Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR METODOLOGI

VALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM PENELITIAN


KUALITATIF
Yati Afiyanti*

Abstrak
Penilaian kualitas suatu temuan penelitian, baik kuantitatif maupun kualitatif memerlukan pembahasan tentang keabsahan data/
validitas (trustworthiness) dan reliabilitasnya. Secara tradisional, penilaian validitas dan reliabilitas dalam penelitian kuantitatif
telah memiliki standar baku yang mengacu pada pengujian isi dan kegunaan alat ukur yang dipakai untuk memperoleh data
temuannya. Namun, pada penelitian kualitatif, kedua aspek penilaian ini masih menjadi isu yang dipertanyakan, terutama ketika
mempertanyakan keilmiahan temuan-temuan metode tersebut. Sesuai pengalaman penulis, aspek validitas dan reliabilitas dapat
menjelaskan berbagai teknik operasional yang mendukung rigoritas (ketepatan) data yang dihasilkan dalam penelitian kualitatif,
yaitu kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, dan transferabilitas.
Kata kunci: penelitian kualitatif, reliabilitas, validitas
Abstract
The quality evaluation in research findings, both of quantitative and qualitative, needs a demonstrated trustworthiness and rigorist.
Traditionally, validity and reliability evaluating in quantitative research focus on standardized data collection instruments.
However, the validity and reliability in qualitative research, is still a questionable issue, especially when asking about scientific
findings of the work. Moreover, both of the validity and reliability describe operational techniques supporting the rigor of the
work: credibility, dependability, conformability, and transferability.

Key words: qualitative research, reliability, validity

PENDAHULUAN Sedangkan penelitian kualitatif belum memiliki


Temuan penelitian, baik kuantitatif maupun standar baku untuk menilai kedua aspek tersebut.
kualitatif membutuhkan kritik dan evaluasi untuk Dengan demikian, standar baku yang digunakan
menilai keabsahan/ kesahihan dan keakuratan data untuk menilai validitas dan reliabilitas terutama
yang dihasilkan. Evaluasi dan kritik dilakukan ketika hasil penelitian kualitatif dipertanyakan
melalui pengujian validitas dan reliabilitas untuk aspek ilmiahnya menjadi hal penting untuk dibahas
memperoleh hasil temuan penelitian yang benar (Morse, Barrett, Mayan, Olson, & Spiers, 2002).
yaitu ketepatan data yang dihasilkan. Guba dan Strauss dan Corbin (1990) menyatakan masih
Lincoln (1989) menyatakan bahwa paradigma banyak kalangan ilmiah yang kurang memahami
penelitian kuantitatif terdapat empat kriteria untuk paradigma penelitian kualitatif. Ada anggapan
menilai keabsahan data yang ditemukan, yaitu bahwa penelitian yang baik harus mampu memenuhi
validitas internal, validitas eksternal, reliabilitas, prinsip standar umum penelitian kuantitatif seperti
dan objektivitas. Keabsahan data temuan penelitian signifikansi, kesesuaian teori dengan data yang
kualitatif ini juga dinilai berdasarkan empat kriteria, ditemukan, generalisasi, konsistensi, kemampuan
yaitu kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, untuk dibuktikan kembali, presisi, dan verifikasi.
dan konfirmabilitas. Namun, prinsip-prinsip umum tersebut kurang
Pengujian validitas dan reliabilitas pada tepat digunakan untuk menilai validitas dan
penelitian kualitatif telah memiliki standar reliabilitas penelitian kualitatif karena penelitian
baku untuk menilai validitas dan reliabilitas kualitatif mengembangkan prinsip yang berbeda
data temuannya melalui pengujian terhadap alat tentang fenomena sosial.
ukur yang dipakai untuk mengumpulkan data. Tulisan ini akan membahas lebih rinci
138 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 12, No. 2, Juli 2008; hal 137-141

tentang elemen-elemen validitas dan reliabilitas dihasilkan, peneliti harus melakukan aktivitas-
dalam penelitian kualitatif, yaitu: kredibilitas, aktivitas antara lain membina hubungan/ rapport
transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. yang mendalam, mengakrabkan diri dengan setting
Berbagai cara untuk meningkatkan validitas dan penelitian, dan memiliki sensitivitas yang kuat
realibitas penelitian kualitatif juga dibahas dalam terhadap bahasa dan gaya hidup para partisipannya.
tulisan ini. Dengan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut,
data yang diperoleh akan menggambarkan dengan
tepat tentang pengalaman hidup partisipan, yang
dapat dikenali oleh partisipan itu sendiri dan akan
KREDIBILITAS
memiliki kredibilitas yang tinggi. Selanjutnya,
Konsep validitas dalam penelitian kualitatif
penulis harus menuliskan laporan hasil temuannya
yang sering digunakan adalah kredibilitas.
dengan penjelasan mendalam tentang aspek-aspek
Kredibilitas menjadi suatu hal yang penting
dengan variabel dalam penelitian kuantitatif yang
ketika mempertanyakan kualitas hasil suatu
saling berkaitan dan interaksi dari berbagai aspek
penelitian kualitatif. Standar kredibilitas ini identik
lainnya. Penyusunan laporan tersebut menjadi salah
dengan standar validitas internal dalam penelitian
satu ukuran kredibilitas penelitian kualitatif.
kuantitatif. Suatu hasil penelitian kualitatif
dikatakan memiliki tingkat kredibilitas yang
tinggi terletak pada keberhasilan studi tersebut
mencapai tujuannya mengeksplorasi masalah TRANSFERABILITAS
atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok Transferabilitas merupakan istilah yang
sosial atau pola interaksi yang majemuk/kompleks. dapat menggantikan konsep generalisasi data
Guba dan Lincoln (1989) menambahkan bahwa dalam penelitian kuantitatif, yaitu sejauh mana
tingkat kredibilitas yang tinggi juga dapat dicapai temuan suatu penelitian yang dilakukan pada
jika para partisipan yang terlibat dalam penelitian suatu kelompok tertentu dapat diaplikasikan pada
tersebut mengenali benar tentang berbagai hal yang kelompok lain (Streubert & Carpenter, 2003;
telah diceritakannya. Hal ini merupakan kriteria Graneheim & Lundman, 2004). Dalam penelitian
utama untuk menilai tingkat kredibilitas data yang kuantitatif, istilah transferabilitas merupakan
dihasilkan dari suatu penelitian kualitatif. modifikasi atau mendekati istilah yang sama dengan
Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan validitas eksternal yang pada kenyataannya, hal ini
peneliti untuk memperoleh tingkat kredibilitas sulit dicapai. Generalisasi hanya dapat dicapai
yang tinggi antara lain dengan keterlibatan bila obyek studi dapat dilepaskan sepenuhnya dari
peneliti dalam kehidupan partisipan dalam waktu pengaruh konteks penelitian, suatu hal yang nyaris
yang lama dan berupaya melakukan konfimasi mustahil dilakukan dalam penelitian kualitatif
dan klarifikasi data yang diperoleh dengan para (Patton, 1990).
partisipan/member checks (kembali mendatangi Transferabilitas penelitian kualitatif tidak
partisipan setelah analisis data) atau melakukan dapat dinilai sendiri oleh penelitinya melainkan
diskusi panel dengan para ekspertis/ahli untuk oleh para pembaca hasil penelitian tersebut. Jika
melakukan reanalisis data yang telah diperoleh pembaca memperoleh gambaran dan pemahaman
(peer checking). Aktivitas lainnya yaitu melakukan jelas tentang laporan penelitian (konteks dan fokus
observasi secara mendalam juga perlu dilakukan penelitian), hasil penelitian itu dapat dikatakan
sehingga peneliti dapat memotret sebaik mungkin memiliki transferabilitas tinggi (Bungin, 2003;
fenomena sosial yang diteliti seperti adanya. Morse, Barrett, Mayan, Olson, & Spiers, 2002).
Hall dan Stevens (1991) mengungkapkan hal Istilah keterwakilan (representasi) dan generalisasi
yang sama bahwa untuk memperoleh validitas didekati secara berbeda dalam penelitian kualitatif
internal/ kredibilitas yang tinggi terhadap data yang dan perlu diperhatikan dalam hal pengambilan
Validitas dan reliabilitas dalam penelitian kualitatif (Yati Afiyanti) 139

sampel untuk memungkinkan diterapkannya hasil melakukan suatu analisis data yang terstruktur
penelitian kualitatif pada kelompok lain. dan berupaya untuk menginterpretasikan hasil
Pengambilan sampel pada penelitian kualitatif penelitian dengan baik sehingga peneliti lain
tidak didasarkan pada teori probabilitas seperti akan dapat membuat kesimpulan yang sama
halnya yang dilakukan pada penelitian kuantitatif. dalam menggunakan perspektif, data mentah,
Prosedur pengambilan sample penelitian kualitatif dan dokumen analisis penelitian yang sedang
dilakukan secara teoritis (theoretical sampling) atau dilakukan (Streubert & Carpenter, 2003). Melalui
dilakukan secara sengaja (purposive sampling). konstruk dependabilitas, peneliti memperhitungkan
Untuk itu, peneliti kualitatif perlu memberi perhatian perubahan-perubahan yang mungkin terjadi
pada saat melakukan seleksi pengambilan sampel. menyangkut fenomena yang diteliti, juga perubahan
Pengambilan sampel sebaiknya dititikberatkan dalam desain sebagai hasil pemahaman yang lebih
pada unit-unit esensial dan tipikal dari karakteristik mendalam tentang setting yang diteliti.
subyek yang diteliti dan unit-unit teoritis tersebut Brink (1991) menyatakan ada tiga jenis uji/tes
ditentukan sesuai dengan pemahaman konseptual yang dapat dilakukan untuk menilai reliabilitas/
terhadap subyek atau topik yang diteliti. Dengan dependabilitas data penelitian kualitatif yaitu:
demikian, acuan generalisasi diarahkan pada kasus- stabilitas, konsistensi, dan ekuivalensi. Stabilitas
kasus yang menunjukkan kesesuaian konteks, dapat dinilai/ diuji ketika menanyakan berbagai
bukan dalam kerangka prinsip acak. pertanyaan yang identik dari seorang partisipan
pada waktu yang berbeda menghasilkan jawaban
yang konsisten/sama. Selanjutnya, konsistensi dapat
DEPENDABILITAS dinilai jika interview scripts atau daftar kuesioner
Istilah reliabilitas dalam penelitian kualitatif yang digunakan peneliti untuk mewawancarai
dikenal dengan istilah dependabilitas. Konsep partisipannya dapat menghasilkan suatu jawaban
reliabilitas ini juga sering manjadi pertimbangan partisipan yang terintegrasi dan sesuai dengan
lain dalam menilai keilmiahan suatu temuan pertanyaan/topik yang diberikan. Terakhir,
penelitian kualitatif. Pertanyaan mendasar berkaitan ekuivalensi dapat diuji dengan penggunaan
dengan isu reliabilitas adalah sejauh mana temuan bentuk-bentuk pertanyaan alternatif yang memiliki
penelitian kualitatif memperlihatkan konsistensi kesamaan arti dalam satu wawancara tunggal
hasil temuan ketika dilakukan oleh peneliti yang dapat menghasilkan data yang sama atau dengan
berbeda dengan waktu yang berbeda, tetapi menilai kesepakatan hasil observasi dari dua orang
dilakukan dengan metodologi dan interview script peneliti.
yang sama. Upaya peneliti untuk meningkatkan nilai
Ada dua sumber pengertian tentang reliabilitas dependabilitas data penelitian kualitatifnya
dalam paradigma penelitian kuantitatif yaitu diantaranya adalah melakukan pemilihan metode
mengartikan reliabilitas sebagai suatu konsistensi penelitian yang tepat mencapai tujuan-tujuan
atau konstansi dari suatu alat ukur (Morse, Barrett, penelitian yang diinginkan. Selanjutnya, peneliti
Mayan, Olson, & Spiers, 2002) dan reliabilitas perlu membuka diri sebaik-baiknya dengan cara
sebagai ukuran suatu alat ukur mengukur suatu memanfaatkan metode-metode yang berbeda untuk
atribut yang telah dirancang untuk mengukurnya mencapai tujuan penelitian dan melakukan diskusi
(Polit & Hungler, 1995). Dari definisi tersebut, yang intensif dengan orang lain tentang berbagai
pemahaman tentang reliabilitas suatu penelitian temuan dan analisis-analisis temuannya tersebut.
mengacu pada standarisasi alat ukur yang digunakan KONFIRMABILITAS
dalam penelitian tersebut. Konfirmabilitas (confirmability) diidentikkan
Tingkat dependabilitas yang tinggi pada untuk menggantikan konsep objektivitas dalam
penelitian kualitatif dapat diperoleh dengan penelitian kuantitatif. Namun, Patton (1990)
140 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 12, No. 2, Juli 2008; hal 137-141

menganggap objektivitas tidak sama persis penilaian dependabilitas.


pengertiannya dengan yang dimaksud pada
penelitian kuantitatif. Istilah konfimabilitas sama
dengan penilaian obyektifitas pada penelitian PENUTUP
kuantitatif ketika menekankan bahwa hasil temuan Penilaian validitas dan reliabilitas data suatu
penelitian dapat dikonfirmasi/ dipresentasikan penelitian merupakan suatu syarat yang harus
secara luas (Graneheim & Lundman, 2004). dilakukan untuk menilai kualitas suatu hasil
Objektivitas/konfimabilitas dalam penelitian penelitian. Istilah validitas dan reliabilitas pada
kualitatif lebih diartikan sebagai konsep penelitian kuantitatif maupun kualitatif memiliki
intersubjektivitas atau konsep tranparansi, yaitu unsur kesamaan dalam prinsip-prinsip/standar
kesediaan peneliti mengungkapkan secara terbuka umum. Namun, terdapat beberapa perbedaan
tentang proses dan elemen-elemen penelitiannya dalam implikasi pengujiannya. Kredibilitas dalam
sehingga memungkinkan pihak lain/peneliti lain penelitian kualitatif identik dengan validitas
melakukan penilaian tentang hasil-hasil temuannya. internal dalam penelitian kuantitatif; transferabilitas
Beberapa peneliti kualitatif lebih mengarahkan identik dengan aspek validitas eksternal dalam
kriteria konfirmabilitas mereka dalam kerangka penelitian kuantitatif; dependabilitas identik
kesamaan pandangan dan pendapat terhadap topik dengan reliabilitas; dan konfirmabilitas identik
yang diteliti atau menitikberatkan pada pertanyaan dengan objektivitas.
sejauhmana dapat diperoleh persetujuan di antara Terdapat berbagai cara /langkah yang perlu
beberapa peneliti mengenai aspek yang sedang dilakukan oleh para peneliti untuk memperoleh
dipelajari (Long & Johnson, 2000). keabsahan/validitas dan reliabilitas data dalam
Streubert dan Carpenter (2003) menjelaskan penelitian kualitatif sehingga hasil-hasil temuan
bahwa konfirmabilitas merupakan suatu proses mereka dapat diyakini kebenarannya dan
kriteria pemeriksaan, yaitu cara/ langkah peneliti memiliki kekuatan dalam hal keakuratan data
melakukan konfirmasi hasil-hasil temuannya. Pada yang dihasilkan. Penilaian validitas dan reliabilitas
umumnya, cara yang banyak dilakukan peneliti dalam penelitian kualitatif meliputi penilaian
kualitatif untuk melakukan konfirmasi hasil kredibilitas, dependabilitas, transfermabilitas, dan
temuan penelitiannya adalah dengan merefleksikan konfirmabilitas (HH, JH).
hasil-hasil temuannya pada jurnal terkait, peer
review, konsultasi dengan peneliti ahli, atau * Staf Akademik Keperawatan Maternitas FIK
melakukan konfimasi data/informasi dengan cara UI
mempresentasikan hasil penelitiannya pada suatu
konferensi untuk memperoleh berbagai masukan
KEPUSTAKAAN
untuk kesempurnaan hasil temuannya.
Brink, P. (1991). Issues of reliability and validity. In
Cara yang terakhir menurut Hammersley
Morse, J (ed). Qualitative nursing research:
(1992) yaitu melakukan konfirmabilitas melalui
A contemporary dialogue. London: Sage,
presentasi hasil temuan kepada kalangan ilmiah
pp. 164-186.
yang memiliki kesamaan latar belakang/interested
Bungin, B. (2003). Analisis data penelitian kualitatif:
dalam suatu konferensi dapat memberikan
Pemahaman filosofis dan metodologis ke
berbagai manfaat, di antaranya dapat mencegah
arah penguasaan model aplikasi. Jakarta:
suatu premature closure dari pencarian suatu
PT Raja Grafindo Persada.
makna fenomena sosial yang dihasilkan dari hasil
Graneheim, U. & Lundman, B. (2004). Qualitative
temuan penelitian tersebut. Penilaian konfirmasi
content analysis in nursing research:
hasil temuan studi kualitatif pada umumnya
concepts, procedures, and measures to
dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan/
achieve trustworthiness. Nurse Education
Today, 24, 105-112.
Validitas dan reliabilitas dalam penelitian kualitatif (Yati Afiyanti) 141

Guba, E.G. & Lincoln, Y.S. (1989). Fourth Patton, M. Q. (1990). Qualitative evaluation and
generation evaluation. Newbury Park: research methods. Newbury Park: Sage
Sage Publications. Publications.
Hall, J. & Stevens, P. (1991). Rigor in feminist Polit, D.F. & Hungler, B.P. (1995). Nursing research:
research. Advances in nursing science, Principles and methods. Philadelphia:
13(3), 16-29. Lippincott, PA.
Hammersley, M. (1992). What’s wrong with Strauss, A.L. & Corbin, J. (1990). Basic of
ethnography? London: Routledge. qualitative research: Grounded theory
Long, T. & Johnson, M. (2000). Rigour, reliability, procedures and techniques. Newbury Park:
and validity research. Clinical Effectiveness Sage Publications.
in Nursing, 4(1), 30-37. Streubert, H.J. & Carpenter, D.R. (2003).
Marshall, C. & Rossman. (1995). Designing Qualitative research in nursing: Advancing
qualitative research. London: Sage the humanistic imperative. 3 th (eds).
Publications. Philadelphia: Lippincott, PA.
Morse, J.M. Barrett, M., Mayan, M., Olson K. &
Spiers, J. (2002). Verification strategies
for establishing reliability and validity in
qualitative research. International Journal
of Qualitative Methods, 1(2), 1-19.

RALATLAT
Redaksi JKI menyampaikan permohonan maaf akan adanya ralat pada artikel yang dimuat di JKI
volume 10, No. 2, September 2006 dengan judul:

PENGARUH ASAP ROKOK KRETEK TERHADAP IMUNITAS SELULER TIKUS BETINA


STRAIN LMR (Rosila Idris, Hadi Hartanto)

Tercetak pada sub judul BAHAN DAN CARA KERJA paragraf kedua :
Selanjutnya kultur ditambahkan larutan hipotonik KCL 0,56% untuk melisiskan sel
dan selanjutnya diinkubasi selama 20 menit dengan suhu 37ºC. Proses selanjutnya
ditambahkan larutan CARNOY 10 tetes kemudian disentrifus 10 menit sampai larutan
jernih. Setelah jernih, larutan dibuat preparat dengan pewarnaan Giemsa 2% dan dilihat
pada pembesaran 40 kali dan 100 kali.

Seharusnya: Selanjutnya kultur ditambahkan larutan hipotonik KCL 0,56% supaya sel-selnya
tersebar dan kemudian diinkubasi selama 20 menit dengan suhu 37ºC. Proses selanjutnya
ditambahkan larutan CARNOY 10 tetes untuk melisiskan sel darah merah kemudian
disentrifus 10 menit sampai larutan jernih. Setelah jernih, larutan dibuat preparat dengan
pewarnaan Giemsa 2% dan dilihat pada pembesaran 40 kali dan 100 kali.
Semoga ralat ini dapat melengkapi pemahaman pembaca. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai