“Secangkir kopi memang tak mampu mengatasi masalahmu, namun


secangkir kopi boleh jadi mampu menginspirasimu menemukan cara
mengatasi masalahmu”

Tidak terasa pukul sudah hampir menunjukkan jam 16.00 WIB,


Alhamdulillah pekerjaanku sudah selesai tinggal ngeprint aja nanti sampai
dirumah agar besok dapat mengumpulkan perangkat pembelajaran ke
kepala sekolah.

Azan shalat asar berkumandang, secangkir kopi dingin sudah habis dan
pekerjaan ku selesai di kerjakan... perasaan ku lega dan sangat bahagia
semua bisa terselesaikan dengan menikmati minum kopi di sudut D’Royal.
Saya panggil pelayan untuk suruh hitung harga secangkir kopi dengan
harga yang sangat murah kopi yang sedap aromanya dan tempat duduk
yang nyaman. Seselai pembayaran langsung saya bergerak untuk shalat
asar dan pulang kerumah untuk istirahat...

Tamat ....

Didi Pianda adalah penulis, pengajar, dan instruktur. Bukunya yang sudah
di terbitkan: Pembelajaran Matematika CTL (2017), Menarik Perhatian Anak
Didik (2017), Meneroka Sempena#2 (2017) selain aktif menulis, penikmat
kopi ini juga melakukan traveling dan hobi makan nasi goreng. E-Mail:
teukudidipianda@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai